You are on page 1of 4

A.

Latihan naik turun bangku (harvard step test)


1. Mintalah pasien simulasi berdiri menghadap bangku setinggi 19 inci sambil
mendengarkan detakan sebuah metronom dengan frekuensi 120x/menit.
2. Mintalah pasien simulasi menempatkan salahh satu kakinya di bangku, tepat pada
suatu detakan metronom.
3. Pada detakan ketiga (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainnya dinaikkan ke
bangku sehingga pasin simulasi berdiri tegak di atas bangku.
4. Pada detakan ketiga kaki yang pertama kali naik diturunkan.
5. Pada detakan keempat kaki yang masih di atas bangku diturunkan pula sehinnga
pasien simulasi berdiri tegak lagi di depan bangku.
6. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai pasien simulasi tidak kuat lagi tetapi
tidak lebih dari 5 menit. Catatlah berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan
menggunakan sebuat stpasien simulasi watch.
7. Segera setelah itu PASIEN SIMULASI disuruh duduk. Hitunglah dan catatlah
frekuensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 x dan masing-masing dari 0”-
30” , 1’-1’30” , 2’-2’30”.
8. Hitunglah Indeks kesanggupan pasien simulasi seta berikan penilaiannya menurut 2
cara berikut ini:
Cara Lambat;

Indeks kesanggupan badan=

Penilaiannya:
 Kurang dari 55 = kesanggupan kurang
 55-64 = kesanggupan sedang
 65-79 = kesanggupan cukup
 80-89 = kesanggupan baik
 Lebih dari 90 = kesanggupan amat baik

Cara Cepat:

Dengan rumus:

Indeks kesanggupan badan=

Dasar teori :
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau
mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes Harvard merupakan tes ketahanan
terhadap kardiovaskuler. Tes ini menghitung kemampuan untuk berolahraga secara terus-
menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa lelah. Subjek (orang yang melakukan tes)
melangkah naik dan turun pada papan setinggi 19 inci dengan jumlah 30 langkah permenit
dalam 5 menit atau sampai subjek kelelahan. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian
kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi
(kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.1 Dari percobaan Harvard Step Test, kita
dapat menentukan sampai mana batas kesanggupan badan seseorang dalam melakukan
aktivitas otot. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakin cepat
frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula
kesanggupannya.1

Peningkatan frekuensi denyut nadi dapat terjadi karena adanya peningkatan


curah jantung. Aktivitas yang meningkat menyebabkan kebutuhan jaringan akan oksigen
meningkat untuk melakukan proses metabolisme. Oleh karena itu, curah jantung juga perlu
ditingkatkan agar kebutuhan tersebut terpenuhi. Karena peningkatan curah jantung inilah
dimana darah akan lebih banyak dipompa melalui aorta sehingga berpengaruh dalam
peningkatan tekanan darah dimana peningkatan ini mengakibatkan gelombang tekanan yang
berjalan di sepanjang arteri semakin cepat dan selanjutnya akan mengakibatkan denyut nadi
meningkat.Peningkatan curah jantung juga dipengaruhi oleh saraf otonom yang akan
merangsang saraf simpatis sehingga denyut nadi meningkat. Stimulasi simpatis dan epinefrin
meningkatkan kontraktilitas jantung, yang mengacu kepada kekuatan kontraksi pada setiap
volume diastolik akhir; dengan kata lain jantung memeras lebih banyak darahyang
dikandungnya.2 Stimulasi simpatis menyebabkan konstriksi vena, yang memeras lebihbanyak
darah dari vena ke jantung, sehingga terjadi peningkatan volume diastolik akhir danakhirnya
peningkatan volume sekuncup lebih lanjut. Peningkatan volume sekuncup danpeningkatan
kekuatan kontraksi menyebabkan denyut nadi meningkat. Hasil akhir nilai pasien simulasi
menunjukan bahwa pasien simulasi memiliki kesanggupan cukup baik. Hal ini mungkin
terjadi karena pasien simulasi senang berolahraga. Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung
yang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada
latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah
jantung dan redistribusi aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif.
Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB seseorang
maka kesanggupan badannya semakin baik.2

Hasil Percobaan

 Pengukuran denyut nadi sebelum naik turun bangku : 50x / 30s

 Lama waktu naik turun : 2m 9s dikonversi 129s

 Denyut setelah naik turun per 30s :I = 60x

II = 60x

III = 50x

Pembahasan

Perhitungannya :

Cara lambat :

Indeks kesanggupan badan = lama naik turun dalam detik x 100

2 x jumlah ketiga harga denyut nadi tiap 30s


= 129 x 100 = 38
2 x 170

Cara Cepat :

Indeks kesanggupan badan = lama naik turun dalam detik x 100

5,5 x harga denyut nadi selama 30s pertama

= 129 x 100 = 39

5,5 x 60
Pemulihan denyut nadi dari 0” sampai 30”

40- 45- 50- 55- 60- 65- 70- 75- 80- 85- 90-
Lamanya
44 49 54 59 64 69 74 79 84 89
percobaan

0”-29” 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

0”30”-0”59” 20 15 15 15 15 10 10 10 10 10 10

1’0”-1’29” 30 30 25 25 20 20 20 20 15 15 15

1’30”-1’59” 45 40 40 35 30 30 25 25 25 20 20

2’0”-2’29” 60 50 45 45 40 35 35 30 30 30 25

2’30”-2’59” 70 65 60 55 50 45 40 40 35 35 35

3’0”-3’29” 85 75 70 60 55 55 50 45 45 40 40

3’30”-3’59” 100 85 80 70 65 60 55 55 50 45 45

4’0”-3’29” 110 100 90 80 75 70 65 60 55 55 50

4’30”-4’59” 125 110 100 90 85 75 70 65 60 60 55

5’0” 130 115 105 95 90 80 75 70 65 65 60

Kesimpulan

Peningkatan frekuensi denyut nadi dapat terjadi karena adanya peningkatan


curah jantung dan juga dipengaruhi oleh saraf otonom yang akan merangsang saraf simpatis
sehingga denyut nadi meningkat, serta hasil dari pengukuran tes kali ini adalah 38-39
sehingga kesanggupan dari pasien simulasi dapat dikatakan kurang.

Daftar Pustaka

1. Andrajati, Retnosari dkk. Penuntun praktikum anatomi fisiologi manusia. Depok:


Departemen Farmasi FMIPA UI, 2008.
2. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC, 2007.

You might also like