Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
ketepatan. Orang yang tidak mau mengikuti teknologi canggih yang saat
maupun uang atau dengan kata lain fasilitas dapat disamakan dengan
pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu, dituntut
fasilitas atau peralatan kerja tersebut. Suatu sistem kerja terdiri dari empat
komponen penyusun, antara lain tenaga kerja, bahan, mesin atau peralatan,
dan lingkungan kerja. Pada suatu sistem kerja sangat terpengaruhi oleh
1
manusia atau tenaga kerja yang bertindak sebagai perencana, perancang,
sistem kerja ?
fasilitas ?
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2
Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum
dan setelah perusahaan beroperasi, yaitu menentukan bagaimana suatu aset
tetap perusahaan digunakan secara baik untuk menunjang tujuan
perusahaan.
Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan yang berbeda
kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu benda atau jasa yang
menghasilkan nilai bagi pelanggan atau keuntungan perusahaan/organisasi.
Sistem kerja melibatkan banyak faktor manusia dan adanya keterkaitan
pola kerja manusia dengan alat atau mesin, faktor-faktor yang
dikombinasikan antara manusia dengan alat tersebut di buat suatu prosedur
atau tahapan kerja yang sudah tetap dan didokumentasikan sehingga
menghasilkan suatu sistem kerja yang konsisten dan dapat menghasilkan
hasil yang berkualiatas. Contohnya :
3
2.2 PROSES PERENCANAAN FASILITAS
Perencanaan fasilitas memerlukan suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh hasil yang baik. Hal ini juga mencakup
perencanaan lokasi yang merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan
untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga
perusahaan atau pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya
rendah, dan memungkinkan perusahaan dimasa datang.
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan
lain :
a. Melayani konsumen dengan memuaskan
b. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dapat continuedengan
harga yang layak atau memuaskan
c. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup
d. Memungkinkan perluasan perusahaan dikemudian hari
4
b. Letak sumber bahan baku
c. Ketersediaan tenaga kerja
d. Ketersediaan tenaga listrik
e. Ketersediaan air
f. Fasilitas pengangkutan
g. Fasilitas perumahan, pendidikan, pembelajaran, dan telekomunikasi
h. Pelayanan kesehatan, keamanan, dan pencegahan kebakaran
i. Peraturan pemerintah setempat
j. Sikap masyarakat
k. Biaya dari tanah dan bangunan
l. Luas tempat parkir
m. Saluran pembuangan
n. Kemunginan perluasan
o. Lebar jalan
Selain beberapa faktor yang disebutkan diatas, perusahaan juga
harus mempunyai perencanaan tata letak yang mencakup desain atau
konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk
proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Secara umum,
tujuan dari penyusunan tata letak adalah untuk mencapai suatu sistem
produksi yang efisien dan efektif, melaui :
a. Pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal
b. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum
c. Aliran bahan dan produksi jadi yang lancar
d. Kebutuhan persediaan yang rendah
e. Pemakaian ruang yang efisien
f. Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan
g. Biaya produksi dan investasi modal yang rendah
5
h. Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan
i. Keselamatan kerja yang tinggi
j. Suasana kerja yang baik
Jenis tata letak
Dalam industry manufaktur, secara umum tata letak bisa dikelompokkan
dalam 3 jenis :
a. Tata letak proses
Tata letak proses (proses layout) atau tata letak fungsional adalah
penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai
fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
b. Tata letak produk
Tata letak produk (produk layout) dipilih apabila proses produksinya
telah distandarsasikan dan berproduksi dalam jumlah yang besar.
c. Tata letak posisi tetap
Tata letak posisi tetap (fixed position layout) dipilih apabila karena
ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya
tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan.
6
d. Analisis volume biaya
Metode analisis volume biaya (cost volume analysis) menekankan
pada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi yaitu dengan
membandingkan biaya total produksi dari berbagai alternative lokasi.
e. Pendekatan pusat gravity
Pemilihan lokasi berdasarkan metode ini sering kali digunakan untuk
memilih sebuah lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya
menuju fasilitas-fasilitas yan sudah ada.
f. Metode transfortasi
Metode transfortasi merupakan salah satu metode dalam riset operasi
yang dapat digunakan dalam memilih suatu lokasi perusahaan pada
prinsipnya metode ini mencari nilai optimal yang dapat diperoleh
dengan memperhitungkan pemenuhan permintaan dan penawaran
dengan biaya transfortasi yang rendah.
g. Metode sistem kerja
Metode sistem kerja merupakan kesatuan ide yang dapat di
aplikasikan dimana penggunaan konsep “sistem kerja” diangap
sebagai titik untuk mamahami, menganalisa, dan memperbaiki sistem
dalam suatu organisasi, baik IT termasuk didalamnya ataupun tidak.
7
d. Model siklus hidup sistem kerja. Sistem informasi dan sistem kerja.
Aktifitas-aktifitas dalam proses bisnis dibatasi dan bersifat
komputerisasi ataupun manual.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen fasilitas adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan,
diorganisasikan, diarahkan, dan dikendalikan terhadap benda – benda
pendidikan secara tepat guan dan berdaya guna sehingga selalu siap pakai
dalam proses pembelajaran.Prinsip – prinsip manajemen fasilitas yaitu,
prinsip pencapaian tujuan, prinsip efisensi, prnsip administrative, prinsip
kejelasan tanggung jawab, dan prinsip kekohesifan. Pengadaan adalah
kegiatan menyediakan semua keperluanbarang / benda / jasa bagi keperluan
pelaksaan tugas . Sebelum kegiatan-kegiatan pengadaan dilakukan, terlebih
dahulu dilakukan kegiatan perencanaan dan prakualifikasi fasilitas
pendidikan.
3.2 SARAN
Diharapkan laporan ini dapat meningkatkan pemahaman perawat
mengenai manajemen perencanaan fasilitas.