Professional Documents
Culture Documents
i
BALIKPAPAN TEMPO DOELOE
ii iii
berbeda dengan Balikpapan. Balikpapan tidak memiliki hancur. Kota Balikpapan harus dibangun dari awal lagi
kawasan kota tua seperti yang dimiliki Bandung, Jakarta seperti 50 tahun sebelumnya. Ketiadaan bangunan tua
atau Semarang—di mana terdapat sisa-sisa bangunan bergaya Indis di Balikpapan memperlihatkan Balikpapan
tua. seperti kota yang baru dibangun. Bisa dibilang Balikpapan
Sebelum Perang Pasifik berlangsung, sebelum bernasib seperti Hirosima dan Nagasaki di Jepang—
tahun 1942, Balikpapan setidaknya sudah memiliki keduanya dibom sekutu di akhir Perang Pasifik. Seperti
bangunan penting di sekitar Klandasan dan komplek dua kota di Jepang itu, Balikpapan juga dibom hingga
Pertamina. Berdasar peta terbitan BPM, kota Balikpapan rata dengan tanah dan membuat kota Balikpapan harus
di tahun 1939 telah memiliki dua rumah sakit, pasar dibangun mulai dari awal.
daerah, Societet, juga kantor pemerintahan. Dan Belakangan, Balikpapan tetap bisa menjadi kota
seharusnya bangunan-bangunan tadi tersisa bila perang penting bagi setiap pemerintahan yang berdiri di
Pasifik tidak terjadi. Indonesia. Seperti sebelum perang dunia II, Balikpapan
Mengapa Balikpapan tidak memiliki bangunan setelahnya juga masih menjadi salah satu kota industri
tua, jawabannya tidak lain karena pemboman besar- perminyakan di Indonesia. Selain itu, Balikpapan pun
besaran oleh sekutu atas kota Balikpapan selama 20 hari setidaknya telah menjadi kota Bandar dan niaga penting
di tahun 1945. Pasukan sekutu tidak mau kehilangan di Kalimantan Timur.
banyak prajuritnya seperti yang terjadi di Tarakan Buku ini persembahan dari seorang Balikpapaner
ketika menyerbu Jepang di sana. Karenanya, ketika kepada kota Balikpapan dan juga Balikpapaner
Balikpapan diserbu maka terlebih dahulu bom-bom lainnya. Jika ada Newyorker, kenapa tidak pernah ada
sekutu menghanguskan Balikpapan hingga rata dengan Balikpapaner.1
tanah untuk menghancurkan posisi dan pasukan Jepang
di Balikpapan.
Pemboman sekutu itu memang bisa melumpuhkan 1
Balikpapaner bukan saya yang pertama kali pakai, alias
Jepang, namun sangat pahit bagi kota Balikpapan yang sudah ada orang lain, tapi saya lupa siapa.
iv v
1
Balikpapan Tu
2 3
Karena Papan Kutai yang komentar “Balikpapan Tu”. Disinyalir banyak
Kendati menjadi sebuah kota modern yang mulai pihak, cerita tentang papan itu adalah asal muasal
berkembang sejak akhir abad XIX, Balikpapan juga mengenai penamaan Balikpapan—seperti yang sekarang
memiliki mitosnya sendiri—mitos yang mengawali berkembang itu.4
keberadaanya. Berdasar cerita rakyat yang beredar, Beberapa mitos lain yang berkembang di Balikpapan
di seberang kota Balikpapan, terdapat sebuah daerah selain mengenai nama kota adalah tentang ular naga yang
bernama Jenebora—dengan naik speedboat selama 1 besar. Cerita ini masih berkembang di beberapa kalangan
jam, kita bisa mencapai daerah itu. Dari daerah ini pula masyarakat. Konon tiga ekor naga itu sedang bertapa
mitos mengenai asal usul nama Balikpapan bermula. dengan mengelilingi kota Balikpapan. Liuk ular naga itu
Berdasar mitos, nama Balikpapan bermula dari mengikuti kontur kota Balikpapan yang semakin melebar.
adanya rencana pembangunan istana Kerajaan Kutai— Liuk ular itu menjadi semacam tolok ukur perkembangan
Sultan Kutai meminta sumbangan papan dari beberapa dan perluasan kota Balikpapan sekarang. Melihat kondisi
daerah kekuasaannya. Perkampungan yang sekarang kota Balikpapan sekarang, bisa dibayangkan liukan ular
bernama Jenebora, akhirnya menyumbangkan 1.000 naga itu akan semakin panjang.
papan. Salah satu jalan untuk mengirimkannya adalah Ada mitos lain yang berkembang di kota Balikpapan,
dengan menghanyutkannya. Setelah papan disusun dan tentang 4 orang kakak beradik sekandung. Mereka datang
diikat, lalu dihanyutkan. Dalam perjalanan, papan-papan dari arah laut dan bertapa di sebuah bukit di Balikpapan.
itu lepas dari ikatannya sehingga berhamburan dan Selama pertapaan itu, 3 di antara 4 adalah naga besar
banyak yang menghilang. Dari 1.000 papan yang dikirim yang mengelilingi kota Balikpapan. Liukan mereka adalah
tadi, 10 papan akhirnya kembali ke Jenebora.3 4
Amiruddin Maula, Cerita Rakyat Dari Kalimantan Timur,
Begitulah cerita singkat dari papan yang balik ke Jakarta, Grasindo, 1994, hlm. 7-11; Francois Valentijn, François
tempat pengirimnya itu. Dari peristiwa ini, ada orang Valentijn’s oud en nieuw Oost-Indien, Volume 3, hlm. 227; 90
Tahun Kota Balikpapan, sGravenhage, HC Sassen, hlm. 227;
3
Argo Wikanjati, Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota, Argo Wikanjati, Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota, hlm.
Yogyakarta, Narasa, 2010, hlm. 115-116. 116-117.
4 5
kontur kota Balikpapan. Mereka bertapa di atas bukit naga lagi yang bertahan di kota. Bila ada hujan besar
untuk menjaga dan membentuk keharmonisan bukit- lagi, itulah tanda bahwa naga itu kembali ke laut. Salah
bukit tersebut. Selesai bertapa, mereka meninggalkan seorang dari 4 bersaudara yang bukan naga itu berubah
bukit-bukit itu dan kembali ke laut. Mereka meninggalkan menjadi manusia. Dia masih bertapa dimana ia berdiri
bukit-bukit itu bila pertapaan mereka sudah selesai atau tegak seperti pohon yang memiliki akar, daun, dan
bila hujan deras melanda kota Balikpapan. ranting. Dari kejauhan di lautan, pelaut yang tersesat akan
Banyak orang-orang tua dahulu percaya cerita melihat titik merah seperti api memandang laut—konon
ini. Menurut mereka, ular naga yang pertama keluar di ini dianggap mata sang naga. Kembalinya naga kelaut
tahun 1978, saat terjadi banjir dan tanah longsor yang bila mereka merasa tidak senang tinggal di bukit-bukit
mebahayakan penduduk kota di beberapa tempat. Naga yang sudah menjadi perumahan. Naga ketiga juga akan
itu melewati daerah Pasar baru. Di tahun 1985, terjadi kembali ke laut setelah bosan bertapa.6 Cerita ini bersifat
hujan deras disertai petir, karenanya banjir dan tanah mitos, berarti membutuhkan interpretasi tersendiri dan
longsor terjadi lagi. Bencana alam itu melanda daerah bukan untuk dipercayai secara mentah-mentah.
di sekitar bukit yang menjadi komplek pemurahan Valentijn, dalam bukunya yang terbit tahun 1724,
Pertamina Balikpapan.5 mencatat nama Balikpapan sebagai Bilipapan. Sebuah
Kerusakan saluran air dan merusak beberapa rumah desa yang jaraknya 3 mil dari pantai di hulu sungai. Begini
dan harta benda penduduk ketika terus mengguyur yang saya kutip darinya:
dan mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Setelah
“Van de rivier van Koeti 4 of 5 mijlen Z. aan heft
hujan reda dan masyarakat berbenah, beberapa orang
men het dorp en de rivier van Monta, daarna buigt
menemukan bentuk liukan dan lubang besar pada pagar
de wal met een dikken hoek van 5 tot 6 mijlen lang
kawat, mirip seperti jalan naga. Orang-orang berprediksi
tot het dorp en de rivier van Billipapan en nog 3
bahwa ular naga itu berjalan ke laut, dan masih ada satu
mijlen verder vertoont zich het dorp en de rivier
5
Argo Wikanjati, Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota, 6
Argo Wikanjati, Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota,
hlm. 116-117 hlm. 116-117.
6 7
van Paser, met welke lieden van Paser en Koeti die
van Macasar wel gewon zijn te handelen. Tusschen
Billipapan en Paser heft men een dorp.”7
2
Emas Hitam dari Balikpapan
22 23
Sebuah Kota Kolonial itu semakin berkembang menjadi daerah perniagaan
Setelah pengeboran minyak berjalan tidak terlalu Klandasan. Daerah perniagaan Klandasan itu adalah
lama dan pemukiman bagi pegawai BPM bertebaran di tempat perbelanjaan bagi keluarga pegawai BPM.
sekitar sumur dan kilang minyak, sedikit demi sedikit Sebagai daerah perbelanjaan pastinya terdapat sebuah
pemukiman penduduk lain yang letaknya agak jauh dari pasar. Di sekitar pasar itu juga terdapat komunitas
kilang minyak juga muncul. Karena produksi minyak Cina yang terlokalisasi dalam sebuah perkampungan
semakin meningkat, fasilitas pendukung perusahaan semacam Pecinan. Komunitas Cina yang identik sebagai
tentu saja bertambah—seperti pelabuhan dan rumah kaum pedagang itu tentunya menjadi salah satu pelaku
sakit. Pertambahan penduduk di Balikpapan—khususnya perekonomian Balikpapan, khususnya daerah Klandasan.
di sekitar kilang minyak BPM—membuat pemerintah Pemukiman penduduk lain adalah di utara Kilang
kolonial menjadi Balikpapan sebagai suatu afdeling Minyak. Di daerah utara kilang minyak itu terdapat
(semacam daerah administratif) tersendiri di mana pada beberapa perkampungan, Pandan Sari, Kebun Sayur, dan
awalnya seorang Controleur ditempatkan. Kampung Baru. Nama kampung terakhir tidak jauh beda
Sejak 1 Juni 1935, Oost Borneo dibagi menjadi dua, dengan di tempat lain, sebuah perkampungan orang-
di bagian utara dan selatan, dengan perincian: bagian orang Bugis dan Makassar dari Sulawesi. Perkampungan
selatan berpusat di Banjarmasin, yang terbagi menjadi ini semakin lama semakin ramai. Tidak diketahui secara
5 wilayah: Banjarmasin, Martapura, Pelaihari, Pulu pasti kapan mulai ada perkampungan Bugis di Balikpapan.
Laut, dan Tanah Bumbu. Sementara utara berpusat di Pemukiman penduduk di utara kilang minyak ini juga
Samarinda, yang terdiri dari 4 wilayah, yakni: Oost-Kutai, memiliki daerah perniagaannya sendiri. Pada dekade
West-Kutai, Balikpapan, dan Pasir.26 1930an daerah perniagaan di utara kilang minyak ini
mungkin tidak seramai di Klandasan. Pusat perniagaan
Pusat administrasi kolonial, Controleurswanning
di daerah utara kilang minyak adalah Kebun Sayur yang
itu berada tidak jauh dari rumah sakit BPM (RS Pertamina
mungkin masih memiliki beberapa toko. Penggerak
sekarang). Jauh ke sebelah timur rumah sakit BPM
perekonomian di sini salah satunya adalah orang-orang
26
Pandji Poestaka, 23 Juli 1935
24 25
pribumi. Pusat perbelanjaan di sini juga untuk memenuhi Banjarmasin; Hulu Sungai; Kapuas Barito; Samarinda dan
kebutuhan sehari-hari keluarga pegawai BPM yang Bulungan-Berau.28
tinggal di sekitar Karang Anyar. Residen Kalimantan di Banjarmasin memiliki
Balikpapan pada masa kolonialisasi Hindia Belanda beberapa bawahan langsung disebut Asisten Residen.
merupakan wilayah dari onderafdeling Samarinda. Dahulu Asisten residen itu ditempatkan di sebuah onderafdeling.
Kalimantan Timur adalah bagian dari Oostafdeling van Di bawah asisten residen terdapat seorang controleur
Residentie Zuid en Oost Borneo (keresidenan Kalimantan di tiap onderafdeling. Di Balikpapan terdapat seorang
Selatan dan Timur)—yang berkedudukan di Banjarmasin. controleur yang bertugas mengawasi hubungan
Di daerah Long Iram dan Samarinda, terdapat garnisun pemerintah dengan penguasa lokal.29 Di Balikpapan,
KNIL dalam jumlah besar karena berada di bawah controleur berkedudukan di controleurswaning yang
pemerintahan langsung dari Hindia Belanda (rechtstreeks letaknya di Zee-laan (Sekarang Jalan Jenderal Sudirman)
bestuur gouvernement gebeid). tidak jauh dari Rumah Sakit BPM atau rumah sakit
Pada tahun 1938, kalimantan menjadi sebuah Pertamina.
pemerintahan daerah sendiri bernama Gouvernement Tidak banyak yang tersimpan dari Balikpapan masa
Borneo dengan Banjarmasin sebagai ibukota.27 Nama lalu. Hanya tersisa perumahan pertamina dengan bentuk
resmi untuk daerah itu adalah Residentie Zuider en bangunan yang tampak ketinggalan zaman bagi benyak
Oosterafdeling van Borneo. Kalimantan, berdasar orang, namun sebenarnya memperhatikan konsep
besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Staatblad no kenyaman bagi pemiliknya. Bangunan rumah-rumah
352 tahun 1938), terbagi menjadi dua keresidenan— dalam komplek Pertamina itu memiliki gaya Indis—
keresidenan lain itu adalah Westerafdeling van Borneo
28
Keresidenan Kalimanatan Barat itu membawahi 4
yang berkedudukan di Pontianak. Keresidenan Kalimantan
afdeling: Pontianak; Singkawang; Sintang; Ketapang. (Tjilik
Selatan dan Timur membawahi 5 afdeling, antara lain: Riwut, Kalimanatan Membangun, Palangkaraya, 1979, h. 33.
29
Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan
27
Kalimanatan Timur: Profil Provinsi Republik Indonesia, Timur, terbitan Proyek Penelitian Kebudayaan Daerah
Yayasan bakti Nusantara, h. 23. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978.
26 27
perpaduan gaya Eropa yang agak beradaptasi dengan Sebagai kota pelabuhan, yang juga menjadi bagian
iklim tropis nusantara. Banyak dari bangunan-bangunan dari kota penting dalam dunia kolonialisme, Balikpapan
indis di sekitar Klandasan itu hancur karena serbuan menjadi kota kunjungan armada laut kapal-kapal
tentara Australia di akhir PD II. Kebanyak gedung- negara-negara kolonial. Pada 11 Februari 1939, Kapalapi
gedung tua di Balikpapan mulai dibangun setelah tahun torpedo pemburu Inggris yang bernama Duncan, Delight,
1945—saat kondisi sudah aman. Jadi aroma kolonial Diamond, dan Duchess mengunjungi Balikpapan,
pada gedung-gedung di kota Balikpapan tidak kental— Borneo.31
walaupun gedung-gedung itu dibangun dengan gaya
yang sama. Bangunan-bangunan itu beberapa masih
Balikpapan dalam Peta BPM 1939
berdiri menjadi tolok ukur kemajuan Balikpapan setelah
Indonesia merdeka. Tidak banyak catatan tentang Balikpapan. Hanya
saja peta BPM terbitan 1939 telah memberikan gambaran
Balikpapan sudah menjadi kota kecil yang maju
tata kota Balikpapan, di mana kawasan BPM jelas
dengan faslitas hidup untuk orang-orang Eropa yang
mendominasi. Dan peta itu telah memberi dokumentasi
menjadi tuan di nusantara. Produksi minyak Balikpapan di
penting tentang kota Balikpapan di masa itu.
awal abad XX tentu saja membuat fasilitas kota ini semakin
bertambah—mulai dari perumahanan yang nyaman, Balikpapan, menurut Peta terbitan BPM 1939,
Sicieteit untuk berkumpul dan berdansa, lapangan sepak sudah memiliki fasilitas penting perminyakan yang
bola modern, pelabuhan laut, dan penyaringan air untuk memang harus dilindungi oleh pemerintah kolonial. Kota
kota kecil Balikpapan yang sering kesulitan air. Hampir Balikpapan, sebagai kota penting kolonial dijaga oleh
semua fasilitas itu, kecuali penyaringan air Somber, serdadu KNIL yang ditempatkan di sebuah tangsi yang
memiliki jarak yang berdekatan antara satu sama lain di masih dalam daerah kota Balikpapan yang kala itu masih
daerah alun-alun kota, Lapangan Merdeka sekarang.30 Walau peta ini hanya memfokuskan pada daerah instalasi
30
Lihat Peta Balikpapan terbitan dinas topografi BPM BPM saja, beberapa. Daerah seperti daerah Klandasan 1939
skala 1:5.000 tahun 1939 (koleksi Perpustakaan Kolese telah dideteksi oleh peta ini.
Ignatius Yogyakarta. Nomor panggil: KI br/col 6 n 2 (104-141). 31
Pandji Poestaka, 15 Februari 1939
28 29
kecil. Tangsi KNIL itu berada di sekitar bekas Gedung Societeit didirikan—di lokasi yang sekarang bernama
Bioskop Antasari dan Asrama Poslisi belakang Polres Banua Patra, masih tanah milik Pertamina Balikpapan.
Balikpapan. Dahulunya, tahun 1939, Balikpapan memiliki
Balikpapan yang berada jauh dari jangkauan divisi- perkampungan Cina. Saat ini tidak ada lagi sisa
divisi KNIL yang dibagi 2 di pulau Jawa dan sekitarnya, bila dari perkampungan Cina itu. Tidak diketahui kapan
dilihat sumber daya alam yang ada serta perkembangan perkampungan Cina itu menghilang. Bekas kampung Cina
Balikpapan yang secara ekonomis baik, cukup membuat itu sekarang menjadi lahan Markas KODAM VI/Tanjung
pemerintah kolonial cukup khawatir bila daerah Pura di jalan Jenderal Sudirman.
ini mendapat serangan dari lawan. Tidak heran bila Kemungkinan orang-orang Cina pada saat itu tidak
pemerintah kolonial menempatkan banyak pasukan KNIL seluruhnya berprofesi sebagai pedagang—sebagian
beserta persenjataannya di sini, lebih banyak dibanding orang-orang Cina itu mungkin bekerja sebagai kuli di
daerah lain di luar pulau Jawa. BPM. Khususnya orang-orang Cina yang baru datang di
Balikpapan yang dihuni juga oleh orang-orang Eropa Balikpapan dan belum memiliki modal untuk berdagang.
juga memiliki tempat berkumpul orang-orang Eropa, Orang-orang Cina di Balikpapan tidak lagi memiliki
societeit. Tempat di mana orang-rang kulit putih bisa perkampungan sendiri seperti orang-orang Bugis di
berdansa. Tidak ada orang-orang pribumi di dalamnya, kampung Baru. Orang-orang Cina di Balikpapan sekarang
kecuali sebagai pelayan. Banyak rumah-rumah bergaya menyebar di daerah-daerah perniagaan yang ramai
indies dibangun, karena pengaruh Belanda di Balikpapan. karena bisa dipastikan orang-orang Cina di Balikpapan
Orang-orang Eropa di Hindia Belanda adalah orang-orang bergerak di bidang perdagangan. Mereka biasa membuka
yang berusaha mempertahankan jatidiri ke-Eropa-an usaha di pinggir jalan kota Balikpapan yang ramai. Di
mereka. seberang perkampungan Cina, terdapat pasar daerah.32
Dalam hal pendidikan dan gaya hidup sehari-hari,
32
Lihat Peta Balikpapan terbitan dinas topografi BPM
orang-orang Eropa di Indonesia selalu ingin seperti
skala 1:5.000 tahun 1939 (koleksi Perpustakaan Kolese
berada di Eropa. Itulah mengapa beberapa fasilitas seperti Ignatius Yogyakarta. Nomor panggil: KI br/col 6 n 2 (104-141).
30 31
Pasar ini mungkin tidak seramai pasar Klandasan Untuk orang-orang yang butuh perawatan medis,
sekarang. Jumlah penduduk Balikpapan pastinya belum Balikpapan pada tahun 1939, telah memiliki dua rumah
seramai sekarang. Orang Cina memang tidak pernah sakit: BPM Hospitaal (Rumah sakit Pertamina sekarang);
jauh dari dunia dagang. Keberadaan pasar daerah Juliana Hospitaal—yang letaknya tidak jauh dari BPM
yang dibangun pemerintah kolonial itu bisa jadi ikut Hospitaal. Rumah sakit terakhir sudah tidak ada lagi
meramaikan dan melokalisasi orang-orang Cina di sekarang—mungkin hilang setelah pemboman sekutu
Balikpapan. Lokasi pasar yang lain selain di Klandasan ini ketika PD II hampir berakhir dan kepergian orang-orang
adalah di daerah Kampung Baru. Belanda dari Balikpapan.33
Fasilitas olahraga dan pendidikan kota Balikpapan Rumah sakit BPM pastinya diperuntukkan bagi
kala itu tetaplah sama seperti saat ini—di sekitar karyawan BPM di Balikpapan. Sebagai perusahaan besar
Lapangan Merdeka. Lapangan Merdeka dulunya disebut yang di lapangan penuh resiko, seperti kecelekaan kerja
Votbalveld (lapangan sepak bola). Jalan-jalan di sekitar di kilang, kehadiran rumah sakit milik BPM jelas sangat
Votbalveld tidak banyak berubah pada dekade 1990an. penting dan sangat dibutuhkan oleh pegawai lapangan
Meski nama berubah, tetap saja artinya sama. Seperti BPM dan bagi perusahaan sendiri. Sedang rumah sakit
sportlaan yang berubah menjadi Jalan Olahraga dan Juliana tidak diketahui secara pasti statusnya, bisa
Jalan Sekolah dulunya adalah Schoolweg. jadi rumah sakit umum. Letak rumah sakit itu seperti
Dari namanya, Schoolweg, seperti memberi terhalang oleh rumah sakit BPM.
petunjuk bahwa pernah ada sekolah yang eksis pada Orang-orang Eropa umumnya hidup secara
tahun 1939 di sekitar sekolah itu. Sekolah dasar, Lagere eksklusif dan menolak pembauran dengan pribumi, oleh
School, pertama ini mungkin sudah berdiri setelah tahun karenanya pergaulan dengan orang-orang pribumi jelas
1911. Saat ini, di daerah itu terdapat SD dan SMP KPS, juga dibatasi. Kebijakan perusahaan BPM yang menyangkut
SMP Patra Darma II milik Pertamina. Dulunya lapangan- fasilitas karyawan, khususnya yang Eropa, tentunya
lapangan di sisi kanan dan kiri Lapangan Merdeka belum
33
Lihat Peta Balikpapan terbitan dinas topografi BPM
skala 1:5.000 tahun 1939 (koleksi Perpustakaan Kolese
ada. Kedua sisi lapangan itu dulunya terdapat bangunan. Ignatius Yogyakarta. Nomor panggil: KI br/col 6 n 2 (104-141).
32 33
berusaha untuk menjadikan sebagian Balikpapan sebagai pendidikan—apalagi pendidikan dasar—sangat penting
perkampungan Eropa. Bila tidak mampu murni Eropa untuk hal itu. Tidak heran bila pendidikan dasar lebih
maka yang Indis pun tidak masalah, asal jangan sama diperuntukan untuk orang-orang Eropa, seperti di ELS
dengan pribumi. Keberadaan masyarakat Eropa yang tidak yang Eropasentris.
sepenuhnya mampu mengadopsi budaya Eropa secara Pendidikan di Balikpapan pada masa kolonial
murni—sungguh beruntung mereka bisa berkompromi mungkin jauh lebih terbelakang di Bandingkan Sulawesi
dengan memgkombinasi budaya Eropa dengan sedikit Selatan. Hanya ada sekolah tingkat dasar—mungkin
beradaptasi dengan budaya lokal pribumi dalam konsep menengah milik pemerintah—saja di kota ini. Sekolah
yang disebut Indis. Balikpapan, dengan komunitas Eropa tingkat atas hanya terdapat di pulau Jawa seperti AMS
dan sisa-sisa bangunan yang semi Eropa dan Indonesia atau HBS dan sangat tidak memungkinkan untuk diadakan
adalah salah satu ruang yang pernah menjadi kehidupan di luar pulau Jawa dalam jumlah besar karena sekolah
kebudayaan Indis pada masa kolonialisasi Hindia Belanda. itu lebih diperuntukan bagi orang-orang Eropa—di luar
Sebelumnya, pada abad XIX, orang-orang Eropa di Jawa, jumlah orang-orang Eropa begitu sedikit. Di daerah-
Indonesia sebisa mungkin menjaga kemurnian ke-Eropa- daerah luar pulau Jawa jumlah pegawai lebih sedikit—
annya. Mereka lakukan itu dalam dunia pendidikan anak- ditambah sedikit pegawai swasta dan para misionaris
anak mereka. Anak-anak di sekolah dasar ELS adalah yang jumlah jauh lebih sedikit dibanding pegawai swasta.
untuk dijadikan seorang Eropa (Belanda). Dari sini jurang Pada 13 Mei 1911, Gouvernement (pemerintah
pemisah antara Belanda dan Hindia dibangun dengan kolonial) memang sudah memberikan izin dalam
tajam. Pendidikan dan status sosial telah dijadikan mendirikan Lagere School (sekolah dasar atau sekolah
tembok antara Orang Eropa-Belanda dengan pribumi, rendah). Sekolah ini akan didirikan di tiga tempat, yaitu
antara penguasa dengan rakyat yang dikuasai. Hal ini Muara Anam, Indramayu, dan Balikpapan. Sekolah itu
tentu terpikir dalam benak orang-orang Belanda di mulai ada setidaknya setelah 1911 dan masih ada hingga
Balikpapan. Mereka harus menjaga kemurnian ras dan 1939.34
menjaga prestise mereka dalam masyarakat kolonial dan 34
Bintang Soerabaia, 14 Mei 1911
34 35
Di Kalimantan Timur, sejak 1916, berdiri Europe sekolah penghubung). Sekolah rendahan tadi biasanya
Leger School, termasuk juga di Balikpapan memiliki terdapat di tiap kecamatan.35
populasi orang-orang Eropa. Sekolah dasar khusus untuk Letak dua sekolah yang tergolong elit tadi pada
anak-anak Eropa ini begitu penting bagi orang-orang masa kolonial tidak ada lagi bekasnya. Pastinya, sekolah
Eropa. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah karena macam HIS dan ELS biasanya berada di pusat kota. Di
politik diskriminatif Belanda yang hanya peduli pada dekat Lapangan Merdeka, dulunya ada jalan bernama
orang-orang Eropa saja. Schoolweg (jalan sekolah)—ini bisa menjadi petunjuk di
Awalnya, orang-orang pribumi berpikiran maju itu mana dulu pernah ada sekolah di daerah itu, dan bukan
mendirikan HIS partikelir di Samarinda tahun 1923 yang tidak mungkin sekolah di situ adalah sekolah elit karena
dipimpin oleh Masdar. Setelah diadakan Rapat terbuka Lapangan Merdeka sejak dulu adalah daerah strategis
tahun 1926 oleh tokoh-tokoh pergerakan Kalitim maka namun relatif tenang dan nyaman untuk siswa belajar.
lahir tuntutan kepada pemerintah kolonial untuk segera Sekolah elit itu memeberi pelajaran kepada siswa
mendirikan HIS pemerintah yang diperuntukan anak- jauh lebih baik daripada di Volkschool dan lanjutannya,
anak Indonesia. Tuntutan itu dipenuhi oleh pemerintah Vervolgschool. Populasi penduduk dengan penghasilan
pada tahun 1928, di mana di Balikpapan berdiri HIS milik tinggi yang masih jarang untuk kota sekecil Balikpapan,
pemerintah kolonial. maka sangat tidak memenuhi syarat untuk mendirikan
Pendidikan di Kalimantan Timur hanya sebatas sekolah menengah karena akan kekurangan murid. Jadi
pendidikan dasar modern saja. Untuk pendidikan pada awal abad XX, sekolah menengah modern hanya
Menengah, seorang anak harus bersekolah di MULO disediakan MULO (Meer Uitgebried Lager Onderwijs:
Banjarmasin. Selain sekolah macam HIS atau ELS yang setaraf SMP masa sekarang) oleh pemerintah kolonial di
hanya bisa dimasuki oleh anak-anak orang terpandang— Banjarmasin.
terdapat juga sekolah-sekolah rendahan lain, seperti Kebiasaan orang-orang Belanda di Indonesia pada
Volkschool (sekolah rakyat tingkat dasar) atau
35
Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan
Vervolgschool (sekolah lanjutannya yang kadang disebut Timur, op.cit., h. 21-24.
36 37
zaman Hindia Belanda adalah menyekolahkan anaknya Pemukiman penduduk lokal non Belanda dan non
di sekolah-sekolah menengah yang ada di Jawa seperti pegawai BPM biasanya berada di sekitar tanah-tanah
Semarang, Bandung, Surabaya, atau Jakarta dan setelah BPM—yang sekarang dikuasai Pertamina.
lulus, anak-anak itu akan dibayai kuliahnya di Negeri Somber, setidaknya sejak 1939, sudah menjadi
Belanda. Sekolah menengah terbaik kala itu hanya salah satu pemasok air bagi kota Balikpapan. Hingga
terkonsentrasi di pulau Jawa saja—seperti masih terjadi saat ini, melalui ‘pipa tiga’—satu jalur air dengan 3
sampai sekarang. pipa terbujur dari Somber sampai komplek perumahan
Sebagian dari Komplek Pertamina adalah daerah Pertamina Balikpapan. Panjangnya sekitar 15 km dengan
pertama di Balikpapan yang mendapat pengaruh barat. mengitari perbukitan di daerah Somber, Telindung, juga
Di daerah ini, dulunya adalah pemukiman pegawai BPM Kampung Baru.36
bangsa Eropa. Hingga saat ini daerah daerah itu masih Lapangan Merdeka sejak dulu sudah menjadi alun-
merupakan daerah yang cukup sejak dibanding sudut- alun kota Balikpapan. Garnisun KNIL Balikpapan sering
sudut lain di kota Balikpapan. melakukan upacara militer di lapangan ini. Sejak 1939,
Sekitar tahun 1939, beberapa daerah ramai lapangan Merdeka sudah ada.37 Lapangan ini menjadi
yang sudah berbentuk perkampungan selain komplek saksi penting dalam sejarah kota Balikpapan. Sebuah
Pertamina yang sekarang adalah daerah Klandasan— tugu memperingati pendaratan Tentara Australia untuk
yang sekarang ini menjadi daerah perkantoran dan mengalahkan Tentara Jepang masih berdiri hingga saat
perniagaan di kota Balikpapan.
Ukuran lebar jalan raya di sekitar Klandasan 36
Lihat Peta Balikpapan terbitan dinas topografi BPM
sekitar 3 meter. Pola jalan ini memanjang seperti jalan skala 1:5.000 tahun 1939 (koleksi Perpustakaan Kolese
Ignatius Yogyakarta. Nomor panggil: KI br/col 6 n 2 (104-141).
Jenderal Sudirman, Jalan Yos Sudarso (Jalan Minyak), 37
Lihat foto pada buku tentang sejarah KNIL dalam buku
dan jalan Ahmad Yani yang sekarang. Sekitar tahun Gedenkschrift Koninklijk Nederlandsche Indische Leger,
1939, Jalan Ahmad Yani, daerah Gunung Sari masih terbitan Dorddrecht: Stichting Hardenskring Oud-KNIL
Artilleristen Stabelan, 1990. h. 64.
sepi. Perkampungan Karang Bugis sudah ada saat itu.
38 39
ini.38 Beberapa tahun belakangan, lapangan merdeka Erakan Straat tidak selebar jalan besar di Klandasan.
semakin ramai pada sabtu malam. Keramaian ini Di daerah itu dulunya hanya berupa perkampungan
memanjang sampai Melawai. Lapangan Merdeka juga dengan lebar jalan tidak sebesar sekarang. Jalan itu
dijadikan pusat keramaian pada pagi tertentu. Setiap rintisan di mana di kanan kiri jalan masih sepi karena
sore atau pagi pada hari libur, lapangan merdeka selau baru ada sedikit kampung saja, kampung Gunung Sari.
dijadikan tempat berolehraga, mulai dari sekedar jogging Adanya perkampungan tak lepas urusan dari
sampai sepak bola. instansi pemerintah yang mengurusi pertanahan. Pada
Di sepanjang Erakan Straat (kini Jalan Ahmad Yani 12 November 1913, Pemerintah Negeri di Balikpapan
yang sekarang begitu ramai), dulunya masih belum banyak diberi kewenangan oleh pemerintah pusat dalam urusan
terdapat bangunan penting. Arus perniagaan Balikpapan, hak tanah partikelir. Pejabat terkait di Balikpapan
di tahun 1939, masih terpusat di daerah Klandasan. diberi kuasa pemerintah pusat untuk menyetujui atau
Keramaian di daerah pasar kampung Baru masih kalah, mengalihkan permohonan hak pengelolaan tanah yang
begitu halnya jalan Ahmad Yani yang dulunya disebut diajukan pihak partikelir.40 Begitulah akhirnya sebagia
Erakan-Straat. Jalan ini dibangun oleh para pekerja yang orang bisa punya rumah di kampung-kampung.
tidak mampu membayar pajak kepada pemerintah.39
38
Tugu Australia, begitu orang Balikpapan menamai tugu Balikpapan dan Pergerakan Nasional
ini, pernah ditutup oleh para mahasiswa yang terpengaruh
sentimen anti Autsralia—ketika hubungan RI-Australia
Gemerlap kota Balikpapan akan tampak meriah bila
memburuk di akhir dekade 1990an. Mahasiswa itu seperti dipandang dari laut atau dari seberang kota Balikpapan,
tidak mengerti sejarah dan hanya didorong oleh nasionalisme Penajam. Lampu-lampu kota, lampu-lampu di kilang
buta dengan menutup tugu peringatan bagi orang-orang
Australia yang membebaskan Balikpapan dari belenggu pertamina juga lampu-lampu dari rumah penduduk di
Jepang. perbukitan akan membuat Balikpapan terlihat seperti
39
Dari namanya, Erakan berarti kerja yang dilakukan
hamparan bintang yang bersinar.
sebagai pengganti pajak bagi yang tidak mampu membayar.
(Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan Timur, h. 40
(Staatsblad van Nederlandsch Indie Over Het Jaar 1913,
30.) Batavia: Landsdrukkerij, 1914)
40 41
Sebagai kota modern, Balikpapan punya warga kota Indonesia sendiri seumum-umumnya, lebih-lebih
yang bisa berorganisasi. Sejak 19 Februari 1911, telah dalam hal sosial, onderwijs, ekonomi dan semuanya.
ada organisasi Tjahaja Klandasan. Hanya bisa dipastikan Menilik sempitnya kota Balikpapan itu, maka kita
ini organisasi kemasyarakatan. Pada 19 Februari 1931, boleh bilang bahwa tempat sekecil ini jadi rame.”42
mereka memperingati ulang tahunnya. Mohamad Hasan
Kota Balikpapan tidak pernah terbuai dengan
mendapat penghargaan dari perhimpunannya, sebagai
perkembangannya sebagai kota industri. Sebagian
ketua ia telah banyak berjasa. Hal itu disampaikan
masyarakat Balikpapan juga memiliki kesadaran
pada perayaan peringatan 20 tahun berdirinya
intelektual. Masyarakat Balikpapan juga terkena
perhimpunan ”Tjahaja Kelandasan” bertepatan dengan
pengaruh dunia pergerakan yang ada di Jawa. Pada
hari raya 1 syawal yang dirayakan oleh anggota-anggota
dekade 1930an, Balikpapan setidaknya telah melahirkan
perkumpulan tersebut di atas dan penduduk Kelandasan,
beberapa organisasi sosial yang berusaha memajukan
pusat kota Balikpapan.41
kehidupan masyarakat di kota Balikpapan.
Balikpapan sebagai kota di era 1930an telah menjadi
perhatian surat kabar di Jawa. Salah satu surat kabar “Perhimpunan-perhimpunan yang sekarang berdiri
yang menulis tentang Balikpapan dan perkembangannya tegak di gelombang penghidupan, yaitu Setia
sebagai sebuah kota kecil yang terbilang maju, termasuk Bangsa, Boedia Setia, Perserikatan Minahasa,
dalam hal dunia pergerakan nasionalnya adalah Bintang Taman Pembatjaan Balikpapan, Perkoempoelan
Timoer. Dalam sebuah edisinya, Bintang Timoer menulis: Kaoem Poetri yang baru saja muncul, dan bukan
main aktifnya. Pada waktu comite PHIS yang
“Balikpapan pada waktu yang terbelakang sekali mana akan dibubarkan dan akan direorganisasikan
ini memang betul-betul kelihatan maju, tanda-tanda
pun bukan sedikit banyaknya, yaitu dari bangunnya
42
Dikutip dari artikel yang dimuat dalam koran Bintang
Timoer, 11 Mei 1932 koleksi Perpusnas lantai 4 dalam format
perserikatan yang dikemudikan oleh bangsa mikrofilm. Ejaan dalam kutipan sudah agak disesuaikan
dengan ejaan sekarang, namun susunan bahasanya masih
41
Pandji Poestaka, 10 Maret 1931 asli.
42 43
dalam perhimpunan dan namanya nanti kira- Sarekat Islam juga pernah berkunjung ke Balikpapan.
kira Balikpapan Onderwijsfonds menurut surat Saat itu, Cokroaminoto baru saja selesai menuntaskan
edaran dan lagi pula ada comite guna memberantas urusannya di Samarinda, Cokroaminoto bertolak ke
pengangguran di Indonesia yang mana pada saat ini Balikpapan melalui jalan darat ke Balikpapan pada 25
baru ribut-ributnya mengumpulkan uang derma dan Juni untuk bertemu dengan para perantau Jawa yang
mengadakan toneelopreving dan mengiderakan lijst.” bekerja di maskapai minyak Belanda, BPM (Bataafsch
Petroleum Maatschappij, perusahaan minyak milik
Seperti ditulis Bintang Timur, Balikpapan juga Kerajaan Belanda yang beroperasi di Hindia Belanda)
memiliki beberapa Perhimpunan kecil. Di antara di Balikpapan. Pertemuan itu hanya berlangsung dua
perkumpulan kecil itu terdapat perkumpulan musik sampai tiga jam saja, setelah itu Cokroaminoto akan naik
dan olahraga yang tidak begitu dikenal. Dalam hal kapal.44
pendidikan, masih menurut Bintang Timoer, Balikpapan Di Balikpapan, seperti kota-kota lain di Indonesia,
tidak mengecewakan untuk ukuran masa itu. Sebuah terdapat cabang Parindra. Pada 23 Februari 1937, tepat
organisasi yang melakukan penggalangan dana untuk di hari raya Idul Adha tahun 1937, sebagian anggota
pendidikan juga sudah ada. Nama organisasi itu tidak lain Parindra (Partai Indonesia Raya) cabang Balikpapan
adalah Balikpapan Onderwijsfonds. Sebagian masyarakat mengadakan rapat pertemuan di gedung Pergoeroean
Balikpapan masa itu juga memiliki kepekaan yang 44
Cokroaminoto waktu itu sedang mengadakan perjalanan
tinggi terhadap masalah sosial yang terjadi. Masalah ke Kalimantan Selatan dan Timur selama beberapa minggu
pengangguran yang terjadi pasca depresi ekonomi untuk membuka cabang baru Sarekat Islam di Kalimantan
Selatan. Cokroaminoto juga mengunjungi Samarinda. Di mana
yang melanda dunia, malaise, juga menjadi perhatian
SI Samarinda sedang mengalami masalah, sebuah kebakaran
penting—di mana pemberantasan pengangguran juga menimpa Naamlooze Vennotschap Maatschappij Al Moeslimin
diupayakan oleh mereka.43 Tjahaja Boemipoetra milik SI. Cokroaminoto dalam kesempatan itu
memberikan masukan moralnya agar umat muslim yang mengelola
Jauh sebelumnya, Cokroaminoto, pemimpin besar usaha itu tidak berkecil hati dan Cokroaminoto berharap agar
anggota SI tetap bersemangat dalam menjalankan badan usaha
43
Ibid. milik SI itu. (Sinar Djawa: 7 Juli 1914)
44 45
Ra’jat Klandesanstraat 2 Balikpapan. Selain dihadiri pembaca Warta Oemoem yang terbit setiap hari sabtu
oleh Soerja Wirawan kring (Ranting) Balikpapan, adalah para buruh BPM juga. Pimpinan Redaktur Warta
perhelatan ini mengundang perwakilan dari beberapa Oemoem adalah R Siregar.
perhimpunan lainnya yang ada di wilayah Balikpapan Warta Oemoem kadang bicara soal perekonomian
dan sekitarnya, antara lain Moehammadijah Groep yang mungkin akan memiliki manfaat penting bagi
Balikpapan, Cooperatie Insjaf Balikpapan, M.Th. orang-orang Balikpapan. Edisi 17 Juli 1937, Warta
Cabang Balikpapan, STMK Balikpapan, serta beberapa Oemoem mengangkat artikel: Memindjam dan
undangan lainnya. Rapat dibuka oleh A. Wirjowinoto— Memindjamkan: Bank Sebagai Poesat Peredaran Oeang
ketua komite penyelenggara, yang setelah memberikan dan Ekonomi. Pentingnya peredaran uang sebagai modal
pidato sambutan yang singkat menyerahkan kendali usaha sangat penting untung mengekang lintah darat
acara kepada A.N. Hadjarati—Ketua Parindra cabang dalam masyarakat.46
Balikpapan. Agenda yang dibahas pada pertemuan ini Warta Oemoem menjadi tempat iklan bagi usaha-
merupakan upaya koordinasi dan konsolidasi organisasi- usaha kaum Indonesia. Ini mungkin bisa menjadi bukti
organisasi pergerakan yang ada di Balikpapan dan bahwa mental wirausaha orang Indonesia terbilang
sekitarnya.45 mulai maju. Majunya usaha kaum Indonesia sedianya
Warta Oemoem, dianggap sebagai media penting bisa menyokong kaum pergerakan nasional juga. Banyak
di Balikpapan. Warta Oemoem pernah mengangkat pedagang Indonesia sebenarnya juga berjiwa nasional.
masalah perburuhan di Balikpapan. Nasib pegawai
rendahan BPM yang bergaji rendah menjadi perhatian
mereka dengan mengangkat artikel di halaman muka.
Edisi Sabtu 12 Juni 1937, Warta Oemoem mengangkat
artikel berjudul: Sengadja Dikemoekakan, Oentoek
Diperhatikan Soal Gadjih Kaoem Boeroeh BPM. Banyak
45
Soeara Parindra, Maret 1937 46
Warta Oemoem, Edisi 17 Juli 1937
46 47
4
Bau Mesiu dan Berebut Minyak
Pendudukan Jepang
Hari baru bagi kota Balikpapan, di bawah Tentara
kekaisaran Teino Heika dimulai. Hindia Belanda bukan
lagi sebagai sesuatu yang harus dihormati. Seikerei tiap
pagi sebelum Taiso mulai dilakukan anak-anak sekolah di
Balikpapan. Rakyat pribumi Balikpapan bukan lagi warga
64 65
negara kelas 3 setelah orang Eropa dan Timur jauh. Seluruh serdadu KNIL yang tertangkap oleh Tentara
Tidak ada sistem kelas dalam kewarganegaraan, kecuali Jepang dibariskan—di mana senjata mereka masih
masyarakat yang akan dijadikan pendukung fasis Jepang disandang dengan arah moncong senapan ke bawah dan
dalam perang Pasifik untuk membangun Asia Timur sebuah kain putih tanda menyerah. Barisan itu melewati
Raya—Asia untuk Asia di bawah Jepang. jalan besar menuju kantor markas Jepang yang disebut
Setelah menguasai Balikpapan, orang-orang Eropa Kantor Seribu. Menjelang siang, barisan KNIL itu dibawa
tentu ditahan—kecuali Jerman yang lolos dari tangkapan ke pantai. Di tepi pantai dekat pusat kota Balikpapan itu,
Belanda. Jerman adalah sekutu fasis Jepang selama PD lalu terjadi peristiwa pembantaian orang-orang Belanda
II. Paling berat adalah nasib para tentara Hindia Belanda. di pesisir pantai—di sekitar Melawai. Orang-orang
Tentara Hindia Pribumi, banyak yang dibebaskan setelah Belanda yang di antaranya serdadu KNIL itu disuruh
ditahan selama beberapa bulan, namun bagi yang Eropa berjalan ke arah laut hingga posisi air setinggi dada dan
akan dimasukkan ke Kamp interniran.67 serdadu jepang menembaki mereka dengan senapan
Satu dari sekian banyak perwira KNIL pribumi, mesin. Tentu saja aksi Jepang ini dijadikan tontonan, di
yang paling populer adalah Syarif Hamid Algadrie yang mana banyak orang-orang pribumi yang melihat.69
kemudian menjadi Sultan Pontianak dengan gelar Dalam hal ini, Jepang akan berlaku kejam. Wilayah
Sultan Hamid II—putra Sultan Pontianak yang dibunuh Balikpapan termasuk di bawah kekuasaan Angkatan laut
Balatentara Jepang dan lulusan KMA Breda. Ketika Jepang yang dikenal kejam. Jepang pernah melakukan
ditawan di Balikpapan, Sultan Hamid masih berpangkat pembersihan terhadap kalangan intelektual pribumi di
Letnan Satu KNIL.68 Sultan Hamid di awal kemerdekaan RI pernah menjadi
67
Di Tarakan, pada bulan April 1942, bekas serdadu KNIL di Menteri Negara (tanpa portofolio) RIS yang terlibat dalam
sana sudah dibebaskan. Mereka hanya dianggap sebagai korban kudeta Westerling di Bandung dan Jakarta—setelah kudeta
kolonialisme Belanda di Indonesia. (Iwan Santoso, Tarakan “Pearl itu gagal, Sultan Hamid diadili dan dipenjara selama 10 tahun.
Harbour” Indonesia (1942-1945), Jakarta, Primamedia Pustaka, 69
Agus Suprapto, Perang Berebut Minyak: Peranan
2004. h. 28.) Strategis Pangkalan Minyak Kalimantan Timur dalam Perang
68
Persatuan Djaksa-djaksa Seluruh Indonesia, Peristiwa Asia Pasifik 1942-1945, Samarinda, Lembaga Pariwara
Sultan Hamid II, Jakarta, Fasco Jakarta, 1955, hlm. 1-10. kalimantan Timur, 1996, h. 75-76.
66 67
Kalimanatan dan Sulawesi. Akhirnya beberapa orang Selama Pendudukan Jepang, Balikpapan yang
dokter, pegawai dan lainnya banyak yang lari mencari strategis dijadikan pusat kedudukan pemerintahan militer
selamat di Pulau Jawa. Jepang di Kalimantan Timur.71 Tentu saja Jepang mengambil
Kehadiran Balatentara Jepang di kota Balikpapan minyak-minyak dari Balikpapan untuk keperluan perang.
didahului oleh orang-orang sipil Jepang yang mengadu Sebelumnya, Jepang harus memperbaiki instalsi minyak
peruntungan di kota Balikpapan. Mereka adalah mata- yang sudah dibumihanguskan oleh Belanda. Perbaikan
mata Jepang yang akan memberikan data-data intelejen itu memakan waktu tiga bulan.72
kepada tentara yang akan menyerbu Balikpapan. Pada 20 Juni 1942, ada laporan dari Balikpapan
Mereka biasa menyamar menjadi pedagang-pedagang bahwa keadaan di daerah itu aman. Menurut
yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari- koresponden suratkabar, suara gemuruh bom dan
hari. Hal semacam ini tidak hanya dilakukan Jepang di peluru senapan mesin tidak lagi terdengar di Balikpapan,
Balikpapan saja, melainkan juga di beberapa tempat lain sebaliknya diganti oleh suara palu dan motor pertanda
di Kalimantan Timur seperti di Sanga-sanga atau Tarakan. dibangunkannya kembali kota Balikpapan. Perbaikan
Pada 4 Juni 1943, bertepatan dengan Hari Besar itu dikerjakan oleh penduduk pribumi dan Tionghoa.
Angkatan Laut ke-38, 68 orang tawanan perang bangsa Perbaikan itu meliputi listrik dan pengairan. Perbaikan
Indonesia di Balikpapan telah dimerdekakan oleh itu juga terlihat dari aktivitas di bisokop kota yang sudah
pembesar-pembesar Nippon (Jepang). Sebagai tanda mulai sesak oleh serdadu Nippon (Jepang) dan penduduk
terima kasihnya atas tindakan pembesar-pembesar Indonesia. Kemajuan itu ditambah pula dengan adanya
Nippon yang bijaksana itu, mereka bersumpah akan perkembangan yang baik mengenai penutur bahasa
bekerja dengan pemerintah Nippon untuk meruntuhkan Nippon. Bahasa itu telah membaur dan dianggap tidak
Inggris-Amerika, seraya menyusun masyarakat baru. asing lagi oleh masyarakat. Singkat kata, menurut
Keluarga para tawanan sangat merasa berterima kasih 71
Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan
atas kebaikan pemerintah balatentara Nippon.70 Timur, terbitan Proyek Penelitian Kebudayaan Daerah
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1978. h. 76.
70
Sinar Baroe, 4 Juni 1943 72
Agus Suprapto, op. cit., h. 199.
68 69
koresponden itu, fasilitas-fasilitas penting yang hancur menjual atau menyerahkan barang-barang bergerak
akibat perang dan praktik bumi hangus oleh pemerintah kepada orang lain. Urusan tersebut dibatasi baik jenis dan
Hindia Belanda, sudah diperbaiki kembali, dan keadaan barang maupun daerahnya. Daerah yang ditetapkan ialah
sudah kembali normal. Kota Balikpapan direbut Jepang Makasar, Manado, Ambon, Banjarmasin dan Balikpapan.
pada 24 Januari 1942.73 Perusahaan-perusahaan serta barang-barang yang
Kekejaman Jepang selama perang pasifik bukan ditetapkan ialah alat pengangkutan, perusahaan listrik,
cerita baru. Balikpapan juga menjadi arena kekejaman perusahaan veem, perusahaan pembuatan kapal, minyak
Jepang. Di sekitar gunung Balikpapan pernah dijadikan yang dibutuhkan oleh penduduk dan alat-alat pembuat
areal tempat pemuasan nafsu tentara Jepang di bangunan, perusahaan tambang, perusahaan mobil,
Balikpapan.74 Masa pendudukan Balikpapan hanya perusahaan legar, makanan, kulit, dan kapas. Undang-
seumur jagung. Usaha besar menghancurkan Tentara undang ini bermaksud untuk menjaga perekonomian di
Jepang di Pasifik diupayakan oleh Amerika Serikat dan daerah-daerah tersebut, dan memajukan industri.75
sekutunya. Pemerintah balatentara Jepang tampak naif ingin
Pada 26 Maret 1943, dikabarkan bahwa sesuai memperbaiki perekonomian di masa perang yang
rencana pembangunan Sulawesi pada 20 Maret sulit membaik. Gairah menabung di masa perang yang
pemerintah Balatentara Dai Nippon (Jepang) telah penuh ketidakpastian tetap berjalan. Pada 4 Desember
mengumumkan undang-undang baru yang mengubah 1943, di kantor pos Samarinda dan Balikpapan diadakan
undang-undang tanggal 19 Mei 1942, yang memberi kesempatan menabung, maka semangat menabung
kesempatan kepada penduduk untuk memberi, memakai, di antara penduduk asli di Balikpapan dan sekitarnya
sungguh nampak sekali. Perserikatan penabung banyak
73
Pewarta Perniagaan, 23 Juni 1942 di mana-mana didirikan. Di Balikpapan saja jumlahnya
74
Pengakuan seorang wanita tua yang semasa perang
pasifik dipaksa menjadi pemuas nafsu serdadu Jepang di sudah mencapai sekitar 3.700 anggota, yang kebanyakan
Balikpapan dalam acara televisi Saksi Mata, edisi Jugun Ianfu terdiri dari pegawai-pegawai pemerintah. Pada akhir
yang ditayangkan di TV 7 pada 22 Desember 2007 pukul
21.30 malam. 75
Sinar Baroe, 26 Maret 1943).
70 71
bulan ini jumlah tabungan ditaksir ada f. 50.000.76 beserta topografis Balikpapan secara pasti. Misi intelejen
sangat penting untuk memecahkan masalah informasi
Rencana Pembebasan oleh Sekutu pertahanan Jepang ini. SAD Force adalah regu intelejen
yang berpangkalan di Morotai.
Kota Tarakan akhirnya jatuh ke tangan sekutu pada
Regu ini berjumlah 14 orang tentara sekutu yang
1 Mei 1945. Banyak kapal-kapal sekutu dari berbagai
dipimpin oleh William C. Dwyer, salah satunya adalah
jenis mulai dari kapal patroli, kapal perusak, kapal angkut
orang Melayu. Dengan kapal selam, regu ini berangkat
sampai kapal induk milik Armada ke-7 berkeliaran di
dari Morotai dan mendarat di tepi pantai Sigaku, Samboja.
sekitar utara Selat Makassar. Kapal-kapal itu bersiap dari
Mereka mendapat bantuan dari penduduk setempat.
Tarakan untuk merebut Balikpapan—karena instalasi dan
Tidak semua penduduk bersimpati pada mereka karena
cadangan minyak penting di kota itu. Pasukan sekutu
ada salah satu penduduk yang melapor pada Kempeitai
rupanya belum mengerti segi geografis dan topografis
Jepang di Balikpapan mengenai keberadaan penyusup
Balikpapan yang akan direbut itu. Sebelum pasukan
itu di Samboja. Atas laporan itu, Jepang segera bertindak
besar mendarat, sebuah satuan intelejen bernama SAD
dengan mengirim sekompi pasukan untuk memburu para
Force (Z Force) dikirim menyusup ke Balikpapan untuk
penyusup itu.78
mengumpulkan informasi intelejen.`77
Ketika pasukan Jepang berusaha menangkap
Pesawat mata-mata sekutu tidak berhasil
mereka, penyusup SAD Force itu berlari ke arah hutan
menemukan pos pertahanan Jepang karena Prajurit
Sigaku yang lebat. Dua anggota SAD Force tertangkap
Jepang lebih banyak bertahan di gua-gua atau bunker-
Jepang ketika merusak sarana komunikasi milik Jepang di
bunker tersembunyi seperti yang terdapat di beberapa
Sungai Tiram. Dengan menambah jumlah pasukan, para
penjuru kota Balikpapan. Beberapa orang Australia
penyusup itu terus diburu tentara Jepang. Akhirnya, hutan
yang pernah tinggal di Balikpapan sebelum perang tidak
itu dipagar betis oleh pasukan Jepang agar para penyusup
bisa memberikan informasi tentang pertahanan Jepang
76
Sinar Baroe, 4 Desember 1943 78
Ibid., h. 200-202.
77
Agus Suprapto, op. cit., h.197-199.
72 73
tidak bisa lolos lagi. Akhirnya terjadi pertempuran sengit orang itu dieksekusi tanpa diadili terlebih dahulu.79
antar pasukan itu. Pasukan khusus SAD Force tidak mau Pasukan Sekutu terus mencari data intelejen
menyerah dan terus mealwan pasukan Jepang yang dengan berbagai cara termasuk dengan pemotretan
jumlahnya lebih dari satu kompi itu. udara oleh pesawat B-29 dari Mariana dan pesawat P-38
Penyusup SAD Force terus membobol kepungan dari Morotai. Rombongan pesawat itu juga melakukan
pasukan Jepang yang sudah rapat itu. Penyusup itu serangan pendahuluan pada bulan Mei 1945 dengan
berhasil membedah kepungan pasukan Jepang yang pemboman udara di Balikpapan dan Sanga-sanga.
dianggap lemah dengan tembakan bertubi-tubi sehingga Perlahan-lahan, peta pertahanan Jepang,
prajurit yang mengepung itu tewas. Kecuali seorang hasil pemotretan udara, bisa dijadikan pedoman
petugas radio yang ditangkap, penyusup SAD Force untuk menghancurkan kedudukan pasukan Jepang
berhasil meloloskan diri dari kepungan Jepang itu. di Balikpapan. Tentu saja gambaran pasukan sekutu
Misi ini seolah tanpa hasil karena belum cukup atas instalasi Jepang yang akan diserang semakin hari
memperoleh data. Mereka kembali ke pangkalan mereka semakin jelas. Pos pertahanan Jepang lebih mirip
di kepulauan Morotai dengan dijemput oleh pesawat seperti WC umum yang tersebar melingkar di Gunung
Catalina—bersama penyusup SAD Force terdapat empat Dubbs—sebuah perbukitan ke arah laut di atas kota
orang penduduk setempat yang kemudian dimintai Balikpapan. Rupanya, pasukan Jepang yang disiagakan
keterangan mengenai posisi Jepang di Balikpapan. Tetap di Balikpapan semakin ditambah dengan adanya
saja belum ada informasi intelejen yang layak yang prajurit dari Banjarmasin dan pelarian dari Tarakan
dapat digunakan untuk merencanakan penyerbuan ke yang kalah bertempur melawan sekutu. Mereka semua
Balikpapan. Setelah penyusupan itu gagal, Penjawat datang dengan jalur darat. Pasukan Jepang dari Kaigun
(camat) Samboja A.R. Ariomidjoyo, Mantri Polisi H. Anwar, Konkyochitai—bagian dari pasukan khusus Armada ke-22
dan Kepala kampung H. Arief ditangkap dari rumahnya. mulai membangun garis pertahanan di perbukitan yang
Atas tuduhan membantu penyusup SAD Force, ketiga tersebar di kota Balikpapan.
79
Ibid., h. 204.
74 75
Keadaan pertahanan Jepang di Balikpapan ternyata Terlepas kecemasan pasukan sekutu betapa kuatnya
membuat sekutu berpikir ulang untuk bertempur Balikpapan, rupanya Angkatan laut Jepang tidak beraksi di
merebut Balikpapan. Diperkirakan korban yang akan sekitar teluk Balikpapan. Kapal-kapal perusak ringan dan
tewas dalam serangan itu mencapai empat kalilipat dari torpedo hanya ada beberapa unit dan tidak sepenuhnya
jumlah korban saat menyerang kota Tarakan. Muncul layak untuk bertempur di Pelabuhan Semayang. Kali
banyolan di kalangan perwira sekutu, lebih baik kota ini Jepang hanya berkonsentrasi bertempur di darat.
Balikpapan “ditenggelamkan dari muka bumi”. Seperti Beberapa kapal Kaigun Jepang yang layak tempur banyak
halnya Jerman, Jepang sering membuat tipuan yang disebar dan bersembunyi di teluk-teluk dangkal atau di
mengecoh pilot pesawat pengintai maupun pemburu muara sungai Mahakam. Maksudnya untuk menghindari
dengan membuat sebuah pangkalan yang terlihat besar torpedo sekutu. Kekuatan laut Jepang mulai melemah di
dan kuat padahal palsu. Tentu saja ini melahirkan sebuah daerah yang di bawah wewenang Angkatan laut Jepang
kecemasan yang berlebihan.80 itu. Kekuatan udara Jepang di lapangan Sepinggan juga
Bagi seradu Jepang, Balikpapan adalah benteng semakin lemah, hanya ada beberapa jenis pesawat
alami paling ideal. Tidak perlu membangun jaring anti yang sudah ketinggalan zaman—sementara pesawat
kapal selam maupun jaring anti kapal seperti yang sekutu semakin diperbarui dan sudah dirancang untuk
dilakukan Jepang di Tarakan. Perairan Teluk Balikpapan menghadapi pesawat Jepang yang kelemahannya sudah
tergolong dangkal. Sangat tidak mungkin bagi sebuah diketahui sekutu. Selain pesawat kuno, yang lain hanya
kapal selam untuk menyerang langsung pangkalan di tepi pesawat rongsokan tidak layak terbang. Pesawat-pesawat
pantai Balikpapan. Alur teluk Balikpapan yang sempit Jepang itu sudah habis untuk mempertahankan pulau
sangat efektif bagi pemasangan ranjau laut di mulut Luzon. Pasukan darat Jepang juga kalah jumlah dari
Teluk Balikpapan di mana kapal-kapal sekutu akan masuk pasukan sekutu. Jepang hanya memiliki 10.000 pasukan
dari situ.81 khusus Armada ke-22 Konkyochitai di bawah komando
Laksamana Muda Kamada. Sejak serbuan Jepang ke
80
Ibid., h. 205. Filipina, pasukan Jepang di Indonesia, termasuk di
81
Ibid., h. 206
76 77
Balikpapan—telah kehilangan kontak dengan Markas Sang Pembebas dari Australia
Besar militer Jepang di Tokyo sehingga pasukan Jepang Suatu hari yang cerah, 21.000 prajurit dari divisi
di Indonesia bertindak mandiri. Sementara itu, jumlah ke-7 Australia yang bersiap menuju Balikpapan, terlihat
pasukan sekutu sendiri sudah mencapai 21.000 personil. berdesakan di atas kapal angkut prajurit. Kapal itu
Itu pun baru yang berasal dari Divisi ke-7 Tentara bersiaga sekitar 15 KM di lepas pantai Balikpapan. Pukul
Australia.82 08.00 kapal-kapal sekutu dari berbagai jenis bergerak
Pengalaman menyerbu Tarakan yang dirasa pahit, mendekati Balikpapan dengan membentuk formasi kipas.
pasukan sekutu berusaha untuk menekan jumlah korban Mereka dalam posisi siap tembak dan hanya
seperti yang terjadi di Tarakan—karena gempuran Laut menunggu perintah dari radio untuk menembak. Ketika
dan udara sekutu tidak berhasil menghancurkan artileri aba-aba yang ditunggu tiba, maka secara serentak
Jepang maka banyak tentara Australia yang menjadi tembakan sekutu dari laut mulai menghantam kota
korban ketika mendarat di Tarakan. Taktik sekutu adalah Balikpapan. Pagi itu, ledakan menggelegar terjadi di
dengan melakukan pemboman terlebih dahulu terhadap pesisir pantai Balikpapan. Asap pekat lalu menutupi
Balikpapan selama 20 hari—sebuah pemboman terlama pemandangan kota Balikpapan dari laut. Tentu saja kabut
oleh sekutu selama perang Pasifik. Menurut rencana asap itu menutupi pandangan kapal-kapal sekutu tadi
panglima tertinggi komando sekutu di Pasifik, Jenderal oleh tembakan peluru mereka sebelumnya.84
Douglas MacArthur dan Panglima Tentara Asutralia, Setelah kabut-kabut asap itu reda, maka giliran
Jenderal Thomas Albert Blamey beserta staf bawahan pesawat-pesawat dari kapal induk sekutu melakukan
mereka akan menyaksikan jalannya pernyerbuan. Para pemboman terhadap Balikpapan—tidak lupa mencari
perwira tertinggi itu ingin melihat taktik baru tentara dan menggempur pos pertahanan Jepang. Pesawat F6F
Jepang ketika wilayah penting mereka diserbu.83 Hellcat melakukanan pemboman terhadap Lapangan
Terbang Sepinggan, lalu ke Parramatta Ridge (Pasir Ridge
sekarang). Semetara itu, pesawat pembom penukik SB2C
82
Ibid., h. 207.
83
Ibid., h. 208-210. 84
Ibid., h. 210-212.
78 79
Haldiver menghancurkan baterai Meriam milik Jepang di hari, Balikpapan menjadi sasaran bom sekutu dari udara
sekitar Gunung Dubbs. Sementara itu, pesawat pembom dan laut.85
torpedo TBM Gruman Avanger terbang mengitari teluk Tentu saja Balikpapan harus menanggung
Balikpapan yang dangkal serta mengitari muara sungai kehancuran dari peluru-peluru sekutu. Tidak hanya
untuk menghancurkan kapal Jepang yang bersembunyi. berupa bangunan tetapi juga tumbuhan pantai yang
Tetap saja perang udara terjadi, beberapa pesawat Jepang membuat pantai-pantai Balikpapan botak. Kota
sempat terbang dan memberi perlawanan, namun Balikpapan, terutama di antara daerah Kilang Minyak
berhasil dirontokkan oleh pesawat Hellcat. Sementara dan Klandasan benar-benar habis tinggal puing. Porak
itu pesawat Haldiver juga mendapat perlawanan dari porandanya Balikpapan bukan berarti tamatnya pasukan
baterai meriam anti serangan udara. Di tempat lain, Jepang—yang kebanyakan bertahan di atas gua-gua
pesawat pembom torpedo berhasil melakukan tugasnya seperti di Manggar yang nyaris tidak tersentuh bom
dengan baik. sekutu. Pemboman hanya membuat prajurit Jepang
Di Muara Jawa, sebuah kapal penjelajah kuno milik itu masuk semakin dalam ke dalam gua. Setiap ada
Jepang berhasil di tenggelamkan. Di Muara Pegah, dua kesempatan, pasukan Jepang itu berusaha memasang
kapal Jepang juga dihancurkan. Begitu pun di Muara meriam di mulut gua untuk menembaki sekutu yang
Pantuan. Satu per satu kapal Jepang itu ditenggelamkan mulai mendarat.86
sebelum melakukan perlawanan. Setelah pesawat- Perwira sekutu nampak puas melihat Balikpapan
pesawat tadi beraksi, maka pesawat sekutu yang lain hancur walaupun belum yakin kekuatan pasukan Jepang
datang dari Morortai. Rombongan pesawat ini terdiri atas di kota itu benar-benar habis. Posisi meriam Jepang di gua
P-38 Lighning; B-24 Liberator; B-25 Fortress; pembom Manggar yang mengarah laut di perbukitan tidak mampu
Corsair; pembom Duntless (Amerika); pesawat pemburu dihancurkan dari kapal-kapal sekutu di Teluk Balikpapan.
Beaufighter. Pesawat-pesawat itu menyerang secara Perwira teringgi komando sekutu lalu sepakat untuk
serempak. Tentu saja kota Balikpapan yang menjadi
pertahanan Jepang menjadi porak-poranda. Selama 20
85
Ibid., h. 212-214.
86
Ibid., h. 213-215.
80 81
menjatuhkan bom Napalm pada pertahanan Jepang kota Balikpapan setelah pendaratan sekutu bisa dibilang
yang berada di pesisir pantai. Untuk pemboman ini akan hancur karena serangan meriam sekutu dari laut. Minyak
dilakukan oleh puluhan pesawat B-29 Super Fortress menjadi berkah sekaligus petaka bagi Balikpapan—
yang berpangkalan di Lapangan Easley Mariana.87 karenanya Balikpapan ikut terseret dalam kejamnya
Bisa dibayangkan betapa hancurnya Balikpapan bila arus Perang Dunia, di mana Balikpapan dipaksa menjadi
tiap bom yang dijatuhkan memiliki daya hancur besar. bagian sejarah perebutan atas hegemoni blok Fasis
Hampir 90% kota Balikpapan saat itu menjadi tempat melawan Kapitalis dan Komunis dunia.
kremasi bagi prajurit Jepang oleh bom-bom bakar sekutu Pasukan Jepang yang terdesak di Balikpapan
dari udara, karena bom-bom bakar itu pula Balikpapan berusaha melarikan diri ke Samarinda—seperti yang
menjadi lautan api lalu menjadi puing-puing dan kota dilakukan oleh pasukan Kamada. Mereka berlari
mati.88 menghindari bayaqngan kekalahan yang ada di depan
Tentara sekutu, Australia, mendarat pada 1 Juli 1945 mata mereka. Kendaraan mereka akhirnya berhenti
di Balikpapan. Usaha pendaratan sekutu ke Balikpapan setelah 48 km berjalan karena kendaraan mereka aus
dimulai dari serangan laut sejak 26 Juni dan selesai pada dan bensin yang habis. Akhirnya pasukan Jepang berjalan
15 Juli 1945, dengan didudukinya Balikpapan oleh sekutu kaki bersama penduduk sipil yang mengungsi karena
maka Balikpapan terbebas dari tangan Jepang. Kondisi Balikpapan yang menjadi lautan api akibat hujan bom
87
Napalm adalah bom berbentuk jenang dari bensin bakar sekutu dari udara. Mereka melewati jalan setapak
dengan hulu ledak 22x50 meter. Squadron B-29 Superfortress untuk menghindari buruan pesawat sekutu. Mereka
so ditempatkan di Mariana untuk menyerang Jepang.
berjalan melewati daerah sekitar Loa Janan, perbatasan
Pelepasan bom itu dari pesawat bersifat otomatis dengan
pengaturan waktu yang disebut intervalometer—di mana Kutai dan Samarinda sekarang. Pasukan Jepang itu
bom akan jatuh dari pesawat berdasarkan kecepatan relatif melewati hutan rimba dengan melawan penyakit dan
pesawat di udara. Bom berbobot 225 kg akan jatuh tiap jarak
15 meter. Sementara itu tiap pesawat membopong 180 bom lapar. Beberapa prajurit Jepang harus menemui ajal
dengan total berat 5,5 ton.(Agus Suprapto, op. cit., h. 216- dalam perjalan menuju Samarinda itu karena diserang
217) malaria, beri-beri dan kelaparan. Tercatat sekitar 4.000
88
Agus Suprapto, op. cit., h. 224.
82 83
prajurit tewas selama pelarian.89 Setelah pasukan Australia mendarat di pantai
Setelah pemboman selama 20 hari itu, akhirnya Balikpapan, Jenderal Dauglas MacArthur bersikeras untuk
21.000 prajurit Australia dari Divisi 7 mendarat juga ikut mendarat ke Balikpapan. Awalnya, Barley, seorang
setelah menunggu lama di atas kapal pendarat pasukan. juru sinyal memberi isyarat agar menunda dulu rencana
Mereka, dengan memakai topi rimba mendarati pantai pendaratan sang Jenderal karena mortir Jepang masih
Balikpapan. Pasukan mendarat tanpa perlawanan berarti melawan. Tetap saja sang Jenderal bersikeras untuk
dari tentara Jepang yang sebagian tewas dan sebagian mendarat—dengan terpaksa sebuah sekoci dipersiapkan.
lagi mundur ke Samarinda. Prajurit Australia itu hanya Bersama perwira staf dan wartawan perang, sang
mendapati tentara-tentara Jepang yang tewas di antara jenderal kemudian mendarat di pantai. Tanpa rasa takut,
puing-puing akibat hujanan bom bakar dari sekutu. sang Jenderal ikut menaiki bukit Balikpapan setinggi 200
Tentara Jepang yang tewas itu tewas terkubur di lubang yard, dekat dengan garis pertahanan Jepang. Di atas,
perlindungan, terkurung di terowongan, terapung di sang Jenderal meminjam peta dari seorang Brigadir
sungai atau parit perlindungan. Hanya 10 orang serdadu Jenderal Australia untuk mempejari posisi musuh di
Jepang yang berhasil ditawan hidup-hidup. Beberapa tengah hujanan peluru Jepang yang nyaris mengenai
prajurit Jepang yang tidak mau menyerah juga melakukan kepala MacArthur.
harakiri ala kesatria Jepang kuno. Mereka ditemukan Tiba-tiba seorang Mayor Australia datang memberi
berbaring penuh luka dan ketakutan setelah pemboman tahu di atas bukit ada senapan mesin Jepang yang
selesai dan prajurit Australia mendarat.90 masih aktif. Belum selesai mayor itu melapor, peluru
senapan mesin itu merentetkan pelurunya ke arah
89
Menurut veteran perang yang dulunya prajurit Jepang
bernama Yamaoko, sekitar 2.000 prajurit Jepang tewas di rombongan Jenderal itu. Semua anggota rombongan,
sekitar tepi Mahakam karena serangan penyakit kolera, kecuali MacArthur tiarap. MacArthur tetap mengamati
malaria, dan demam berdarah. Mereka sempat mendapat
pertolongan dari rakyat sipil di sekitar situ yang merasa peta tanpa peduli dengan tembakan senapan mesin
iba pada prajurit yang pernah dianggap kejam itu. (Agus Jepang itu. Selesai dengan peta itu, MacArthur langsung
Suprapto, op. cit., h. 224-228.) mengembalikannya pada Brigadir Jenderal Australia itu.
90
Agus Suprapto, op. cit., h. 229-230.
84 85
Kepada Brigjen tadi MacArthur berkata: ”Ayo kita pergi ke sekutu menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan
sana dan melihat apa yang sedang terjadi. Tapi ngomong- Hirosima—yang membuat Jepang menyerah tanpa syarat
ngomong Brigadir, saya kira merupakan satu ide yang baik di kapal USS Missouri pada 14 Agustus 1945. Pembebasan
jika serdadu patroli mengambil terlebih dahulu senapan Balikpapan adalah juga salah satu pembebasan Indonesia
mesin itu sebelum ia menghajar kita.” dari cengkeraman Fasisme Jepang di Asia.
Setelah Balikpapan dikuasai sekutu pada 1 Juli 1945,
tercatat 5.700 serdadu Jepang tewas terpanggang oleh
bom bakar sekutu dari pesawat pembom B-29. ditambah
lagi 4.000 tentara Jepang yang tewas dalam pelarian
ke Samarinda. Penyerbuan sekutu ke Balikpapan tidak
memberi manfaat karena segala fasilitas telah hancur
oleh bom sekutu. Kilang minyak yang mereka temui juga
tinggal puing saja. Instalasi minyak itu sebelum dibom
sekutu juga telah dibumihanguskan Jepang. Pasukan
sekutu boleh tidak mendapat minyak, namun mereka bisa
menghabisi kekuatan Jepang yang tidak kenal ampun dan
menyerah ketika mereka sedang diambang kekalahan
sekalipun. Kali ini minyak bisa diacuhkan, yang terpenting
adalah merebut Balikpapan yang menjadi kunci untuk
mengalahkan kekuatan Jepang di Indonesia—terutama
pasukan Jepang yang ada di pulau Jawa.91
Kekalahan Jepang di Tarakan dan Balikpapan
menjadi awal kekalahan Jepang di Indonesia sebelum
91
Ibid., h. 230-232.
86 87
Catatan Akhir
88 89
Sebagai kota modern, pemikiran sebagian
masyarakatnya pun ikut berkembang. Setidaknya,
Foto-Foto
Balikpapan punya surat-kabarnya sendiri di Masa Lalu.
Ada nama Warta Oemoem sebelum ada Suara Foni.
Kesadaran politik orang Balikpapan pun berkembang.
Petinggi Sarekat Islam sekelas Cokroaminoto pun pernah
berkunjung ke Balikpapan. Kesadaran berorganisasi pun
sudah ada.
Potensi minyak yang begitu besar di paruh pertama
abad menggiurkan Balatentara Jepang. Jepang mengintai
Balikpapan sejak lama. Jepang mengirim mata-mata ke Bekas pasukan Andjing NICA pimpinan Letnan Smit masuk TNI
Balikpapan juga, di mana mereka akan menghimpun (Sumber: S.A Lapre (ed) Het Andjing Nica Bataljon (KNIL) in
Nederlands-Indië [1945-1950])
banyak data sebelum menyikat Balikpapan dari tangan
serdadu-serdadu KNIL yang lemah. Setelah Tarakan
disikat, Balikpapan pun ditaklukkan.
Balikpapan tetap jadi rebutan. Sekutu merasa perlu
merebut Balikpapan dari Jepang. Minyak di Balikpapan
akan membuat Jepang berperang lebih lama. Merebut
Balikpapan berarti membuat Jepang kehilangan sumber
daya minyaknya. Tanpa minyak, tank, kapal dan pesawat
Jepang tak bisa bergerak. Alat perang yang tak bergerak
adalah ancaman kekalahan yang tak bisa dihindari.
Peta Balikpapan-1939-BPM (Sumber: Koleksi Kolese St. Ignatius
Yogyakarta direpro oleh Hendri)
90 91
Jajaran KNIL Bpp pra-1940 (sumber: Troepenmusem)
Pengapalan Minyak 1953 (sumber: Troepen Museum)
92 93
G-KNIL_Bat XIV apel di Lapangan BPM
(sumber: Het Andjing Nica Bataljon Knil in Nederlands Indië
1945 1950)
94 95
Referensi
Buku:
Abdulrahman Karim (1956), Kalimantan Berdjuang,
Jakarta, Dinas Penerbitan Balai Pustaka.
Pasukan infanteri Australia bergerak maju setelah mereka
Argo Wikanjati (2010), Kumpulan Kisah Nyata Hantu di
mendarat di Balikpapan (sumber: koleksi Australia War
13 Kota, Yogyakarta, Narasi.
Memorial no 018812)
Agus Suprapto (1996), Perang Berebut Minyak: Peranan
Strategis Pangkalan Minyak Kalimanatan Timur
dalam Perang Asia Pasifik 1942-1945, Samarinda,
Lembaga Pariwara kalimantan Timur.
Amiruddin Maula (1994), Cerita Rakyat Dari Kalimantan
Timur, Jakarta, Grasindo.
François Valentijn (1724), François Valentijn’s oud en
nieuw Oost-Indien Volume 3, sGravenhage, HC
Sassen.
Pendaratan amfibi oleh tentara Australia di Balikpapan sekitar Iwan Santoso (2004), Tarakan “Pearl Harbour” Indonesia
Juli 1945 (sumber Australia War Memorial no 018812) (1942-1945), Jakarta, Primamedia Pustaka.
96 97
Kementerian Penerangan (1955), Republik Indonesia: Sudibjo dkk (1979), Indonesia dan Dunia Internasional
Kalimantan, Jakarta, Kementrian Penerangan. 1978, CSIS.
Meel, P. Van (ed) (1990), Gedenkschrift Koninklijk Staatsblad van Nederlandsch Indie Over Het Jaar 1913
Nederlandsche Indische Leger, terbitan (1914) Batavia, Landsdrukkerij.
Dorddrecht: Stichting Hardenskring Oud-KNIL Tjilik Riwut (1979), Kalimanatan Membangun,
Artilleristen Stabelan. Palangkaraya.
Ong Hok Ham (1989), Runtuhnya Hindia Belanda, Tim Penyusun (1994), Kalimantan Timur: Profil Provinsi
Jakarta, Gramedia. Republik Indonesia. Yayasan bakti Nusantara.
Palagan Perebutan Kota Minyak Sanga-sanga (1982) Tim penyusun (1978), Sejarah Kebangkitan Nasional
Balikpapan, Yayasan 27 Januari. Daerah Kalimantan Timur, terbitan Proyek
Persatuan Djaksa-djaksa Seluruh Indonesia (1955) Penelitian Kebudayaan Daerah Departemen
Peristiwa Sultan Hamid II, Jakarta, Fasco Jakarta. Pendidikan dan Kebudayaan.
Petrus Kanisius Ojong (2005). Perang Pasifik, Jakarta, Wilson (2008), Orang dan Partai NAZI di Indonesia,
Kompas Jakarta, Komunitas Bambu
R.P. Suyono (2003), Peperangan Kerajaan di Nusantara:
Penelusuran Kepustakaan Sejarah, Jakarta,
Film:
Grasindo.
Moeder Dao (1994) karya Vincent Mannikendam (Film
Ramadhan K.H (1994), Soemitro (Mantan
Dokumenter tentang Hindia Belanda 1912-1930)
Pangkopkamtib): Dari Pangdam Mulawarman
Sampai Pangkopkamtib,Jakarta, Pustaka Sinar Saksi Mata: Jugun Ianfu (Ditayangkan TV 7, 22
Harapan. Desember 2007, pukul 21.30 malam)
98 99
Koran: Peta:
Andalas edisi: 22 April 1924 Peta terbitan dinas topografi BPM skala 1:5.000 tahun
Antara edisi: 20 Juli 1977 1939 (koleksi Perpustakaan Kolese Ignatius
Yogyakarta. Nomor panggil: KI br/col 6 n 2 (104-
Bintang Soerabaia edisi: 14 Mei 1911: 27 Juni 1911
141)
Djawi Kondo edisi: 18 Mei 1919
Peta Kota Balikpapan (Terbitan CV Indo Prima Sarana)
Pandji Poestaka edisi: 10 Maret 1931; 23 Juli 1935; 15
Februari 1939
Pedoman edisi: 19 Juni 1950 Web:
100 101
Profil Penulis
102