Professional Documents
Culture Documents
Oleh
PAHRUDIN ALI HAMID
NIM. 1620111310015
i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN. INTERPERSONAL
DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA
GURU MTSN
DI KOTA BANJARMASIN
TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING I,
PEMBIMBING II,
iii
Pahrudin Ali Hamid. 2019. Hubungan antara Kecerdasan. Interpersonal dan
Kecerdasan Emosional Degan Kinerja Guru Madrasah Tsanwiyah di
Kota Banjarmasin. Tesis, Program Magister Manajemen Pendidikan,
Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing: (1) Prof. Drs. Ahmad
Suriansyah, M.Pd., Php (2) Dr. Ngadimun, M.M
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
E. Hipotesis ........................................................................................... 7
C. Kinerja ............................................................................................... 30
v
BAB III METODE KAJIAN ......................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Interpersonal .............................................................................. 87
Emosional .................................................................................. 88
Gambar 4.7 Output Normalitas data variabel. yang. diuji. Kinerja Guru. ..... 89
viii
BAB I
PENDAHULUAN
percaya dan takut kepada Tuhan Yang. Maha Esa, dan mempunyai watak
tentunya diemban oleh sekolah sebagai tempat pendidikan dan guru. sebagai
1
2
Kajian Boyatzis dan Ron (2001) menunjukkan bahwa mencari orang yang.
tepat dalam organisasi tidak mudah, karena apa yang. diperlukan bukan hanya
organisasinya.
orang yang. tepat dalam organisasi bukanlah hal yang. mudah, karena yang.
dibutuhkan bukan hanya orang yang. berpendidikan lebih baik ataupun orang
yang. pertama berasal dari konsep kecerdasan. sosial yang. dirumuskan oleh
memahami dirinya sendiri dan emosi orang lain sehinggaorang tersebut dapat
dalam proses pendidikan di sekolah dengan. peran ganda sebagai guru. yang.
bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik dan
didik agar menjadi manusia mempunyai kesusilaan yang. baik, aktif, kreatif,
dan mandiri.
namun sering menjadi menjadi sumber ketegangan akibat iklim dan keadaan
ekonomi dan beratnya target yang. dicapai, berkaitan dengan. hal itu Farber
masyarakat, mutasi kerja yang. tidak dikehendaki, kelas yang. terlalu banyak
4
siswa, kertas kerja yang. berlebihan, bangunan fisik sekolah yang. tidak
masalah, baik yang. berkaitan dengan. tugas pokok sebagai seorang pendidik
bervariasi ada yang. bagus dan kurang bagus. Kekurangan tersebut ditandai
seperti : masih ada guru. yang. kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya,
guru. untuk melakukan dan memanfaatkan kajian tindakan kelas (PTK) dan
Pada mutu kinerja guru. salah satunya tercermin dari hasil Uji.
Kompetensi Guru. tahun 2018 tahap pertama. Berdasarkan data dari Dinas
5
di Kota Banjarmasin.
B. Rumusan Masalah
permasalahan pokok yang. ingin dijawab melalui kajian ini, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
C. Tujuan Kajian
di kota Banjarmasin.
6
D. Manfaat Kajian.
1. Manfaat Teoritis.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi kepala sekolah, kajian ini, sebagai bahan masukan yang. dapat
E. Hipotesis
F. Defini,si Operasional.
1. Kecerdasan. Interpersonal.
menciptakan hubungan sosial atau relasi yang. baik dengan. orang lain,
verbal maupun nonverbal antara individu satu dengan. yang. lain sehingga
2. Kecerdasan. Emosional
dan strategis, komunikasi yang. terbuka dan jujur, bekerjasama dan saling
3. Kinerja Guru.
yang. secara mutu dan kuantitas yang. dicapai oleh seorang pegawai
dan Penilaian kinerja guru. dalam kajian ini, didasarkan pada instrumen
peserta didik.
mutakhir.
meliputi:
pembelajaran.
pembelajaran.
11
RPP.
KAJIAN PUSTAKA
A. Kecerdasan. Interpersonal
bertindak dengan. respon dengan. reputasi yang. baik kepada isyarat ini,.
12
13
baik atau hubungan dengan. orang lain, melalui proses komunikasi yang.
efektif dan pemahaman perasaan, baik sinyal lisan dan nonverbal antara
dengan. reputasi yang. baik dan dapat berempati dengan. orang lain
dibangkitkan oleh orang lain, atau dengan. kata lain sensitif terhadap
situasi.
mendengar reputasi yang. baik, bercakap reputasi yang. baik dan reputasi
lingkungan sosial.
kawasan perkotaan,
lain,
untuk keadaan mereka, lebih suka bekerja sama, dan disukai oleh banyak
lain,
wawasan sosial, dan komunikasi sosial. Ketiga petunjuk ini, adalah satu
tindak dengan. respon tertentu dari orang lain, apakah ada reaksi
bermakna.
depan.
dicirikan oleh:
hidupnya.
dihargai.
interpersonal, yaitu:
yang. mesti dimiliki oleh setiap orang yang. ingin berhasil dalam
hidupnya.
dengan. orang lain, karena orang akan merasa dihargai dan dijaga
dalam 40 tahun yang. lalu. Apabila Ketua Pegawai Eksekutif Johnson &
Johnson membaca artikel itu, dia sangat kagum dan menghantar fotokopi
unggul secara teknik dan mempunyai EQ yang. tinggi adalah orang yang.
dapat mengatasi konflik, melihat jurang yang. perlu dijembar atau diisi, lihat
rasa untuk menghasilkan lebih berharga, lebih baik disediakan, lebih tangkas,
dan lebih cepat daripada yang. lain. Manfaat yang. dihasilkan oleh
terdapat aspek bukan kognitif yang. juga penting. Sebagai contoh, David
kebiasaan yang. tidak intelekif, yaitu kemampuan afektif dan konatif, bisa
agar lebih pintar ada faktor-faktor yang. tidak akal yang. menentukan
perilaku cerdas. Sekiranya penelitian ini, adalah betul, kita tidak bisa
316, hal.103).
22
memanipulasi objek.
orang lain.
kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk kecerdasan. Emosi
kepercayaan diri.
penyesuaian.
24
keyakinan.
kesadaran politik.
5. Mengatasi kerjasama
sendiri dan orang lain, dan menggunakan tujuan ini, untuk mengarahkan
orang yang. melihat gangguan dalam film itu, mereka yang. mempunyai
skor tinggi pada kejelasan emosi (yang. dapat mengenal pasti dan
menamakan perasaan yang. dialami ) pulih lebih cepat dalam kajian lain,
melihat secara tepat, memahami dan menghormati emosi orang lain, lebih
mendorong.
Emosi. Goleman adalah penulis saintifik untuk The New York Times.
Beliau telah dilatih sebagai ahli psikologi di Harvard ketika dia bekerja
lebih realistik. Terdapat juga satu lagi kajian yang. menunjukkan variasi 4
27
orang lelaki berasal dari keluarga yang. makmur dan satu dari tiga orang
dengan. cara mereka bekerja dengan. baik atau akhir hidup mereka. Apa
sosial dan emosi adalah empat kali lebih penting daripada IQ dalam
peneliti untuk kembali sebelum makan bunga gula, mereka mendapat dua.
menahan godaan yang. mempunyai skor SAT 210 mata lebih tinggi
berhasil daripada yang. lain, adakah terdapat bukti bahwa faktor emosi
mendapati jurujual baru yang. optimis di Met Life dapat menjual 37%
lebih banyak insurans dalam dua tahun pertama bekerja daripada pesaing
pesimistik.
dalam uji.an optimisme adalah peramal yang. lebih baik tahap sebenar
29
sekolah menengah.
organisasi.
orang-orang yang. dapat mengenal pasti emosi orang lain dengan. lebih
30
baik berhasil dalam pekerjaan dan kehidupan sosial mereka. Dalam kajian
mahu memahami dan memberi perhatian kepada apa yang. dibeli oleh
pembeli.
kecerdasan. emosi mungkin bukan peramal yang. kuat untuk kinerja kerja,
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
staf sebagai keperluan pekerjaan. Oleh itu kinerja bisa dihuraikan melalui
31
sebenarnya.
Kinerja adalah seberapa besar dan sejauh mana tugas-tugas yang. telah
dengan. baik. Dan mempunyai kinerja buruk jika dia tidak dapat
keseluruhan.
atau sasaran standard atau kriteria yang. telah ditentukan terlebih dahulu
Bernandin & Rusel (Sianipar, 1994: 4), Kinerja adalah hasil dari fungsi
oleh seseorang atau sekumpulan guru. untuk masa waktu tertentu dalam
tanggungjawab mereka.
diukur.
c. Pengaruh kinerja
34
(atau unit kerja) secara keseluruhan. Pekerja mesti tahu bahwa dia
bekerja dalam sistem dan sistem tidak berfungsi dengan. baik jika
kerja.
jenuh.
kemampuan, disiplin kerja, sikap dan etika kerja, Berdasarkan emosi, gaji
dan kebaikan, sosial, alam sekitar dan iklim kerja, hubungan individu,
35
bahwa: Kinerja guru. adalah satu set perilaku yang. ditunjukkan oleh
kan kerja.
dan komunikasi.
36
a. Sumberdaya
b. Kepemimpinan
c. Imbalan
d. Struktur
e. Desain pekerjaan
a. Persepsi
b. Sikap
c. Kepribadian
d. Belajar
e. Kecerdasan. Emosional
kebiasaan dan sifat individu. Oleh itu, berdasarkan model rekan sekerja
dan lingkungan.
perolehi.
pekerja.
3. Kinerja Guru.
tugas dan kinerja kontekstual, kinerja tugas adalah kinerja yang. merujuk
adalah suatu kegiatan yang. tidak mempunyai hubungan inti teknik tetapi
prosedur kerja.
Brombach (Jones et al, 2006: 3-4) yang. menyatakan bahwa kinerja dapat
berupa perilaku dan hasil dan perilaku berasal dari pelaku dan mengubah
tugas dan dapat dini,lai dari hasilnya. Defini,si kinerja ini, membawa
yaitu: 1) faktor individu yang. terdiri dari: kemampuan dan keahlian, latar
tersebut.
disebabkan oleh kebiasaan yang. baik atau kebiasaan yang. diperoleh dari
yang. mereka ajar dan mengajar mereka kepada pelajar, (3) pelajar
tentang apa yang. mereka lakukan dan belajar dari pengalaman mereka,
5) pembagian kelas, (6) kemampuan guru., dan (7) proses penilaian dan
dilakukan oleh seorang guru.. Terdapat tujuh piawai kinerja guru., yaitu:
42
penguasaan kurikulum.
(7) Pencapaian pelajar, hasil kerja guru. yang. bisa diterima, kemajuan
profesional, tugas guru. sebagai pendidik, guru., dan jurulatih harus dapat
guru. di sekolah.
dimiliki oleh setiap guru.. Mengenai kinerja guru., bentuk perilaku yang.
di dalam kelas dan mendidik pelajar mereka di luar kelas serta mungkin.
guru., dalam hal ini, sesuai dengan. pendapat Usman (2000: 45) yang.
menengah
telah dijalankan.
dijalankan.
daripada kualitas dan kuantitas yang. dicapai oleh seorang pekerja dalam
46
reputasi yang. baik dan menilai hasil pembelajaran. Oleh itu, kinerja guru.
4. Penilaian Kinerja
seperti berikut:
dicapai dalam masa waktu penilaian yang. sebenar dan bisa diukur.
47
prinsip-prinsip berikut:
masing-masing.
jawatan struktur.
dapat mengukur kinerja guru.. Oleh itu, kriteria untuk menilai kinerja
baik.
termasuk:
pembelajaran.
dalam pembelajaran.
pembelajaran.
pengajaran.
pembelajaran seterusnya.
51
E. Kerangka Berpikir
Guru..
tinggi bisa membantu atau berfungsi, tetapi juga bisa menjadi tidak
berfungsi atau mengganggu kinerja kerja. Dalam istilah yang. mudah ini,
sifar, dan guru. mengalami gangguan, menjadi sakit dan tidak kuat lagi
bekerja, putus asa, keluar atau lari diri dari kerja, dan bisa dibuang kerja.
meningkat.
terbaik.
maupun dari luar diri manusia untuk bergerak dan memotivasi sikap dan
perilaku dalam kerja. Kecerdasan. Emosi yang. lebih tinggi dari seorang
guru., semakin kuat dorongan yang. timbul untuk bekerja lebih keras
(X1)
Kecerdasan.
Interpersonal
Kinerja Guru.
(X2)
Kecerdasan.
Emosional
METODE KAJIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian awal. Oleh itu, kajian ini, dikategorikan sebagai kajian deskriptif,
sebagai variabel. intervening dan kinerja guru. (Y) sebagai variabel. terikat.
dua atau lebih variabel. Kajian korelasi mencoba menentukan sejauh mana
55
56
hubungan struktur antara variabel. yang. diukur. Analisis Hasil atau lebih
piawai hasil bisa dipecah menjadi komponen struktur (kausal) dan bukan
Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel. ketiga yang. mengantara
1. Populasi
daripada ciri-ciri tertentu satu set objek yang. lengkap dan jelas yang. ingin
dinyatakan oleh Furkon (1999: 135), populasi bisa didefini,si kan sebagai
57
satu ciri umum yang. sama, kumpulan yang. apakah adalah umum untuk
2. Sampel Kajian
kawasan kajian, kajian ini, adalah kajian populasi. Kajian atau kajian ini,
juga dipanggil kajian populasi atau kajian banci (Arikunto, 2002: 108).
tenaga dan biaya. Oleh itu, perlu mengklasifikasikan unit analisis populasi
melalui sampel.
109) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang. dipelajari. Sampel
dalam kajian ini, diambil dalam jumlah sampel yaitu guru. MTsN yang.
guru..
58
Total 142 33
C. Instrumen Penelitian
indikator-indikator dan item dari kajian seperti terlihat dalam tabel di bawah
ini, :
Tabel 3.4
Total 51
a. Kecerdasan. Interpersonal.
cukup =3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1. Makin tinggi skor
b. Kecerdasan. Emosional
c. Kinerja Guru.
Instrumen kinerja guru. yang. diisi oleh kepala sekolah dilakukan penilaian
dengan. memberikan skor atas jawaban dengan. bobot nilai yang. disusun
baik, baik, cukup baik, sedang, dan kurang. Makin tinggi skor jawaban,
skor rendah maka responden cenderung berkinerja tidak atau kurang baik.
D. Pengumpulan Data
(2006: 99) data adalah hasil pencatatan kajian baik berupa fakta maupun
angka. Data umum yang. diperlukan dalam kajian ini, adalah data yang.
32). Data yang. dimaksud dalam kajian ini, adalah serangkaian angka-angka
Emosional, dan kinerja guru.. Teknik pengumpulan data yang. dianggap tepat
penilaian kinerja guru. yang. diisi oleh guru. sebagai responden, sedangkan
Jenis soal penilaian yang. digunakan dalam kajian ini, adalah soal
emosi dan kinerja guru. disertai dengan. jawaban alternatif, Data yang. yang.
yang. dinyatakan dalam bentuk angka. Jadi data yang. dirujuk dalam kajian
responden untuk dijawab atau diisi oleh setiap guru. dan kemudian
masing dengan. masa lapang tersedia, (c) Dibuat secara anonim, supaya jujur
sekolah untuk diisi sesuai dengan. guru. yang. mengambil sampel sekolah dan
merupakan anggota sampel yaitu diambil dari guru. MTsN Swasta dan
a. Uji. Validitas.
penilaian.
instrumen itu mampu / sah untuk mengukur sesuatu yang. anda mau
Moment, yaitu:
n XY ( X )( Y )
rxy
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) 2 }
Dimana :
r xy = koefisien korelasi
n = jumlah responden
(Riduwan, 2004:110)
rumus:
r (n 2
t
(1 r 2 )
Dimana :
t = nilai t hitung
n = jumlah responden
(Riduwan, 2004:110)
total.
H1 : > 0 ; Diduga ada hubungan positif antara skor butir dengan. skor
total.
≤ rtabel terima H0
rhitung
> rtabel tolak H0
b. Uji. Reliabilitas.
67
adalah sbb :
K
2b
r 11 1
K 1 2t
Dimana :
≤ rtabel terima H0
rhitung
> rtabel tolak H0
2. Uji. Hipotesis
a. Analisis Korelasi
Dengan. hubungan yang. memiliki katetori kuat dan sangat kuat, maka
Y X1 X2 Y : Pyx1(rx1x2)(Pyx2)
Y X2 X1 Y : Pyx2(rx1x2)(Pyx1)
HASIL KAJIAN
A. Penggalian Data
kinerja yang. berjumlah 33 yang. sudah bekerja selama 5 tahun ke atas. Kajian
B. Uji. Instrumen
1. Uji. Validitas
rtabel tabel product moment. Jika harga rhitung > rtabel (0,361) maka dapat
dikatakan valid.
70
71
Tabel 4.1
Hasil Uji. Validitas Variabel. Kecerdasan. Interpersonal (X1)
No. Item Soal Nilai r Keterangan
1. Soal 1 0,707 Valid
2. Soal 2 0,640 Valid
3. Soal 3 0,609 Valid
4. Soal 4 0,488 Valid
5. Soal 5 0,714 Valid
6. Soal 6 0,625 Valid
7. Soal 7 0,591 Valid
8. Soal 8 0,649 Valid
9. Soal 9 0,671 Valid
10. Soal 10 0,532 Valid
11. Soal 11 0,144 Tidak Valid
12. Soal 12 0,570 Valid
13. Soal 13 0,576 Valid
14. Soal 14 0,569 Valid
15. Soal 15 0,117 Tidak Valid
16. Soal 16 0,097 Tidak Valid
17. Soal 17 0,621 Valid
18. Soal 18 0,594 Valid
19. Soal 19 0,648 Valid
20. Soal 20 0,636 Valid
21. Soal 21 0,611 Valid
22. Soal 22 0,573 Valid
23. Soal 23 0,605 Valid
24. Soal 24 0,135 Tidak Valid
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
nomor 11, nomor 15, nomor 16 dan 24 dinyatakan tidak valid karena
memiliki nilai rhitung lebih rendah dari 0,361. Sedangkan pada nomor
soal yang. lainnya dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari
Tabel 4.2
Hasil Uji. Validitas Variabel. Kecerdasan. Emosional (X2)
No. Item Soal Nilai r Keterangan
1. Soal 1 0,491 Valid
2. Soal 2 0,565 Valid
3. Soal 3 0,552 Valid
4. Soal 4 0,566 Valid
5. Soal 5 0,479 Valid
6. Soal 6 0,696 Valid
7. Soal 7 0,576 Valid
8. Soal 8 0,547 Valid
9. Soal 9 0,553 Valid
10. Soal 10 0,457 Valid
11. Soal 11 0,432 Valid
12. Soal 12 0,180 Tidak Valid
13. Soal 13 0,202 Tidak Valid
14. Soal 14 0,641 Valid
15. Soal 15 0,749 Valid
16. Soal 16 0,601 Valid
17. Soal 17 0,660 Valid
18. Soal 18 0,503 Valid
19. Soal 19 0,689 Valid
20. Soal 20 0,673 Valid
21. Soal 21 0,606 Valid
22. Soal 22 0,709 Valid
23. Soal 23 0,496 Valid
24. Soal 24 0,688 Valid
25. Soal 25 0,660 Valid
26. Soal 26 0,482 Valid
27. Soal 27 0,538 Valid
28. Soal 28 0,692 Valid
29. Soal 29 0,040 Tidak Valid
30. Soal 30 0,219 Tidak Valid
31. Soal 31 0,706 Valid
32. Soal 32 0,554 Valid
33. Soal 33 0,390 Valid
34. Soal 34 0,178 Tidak Valid
35. Soal 35 0,661 Valid
36. Soal 36 0,688 Valid
37. Soal 37 0,660 Valid
38. Soal 38 0,482 Valid
73
nomor 12, nomor 13, nomor 29, nomor 30, dan nomor 34 dinyatakan
tidak valid karena memiliki nilai rhitung lebih rendah dari 0,361.
Sedangkan pada nomor soal yang. lainnya dinyatakan valid karena nilai
2. Uji. Reliabilitas
mini,mal 0,6. Untuk lebih jelasnya mengenai nilai Alpa Cronbach dapat
Tabel 4.3
Hasil Uji. Reliabilitas
Alpha
No. Variabel. Reliability
Cronbach
1. Kecerdasan. Interpersonal (X1) 0,919 Reliabel
2. Kecerdasan. Emosional (X2) 0,949 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
Dari hasil uji. reliabilitas terhadap kuisioner yang. disebarkan,
1. Kecerdasan. Interpersonal
responden secara teoritik berada pada kisaran skor antara skor 25 sampai
dengan. skor 100 (25 soal x jawaban 4). Dari skor-skor yang. diperoleh,
berikut ini,:
Tabel 4.4
Distribusi Skor Variabel. Kecerdasan. Interpersonal (XI)
Jumlah Persentase
No. Interval Nilai Tengah
(orang) (%)
1. 46 – 54 50 2 6,06
2. 55 – 63 59 2 6,06
3. 64 – 72 68 2 6,06
4. 73 – 81 77 9 27,27
5. 82 – 90 86 5 15,15
6. 91 – 99 95 13 39,39
Total 33 100
skor 99, yaitu sebanyak 13 orang (39,39%). Sebaran skor dapat pula
= 25 x 4
= 100
= 25 x 1
= 25
= ½ (100 + 25)
= 62,5
= 12,5
Mi + Sdi = 75
Mi – Sdi = 50
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kategori Kecerdasan. Interpersonal (X1)
Jumlah Persentase
No Interval Kategori
(orang) (%)
1. X ≥ Mi + Sdi Rendah 26 78,79
2. Mi – Sdi ≤ X ≤ Mi + Sdi Sedang 5 15,15
3. X ≤ Mi – Sdi Tinggi 2 6,06
Jumlah 33 100
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
76
Kecerdasan. Interpersonal
Stres Kerja
10
8
Frequency
2
Mean =82.48
Std. Dev. =13.638
N =33
0
40 50 60 70 80 90 100
Stres Kerja
Kecerdasan. Interpersonal
mean 82,4848 dan median 87,0000 sehingga tampak nilai mean lebih
kecil dari nilai median atau dengan. kata lain lebih banyak subyek yang.
berikut:
= 3300
= 825
= ½ (3300 + 825)
= 2062,5
= 412,5
Mi + Sdi = 2475
Mi – Sdi = 1650
Tinggi karena berada pada interval skor lebih besar dari 2475 (X ≥ Mi +
Sdi).
2. Kecerdasan. Emosional
responden secara teoritik berada pada kisaran skor antara skor 30 sampai
Tabel 4.6
Distribusi Skor Variabel. Kecerdasan. Emosional (X2)
Jumlah Persentase
No. Interval Nilai Tengah
(orang) (%)
1. 59 – 67 63 5 15,15
2. 68 – 76 72 0 0
3. 77 – 85 81 1 3,03
4. 86 – 94 90 6 18,18
5. 95 – 103 99 12 36,36
6. 104 – 112 108 9 27,27
Total 33 100
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
skor 103, yaitu sebanyak 12 orang (36,36%). Sebaran skor dapat pula
= 30 x 4
= 120
= 30 x 1
= 30
= ½ (120 + 30)
= 75
= 15
80
Mi + Sdi = 90
Mi – Sdi = 60
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Kategori Kecerdasan. Emosional (X2)
Jumlah Persentase
No Interval Kategori
(orang) (%)
1. X ≥ Mi + Sdi Tinggi 21 63,64
2. Mi – Sdi ≤ X ≤ Mi + Sdi Sedang 7 21,21
3. X ≤ Mi - Sdi Rendah 5 15,15
Jumlah 33 100
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
Kecerdasan.Motivasi
emosional
Kerja
15
10
Frequency
Mean =93.85
Std. Dev. =16.417
N =33
0
60 80 100 120
Motivasi Kerja
Kecerdasan. emosional
93,8485 dan median 102,0000 sehingga tampak nilai mean lebih kecil
dari nilai median atau dengan. kata lain lebih banyak subyek yang.
= 3960
= 990
= ½ (3960 + 990)
= 2475
= 495
Mi + Sdi = 2970
Mi – Sdi = 1980
Tinggi karena berada pada interval lebih besar dari skor 2970 (X ≥ Mi +
Sdi).
3. Kinerja Guru.
secara teoritik berada pada kisaran skor antara skor 56 sampai dengan.
Tabel 4.8
Distribusi Skor Variabel. Kinerja Guru. (Y)
Jumlah Persentase
No. Interval Nilai Tengah
(orang) (%)
1. 41 – 50 45,5 3 9,09
2. 51 – 60 55,5 0 0
3. 61 – 70 65,5 0 0
4. 71 – 80 75,5 16 48,48
5. 81 – 90 85,5 6 18,18
6. 91 – 100 95,5 8 24,24
Total 33 100
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
dengan. skor 80, yaitu sebanyak 16 orang (48,48%). Sebaran skor dapat
= 14 x 4
56
= 56 x 100 = 100
= 14 x 1
14
= 56 x 100 = 25
= ½ (100 + 25)
= 62,5
= 12,5
Mi + Sdi = 75
Mi – Sdi = 50
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Kategori Kinerja Guru. (Y)
Jumlah Persentase
No Interval Kategori
(orang) (%)
1. X ≥ Mi + Sdi Tinggi 28 84,85
2. Mi – Sdi ≤ X ≤ Mi + Sdi Rendah 2 6,06
3. X ≤ Mi - Sdi Sedang 3 9,09
Jumlah 33 100
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
sedang, yaitu sebanyak 3 orang (9,09%), dan sebagian sangat kecil guru.
(6,06%).
85
Kinerja Guru.
20
15
Frequency
10
Mean =79.0606
Std. Dev. =14.14642
N =33
0
20 30 40 50 60
Kinerja Guru.
dan median 77,0000 sehingga tampak nilai mean lebih besar dari nilai
median atau dengan. kata lain lebih banyak subyek yang. memiliki skor
tinggi.
= 3300
= 825
86
= ½ (3300 + 825)
= 2062,5
= 412,5
Mi + Sdi = 2475
Mi – Sdi = 1650
Nilai total skor jawaban pada variabel. Kinerja Guru. (Y) adalah
1. Uji. Normalitas
Unstandardiz
ed Res idual
N 33
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.52452539
Most Extreme Absolute .086
Differences Positive .085
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .495
As ymp. Sig. (2-tailed) .967
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
signifikan 0,05.
1.0
0.8
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.6 Output Normalitas data variabel. yang. diuji. Kecerdasan. Emosional
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.7 Output Normalitas data variabel. yang. diuji. Kinerja Guru.
2. Uji. Linearitas
Tabel 4.10
Uji. Linearitas
Keterangan
Dependen Independen Sig.
Hubungan
Kecerdasan. Interpersonal (X1) 0,000 Linear
Kinerja Guru. (Y)
Kecerdasan. Emosional (X2) 0,000 Linear
Sumber : Data Primer Diolah (2019)
yang. mempengaruhi.
E. Penguji.an Hipotesis
1. Hipotesis 1
Tabel 4.11
Korelasi antara Kecerdasan. Interpersonal guru. dengan. Kinerja Guru.
Correlations
KI KG
Pearson
1 -,806**
Correlation
KI
Sig. (2-tailed) ,000
N 33 33
Pearson
-,806** 1
Correlation
KG
Sig. (2-tailed) ,000
N 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
angka Sig = 0,000. Oleh karena angka Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho
2. Hipotesis 2
Tabel 4.12
Korelasi antara kecerdasan. Emosional guru. dengan. kinerja guru.
Correlations
KE KG
Pearson
1 ,836**
Correlation
KE
Sig. (2-tailed) ,000
N 33 33
Pearson
,836** 1
Correlation
KG
Sig. (2-tailed) ,000
N 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
dengan. kinerja guru. diperoleh nilai r = 0,836 dan angka Sig = 0,000.
Oleh karena angka Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Hipotesis 3
Banjarmasin.
Tabel 4.13
Korelasi antara Kecerdasan. Interpersonal, kecerdasan. Emosional dengan. kinerja
guru. MTsN di kota Banjarmasin
Correlations
SK MK KG
Pearson
1 -,682** -,806**
Correlation
KI
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
Pearson
-,682** 1 ,836**
Correlation
KE
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
Pearson
-,806** ,836** 1
Correlation
KG
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji. F
H0 : 1 = 2 = 0
Ha : 1 ≠ 2 ≠ 0
df1 = k -1
df2 = n – k
nilai F hitung F tabel yaitu 60,094 3,316. Oleh sebab itu maka Ho
PEMBAHASAN KAJIAN
kinerja guru. untuk itu pihak manajemen sekolah perlu memberi perhatian
bawahan dan antara guru. dan guru. mata pelajaran lain. Ini, bertujuan
untuk mengurangi sikap dan persepsi negatif yang. timbul dalam diri
guru..
95
96
3. Mengkaji jumlah masa kerja, di mana dalam masa untuk melakukan kerja,
tugas itu sesuai dengan. waktu yang. ditentukan atasan atau kepala
sekolah.
mereka tanpa kuasa (hak) yang. memadai, supaya jika mereka harus
guru.-guru. lain.
menyesuaikan diri dengan. kepala sekolah dan rekan sekerja dan tidak
sekolah.
agar terdapat respons positif dari Guru. untuk mengikuti pendidikan dan
98
miliki, dan tidak memaksakan diri mereka pada sesuatu yang. berada di
kondusif , jumlah pelajar yang. tidak terlalu banyak dan dan dukungan dari
PENUTUP
A. Kesimpulan
(simultan) memiliki nilai sebesar 0,000 dengan. kategori sangat kuat yang.
B. Saran-Saran
proses pembelajaran.
100
101
kepada guru., seperti memberikan pengarahan agar lebih sabar dan iklhas
atasan.
guru..
102
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S., 2002, Prosedur Kajian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka. Cipta
As’ad, Moh 2001. Seri Ilmu SDM : Psikologi Industri. Edisi Keempat.
Yogyakarta : Liberty.
Riduwan, 2004. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Rivai Veithzal. 2004. Kiat Memimpin Dalam Abad ke 21. Edisi 1. Jakarta :
PT.Raja Grafindo Persada.
Santosa,PB. dan Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan. Microsoft Exel & SPSS.
Yogyakarta : Andi Offset.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan
Kajian. Jakarta: Salemba Empat.