You are on page 1of 3

100

BAB 4
PENUTUP

Setelah melakukan kegiatan manajemen keperawatan di Ruang IV (Paru)


Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dari tanggal 23 MPKP dilakukan mulai tanggal
23 Maret - 5 April 2017, maka dapat dibuat kesimpulan dan saran yaitu sebagai
berikut:
4.1 Simpulan
Dengan menggunakan model MPKP Primary Nursing, ini mahasiswa
mampu menyelesaikan kegiatan praktek kepemimipinan dan manajemen yang
mampu melaksanakan pengkajian diruang rawat inap Ruang IV (Paru). Hal ini
dibuktikan dengan adanya:
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah dengan cara melakukan
pengkajian, wawancara dan observasi secara langsung terkait dengan fungsi
manajemen di Ruang IV (Paru), serta didapatkan 3 masalah utama di ruang
IV (Paru).
2. Mahasiswa mampu melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi
pembuatan visi dan misi ruangan serta doa sesuai dengan kesepakatan
kelompok
3. Mahasiswa mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian meliputi
pembuatan struktur organisasi dengan menggunakan metode perawat primer,
serta mampu melaksanakan job’s discription sesuai dengan uraian tugas
masing- masing.
4. Mahasiswa mampu melaksanakan fungsi pengarahan meliputi timbang
terima, program motivasi, pre dan post conference di Ruang IV (Paru)
dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh semua perawat yang
bertugas di masing–masing shift. Penerimaan pasien baru oleh perwat IGD
kepada Karu telah dilakukan dengan baik, kemudian dijelaskan tata tertib,
hak dan kewajiban pasien selama di Ruang IV (Paru). Dilanjutkan dengan
sentralisasi obat yang dilakukan oleh Katim dengan baik, sesuai dengan
operan perawat dari ruang lain, yang dalam hal ini IGD. Pendelegasian
dilaksanakan dari atasan kepada bawahan dimana dengan cara pengisian
101

format pendelegasian, yang pada saat itu Katim mendelegasikan tugasnya


kepada peraawat pelaksana yang bertugas di hari itu. Supervisi keperawatan
sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan. Ronde keperawatan dilakukan
dengan memilih pasien dan menindaklanjuti masalah yang dialami pasien
dengan rencana tindak lanjut yang terbaik bagi pasien dengan mendatangkan
orang-orang yang kompeten di bidangnya. PKMRS berjalan dengan baik dan
mendapatkan antusiasme dari peserta, yaitu keluarga pasien. Adanya timbal
balik dari peserta, berupa pertanyaan-pertanyaan yang menandakan peserta
mempunyai rasa ingin tahu tentang materi yang telah diberikan. Discharge
planning selalu dilaksanakan setiap pasien pulang yaitu dengan
memberitahukan tentang obat yang harus diminum, jadwal kontrol, aturan
diit, memberikan pendidikan kesehatan secara lisan, dan tidak lupa
menyertakan kartu discharge planning.
5. Mahasiswa mampu melaksanakan fungsi pengendalian meliputi audit
dokumentasi, survey kepuasan pasien dan perawat, dan indikator mutu yang
meliputi penilaian terhadap BOR, ALOS, TOI, kejadian infeksi nosokomial,
phlebitis, angka pasien resiko cidera, dan nyeri.

4.2 Saran
1. Bagi Lahan
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk penerapan MPKP perawat primer, tanggung jawab yang diemban
tiap-tiap orang berbeda. Seperti perawat pelaksana tidak di kepalai oleh
perawat primer melainkan kepala ruangan. Sedangkan perawat primer
bertuga untuk membut tujuan dan rencana keperawatan selama 2 jam,
perawat pelaksana melaksanakan intervensi yang telah dituliskan oleh
perawat primer. Perawat primer harus siap selama 24 jam untuk
memberikan intervensi sewaktu-waktu.
b. MPKP
Perawat Primer dalam MPKP primary nursing tidak termasuk dalam
susunan organisasi ruangan. Perawat primer termasuk dalam struktur
102

organisasi departemen dimana perawat primer tersebut bertugas. Perawat


primer sendiri harus seorang perawat bersertifikasi sebagai perawat
spesialis. Sementara di ruang praktek, ketua tim diibaratkan sebagai
perawat primer namun secara teori ketua tim belum dapat dikatakan
sebagai perawat primer karena perawat primer sendiri harus mempunyai
sertifikasi yang mencukupi seperti perawat spesialis.
2. Mahasiswa
Dalam praktek manajemen ini diharapkan mahasiswa mampu memilih satu
model MPKP yang sesuai dengan ruangan setelah melakukan pengumpulan
data di ruangan tersebut dengan cara wawancara, observasi dan kuesioner.
Mahasiswa juga diharapkan mampu menganalisa masalah dan menetapkan
masalah yang ada di ruangan tersebut serta mampu memberikan intervensi
yang sesuai dengan metode MPKP sehingga dapat dijadikan contoh bagi
ruangan tersebut.

You might also like