Professional Documents
Culture Documents
2 Pengemasan
a) Pengemasan primer
Pengemasan primer untuk tablet dibuat dalam dua bentuk, yaitu strip dan blister.
Bahan kemasan strip adalah alufoil, sedangkan bahan kemasan blister adalah
plastik dan alufoil. Bahan pengemasan yang digunakan adalah bahan
pengemas yang sudah dinyatakan released oleh QC. Pengecekan bahan pengemas
dilakukan sebelum proses pengemasan, yang dicek adalah nomor batch dan
kualitas pengemas. Pengemas yang tidak layak pakai t idak digunakan untuk
proses pengemasan dan selanjutnya dikarant ina untuk dimusnahkan. Blister
merupakan kemasan yang mudah dibuka, yaitu dengan didorong dari belakang
(Push through pack), lebih disukai konsumen dibandingkan strip yang dibuka
dengan merobeknya. IPC yang dilakukan adalah tes kebocoran dengan larutan met
ilen blue dalam mesin sedot vakum, dilakukan set iap 15 menit sekali. IPC
dilakukan setiap 15 menit supaya saat ditemukan kemasan yang rusak atau bocor
dapat segera
diambil t indakan perbaikan dan pencegahan sehingga jumlah kemasan yang
reject tidak terlalu banyak. Cara menguji kebocoran adalah dengan memasukkan
strip ke dalam larutan met ilen blue (dalam mesin sedot vakum) dan ditutup pintu
mesin, vakum dinyalakan dan jika terjadi kebocoran maka strip atau blister akan
terisi larutan met ilen blue. Sampel IPC harus dibuang dan t idak boleh dikemas
ulang setelah dibuka. Strip/blister yang mengalami kebocoran dikarant ina dan
dikonfirmasi ke QA untuk melakukan pengemasan ulang. Pengecekan penampilan
juga dilakukan saat pengemasan, kemasan yang bergaris, penyok atau tidak
sempurna segera dicek penyebabnya, kemudian dikarantina dan dimusnahkan.
Pemusnahan dilakukan supaya kemasan bekas t idak disalahgunakan oleh pihak
yang bertanggungjawab. Alufoil sisa pengemasan dikembalikan ke gudang.
b) Pengemasan sekunder
Pengemasan sekunder dilakukan langsung setelah pengemasan primer,
mesin dibuat model in-line. Urutan model in-line adalah mesin labelling, mesin
printing untuk label, mesin printing untuk kemasan sekunder dan mesin sealing
master box. Proses krit is dari pengemasan sekunder adalah proses printing.
Proses printing dilakukan dengan printer dengan warna tinta hitam yang tidak
mudah terhapus oleh udara atau gesekan, yang dicetak adalah nomor batch,
expired date, dan tanggal produksi. Hasil printing yang t idak bagus (miring,
kabur), dapat dihapus dengan larutan penghapus/semacam thinner kemudian
31
Universitas Indonesia
direprinting. Pengemasan sekunder masih dilakukan dengan bantuan tenaga
manusia dengan dimasukkan secara manual dalam dus kemasan. Dus kemasan
juga diprint nomor batch, expired date dan tanggal produksinya. Dus kemasan
dimasukkan ke dalam master box dan ditutup dengan plakband. Master box
dilabel dan selanjutnya diserahterimakan dengan bagian gudang. In process
control yang dilakukan hanya cek printed material seperti tersebut di atas.