You are on page 1of 17

Dua Belas Malam Organizer

PROPOSAL FESTIVAL MAKANAN SUROBOYO-AN

Oleh:
Dini Nur Fitri
Elfinda Afnio E
Faiz Mayraldi
Fatkul Chakim
Fira Maulida Nur Hidayah

Dosen Pengampu:
Muhammad Solikin, S.Sos., M.A.

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019
FESTIVAL MAKANAN SUROBOYO-AN

BAB 1
A. Gambaran Perusahaan
DuaBelas Malam di dirikan pada 1 Januari 2019. Perusahaan yang bergerak dibidang
Event Organizer di Surabaya, disini DuaBelas Malam Organizer mampu merangkai event
serapi dan sebagus mungkin seperti yang diminta, lalu disini DuaBelas Malam Organizer
akan mengadakan Festival Makanan Suroboyo-an yang akan menampilkan berbagai
kuliner khas surabaya yang akan dilaksanakan pada bulan juli.

B. Biodata Pemilik / Pengurus


1. Fatkul Chakim
Jabatan: PCO Owner
TTL: Lamongan, 9 Maret 1998
Hobby : Menyanyi

2. Faiz Mayraldi
Jabatan: General Manager
TTL: Surabaya, 16 Mei 1998
Hobby: Main Game

3. Fira Maulida N. H
Jabatan: Executive Assintant
TTL: Lamongan, 15 Juni 1997
Hobby: Makan

4. Dini Nur Fitri


Jabatan: Sales dan Marketing Manager
TTL: Tuban, 30 Maret 1998
Hobby: Makan

5. Elfinda Afnia A
Jabatan: Sales and Marketing Manager
TTL: Lamongan, 7 Februari 1998
Hobby: membaca

C. Struktur Organisasi

Fatkul Chakim
PCO Owner

Faiz Mayraldi
General Manager

Fira Maulida N. H
Executive Manager

Dini Nur Fitri Elfinda Afnia A

Sales & Manager Sales & Manager


Marketing Marketing

D. Uraian Tugas
PCO Owner :
Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan suatu konferensi
secara profesional

General Manager:
Memimpin, mengelola dan mengkoordinasikan semua hal yang berkaitan jalannya roda
perusahaan

Executive Manager:
Bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola, dan
eksekutor.

Sales & Manager Marketing:


Sales & Manager Marketing bertugas memasarkan atau mempromosikan event yang akan
dilaksanakan.

E. Susunan Pemilik / Pemegang Saham


DuaBelas Malam Organizer berada di dalam Chakim Group yang pemegang saham nya
di pegang oleh Fatkhul Chakim

F. Jadwal Rencana Operasional


kita akan membuat event festival makanan suroboyo-an yang akan diadakan pada bulan
ramadhan, yang akan menghadirkan berbagai makanan khas surabaya dan akan di hadiri
oleh seluruh warga suarabaya
BAB II
ANALISIS PASAR dan RENCANA PEMASARAN

A. Produk/Jasa yang dihasilkan.

B. Gambaran Pasar
Karena “Festival jajanan jawa timuran” dari produk kami masih jarang sekali yang
menggelarnya, maka sangatlah besar peluang untuk mendapatkan pasar dikalangan
mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Maka menurut kami, bisnis
ini akan bisa menembus dunia pasar dan akan mampu bersaing dengan “Festival Jajanan
jawa timur-an” lainnya. Acara ini akan kami pasarkan secara:
1. Personal Selling : penjualan dengan personal selling ini merupakan penjualan
yang kami lakukan dengan memasarkan ke teman-teman mahasiswa dulu, karena
dari situ kita bisa melihat apa yang kurang dari produk kami tersebut, sehingga
dari situ kami bisa mendapatkan masukan terhadap produk kami tersebut. Selain
itu, kami juga bisa berkomunikasi secara langsung dengan pembeli tentang
produk yang kami tawarkan.
2. Pameran : dengan mengikuti pameran, menjadikan produk kami lebih dikenal
oleh masyarakat, kami juga berinisiatif mengikuti pameran yang diadakan oleh
acara-acara universitas, instansi swasta, untuk memperlihatkan acara kami
lakukan. Selain itu, pameran juga membantu kami dalam menambah jumlah
relasi yang mungkin ingin bekerja sama dengan kami.
3. Jejaring social : langkah selanjutnya adalah kami akan membuat Facebook,
Instagram, Official line untuk mempromosikan produk kami agar lebih dikenal
oleh masyarakat luas.
C. Target dan segmen pasar
1. Target Pasar
Target pasar sangat penting dalam pemasaran produksi, sasaran pasar hanya dapat
dapat ditetapkan apabila produsen telah mengadakan riset segmentasi pasar. Hal ini
sangat beralasan karena tidak ada satu produsen yang dapat menyediakan semua
kebutuhan konsumen disatu segmen tertentu, penetapan batas pasar ini bagi produsen
memberikan keuntungan efisiensi dan efektivitas produsen, selain itu, penetapan
pasar ini bagi produsen memberikan keuntungan dalam mengembangkan posisi
produknya dan sekaligus dengan mengembangkan acuan pemasaran untuk setiap
sasaran pasar tersebut. Proses yang dilakukan dalam hal ini, yakni:
a. Identifikasi basis untuk mensegmentasi pasar
b. Mengembangkan profiles dari segmen pasar yang dihasilkan
c. Mengembangkan ukuran atau kriteria dari daya Tarik segmen pasar yang ada
d. Memilih segmen pasar sasaran
e. Mengembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar sasaran
f. Mengembangkan acuan pemasaran untuk setiap segmen pasar sasran itu.
2. Proses segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan
menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di
pasar.Proyeksi Penjualan
Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
 Variabel geografi

Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
 Variabel demografi

Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dan
lainnya.
 Variabel psikologis

Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian,
status kesetiaan dan sikap pada produk.
Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri
 Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir, lokasi
geografis, dan banyaknya langganan.
 Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.

- Syarat

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:

 Dapat diukur
 Dapat dicapai
 Cukup besar atau cukup menguntungkan
 Dapat dibedakan
 Dapat dilaksanakan
- Tingkat

Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,


berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat
dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.

 Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal,
dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama
keseluruh konsumen.

 Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi,
dan perilaku pembelian.

 Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.

 Pemasaran mikro
Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa
individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran
lokal dan pemasaran individu.
- Pola segmentasi pasar
- Preferensi homogen. Suatu pasar yang semua konsumennya kurang lebih
mempunyai preferensi yang sama.
- Preferensi tersebar. Kebalikan dari sebelumnya, suatu pasar menunjukkan bahwa
pilihan konsumen terpencar ke seluruh penjuru. Apabila terdapat satu merek
produk, maka kemungkinan besar produk tersebut ditempatkan di tengah agar bisa
memikat sebagian besra konsumen. Apabila pesaing baru datang, maka ia akan
menempatkan diri di dekat mereka pertama dan mereka akan saling berebut pangsa
pasar.
- Preferensi mengelompok. Terdapat kemungkinan lain bahwa di dalam pasar
terdapat pengelompokan selera/pilihan yang tegas. Perusahaan pertama yang
beroperasi di pasar mempunyai tiga pilihan, ia dapat menempatkan diri di tengah
dengan harapan bisa menarik tiga kelompok yang ada. Pilihan kedua adalah
menempatkan produk pada segmen pasar yang terbesar, dan dinamakan pemasaran
terpusat. Pilihan ketiga adalah perusahaan mengembangkan beberapa merek yang
masing-masing ditempatkan pada segmen tertentu atau disebut pemasaran serba-
neka.
D. Strategi Pemasaran
Untuk produk “ festival jajanan jawa timur an” kami menggunakan strategi
pemasaran sebagai berikut:
1. Buy 5 get 1
Strategi ini kami lakukan untuk menarik hati konsumen dengan membeli lebih
banyak, kami menggunakan stretegi ini karena menurut riset yang dilakukan,
bahwa ini bisa dilakukan bersama teman-temannya dengan mendapatkan harga
yang lebih murah.
2. Diskon
Diskon dilakukan untuk menarik pelanggan atau konsumen dengan membuat
keputusan beli sekian akan dapat diskon dari kami, diskon dilakukan untuk
membuat pelanggan atau konsumen memikirkan bahwa akan mendapat harga
yang lebih murah.
3. Competition
Competition ini biasanya dilakukan agar pengunjung atau konsumen lebih tertarik
untuk membeli sebelum mendapat gratisan bagi pengunjung yang terpilih,
compotetion ini bisa dilakukan dengan cara membuat compotetion foto dan
caption terlucu dan akan dipilih untuk mendapatkan makanan gratis.
E. Analisis Pesaing
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi
apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan
barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.
a. Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang
merekamiliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Langkah
pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing
yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing
kita. Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan
adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh
pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing
lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan
datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui
segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi
besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus
diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai
pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada
serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap
peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-
besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi
sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu
keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan
keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk,
mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
b. Sasaran Pesaing
Pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah
perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejeniss edangkan pesaing jauh
adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Setelah kita mengetahui pesaing
dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa
yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan
laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga
mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran
untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen
dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market
share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan
cabang baru yang gencar pula.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing.
Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan,
baik pelayanan atau kelebihan lainnya.
c. Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk
mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang
dijalankan.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing
yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Perusahaan juga harus
mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para
pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para
pelanggan tersebut.

d. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing


Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut
adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun
lima kekuatan tersebut adalah:
1. Persaingan sesama pesaing dalam industri yang sama (rivalry among competitors)
Menurut Porter, faktor persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini yang
menjadi sentral kekuatan persaingan. Misalnya dalam indutri minuman, coca cola
bersaing dengan pepsi. Intensitas persaingan tergantung pada faktor seperti pertumbuhan
industri, biaya tetap dan biaya penyimpanan, diferensiasi produk, identitas merek, biaya
pengalihan ke barang lain, konsentrasi dan keseimbangan, informasi yang kompleks,
keberagaman pesaing, dan halangan keluar.
2. Ancaman masuknya pendatang baru
Sebuah perusahaan tertarik untuk masuk ke dalam suatu industri apabila industri
tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi. Datangnya pemain baru akan membuat
persaingan menjadi lebih ketat dan akhirnya akan berujung pada turunnya laba yang
diterima oleh semua perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah atau
sulinya rintangan memasuki suatu industri adalah sekala ekonomi, diferensiasi produk,
identitas merek, biaya pengalihan, kebutuhan modal, akses terhadap distribusi,
keunggulan biaya absolut, kebijakan pemerintah, dan reaksi pesaing.
3. Ancaman barang subtitusi
Barang subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk
sejenis. Ancaman barang subtitusi ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain harga
relatif dalam kinerja barang subtitusi, biaya pengalihan ke produk lain, dan
kecenderungan pembeli untuk mensubtitusi.
4. Daya tawar pembeli
Faktor faktor yang meningkatkan kekuatan tawar pembeli, antara lain : pangsa
pembeli yang besar, biaya pengalihan ke produk lain yang relatif kecil, banyaknya
produk subtitusi, minimnya diferensiasi produk.
5. Daya tawar penjual
Penyediaan input memiliki daya tawar yang tinggi apabila perusahaan menjadi satu-
satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan lain yang membutuhkan inputnya.
Penyedia input ini dapat memonopoli harga maupun kuantitas barang. Faktor yang
mempengaruhi kekuatan daya tawar penyedia input antara lain : industri pemasok
didominasi hanya oleh sedikit perusahaan, produk pemasok hanya memiliki sedikit
pengganti barang subtitusi, pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi
pemasok, produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli, produk
pemasok didiferensiasikan, produk pemasok memiliki biaya pengalihan yang tinggi, dan
pemasok memiliki ancaman integrasi ke depan yang kuat.
F. Jejaring Usaha
Seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan usahanya,
namun ada keterkaitan dengan pihak luar baik sebagai pemasok, pelanggan, maupun
pedagang perantara. Oleh karena itu, diperlukan suatu jaringan usaha agar usaha yang
kita jalankan berkelanjutan. Jaringan usaha dan komunikasi terbukti berperan penting
dalam pengembangan usaha. Ada korelasi positif antara pengembangan telekomunikasi
ekonomi. Berbagai jenis jaringan usaha dalam pengembangan usaha dapat berbentuk
antara
1. Jaringan Produksi
• Kegiatan sebuah jaringan untuk mengoordinasikan perencanaan dan
pengembangan produksi, serta memperbaiki proses produksi.
• Menggabungkan keahlian khusus masing-masing usaha membentuk
produk baru, peralatan, sistem produksi, dan membuat produk unggul yang memiliki
daya saing.
2. Jaringan Pemasaran
Bekerja sama untuk memperkuat posisi tawar-menawar dengan pembeli dan
memenangi persaingan pemasaran.
3. Jaringan Pelayanan
Kelompok perusahaan kecil bergabung dalam pembiayaan jasa tertentu:
pelatihan, informasi, teknologi, manajemen konsultasi atau jasa konsultasi ahli, misalnya:
pelatihan bersama.
4. Jaringan Kerjasama
Kerjasama pembelian, peningkatan tenaga kerja, pengembangan produksi dan
kerjasama produksi, kerjasama penjualan dan pemasaran.
5. Memecahkan Tantangan dengan Jaringan Usaha
Tantangan berupa terbatasnya akses terhadap jasa profesional: konsultasi
Manajemen, Akuntansi, Penelitian Pasar, dan konsultasi lainnya. Terbatasnya untuk
memperoleh informasi pasar, akses untuk memperoleh modal, terbatasnya memperoleh
kontrak besar karena kekurangan sumberdaya vital dan terbatasnya kemampuan untuk
bersaing dengan perusahaan lain yang masuk ke pasar lokal.
6. Jaringan Antarkelompok Usaha, Swasta, dan BUMN
Jaringan kerjasama dibidang harga dan mutu pelayanan, sistem pembayaran,
cara pengepakan, pengiriman barang, pemasaran, pembelian bersama, permodalan,
pengadaan barang, dan bidang lainnya.
Dalam rangka mengoptimalkan dan mengatasi masalah kekurangan permodalan
dan pengembangan usaha, maka pengembangan jaringan perlu ditingkatkan melalui:
1. Jaringan usaha yang akan menghubung-hubungkan sentra usaha dan anggotanya
ke dalam suatu jaringan yang berbasis teknologi informasi demi terbentuknya jaringan
pasar domestik dan antara sentra-sentra usaha Gapoktan.
2. Suatu jaringan yang diusahakan untuk siap bersaing dalam era global dengan cara
mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang relatif modern sebagaimana
dimiliki perusahaan swasta yang besar.
3. Jaringan usaha harus didukung oleh jaringan telekomunikasi, pembiayaan, usaha
dan perdagangan, advokasi, usaha, jaringan saling ajar, serta sumber daya lainya seperti
jaringan hasil riset dan teknologi berbagai inovasi baru, informasi pasar, kebijakan, dan
intellijen usaha yang adil dan merata.
4. Jaringan usaha akan menghimpun para pelaku usaha dan usaha lainnya di dalam
jaringan yang terhubung secara elektronik.
Karakteristik wirausaha yang harus dimiliki dalam pengembangan jaringan usaha
sebagai berikut:
• Memiliki Jaringan Kerja (Net Work)
• Banyak Teman (Friends)
• Kerjasama (Cooperative)
A. Jaringan Kerja (Net Worker)
Keberhasilan kita menjadi entrepreneur sejati adalah sangat tergantung pada
jaringan dan mitra bisnis kita. Oleh karena itu, membangun jaringan mengembangkan
aliansi dan kemitraan bisnis merupakan kebiasaan yang harus senantiasa kita
kembangkan. Kita maklumi manusia dalam kehidupannya selain sebagai makhluk
individu, juga sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas dari hidup berdampingan
dengan orang lain, artinya setiap manusia sejak lahir sampai mati membutuhkan orang
lain. Perselisihan yang sering terjadi sebenarnya disebabkan orang itu tidak saling
mengerti. Kenapa tidak saling mengerti? karena mereka tidak saling kenal. Mengenal
orang lain dikaitkan dengan seorang wirausaha yaitu dapat digunakan sebagai
teman/mitra, tenaga kerja, pembina, konsumen, atau juga harus diwaspadai karena selain
itu manusia akan menjadi pesaing.
B. Banyak Teman (Friends)
Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Pada barang dengan kualitas yang sama, orang
lebih memilih membeli dari temannya walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal,
dari pada membeli dari orang lain. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita,
memberi nasehat, dan membantu menolong pada kita pada masa sulit.
C. Kerjasama(Cooperative)
Kerjasama merupakan suatu alat dimana keuntungan wirausaha dapat
ditingkatkan dengan menolong dirinya sendiri melalui pertolongan bersama dengan moto
kerjasama untuk semua. Tujuan kerjasama ini untuk meningkatkan pendapatan masing-
masing pihak. Mitra adalah temuan tanpa kesenjangan, artinya jarak kemitraannya tidak
memisahkan satu dengan yang lain. Dalam dunia usaha kemitraan sering diartikan
sebagai saling melengkapi satu dengan yang lain dalam bingkai kesejajaran di segala
bidang.
BAB 4
A. ASPEK HUKUM
 Pelaksana Bisnis
1. Badan hukum : CV
2. Perijinan : Perijinan untuk membuat CV dengan
menggunakan jasa notaris yaitu perijinan untuk segala
aspek seperti :
a. Akte Notaris
b. NPWP
c. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
d. SIOP (Surat Izin Operasional)
e. Izin HO
f. Deposito BPD
3. Hak paten atau Hak cipta : Tidak memakai dan Trademarks
 Identitas Pengelola Bisnis
 Fatkul Chakim
Jabatan: PCO Owner
TTL: Lamongan, 9 Maret 1998
Hobby : Menyanyi

 Faiz Mayraldi
Jabatan: General Manager
TTL: Surabaya, 16 Mei 1998
Hobby: Main Game

 Fira Maulida N. H
Jabatan: Executive Assintant
TTL: Lamongan, 15 Juni 1997
Hobby: Makan

 Dini Nur Fitri


Jabatan: Sales dan Marketing Manager
TTL: Tuban, 30 Maret 1998
Hobby: Makan

 Elfinda Afnia A
Jabatan: Sales and Marketing Manager
TTL: Lamongan, 7 Februari 1998
Hobby: membaca

 Bisnis yang Dilaksanakan


a. Bidang Usaha : Jasa Penyelenggara Acara
b. Failitas :
 Tempat Bisnis Dilaksanakan
a. Wilayah : Wonocolo
 Waktu Pelaksanaan : Kelengkapan perijinan pelaksanaan telah
diurus Oleh Notaris sehingga pelaksanaan usaha ini adalah sekitar
bulan ..................
B. PERSYARATAN ATAU KELENGKAPAN PENDIRIAN
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dilampirkan
dalam proposal ini adalah:
- Akta Pendirian Perusahaan dan pengesahaannya
- TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
- SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)
- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
- Surat izin Domisili
- Kartu keluarga
- Kartu tanda penduduk (KTP)

You might also like