You are on page 1of 2

Teori Ekonomi Makro

Inflationary Gap (IG) dan Deflationary Gap (DG)

inflationary gap dan deflationary gap dapat kita terjemahkan dengan celah inflasi dan

celah deflasi, dalam menunjukkan besarnya penyimpangan tersebut.

Semakin besar angka inflationary gapnya akan berarti semakin besar over employmentnya. Dan

semakin besar angka deflationary gapnya berarti semakin jauh tingkat employment berada

dibawah tingkat full employment, yang dengan perkataan lain, semakin besar tingkat

pengangguran yang terjadi.

Inflationary gap adalah ; besarnya perbedaan antara jumlah investasi yang terjadi dengan

besarnya full employment saving ( saving pada tingkat full employment), dimana besarnya

investasi tersebut melebihi besarnya full employment saving.

Deflationary gap ialah : angka yang menunjukkan besarnya perbedaan antara investasi

yang terjadi dengan full employment saving dimana besarnya investasi tersebut lebih kecil

dibandingkan dengan full employment saving.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diuraikan :

 Inflationary Gap terjadi jika Investasi nyata lebih besar daripada Full Employment (FE)

Saving, atau merupakan besarnya perbedaan antara jumlah Investasi yang terjadi dengan

besarnya Saving pada tingkat FE (I>S). (Jika IG naik, maka overemployment juga naik).

Kebijakan yang harus dilakukan pemerintah jika hal ini terjadi adalah dengan melakukan

kebijakan Fiskal dan moneter yang dilakukan oleh Menteri Keuangan dan Ketua

BAPPENAS yaitu

1. Dengan menaikkan tingkat bunga Diskonto baik tabungan, giro.

2. Menjual SBPU dan SUN

Namun jika IG terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama maka akan mengakibatkan

tingkat kepercayaan masyarakat menurun sehingga terjadi Krisis Moneter (Krisis Dimensi),
Usep Sudrajat,.SE,.MM/Netty Laura,.SE,.MM Page 1
Teori Ekonomi Makro

dan berdampak pada pertukaran Rupiah terhadap Kurs Valuta Asing menjadi menurun dan

mengakibatkan exses negatif yang bahkan hal yang paling buruk adalah terjadi Collaps

 Deflationary Gap (DG) terjadi jika I nyata lebih kecil daripada Saving pada keadaan Full

Employment FE (I<S). (Jika DG semakin besar, maka semakin jauh tingkat employment

berada di bawah tingkat FE).

Kebijakan yang harus dilakukan pemerintah jika hal ini terjadi adalah dengan melakukan

kebijakan Fiskal dari sisi pengeluaran (Government Expenditure) yaitu dengan menurunkan

pajak dan bunga bank Dengan menaikkan tingkat bunga Diskonto baik tabungan, giro.

Contoh :
Diketahui : Fungsi C = 0,75 Y + 20 milyar
I per tahun = 40 m.
Soal : a. Hitung IG atau DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 200 m/tahun.
b. Hitung IG atau DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 280 m/tahun.
Jawab :
a. S = Y – C = 200 – (0,75 x 200 +20) = 30 m/th.
I = 40 m
IG = Investasi – S (FE)
IG = 40 – 30 = 10 m
b. S = Y- C = 280 – (0,75 x 280 + 20) = 50 m /th.
I= 40 m
DG = S (FE) – Investasi
DG = 50 –40 = 10 m

Soal Latihan

Diketahui : Fungsi C = 0,75 Y + 175 milyar


I per tahun = 200 m.
Hitung : a. Hitung IG atau DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 1600 m/tahun.
b. Hitung IG atau DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 1300 m/tahun.
c. Kebijakan apa yang harus Anda Lakukan jika Anda adalah Pemerintah

Usep Sudrajat,.SE,.MM/Netty Laura,.SE,.MM Page 2

You might also like