You are on page 1of 6

INOVASI KOMPLEMENTER MIDWIFE

PERPADUAN AROMA TERAPI BUAH LEMON SUANGGI


DENGAN TERAPI MUSIK & LAGU TRADISIONAL KOLINTANG
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN EMESIS GRAVIDARUM

Nama Penulis : 1. Julia Giovani Tatoha


2. Gabriel Lintong
3. Irene Y. M Thomas

Poltekkes Kemenkes Manado Jurusan Kebidanan


-------------------------------------------------------------------------------------------------

Emesis gravidarum adalah perasaan mual dan muntah yang timbul pada
trimester pertama kehamilan akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesteron dan estrogen yang ada dalam tubuh ibu sejak mengalami proses
kehamilan (Mandriwati, 2008). Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan
dapat mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan serta menimbulkan perubahan
fisiologi di sistem organ. Dalam kondisi yang ringan tidak akan menyebabkan
komplikasi pada ibu dan bayi yang di kandung. Tetapi hal ini menyebabkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil bahkan dapat menyebabkan ibu merasa lemah,
tidak adanya semangat dalam beraktifitas, dan nafsu makan berkurang. Keluhan
tersebut dapat menyebabkan perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium,
kalsium dan natrium yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh, jika
terjadi terus-menerus dapat membuat tubuh ibu semakin lemah, pucat dan
frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh berkurang dan
darah menjadi kental yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan serta dapat
membahayakan ibu dan janin yang di kandung (Hidayati, 2009).
Piridoksin merupakan pilihan utama dalam mengurangi mual muntah
kehamilan. Dengan melihat kondisi ibu hamil yang sangat rentan terhadap
penggunaan obat-obatan sebaiknya menggunakan terapi komplementer antara lain
dengan buah-buahan dan tanaman herbal ataupun terapi musik.
Ibu hamil sangat rentan terhadap penggunaan obat-obatan sebaiknya
dalam mengurangi mual ibu hamil menggunakan terapi komplementer antara lain
dengan buah-buahan dan tanaman herbal atau tradisional yang bisa dilakukan

1
dengan mudah di rumah. Berdasarkan hasil penelitian Dainty dkk (2017) ibu
hamil yang mengalami mual muntah dapat menerapkan pengobatan aromaterapi
lemon untuk mengurangi mual muntah sehingga dapat mengurangi penggunaan
obat farmakologi yang ada efek sampingnya.
Di Inggris, sejak tahun 1990-an, aromaterapi sudah diperkenalkan sebagai
salah satu upaya perawatan di beberapa rumah sakit. Selain dunia medis, dunia
kecantikan juga telah memulainya lebih dahulu dengan menggunakannya dalam
perawatan tubuh dan pencegahan penuaan dini. Menurut sebuah penelitian, 49,2%
wanita selama kehamilan digunakan obat-obatan herbal; 39,3% dari mereka telah
menggunakan obat ini untuk masalah pencernaan yang 5,71% itu karena mual dan
muntah pada kehamilan
Di Sulawesi Utara banyak masyarakat yang menggunakan terapi
komplementer karena telah merasakan manfaat dan khasiatnya, serta mudah
didapatkan, mudah dijangkau, rendahnya faktor resiko atau efek samping terhadap
kesehatan karena tidak adanya kandungan kimia dan bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Utara. Seperti halnya penyembuhan
penyakit hipertensi dengan rebusan daun sirsak, penyakit keputihan dengan bubuk
temu putih, rebusan air kunyit untuk menangani nyeri haid, dan berbagai terapi
komplementer lainnya yang sering kali menjadi rekomendasi dari nenek moyang
atau orang tua untuk dikonsumsi dan terbukti akan khasiatnya. Masyarakat
semakin mendukung adanya terapi komplementer karena lebih memilih hasil
nyata daripada proses pengobatan konvesional atau medis bahkan dapat dilakukan
sendiri dirumah tanpa membutuhkan tenaga yang handal atau mengeluarkan biaya
yang besar. Bahkan WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional
termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan
penyakit serta mendukung upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari
obat tradisional.
Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan dalam mengatasi
Emesis Gravidarum pada ibu hamil Trimester I yaitu aroma buah lemon suanggi
dalam bentuk sediaan aroma terapi. Di Sulawesi Utara kebiasaan mencium aroma
jeruk Lemon Suanggi pada ibu hamil Trimester I pada saat mengalami mual dan

2
muntah, hal tersebut didukung oleh pendapat Erick (2001) dalam Kia et al (2014)
bahwa 40% wanita menggunakan lemon untuk mengurangi mual muntah dan
26,5% melaporkan lemon efektif dalam mengontrol keluhan mual dan muntah
karena dibantu oleh kandungan vitamin C di dalam lemon. Selain vitamin C,
lemon juga mengandung limonne, citral, linalyl, linalool, terpineol yang dapat
menstabilkan sistem saraf pusat, menimbulkan pikiran tenang, perasaan senang,
membantu meningkat nafsu makan, dan melancarkan peredaran darah. Ketika
dilakukan aroma terapi terhadap ibu hamil, maka molekul yang menguap akan
membawa aromatik dalam lemon tersebut ke puncak hidung ibu hamil yang akan
merespon dan menghantarkan pesan ke sistem saraf pusat. Hal ini yang akan
membantu menstabilkan sistem syaraf pusat, menimbulkan perasaan senang,
meningkatkan nafsu makan, melancarkan peredaran darah, dan sebagai penenang
(sedative) (Budiana, 2013) selanjutnya diantarkan ke seluruh tubuh, sehingga ibu
hamil dapat merasakan pengaruh dari aroma terapi buah lemon suanggi.
Mual dan Muntah pada ibu hamil trimester I selain dengan mencium
aroma lemon Suanngi, alternatif komplementer lain yakni melalui terapi musik
yang membantu mengatasi mual dan muntah, dimana musik tersebut memiliki
ritme yang tetap lambat, nada frekuensi rendah dan memiliki efek orkestra yang
dapat membawa suasana yang menenangkan. Musik sebagai terapi telah dikenal
sejak abad ke-4 masehi dan terus dikembangkan hingga sekarang. Pada dasarnya
hampir semua jenis musik bisa digunakan. Di Indonesia memiliki banyak alat
musik tradisional salah satunya musik kolintang yang berasal dari daerah
Minahasa, Sulawesi Utara, sebagai alat musik perkusi bernada dari kayu yang
dimainkan dengan cara dipukul. Terapi Musik dapat digunakan karena membantu
ibu hamil merasa rileks dan membawa pengaruh positif karena musik sebagai
stimulus dalam meningkatkan kesehatan, menurunkan kecemasan, mengurangi
nyeri, dan stress. Terapi musik menyebabkan pelepasan endorphin oleh kelenjar
pituitari sehingga mengubah keadaan mood atau perasaan menjadi lebih tenang
dan menimbulkan efek rileks.
Musik Kolintang merupakan salah satu alat musik terkenal di Minahasa
yang biasanya digunakan masyarakat untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan

3
tari, pengiring nyanyian, bahkan pertunjukan musik. Kayu yang digunakan untuk
balok kolintang terbuat dari kayu khusus seperti kayu telur, bandaran, wenang,
kakinik dan kayu sejenisnya yang agak ringan tapi cukup padat dan serta kayunya
tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar.

Jenis alat musik kolintang terdiri dari 9 jenis, yaitu :


1. loway (bass),
2. cella (cello),
3. karua (tenor 1),
4. karua rua (tenor 2),
5. uner (alto 1), uner rua (alto 2),
6. katelu (ukulele),
7. ina esa (melodi 1),
8. ina rua (melodi 2), dan
9. ina taweng (melodi 3).
Alat Musik Kolintang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan
stik khusus yang diujungnya menggunakan bantalan kain.

Bagaimana penerapan terapi komplementer dengan lemon suanggi?


Terapi komplementer dilakukan dengan cara yaitu satu buah lemon suanggi di
peras ke dalam 200 cc air mendidih yang kemudian uapnya dihirup oleh ibu
hamil serta 1 buah lemon suanggi yang diperas dan dicampurkan dengan 200
cc air serta ditambahkan sedikit gula, dapat diminum oleh ibu hamil sambil
mendengarkan lagu dan instrumen musik kolintang.

4
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Komplementer Midwife melalui perpaduan Aroma terapi Lemon
Suanggi dengan musik Kolintang dapat digunakan sebagai salah satu
solusi untuk mengurangi rasa mual muntah di trimester pertama
2. Komplementer Midwife pada ibu Hamil sangat efektif dan efisen ,
karena pembuatannya tidak membutuhkan biaya berlebihan dan
mudah didapatkan, bahkan hasil pengembangannya pun bisa langsung
digunakan.
B. Rekomendasi dan Saran
Mengingat masih banyak ibu hamil trimester pertama dengan mual dan
muntah dan tidak nyaman untuk beraktifitas sehingga lebih memilih
berbaring mengakibatkan ibu akan stress dan cemas terhadap
kehamilannya oleh sebab itu Komplementer Midwife menjadi solusi
untuk ibu hamil dengan Emesis gravidarum dan sangat bermanfaat untuk
mengurangi rasa mual dan muntah dan memberikan ketenangan pada ibu
hamil.

5
DAFTAR PUSTAKA

Budiana, N.S. (2013). Buah Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta : Penebar Swadaya

Dainty Maternity, Putri Ariska, Dewi Yulia Sari (2017) Inhalasi Lemon
Mengurangi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Satu
https://media.neliti.com/media/publications/227233-inhalasi-lemon-
mengurangi -mual-muntah-pa-c458d0f0.pdf

Mandriwati. (2008). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC

Hidayati, R. (2009). Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan


Patologis. Jakarta: Salemba Medika.

Kia, Parisa Yavari et al. 2014. The Effect Of Lemon Inhalation On Nusea And
Vomiting Of Pregnancy : A Double-Blinded, Randomized,Controlled
Clinical Trial. Iran Red Crescent Med J. DOI: 10.5812/ircmj.14360

Primadiati, Rachmi. 2001. Aromaterapi Perawatan Alami Untuk Sehat & Cantik.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

You might also like