You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN ROM DAN DIET STROKE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah


Keperawatan Keluarga
Program Profesi Ners XXXVI Universitas Padjadjaran

Disusun Oleh :
Siti Hartinah
220112180096

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Materi Penyuluhan : Latihan ROM dan Diet Stroke


Sasaran : Ny. T dan keluarga
Hari/tanggal : Selasa, 19 Maret 2019 pukul 11.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Tn.T

1. Tujuan Pembelajaran Umum:


Setelah mendapatan pendidikan kesehatan selama 20 menit, pasien dan keluarga mampu
mengetahui tujuan dan bisa mempraktekkan ROM serta mengetahui tujuan dan komponen
diet stroke.
2. Karakteristik Peserta Didik:
Ny. T merupakan pasien stroke infark ulang
3. Tujuan Pembelajaran Khusus:
Setelah mengikuti pengajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
a. Menyebutkan manfaat melakukan ROM
b. Mempraktekkan ROM
c. Menyebutkan komponen diet stroke
4. Pokok Bahasan:
a. Latihan ROM
b. Diet Stroke
5. Sub Pokok Bahasan:
a. Manfaat ROM
b. Bagaimana cara melakukan ROM
c. Komponen diet stroke
6. Strategi Pembelajaran
a. Metode: Ceramah dan Tanya jawab, simulasi
b. Alat dan bahan: leaflet
Tahap Kegiatan Pendidik

Persiapan (pra a. Menyiapkan dan mengecek ulang segala peralatan yang


dibutuhkan selama kegiatan
kegiatan)
b. Memastikan diri agar kelihatan rapih dan menarik
Kegiatan a. Memberi salam, sapa dan memperkenalkan diri
b. Bila peserta tidak menyepakati kontrak waktu, yakinkan
pembuka
bahwa materi yang disampaikan cukup penting dan
mudah di cerna
Uraian Materi a. Ajak pasien dan keluarga berdiskusi dan berpendapat
terkait latihan ROM dan diet stroke
b. Sampaikan materi terkait latihan ROM dan diet stroke
untuk melengkapi pengetahuan pasien dan keluarga
c. Klarifikasi mitos-mitos atau info yang kurang tepat
mengenai stroke
d. Izinkan pasien dan keluarga untuk bertanya informasi
terkait stroke hingga pasien dan keluarga mengerti
e. Simpulkan informasi yang diberikan dan ulang
kembali agar pasien dan keluarga bisa ingat.
Kegiatan penutup a. Beri pertanyaan untuk menguji pemahaman pasien dan
keluarga
b. Beri leaflet

7. Kegiatan Belajar Mengajar (durasi 30 menit)


Tahap Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Metode Media Alokasi
Didik waktu

Persiapan a. Menyiapkan bahan a. Mandiri - 3 menit


dan materi
penyuluhan -
b. Menyiapkan alat b. Mandiri
yang dibutuhkan
Kegiatan a. Memberi salam a. Menjawab salam Ceramah 4 menit
b. Menyampaikan topik b. Mendengarkan
pembuka dan tanya
dan tujuan penyampaian
topic dan tujuan jawab
c. Kontrak waktu dan c. Menyetujui
menanyakan kesepakatan
kesediaan waktu
pelaksanaan
penkes
d. Apersepsi materi d. Mendengarkan
penyuluhan penyampaian
apersepsi
penyuluhan
Uraian a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan Ceramah 10
terkait latihan penyuluh dan
Materi menit
ROM dan diet menjelaskan
stroke kepada materi tanya
pasien dan keluarga jawab
b. Melakukan
simulasi latihan b. Memperhatikan, simulasi
ROM. mendengarkan
c. Memberikan dan menyimak
kesempatan kepada c. Menanyakan hal-
pasien dan keluarga hal yang tidak
untuk menanyakan dimengerti
hal-hal yang belum
dimengerti dari
materi yang
dijelaskan
penyuluh
Kegiatan a. Memberikan a. Menjawab Tanya Leaflet 3 menit
pertanyaan tentang pertanyaan yang jawab
penutup
materi yang sudah diajukan dan
disampaikan penyuluh ceramah
b. Menyimpulkan b. Mempraktekkan
materi penyuluhan ambulasi dini
yang telah
disampaikan
c. Menutup acara c. Mendengarkan
dengan penyuluh
mengucapkan menutup acara
salam dan terima dan menjawab
kasih kepada salam
sasaran serta
memberikan leaflet

8. Evaluasi

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman sasaran setelah diberikan penyuluhan selama
20 menit diberikan pertanyaan :
1. Apa tujuan dilakukannya latihan ROM?
2. Demonstrasikan cara melakukan ROM kaki!
3. Apa saja komponen diet stroke?

9. Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi yang diharapkan dari penyuluhan ini adalah Ny.T dan keluarga dapat
menjawab semua pertanyaan dengan benar.
10. Uraian materi

LATIHAN ROM PADA PASIEN STROKE

a. Definisi Latihan ROM


Suatu teknik dasar yang digunakan untuk melatih otot, permukaan sendi, kapsul sendi,
fasia, pembuluh darah dan saraf yang telah mengalami tirah baring lama atau tidak
digerakkan dalam waktu yang lama. ROM tidak hanya dilakukan pada pasien yang
mengalami tirah baring lama, namun juga dilakukan pada pasien yang akan mengalami tirah
baring lama atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pencegahan pengecilan/atrofi pada otot ekstremitas.
Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak
yang dimilikinya secara periodik. ROM terbagi menjadi 2, yaitu ROM aktif yang dapat
dilakukan sendiri oleh pasien dan ROM pasif yang membutuhkan bantuan keluarga atau
perawat. Sedangkan, faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit
sistemik, sendi, neurologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan, dan
inaktivitas atau imobilitas. Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk
mempertahankan mobilitas persendian dan otot serta mencegah pembentukan kontraktur.
Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan untuk memperluas ruang gerak
sendi.

b. Tujuan Latihan ROM


i. Untuk memelihara fungsi dan mencegah pengecilan otot
ii. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian
iii. Untuk merangsang sirkulasi darah
iv. Untuk mencegah kelainan bentuk/ deformitas
v. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot

c. Langkah-langkah Latihan ROM


i. Latihan anggota gerak atas
 Gerakkan menekuk dan meluruskan sendi bahu:
 Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memegang
lengan.
 Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus.
 Gerakkan menekuk dan meluruskan siku:
 Pegangan lengan atas dengan lengan satu, tangan lainnya menekuk dan
meluruskan siku
 Gerakkan memutar pergelangan tangan:
 Pegangan lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya
menggenggam telapak tangan pasien.
 Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke
arah dalam (telungkup).
 Gerakkan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
 Pegang lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya memegang
pergelangan tangan pasien.
 Tekuk pergelangan tangan keatas dan kebawah.
 Gerakkan memutar ibu jari:
 Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan
lainnya memutar ibu jari tangan.
 Gerakkan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan :
 Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan lainnya
menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
ii. Latihan anggota gerak bawah
 Gerakkan menekuk dan meluruskan pangkal paha :
 Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.
 Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus.
 Gerakkan menekuk dan meluruskan lutut :
 Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.
 Tekuk dan luruskan lutut.
 Gerakkan untuk pangkal paha :
 Gerakkan kaki pasien menjauh dan mendekati badan (kaki lainnya)
 Gerakkan memutar pergelangan kaki :
 Pegang tungkai dengan tangan satu, tangan lainnya memutar
pergelangan kaki.

DIET STROKE

Pada penderita stroke, asupan perlu diperhatikan untuk menjaga kondisi tubuh dan
meminimalisir resiko kekambuhan. Pada dasarnya diet stroke hampir sama dengan diet pada
hipertensi, jantung dan diabetes, karena stroke merupakan penyakit komplikasi yang dapat
muncul ketika ketiga penyakit tersebut tidak terkontrol. Berikut ini adalah piramida bahan
makanan yang perlu diutamakan untuk dikonsumsi pada pasien dengan stroke.

Sereal, umbi-umbian, sayuran, dan buah merupakan bahan makanan yang perlu
diutamakan untuk dikonsumsi pada pasien stroke. Sebaliknya, daging merah, kuning telur,
minyak, santan, dan produk olahan susu merupakan bahan makanan yang perlu dihindari pada
pasien stroke. Untuk itu, menu diet untuk pasien stroke perlu disusun dengan sedemikian rupa.
Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita stroke untuk menghindari dan
membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan
tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke berulang dan penyembuhan menjadi
lebih cepat. Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik
dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah dalam
kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani
yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam

Berikut ini adalah contoh susunan menu 1 hari untuk pasien stroke:

11. Daftar Pustaka


Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah.( Alih Bahasa Rini, MA).
Jakarta EGC.

You might also like