You are on page 1of 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Disusun oleh:

Siti Hartinah
22012180096

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DAN PENCEGAHANNYA

Tema : Hipertensi
Judul : Hipertensi dan penatalaksanaannya
Pokok Bahasan : Perawatan pasien hipertensi
Sub pokok Bahasan : Mengajarkan keluarga merawat pasien dengan
hipertensi
a. Pengertian hipertensi
b. Faktor resiko hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Manajemen hipertensi
e. Komplikasi hipertensi
f. Pertolongan pertama hipertensi
g. Diet hipertensi
h. Senam Hipertensi
Sasaran : Keluarga dengan Pasien Hipertensi
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Maret 2019
Waktu : Pukul 10.00-10.30 WIB
1 X Pertemuan (30 Menit)
Tempat : Rumah Tn.T
Pemateri : Seluruh Anggota keluarga Tn.T

I. Tujuan
2.1 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga mampu melakukan tindakan
perawatan kepada anggota keluarganya yang menderita hipertensi dan melakukan
pencegahan hipertensi bagi dirinya.

2.2 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan ini, keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan faktor resiko hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menyebutkan manajemen hipertensi
e. Menyebutkan komplikasi hipertensi
f. Menyebutkan pertolongan pertama pada penderita hipertensi kritis
g. Menyebutkan diet pada hipertensi

II. Karakteristik Peserta Didik


Keluarga dengan pasien hipertensi.

III. Materi Penyuluhan


Terlampir

IV. Strategi Instruksional


4.1 Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman peserta
4.2 Menjelaskan materi-materi pengajaran (memberikan contoh)
4.3 Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta
4.4 Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta

V. Metode Pengajaran
5.1 Ceramah
5.2 Tanya jawab

VI. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan
No Kegiatan Waktu Media
Pengisi Acara Peserta
1. Persiapan 10.00-10.05 - Memastikan - -
persiapan sudah
selesai
2. Pendahuluan 10.06-10.10 - Mengucapkan - Menjawab -
salam salam
- Memperkanalkan - Memperhatikan
diri dengan seksama
- Membuat - Menyetujui
Kontrak waktu kontrak waktu
yang dibuat
3. Penyampaian 10.11-10.25 - Pemateri - Peserta Leaflet
Materi & menyampaikan memperhatikan
Evaluasi materi dengan seksama
- Pemateri - Peserta aktif
memimpin mengajukan
diskusi pertanyaan saat
diskusi
- Memberikan - Menjawab
evaluasi pertanyaan yang
pertanyaan diberikan
secara lisan

4. Penutup 10.26-10.30 - Membagikan - Menerima -


leaflet dan leaflet dan
souvenir souvenir
- Mengucapkan - Menjawab
salam salam

3. Media : Leaflet
4. Setting :

Pemateri

Peserta

5. Organisasi :
Pemateri : Siti Hartinah

VII. Evaluasi
a. Evaluasi Proses :
 Peserta mampu fokus dan memperhatikan ketika penyampaian
materi berlangsung
 Peserta aktif mengajukan pertanyaan saat diskusi berlangsung
b. Evaluasi Isi Penyuluhan :
 Peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali pengertian
hipertensi
 Peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala
hipertensi
 Peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali faktor resiko
terjadinya hipertensi
 Peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali komplikasi
hipertensi
 Peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali penatalaksanaan
yang dapat dilakukan
MATERI
PERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DAN PENCEGAHANNYA

A. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu yang lama). Hal
ini terjadi karena tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah) meningkat.

B. Faktor Resiko
Faktor Resiko Hipertensi (AHA, 2016) :
1. Keturunan : memiliki riwayat keluarga yang hipertensi
2. Usia: Wanita >65 tahun, Laki-laki >45 tahun
3. Kegemukan
4. Gaya hidup tidak sehat : kurang berolahraga, asupan makanan yang tinggi
lemak, kolesterol, garam, dan gula
5. Kebiasaan merokok
6. Stress
7. Penyakit Lain: Secondary Hypertention
a. Gangguan ginjal
b. Kelainan hormon
c. Tumor atau penyakit lainnya pada kelenjar adrenal
d. Kehamilan
e. Penggunaan pil kb

C. Tanda dan Gejala


Pada umumnya tanda gejala orang yang menderita tekanan darah tinggi sebagai
berikut :
1. Sakit kepala
2. Jantung berdebar-debar
3. Mudah lelah
4. Mual dan muntah
5. Sesak nafas
6. Pandangan menjadi kabur
7. Mata berkunang-kunang
8. Telinga berdengung
9. Mimisan
10. Sulit tidur

D. Klasifikasi Hipertensi
(Menurut American Heart Assosiation Tahun 2014)
Sistol Diastolik
Kategori Tekanan Darah
mmHg mmHg
Normal Kurang dari dan Kurang dari 80
120
Prahipertensi 120-139 atau 80-90
Hipertensi Tingkat I 140-159 atau 90-99
Hipertensi Tingkat II Lebih dari 160 atau Lebih dari 100
Hipertensi Kritis Lebih dari 180 atau Lebih dari 110
(Membutuhkan tindakan
medis segera)

E. Komplikasi
1. Kerusakan pada ginjal (gagal ginjal)
2. Jantung (penyakit jantung koroner)
3. Mata (kebutaan)
4. Otak (menyebabkan stroke)

F. Penatalaksanaan Manajemen Pasien dengan Hipertensi


Menurut Kemenkes RI (2014) Penatalaksanaan pasien dengan hipertensi meliputi
CERDIK :
1. Cek kesehatan secara teratur. Mengontrol tekanan darah rutin dan minum
obat teratur (sesuai anjuran dokter)
2. Enyahkan asap rokok dan jangan merokok
3. Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dengan frekuensi 3-5
kali per minggu seperti berjalan, lari, jogging, bersepeda, Upayakan
dilakukan dengan baik, benar, teratur, dan terukur. Olahraga rutin selama
20-25 menit.
4. Diet seimbang dnegan mengonsumsi makanan sehat dan gizi
seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi/hari, kurangi
konsumsi gula, hindari makanan dan minuman berkarbonasi.
Tujuan diet:
- Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/mendekati normal
- Mempertahankan berat bada menjadi normal
- Mencegah terjadinya kadar ula darah terlalu rendah yang dapat
menyebabkan pingsan
- Mencegah atau mengurangi terjadinya komplikasi
Syarat diet:
- Kebutuhan energy ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan
untuk metabolism basal sebesar 25-30 kkal/Kg BB normal, ditambah
kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya
kehamilan atau laktasi dan adanya komplikasi
- Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total
- Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energi total
- Kebutuhan karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energi total
- Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah
sudah mulai terkendali, diperbolehkan mengonsumsi murni sampai
5% dari kebutuhan energy total
- Dianjurkan mengonsumsi serat 25gr/hari
Pengaturan diet:
Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari
Sumber Karbohidrat Semua sumber
karbohidrat seperti
nasi, bubur, roti, mie,
kentang, singkong,
ubi, sagu, gandum,
jagung, sereal, ketan
Sumber Protein Ayam tanpa kulit, Makanan yang Keju, dendeng,
Hewani ikan, putih telur, mengandung lemak abon, susu full
daging tidak jenuh, seperti kornet, cream
berlemak sosis, jeroan, kuning
telur, dll
Sumber Protein Nabati Tempe, tahu,
kacang hijau,
kacang merah,
kacang tanah,
kacang kedelai
Sayuran Sayur tinggi Bayam, buncis, daun
serat: kangkung, melinjo, labu siam
daun kacang, singkong, daun
oyong, ketimun, ketela, jagung muda,
tomat, labu air, kapri, kacang
kembang kol, panjang, pare, wortel,
lobak, sawi, daun katuk
selada, seledri,
terong
Buah-buahan Jeruk, apel, Nanas, anggur, Buah-buahan
papaya, jambu manga, sirsak, pisang, yang manis dan
air, salak, alpukat, sawo, diawetkan,
belimbing semangka, nangka durian, nangka,
masak alpukat,
kurma,manisan
buah
Minuman Minuman yang
mengandung
alkohol, susu
kental manis, soft
drink, es krim,
youghurt, susu

Lain-lain Makanan yang Gula pasir, gula


digoreng dan yang merah, madu,
menggunakan santan makanan dan
kental, kecap, saus minuman manis.
tiram

- Mengubah gaya hidup dengan cara:


a. Membatasi asupan garam :
Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
Hipertensi sedang : ¼ sendok per hari
Hipertensi berat : tanpa garam
b. Menghindari minuman berkafein seperti kopi, rokok, dan minuman
beralkohol

- Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi:


a. Makanan yang berkadar lemak enuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
crackers, keripik dan makanan kering yang asin).
c. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
e. Susu full cream, mentega, keju, serta sumber protein hewani yang
tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,
kulit ayam).
f. Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco,
serta bumbu penyedap lain yang umumnya mengandung garam
natrium.
g. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stress dengan baik dan benar (Menteri Kesehatan, 2016).

G. Pencegahan Hipertensi
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan cara:
1. Tidak/berhenti merokok
2. Olahraga /aktifitas fisik secara teratur
3. Pola makan sehat seimbang
4. Mengurangi konsumsi garam dan kafein
5. Menurunkan berat badan, jika diperlukan
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin

H. Pertolongan Pertama pada Penderita Hipertensi


Jika mengalami tanda-tanda hipertensi, sarankan penderita hipertensi agar :
1. Hentikan kegiatan terutama bila sedang mengemudi
2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan terdekat
3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat seperti
puskesmas/rumah sakit. Pengobatan sesegera mungkin dapat
menyelamatkan nyawa atau meningkatkan untuk pulih sepenuhnya.
I. SENAM HIPERTENSI
Senam hipertensi merupakan aktivitas fisik yang dilakukan berupa gerakan
senam khusus penderita hipertensi yang dilakukan selama 30 menit
dengan tahapan 5 menit latihan pemanasan, 20 menit gerakan peralihan,
dan 5 menit gerakan pendinginan dengan frekuensi 2x/minggu. Senam
hiertensi bertujuan untuk melancarkan peredaran darah dan meregangkan
otot yang kaku (Anwari, et. al., 2018).
Daftar Pustaka

Anwari, Misbakhul, et.al. (2018). Pemberian Senam Anti Hipertensi sebagai


Upaya Menstabilkan Tekanan Darah: Studi Kasus pada Keluarga Binaan
di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember. The
Indonesian Journal of Health Science. ISSN: 2476-9614
Aris,S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : PT
Intisari Mediatam.
Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian
Epidemiologi FKM UNHAS
Keleher. 2007. Understanding Health Promotion. Australia : Oxford University Press.
Kemenkes RI, 2014. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI.
Menteri Kesehatan. (2016). Mari Kita Cegah Diabetes dengan CERDIK.
Retrieved from:
http://www.depkes.go.id/article/view/16040700002/menkes-mari-kita-
cegah-diabetes-dengan-cerdik.html
AHA. 2016. American Heart Assosiation. Link:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Understand
YourRiskforHighBloodPressure/Understand-Your-Risk-for-High-Blood-
Pressure_UCM_002052_Article.jsp#.V9vVyph97IU

You might also like