You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)

HALUSINASI PENDENGARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Program Profesi Ners XXXVI Universitas Padjadjaran

Disusun Oleh:
Siti Hartinah
220112180096

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
PADJADJARAN 2019
SATUAN ACARA PENGAJARAN

TEMA : Halusinasi Pendengaran


SASARAN : Keluarga Ny.R
HARI/TANGGAL : Senin, 11 Maret 2019
WAKTU : 1x20 menit
TEMPAT : Rumah Ny.R
PENGAJAR : Siti Hartinah
MEDIA : Leaflet

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta penyuluhan diharapkan dapat memahami dan mengetahui
halusinasi serta cara mengontrol halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Keluarga mengenal masalah klien
b. Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat
c. Keluarga mampu merawat klien dengan masalah halusinasi
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang kondusif
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
B. Strategi Penyuluhan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyulahan ini
dengan metode penyampaian penyuluhan berupa :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. Media
Media yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan adalah leaflet
D. Materi
Terlampir
E. Rencana Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta


1 2 menit Pembukaan :
Memberi salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan pembelajaran. Mendengarkan
Menyebutkan materi/poko bahasan dan
yang akan disampaikan. memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dam
Menjelasakan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran.
2. Tanda dan gejala gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran,
3. Penyebab gangguan persepsi sensori
: halusinasi pendengaran.
4. Akibat gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran
5. Cara merawat gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran
3 10 menit Evaluasi : Bertanya da
Mememinta keluarga klien untuk menjawab
menjelaskan atau menyebutkan pertanyaan
kembali tentang materi yang telah
dijelaskan antara lain sebagai berikut:
1. Pengertian gangguan persepsi sensori
: halusinasi pendengaran.
2. Tanda dan gejala gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran,
3. Penyebab gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran.
4. Akibat gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran.
5. Cara merawat gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran
4 3 menit Penutupan : Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih dan
berpamitan.

F. Evaluasi
a. Proses :
Peserta mengikuti ceramah dan bertanya
Peserta mengobservasi/mengikuti dengan saksama, demonstrasi
Peserta melakukan re-demonstrasi.
b. Akhir :
Peserta dapat megikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
sebanyak 100 %
Peserta dapat mendemonstrasikan hal-hal yang berhubungan
dengan cara mengontrol halusinasi.

G. SETTING TEMPAT

PEMATERI

KELUARGA
MATERI PENYULUHAN
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN

1. Pengertian
Halusinasi pendengaran adalah persepsi yang salah dari indra
pendengaran, tanpa sumber rangsangan eksternal, seolah-olah mendengar suara
manusia, hewan, suara mesin yang tidak ada hubungannya dengan stimulus
yang nyata.

2. Jenis halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
Klien mendengar suara atau bunyi yang tidak ada hubungan dengan stimulus
nyata dan orang lain tidak mendengarnya.
b. Halusinasi penglihatan
Klien melihat gambaran yang jelas atau samar-samar tanpa stimulus yang
nyata dan orang lain tidak melihat gambar seperti apa yang dikatakan klien.
c. Halusinasi penciuman
Klien mencium sesuatu yang bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa
stimulus yang nyata dan orang lain tidak menciumnya.
d. Halusinasi pengecapan
Klien merasa merasakan sesuatu yang tidak nyata biasanya merasakan rasa
makanan yang tidak enak.
e. Halusinasi perabaan
Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa stimulus yang nyata.

3. Etiologi
a. Faktor Biologis
Keturuan, cacat kengenital, penyalahgunaan obat-obatan, kerusakan fungsi
otak ketidak seimbangan neurotransmitter.
b. Faktor Psikologis
Trauma dimasa anak-anak, kehilangan kasih sayang, kekecewaan,
pengalaman yang menyakitkan, stress berat,dll.
c. Faktor Sosial Budaya
Pola asuh, kesenjangan anatra mimpi dan kenyataan, ekonomi, dan tidak
mamapu membina hubungan yang memuaskan
d. Faktor Fisik
Kelelahan yang berlebihan, tidak bisa tidur dalam waktu yang sangat lama
e. Faktor Emosional
Cemas berlebiham yamg tidak mampu diatasi
4. Akibat
a. Seseorang yang berhalusinasi dapat melaukan kekerasan (mencederai
diri sendiri, orang lain dan lingkungan).
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan Intoleransi aktivitas sehingga perawatan diri
menjadi berkurang.

5. Tanda dan gejala halusinasi


a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
c. Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata.
d. Tidak dapat memusatkan perhatian/konsentrasi.
e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan),
dan takut.
f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
b. Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu dan merasa
sesuatu tanpa stimulus yang nyata.

6. Cara Perawatan Pasien dengan Halusinasi di Rumah


a. FASILITASI dan AWASI penggunaan Obat Klien
b. Libatkan klien dalam berbagai kegiatan bersama anggota keluarga
c. Jangan biarkan klien sering menyendiri, ajak kumpul bersama
d. Bantu klien melakukan kegiatan seperti biasanya;
e. Jika klien senyum dan bicara sendiri, langsung sapa katakana sedang
bicara sama siapa dan ajak bincang-bincang.
f. Jangan mengkritik langsung, hindari berdebat, berikan pujian jika
berperilaku baik;
g. Bantu pasien melakukan hubungan dan kegiatan dengan masyarakat
secara bertahap.
h. Dan Paling Penting “ Jangan Memandang Penderita Tidak Dapat
Disembuh Kan lagi ” karena terbukti dengan pengobatan medis dan
perawatan serta dukungan dari keluarga dan masyarakat mereka mampu
produktif dan member manfaat bagi orang lain.

5. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan


a. Mengantarkan pasien/keluarga ke pelayanan kesehatan terdekat
b. Menganjurkan/ motivasi paasien/ keluarga untuk berobat
c. Jangan malu untuk membimbing pasien/keluarga untuk berobat ke Rumah
Sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
6. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan
a. Modifikasikan lingkungan agar penderita terhindar dari hal-hal yang dapat
melukai dan menciderai klien
b. Segera Konsultasikan Ke fasilitas Kesehatan terdekat jika ada anggota
keluarga yang mengalami perubahan perilaku
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Kerangka dan Konsep
Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Anonim _. 2013. Penyuluhan Jiwa. http://adekabang.wordpress.com. Last Update 29
Mei 2015

Anonim_. 2013. Sap Penyuluhan Halusinasi. http://nursestation.wordpress.com. Last


Update 29 Mei 2015

You might also like