Kehamilan lebih bulan/postdate yaitu kehamilan ≥ 40 minggu/ >Taksiran Tanggal Persalinan (TTP). Sedangkan, kehamilan posterm atau kehamilan serotinus, yaitu kehamilan lewat waktu lebih dari 42 minggu (294 hari). Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal. Namun, sekitar 3,4 % atau rata-rata 10 % kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih.1,2 Angka kejadian kehamilan lewat waktu di Indonesia kira-kira 10 %, bervariasi antara 3,5-14 %. Keadaan ini terjadi karena perbedaan dalam menentukan usia kehamilan setiap individu. Disamping itu perlu diingat bahwa para ibu sekitar 10 % lupa akan tanggal haid terakhir disamping sulitnya menentukan secara tepat saat ovulasi.3 Kehamilan postterm/postdate terutama berpengaruh terhadap janin, meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan dan sampai sekarang masih belum ada pemahaman yang sama. Dalam kenyataannya kehamilan postterm mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai kematian janin. Ada janin yang dalam masa kehamilan 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan dan oksigen.1 Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia. Sementara itu, resiko bagi ibu dengan kehamilan postterm dapat berupa perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat. Berbeda dengan angka kematian ibu yang cenderung menurun, kematian perinatal tampaknya masih menunjukkan angka yang cukup tinggi, sehingga pemahaman dan penatalaksanaan yang tepat terhadap kehamilan postterm akan memberikan sumbangan besar dalam upaya menurunkan angka kematian, terutama kematian perinatal. 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari kehamilan postdate/postterm? 2. Apa saja etiologi dari kehamilan postdate/postterm? 3. Bagaimana penegakkan diagnosa dari kehamilan postdate/postterm? 4. Bagaimana penatalaksanaan dari kehamilan postdate/postterm?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menambah pengetahuan lebih dalam tentang kehamilan postdate/postterm. 2. Melatih kemampuan dalam mendiagnosis dan melakukan penatalaksaan pada kehamilan postdate/postterm..
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan laporan kasus ini diharapkan dapat meningkatkan keilmuan dan pemahaman dokter muda tentang kehamilan postdate/postterm, sehingga apabila menemui kasus seperti ini dapat mendiagnosis dan melakukan pengelolaan dengan baik dan tepat.