1. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. US Department of Health and
Human Services. Centers for Disease Control and Prevention, 2009 2. World Health Organization. Dengue Bulletin Volume 39.World Health Organization. December 2016. 3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Kementrian Kesehatan RI. 2018; 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017. Kementrian Kesehatan RI. 2018; 5. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Profil Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2017. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. 2018; 6. UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018. Pontianak; 2019. 7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2015. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016 8. S H Adi. Kader Kesehatan Masyarakat. WHO. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1993 9. Putri Y D. Upaya Pencegahan DBD oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan Hubungannya Dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Wilayah Kerja Puskesmas Rawa Buntu Kota Tangerang Selatan Tahun 2016. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017 10. Bakta N N Y K, Bakta I M. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) aebagai Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjar Badung, Desa Melinggih,Wilayah Puskesmas Payangan Tahun 2014. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2014 11. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:539-42. 12. World Health Organization. Dengue Bulletin Volume 39.World Health Organization. December 2016.
52 53
13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan Informasi Profil
Kesehatan Indonesia 2017. Kementrian Kesehatan RI 2018. 2018; 14. Hadinegoro Sri R, Moedjito Ismoedijanto, Chairulfatah Alex. Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014. 15. Direktorat Jenderal PP-PL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Data Ditjen PP-PL Kemenkes RI 2012. Buku Informasi PP-PL Kemenkes RI. 2013. 16. World Health Organization. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. World Health Organization, Regional Office for South-East Asia. 2011. 17. World Health Organization. Dengue: Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. A joint publication of the World Health Organization (WHO) and the Special Programme for Research and Training in Tropical Diseases (TDR). 2009. 18. Buchy P, Yoksan S, Peeling RW, Hunsperger E. Laboratory Tests for The Diagnosis of Dengue Virus Infection. J Clin Microbiol 2006;40:376-81. 19. Guzman MG, Kouri G. Dengue diagnosis, advances and challenges. Int J Infect Dis 2007;8:69-80. 20. Shu PY. Comparison of a capture immunoglobulin M (IgM) and IgG ELISA and non-structural protein NS1 serotype-specific IgG ELISA for differentiation of primary and secondary dengue virus infections. Clin Diagn Lab Immunol 2006;10:622-30. 21. Chien LJ. Development of a real time reverse transcriptase PCR assays to detect and serotype dengue viruses. J Clin Microbiol 2008;44:1295-04. 22. Lanciotti RS. Rapid detection and typing of dengue viruses from clinical samples by using reverse transcriptase-polymerase chain reaction. J Clin Microbiol 2008;30:545-51. 23. World Health Organization. DENGUE Guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control. New Edition 2009. 24. Heri D. J. Maulana. Promosi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2009 54
25. Notoatmojo S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta. 2011. 26. Potter, Perry. Fundamental of Nursing: Konsep, Proses dan Praktik. Buku 1. Jakarta: Salemba Medika, 2009. 27. Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005. 28. Notoatmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. 29. Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. 30. Ketut I. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara Tahun 2012. Fakultas Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar. Denpasar. 2012. 31. Sidiek, Aboesina. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Penyakit DBD Terhadap Kejadian Penyakit DBD Pada Anak. Fakultas Kedokteras Universitas Diponegoro. Semarang. 2012. 32. Nutrima S. Hubungan Perilaku Host dan Environtment Dengan Kejadian DBD di Wonokusumo Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya. 2017. 33. Rizal, M A. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Lingkungan Terhadap Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue. Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kendari. 2013. 34. Rezki Putri. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Masyarakat dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang Tahun 2016. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jakarta. 2016. 35. Sularsih, Sri. Pengaruh Sikap Kader Kesehatan Terhadap Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta. Yogyakarta. 2018. 55
36. Pujiyanto, Untung. Hubungan Peran Kader Posyandu Dengan Kejadian
Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Karangduren Kabupaten Jember. Universitas Muhammadiyah Jember. Jember. 2013.