You are on page 1of 25

L

MENTERIKESEHATAN
R E P U B L IKIN D ONESIA

PERATURANMENTERIKESEHATAN

R E P U B L I KI N DONESIA

NOMO R
. 1045/MENKES/PER/XI/2006
TENTANG
PEDOMANORGANISASIRUMAHSAKIT
DI LINGKUI.{GAN
DEPARTEMEN
KESEHATAN
DEPARTEMEN
KESEHATAN
RI
SEKRETARIAT
JENDERAL

KATA PENGANTAR

Pengorganlsasian yang tepat dan terarah akan berdampakpada efisiensidan


efektifitaspelayananserta upaya pembinaan,peningkatandan pengembangan
rnutudapatberlangsung denganbaik.

Manajemenrumah sakit yang berorientasipada efisiensidan efektifitasserta


peningkatan mutu pelayanandapatdilaksanakanmelaluipendekatanorganisasi
fungsionalberbentukmatriksyang didukungdengansegalaperangkatorganisasi
yangdiperlukan.

DitetapkannyaPeraturanMenteri KesehatanNomor 1045/Menkes/Per/Xl/2006


tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatandiarahkankepadakeleluasaan(fleksibilitas)
untuk mengelolabidang
keuangan,sumber daya manusia dan operasionalisasi yang pada akhirnya
rumah sakit diharapkandapat memberikanpelayananyang efektif,efisiendan
bermutu.

Jakarta, November2006
KepalaBiroHukumdan Organisasi

NtP.140114003
TJTENTERI
KESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA

PERATURANMENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA

NOMOR 1045/N/ENKES/PER/XI/2006

TENTANG

PEDOMANORGANISASIRUMAHSAKIT
DI LINGKUNGANDEPARTEMENKESEHATAN

MENTERIKESEHATANREPUBLIKINDONESIA,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka penyelenggaraanrumah sakit di


lingkunganDepartemen Kesehatanagarsesuaidenganarah
pembinaan berdasarkanperaturan perundang-undangan'
yang berlaku,perludidukungdenganorganisasiyang efektif
dan efisien;
b. bahwa sehubungandengan butir a tersebutdi atas perlu
menetapkanpedomanorganisasirumahsakitdi lingkungan
Departemen Kesehatan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor23 Tahun 1992 tentangKesehatan


(Lembaran Negara Nomcr 100 Tahun 1992, Tambahan
LembaranNegaraNonror3495);
2. Undang-Undang NomorB Tahun1974tentangPokok-Pokok
Kepegawaian,sebagaimanatelah diubah terakhirdengan
t-tndang-Undang Nomor 43 Tahun1999(LernbaranNegara
Nomor169Tahun1999,TambahanLembaranNegaraNomor
3890);
3. PeraturanPemerintahNomor 23 Tahun2005 tentangBadan
LayananUmum ((LembaranNegaraTahun2005 Nomor48,
TambahanLembaranNegaraNomor4502);
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan,Tugas, Fungsi,SusunanOrganisasidan Tata
KerjaKementerian NegaraRepublikIndonesiasebagaimana
telah diubah dengan PeraturanPresidenNomor 62 Tahun
2006;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1575/Menkes/SKXli2005 tentangOrganisasidan Tata Kerja
DepartemenKesehatan;
t:'i#i' j
=.dY.\'=-'
r ,!i :'
., .-
t$g*:5o

MENTERIKESEfTATAN
REPUBUKINDONESIA

Memperhatikan:Persetujuan
MenteriPendayagunaanAparaturNegaradengan
surat Nomor B|26901M.PAN/10/2006
Tanggal 2Z November
2006

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :PERATURAN MENTERT KESEHATAN


TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI
LINGKUNGANDEPARTEM
EN KESEHATAN.

BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal1

Dalamperaturan iniyangdimaksuddengan:
1. Rurnahsakit adalahsuetufasilitaspelayanankesehatanperoranganyang
menyediakanrawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan
kesehatanjangka pendekdan jangka panjangyang tercliridari observasi,
diagnostik,terapeutikdan rehabilitatif untuk orang,orangyang menderita
sakit,cideradan melahi;'kan.
2. Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikanpelayanan
kesehatanpadasemuabidangdanjenispenyakit.
3. Rumahsakit Khususadalahadalahrumahsakityangmemberikan pelayanan
utamapadasatu bidangatau satujenis penyakittertentu,berdasarkandisiplin
ilmu,golonganumur,organ,jenispenyakitataukekhususan lainnya.
4. Rumah sakit Pendidikanadalahrumah sakit yang menyelenggarakan dan
atau digunakanuntukpelayanan,pendidikandan penelitiansecaraterpadu
dalam bidang pendidikanProfesi Kedokterandan PendidikanKedokteran
berkelanjutan.
5. Klasifikasirumah sakit adalah pengelompokkan rumah sakit berdasarkan
perbedaanyang bertingkatmengenaikemampuanpelayanankesehatan
yangdapatdisediakan dan kapasitas sumberdayaorganisasi.
6. Pelayananmedik adalahupaya kesehatanperoranganmeliputipelayanan
promotif,preventif,krrratifdan rehabilitatif
yang diberikankepadapasienoleh
tenaga medis sesuai dengan standard pelayanan medis dengan
memanfaatkansumberdayadan fasilitassecaraoptimal.
7. Pelayananmedik spesialistikdasar adalah pelayananmedik spesialistik
penyakitdalam,kebidanandan penyakitkandungan,bedahdan kesehatan
anak.
B. Pelayananmedikspesialistik penunjangadalahpelayananmedikspesialistik
anesthesi,patologiklinikdanradiologi.
N;,i .?
=trtlY
'\*i''
MENTERIKESE}IATAN
)NESI/A

9. Pelayanan medik subspesialistikadalah pelayananmedik subspesialistik


disetiapspesialisasi
yangada.
10.Pelayanankeperawatanadalahpelayanankesehatanyang didasarkanpada
ilmu dan kiat kepe'awatan, yang mencakup biopsit<os6siospiritual
yang
komprehensif.

BAB II
KEDUDUKAN,TUGASDAN FUNGSI
Pasal2

Rumah Sakit merupakan Unit pelaksana Teknis di lingkunganDepartemen


Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur
JenderalBinaPelayananMedik.

Pasal 3
(1) Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
kesehatan
paripurnadan pendidikan
dan pelatihan.
.
(2) Berdasarkankemampuanpelayanankesehatandan kapasitas
sumberdaya
organisasi,Rumah sakit dapat melaksanakanpeneliiian,pengembangin
sertapenaplsanteknologibidangkesehatan.

Pasat4
Dalammelaksanakan tugassebagaimana dimaksuci padapasal3, Rumahsakit
menyelenggarakanfungsi.
a. pemeliharaandan peningkatankesehatanperoranganmelalui pelayanan
. kesehatanparipurnatingkatsekunderdan tersier;
b- pelaksanaanpendidikandan pelatihantenaga kesehatandalam
rangka
meningkatkan kernampuan sumber daya hanusia dalam pemberfan
pelayanankesehatan;
c- pelaksanaanpenelitian
dan pengembangan sertapenapisan
teknologibidang
kesehatandalamrangkapeningkatanpelayanankesehatan;
d. pelaksanaanadministrasirumahsakit.
MENTERIKESEI.IATAN
REPUBUK INOONESIA

tsAB lll
JENISDAN KLASIFIKASI
Pasal5
Berdasarkanjenis pelayananyang diberikan,rumah sakit dikategorikandalam:
a. RumahSakitUmumselanjutnyadisebutRSU,
b. RumahSakitKhususselanjutnya disebutRSK.

Pasal6

tugas,fungsi, kemampuanpelayanan
berdasarkan
Rumahsakitdiklasifikasikan
dan kapasitas
kesehatan sumberdayaorganisasidalambeberapakelas.

Pasal7

(1) RSUdiklasifikasikansebagaiberikut:
a. RSUKelasA;
b. RSUKelasB Pendidikan;
c. RSUKelasB Non-Pendidikan;
ci. RSU KelasC,
e. RSUKelasD
(2) Berdasarkanfungsinya RSU Kelas A dan RSU Kelas B Pendidikan
menyelenggarakan dan/ataudigunakanuntuk pelayanan,pendidikandan
penelitiansecara terpadudalam bidang pendidikanprofesikedokterandan
pendidikan kedokteranberkelanjutan.

Pasal8

sebagaiberikut:
(1) RSK diklasifikasikan
a. RSKKelasA;
b. RSK KelasB;
c. RSKKelasC.
(2) Berdasarkan fungsinyaRSK KelasA menyelenggarakan dan/ataudigunakan
untuk pelayanan,pendidikandan penelitiansecaraterpadudalam bidang
pendidikanprofesikedokterandan pendidikankedokteranberkelanjutan'

Pasal 9

RSU dan RSK sebagaimana


Penetapanklasifikasi dimaksuddalamPasal7 dan
pasal B didasarkanpada kriteriaklasifikasirumah sakit yang ditetapkanoleh
Menteri Kesehatansetelah mendapat persetujuanMenteri yang bertanggung
jawabdi bidangpendayagunaan aparaturnegara.
$ ti )
L.l'+,:;t
L-.1 , Yj

r ':i I (J'
'D/ t ,47
''SF'+

*'lxrulnn'*l
BAB IV
SUSUNANORGANISASI
Bagian Pertama
RumahSakitUmum KelasA
Pasal10
(1) RSU KelasAdipimpin olehseorangKepaladisebutDirekturUtama.
(2) DirekturUtamamembawahipaling banyak4(empat)Direktorat.
(3) Masing-masingDirektoratterdiridari palingbanyak3 (tiga)Bidangatau 3
(tiga)Bagian.
(.1)tvlasing-masing
Bidangterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Seksi.
(5) Masing-masing Bagianterdiridaripalingbanyak 3 (tiga)Subbagian.

BagianKedua
RumahSakitUmum KelasB Pendidikan
Pasal11
(1)RSU Kelas B Pendidrkandipimpinoleh seorang Kepaladisebut Direktur
Utama.
(2) DirekturUtamamembawahipalingbanyak3 (tiga)Direktorai.
(3) Masing-masingDirektoratterdiridari palingbanyak3 (tiga)Bidangatau S
(tiga)Bagian.
(4) Masing-masing Bidangterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Seksi.
(5) Masing-masing Bagianierdiridaripalingbanyak3 (tiga)Subbagian.

BagianKetiga
Rumah SakitUmum KelasB Non Pendidikan
Pasal 12
(1) RSU KelasB Non Pendidikandipimpinoleh seorangKepaladisebutDirektur
Utama.
(2) Direkturmembawahipatingbanyak2 (dua)Direktorat.
(3) Masing-masingDirektoratterdiridari palingbanyak3 (tiga)Bidang atau 3
(tiga)Bagian.
(4) Masing-masing Bidangterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Seksi.
(5) Masing-masing Bagianterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Subbagian.
H.'JJ5fr,Xffiffi'$l
BagianKeempat
RumahSakitUmum KelasC
Pasal13
(1) RSU KelasC dipimpinolehseorangKepaladisebutDirektur.
(2) Direkturmembawahipalingbanyak2 (dua)Bidangdan 1 (satu)Bagian.
(3) Masing-masingBrdangterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Seks..
(4) Masing-masingBagianterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Subbagian.

BagianKelima
RumahSakitUmum KelasD
Pasal14
(1) RSU KelasD dipimpinolehseorangKepaladisebutDirektur.
(2) Direkturmembawahi2 (dua)Seksidan 3 (tiga)Subbagian.

BagianKeenam
RumahSakitKhususKelasA
Pasal15
(1) RSK KelasAdipimpinolehseorangKepaladisebutDirekturUtama.
(2) DirekturUtamamembawahipalingbanyak4 (empat)Direktorat.
(3) Masing-masingDirektoratterdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bidang atau
(tiga)Bagian.
(4) i'4asing-masing
Bidangterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Seksi.
(5) Masing-masing Bagianterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Subbagian.

BagianKetujuh
RumahSakitKhususKelasB
Pasal16
(1) RSK KelasB dipimpinolehseorangKepaladisebutDirekturUtama.
(2) DirekturUtamamembawahi2 (dua) Direktorat.
(3) Masing-masingDirektoratterdiridari2 (dua)Bidangatau2 (dua)Bagian.
(4) Masing-masingBidangterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Seksi.
(5) Masing-masingBagianterdiridaripalingbanyak3 (tiga)Subbagian.
N, A , i
e . lr *F 7
---.,{}f1,.=
' ' .' l) ' i l.J
-F.gt*

MENTERI
KESEMTAN
REPUSUK
INDONESIA

BagianKedelapan
RumahSakitKhususKelasC
Pasal17
(1) RSK KelasC dipimpinolehseorangKepaladisebutDirektur.
(2) Direkturmembawahi2 (dua)Seksidan3 (tiga)Subbagian.

BAB V
UNIT-UNITNON STRUKTURAL
BagianPertama
SatuanPengawasIntern
Pasal'18
(1) Satuan PengawasIntern adalah Satuan Kerja Fungsionalyang bertugas
melaksanakanpengawasan internrumahsakit.
(2) Satuan Pengawas Intern berada dr bawah dan bertanggungjawab kepada
pimpinanrumahsakit.
(3) SatuanPengawasInterndibentukdanditetapkan olehpimpinanrumahsakit.

BagianKedua
Komite
Pasal19
(1) Komiteadalahwadahnon struktural yangterdiridaritenagaahliatau profesi
dibentukuntukmemberikanpertimbangan strategiskepadapimpinanrumah
sakitdalamrangkapeningkatandan pengembangan pelayanan rumahsakit.
(2) Pembentukan olehpimpinanrumahsakitsesuaikebutuhan
komiteditetapkan
rumah sakit,sekurang-kurangnyaterdiridari KomiteMedikserta KomiteEtik
dan Hukum
(3) Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepadapimpinanrumah
sakit.
(4) Komitedipimpinoleh seorangketuayang diangkatdan diberhentikan oleh
pimpinanrumahsakit.
(s)Pembentukandan perubahanjumlah dan jenis komite ditetapkanoleh
pimpinanrumah sakit setelahmendapatpersetujuan dari DirekturJenderal
BinaPelayananMedik.
trxJsll,fdBaH
BagianKetiga
lnstalasi
Pasal20
(1) Instalasiadalahunitpelayanannonstruktural
yang menyediakanfasilitasdan
menyelenggarakan kegiatanpelayanan,pendidikandan penelitianrumah
sakit.
(2) Pembentukaninstalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai
kebutuhanrumahsakit.
(3) Instalasidipimpinolehseorangkepalayang diangkatdan diberhentikanoleh
pimpinanrumahsakit.
(4) Kepalainstalasidalammelaksanakan tugasnyadibantuoleh tenaga-tenaga
fungsionaldan ataunon medis.
(5) Pembentukandan perubahanjumlah dan jenis instalasidilaporkansecara
tertuliskepadaDirekturJenderal
BinaPelayananMedik.

BAB VI
KELOMPOKJABATANFUNGSIONAL

Pasal21

Kelompokjabatan fungsionalmempunyaitugas melakukankegiatansesuai


denEanjabatanfungsionalmasing-masing
berdasarkanperaturanperundang-
undangan-vangberlaku.

Pasal 22

(1) Kelompokjabatanfungsionalterdiridari sejumlahtenaga fungsionalyang


terbagiatas berbagaikelompokjabatanfungsionalsesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Masing-masing tenaga fungsionalsebagaimanadimaksudpada ayat ('1)
beradadi di lingkungan
unitkerjarumahsakitsesuaidengankompetensinya.
(3) Jumlahtenagafungsionalsebagaimanadimaksudpada ayat (1) ditentukan
berdasarkankebutuhandan bebankerja.
(4) Jenis dan jenjangjabatanfungsionalsebagaimanadimaksudpada ayat ('l)
diaturberdasarkan peraturanperundang-undangan yangberlaku.
REPUBUKINDONESIA

BAB VII
STAFMEDIKFUNGSIONAL

Pasal23

(1) Stafmedikfungsionaladalahkelompokdokteryang bekerjadi bidangmedis


dalamjabatanfungsional.
(2) Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengernbangan.
(3) Dalam melaksanakantugasnya, staf medik fungsional menggunakan
pendekatantim dengantenagaprofesiterkait.

BAB VIII
TATAKERJA

Pasal 24

Dalammelaksanakan tugasnya,setiappimpinansatuanorganisasi Cilingkungan


rumahsakitwajibmenerapkanprinsipkoordinasi, integrasidan sinkronisasi
baik
sertadenganinstansilainsesuaitugasmasing-masing.
di lingkungannya

Pasal 25

Setiappimpinansatuanorganisasiwajib
mengawasibawahandan apabilaterjadi
penyimpanganwajib mengambil langkah-langkahyang diperlukansesuai
denganketentuandan peraturanperundang-undangan
yangberlaku.

Pasal 26

Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan


mengkoordinasikan
baWahannya dan memberikanbimbingansertapetunjukbagi
pelaksanaan
tugasbawahannya.

Pasal 27

Setiappimpinansatuanorganisasiwajib mengikutidan mematuhipetunjukdan


bertanggungjawab kepada atasan serta menvampaikanlaporanberkala pada
waktunva.
MENTERIKESEHATAN
REPUBUKINDONESI,A

Pasal 28

Setiap laporan yang diterima oleh Setiap pimpinan satuan organisasi dari
bawahan,wajibdiolahdandipergunakan sebagaibahanuntukmenyusunlaporan
iebihlanjutdan untukmemberikanpetunjukkepadabawahan.

Pasal 29

Para Direktur,KepalaBidang,KepalaBagian,KepalaSeksi,KepalaSubbagian
dan Kepala Instalasi wajib menyampaikanlaporan berkala kepada atasan
masing-masing.

Pasal 30

Dalam menyampaikanlaporan kepada atasannya,tembusan laporan lengkap


dengan semua lampirannyadisampalkanpula kepada satuan organisasilain
yang secarafungsionaI mempunyaihubungan kerja.

Pasal 31

Dalammelaksanakan tugasnya,setiappimpinansatuanorganisasidibantu
oleh
kepaiasatuanorganisasidi bawahnyadan dalamrangkapemberianbimbingan
dan pembinaankepada bawahan masing-masingwajib mengadakanrapat
berkala.

BAB IX
ESELONISASI

Pasal 32

(1) Eselonisasiuntuk RumahSakitUmumsesuaidengan klasifikasinya:


a. RSUkelasAPendidikan, terdiridari:
1. DirekturUtamaadalahjabatanstrukturaleselon ll.a;
2. Direkturadalahjabatanstrukturaleselonll.b;
3. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalahjabatan strukturaleselon
lll.a;
4. Kepala Subbagiandan Kepala Seksi adalahjabatan strukturaleselon
lV.a.
b'.RSUkelasB Pendidikan, terdiridari:
1. DirekturUtamaadalahjabatanstrukturaleselon ll.a;
2. Direkturadalahjabatanstrukturaleselonll.b ;
3. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalahjabatan strukturaleselon
lll.a.

10
MENTERIKESEHATAN
REPUBUKINDONESIA

4. Kepala Subbagiandan Kepala Seksi adalahjabatan strukturaleselon


lV.a.
c. RSUkelasB Non-Pendidikan, terdiridari:
1. DirekturUtamaadalahjabatanstrukturaleselonll.b;
jabatanstruktural
2. Direkturadalah eselonlll.a;
3. KepalaBagiandan KepalaBidangadalahjabatanstrukturaleselon lll.b;
4. KepalaSubbagiandan Kepala Seksi adalahjabatan strukturaleselon
lV.a.
d. RSUkelasC, terdiridari:
jabatanstrukturai
1. Direkturadalah eselonlll.a;
2. KepalaBagiandan KepalaBidangadalahjabatanstrukturaleselonlll.b;
3. KepalaSubbagiandan KepalaSeksiadalahjabatanstrukturaleselon
tv.b.
e. RSUkelasD, terdiriCari:
1. Direkturadalahjabatanstruktural
eselonlll.b;
2. Kepala Subbagiandan Kepala Seksi adalahjabatan strukturaleselon
lv.b.
(2) Eselonisasi untukRumahSakitKhusussesuaidengan klasifikasinya:
a. RSKkelasA,terdiridari:
1. DirekturUtamaadalahjabatanstrukturaleselonll.a;
2. Direkturadalahjabatan struktura!
eselonll.b;
3. KepalaBagiandan KepalaBidangadalahjabatanstrukturaleselon lll.a;
4. KepalaSubbagiandan KepalaSeksiadalahjabatanstrukturaleselon
lV.a.
b. RSKkelasB, terdiridari:
1. Direkturadalahjabatanstruktural
eselonll.b;
2. WakilDirekturadalahjabatanstrukturaleselon lll.a;
3. KepalaBagiandan KepalaBidangadalahjabatanstruktural eselonlll.b;
4. Kepala Subbagiandan Kepala Seksi adalahjabatan strukturaleselon
lV.a.
c. RSK kelasC, terdiridari:
1. Direkturadalahjabatanstruktural
eselonlll.b;
2. Kepala Subbagiandan Kepala Seksi adalahjabatan strrrkturaleselon
tv.b.

BAB X
KETENTUANLAIN

Pasal33

Di lingkunganrumahsakityang menerapkanpola pengelolaan


keuanganbadan
layanan umum dapat dibentukdewan pengawassesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yangberlaku.

11
Pasal34

Khusus untuk Rumah Sakit Umum Pusat NasionalDr. Cipto Mangunkusumo


Jakarta dapatterdiridaripaling banyak5 (lima) Direktorat.

Pasal35

(1) Rumahsakitdapatmenggunakan nomenklatur laindi luaryangdiaturdalam


peraturanini untuk unit-unitnon strukturalsesuaidengankekhususandan
kebutuhanmasing-masing rumahsakit.
(2) Penggunaannomenklatur sebagaimanadimaksudpada ayat (1) ditetapkan
oleh pimpinan rumah sakit setelah mendapatpersetujuandari Direktur
JenderalBinaPelavananMedik.

Pasal36

Pembentukanorganisasidan tatakerjamasing-masing rumahsakitdi lingkungan


Departemen Kesehatan ditetapkanoleh Menteri Kesehatan setelah terlebih
dahuiu mendapatpersetujuantertulisdari Menteriyang bertanggung jawab di
bidangpendayagunaanaparaturnegara.

Pasal37

organisasidan tata kerjamasing-masing


rumahsakitdi lingkungan
Departemen
Kesehatanditetapkanbercjasarkanperaturanini.

Pasal38

Setiap penyusunanorganisasidan tata kerja rumah sakit berdasarkanhasil


analisisorganisasi.

Pasal39

StrukturorganisasiRSU kelasA, B Pendidikan,B Non Pendidikan,


C dan D serta
strukturorganisasi
RSK kelasA, B dan C sebagaimana tercantumdalamlampiran
yangmeruDakan bagiantidakterpisahkan dariperaturanini.

Fasal 40

Pedoman organisasiRumah Sakit ini berlaku untuk semua rumah sakit di


lingkunganDepartemenKesehatan.

12
BAB XI
KETENTUANPENUTUP

Pasal 41

Seluruh organisasidan tata kerja rumah sakit di lingkunganDepartemen


Kesehatan menyesuaikandengan ketentuan dalam peraturan ini selambat-
lambatnya2 (dua)tahunsetelahperaturaniniditetapkan.

Pasal 42

Dengan berlakunyaperaturanini nraka KeputusanMenteri KesehatanNomor


983/Menkes/Sl(Xl/1992Tahun1992tentangPedomanOrganisasiRumahSakit
tidakberlaku.
dinyatakan

Pasal43

inimulaiber!akusejaktanggalditeiapkan.
Peraturan

D i te ta p k a nd i Jakarta
p a d ata n g g a l28 N ovember2006

ENTERIKESEHATAN,

:Sl T l F AD IL AHS U P A R I,S p.JP (K

13
LAMPIMNPEMTURANMENTERIKESEHATAN
N v"" ) N OM OR : 1045/Menkes/Per/Xl/2006
TAT.IGGAL 2006
: 28 November
-=.ttftf;
(,**/
MENIERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA

STRUKTURORGANISASI
RUMAHSAKIT UMUMKELASA

.tr

-
' ; nfriLrsrl lr--;*r::i
:'.;'tT-IT'r+i-Il l-l-i ,,.- ti-i
il lll:i:illri:Fi ;r' nrr f!i
i-!-:--::---- -:--;; i,','l','.'-l lr'l
fl ' A 1
E lrti' | =-'

-=-i.Y*\i
-..;"'

MENTERIKESEHATAN
REPUELIKINOONESIA

STRUKTURORGANISASI
RUMAHSAKIT UMUMKELAS B PENDIDIKAN

DIREKTORAT DIREKTORAT

gTE gqr BAGIAN

SEKSI SFKSI SUBBAGIANSUBBAGIAN SUEBAGIAN


-_-.']-
SEKSI e F(q l SUBBAGIANSUBBAGIANllsuaeronN
I
tJl
l rl

sEKSr I t SEKSI SUBBAGIANSUBBAbIAN

,i
tr'^"r
INSTALASI j ;.!,;--jj;i."1
;".+lTFTl+ITl l-l-i ,.,. t-i!
;-lill:l:Fll:i:i: i:: n,. ::i
l-:_:_:_-=-j:--;:;;iil.-"-l'-l',_,
I
STRUKTURORGANISAiSI
R U MA HS A K ITU MU MK E LASB NO N PENDI DI KAN

DIREKTUR
UTAMA

,--_t___l
i: : t I
B ID A N G
il , 7 ,, 1
\ lr*f :,'
--LYJ-=
c1.. , . , '

MENTERIKESEHATAN
REPUELIKINDONESIA

S TR U K TU RORG ANI SASI


RUMAHSAK]T UMUMKELAS C

DIREKTUR
d .' 'x,
N, . 7 \.4
Ei#-=
'is#"
KESEHATAN
MENTERI
REPUBLIK
INOONESIA

STRUKTURORGANISASI
RUMAHSAKIT UMUMKE!-ASO
;[ ..r \,
t\'?, 4
E= t;l"tj,
f-\.t-- -,=
- l j r .,.li - . .
-\ ar/ , . j , -. t

'Tis:l"'
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA

STRUKTURORGANISASI
RUMAHSAKIT KHUSUSKELASA

s-qE
SEKSI SEKSI
BAGIAN BACIAN

SUSEAGIANSUEEAGIAN

SEKSI SEKSI SUBBAGIANSUBBAGIAN

SEKSI I i SEKSI SUSgAGIAN SUBBAGIAN


MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIiA

STRUKTUR ORGANISASI
SAKITKHUSUS
RUM,qH KELASB

UTAMA
DIREKTUR

I
r-
,l-_____ _______r___-

Ii
.."___.J.--..,.
: i l --"
.." -' i i l
l-il sMF '.i.1
ii::,:::::-::ijj
ir .r i
N. 7 r . Z
r: l r * l: y
=.dYl-:
r\"' ,'
- J"
-t*a=it'

MENTERI
KESEHATAN
REPUBLII(INOONESIA

STRUKTURORGANISASI
KELAS C
RUMAHSAKIT KHI,,'SUS

N '- r i -
i1
'l l

r-i INSTALASI I L ! l _ r-' _ r-! ! ! f _ r_ . _ r

i-Li::ltl:tt=l:l
ffi
! i -J -r-' -r-L J -r-' -J i-l i KJF i-l i
i ;l i i i - - i - +- i - 1 - i " - l - t -Lil Ji
i | '------------i-
L Ir

r l - '- , r--'-------------_--i- ,_ L !J_ L _ r _ '_ !tl l _ r _ l

MENTERIKESEHATAN.

. dr.SlTlFADILAH SpjP(K)
SUPARI,
MENTERINEGARA
PENDAYAGUNAAN
APARATURNEGARA
REPUBLIK
INDONESIA

No :B/2690/M.PAN/10/2006
Lampiran : 1 (satu)berkas
Hal :PedomanOrganisasiRumahSakit
Di Lingkungan DepartemenKesehatan

KepadaYth.
Menteri Kesehatan
Di
Jakarta

Sehubungandengan surat Saudara Nomor 1622IMENKES/X||/2005


tanggal2 Desember2005 perihaltersebutdiatas,denganini kami sampaikan
bahwa prinsipnya kami dapat menyetujui penetapan Rancangan lVlenteri
Kesehatan Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di LinEkungan
DepartemenKesehatan,dengan beberapapenyempurnaan yang disesuaikan
denganpolayangberlaku,untukselanjutnya
dapatditetapkan
menjadiPeraturan
MenteriKesehatandan salinannyaagar disampaikanke KementerianNegara
Pendayagunaan
AparaturNegara.

Sebagaitindaklanjutdari Pasal9 RancanganPeraturantersebut,kami


mengharapkanagar Saudara segera menyusun Rancangan Peraturan
Menteri KesehatanTentangKriteria KlasifikasiRumah Sakit dan sekaligus
dilakukanevaluasiierhadapseluruh rumah sakit di lingkunganDepartemen
Kesehatan
denganmenggunakan
kriteriaklasifikasi
dimaksud.

22
Selanjutnyadalam rangka tertib administrasi,usul penyempurnaan
organisasirumah sakit di lingkunganDepartemenKesehatanagar disampaikan
kepada Men.PANsetelah adanya evaluasi terlebih dahulu berdasarkan
kriteria klasifikasi tersebut.

Atas perhatiandan kerjasamaSaudara,kamisampaikanterimakasih.

enteri Negara
zn"j){p)

rffi
3,liil'n":
Taufiq Effendi

TembusanYth.
1. KepalaBadanKepegawaian Negara;
2. l(epalaLembagaAdministrasi
Nega,a;
dan Perimbangan
3. DirekturJenderalAnggaran Keuangan,
Keuangan
Depaftemerr

ZJ

You might also like