You are on page 1of 5

A.

Pengertian Ultraviolet

Radiasi UV (ultraviolet) adalah radiasi


elektromagnetik dengan rentang frekuensi 7,5 x
1014 sampai 1015 hz dengan panjang gelombang
dari 400 nm hingga di bawah 290 nm.
Frekuensi radiasi UV terletak diantara sinar
rontgent (X-ray) dan cahaya tampak.

B. Pembagian
Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar ultraviolet dibagi menjadi 2 (dua) bagian
yaitu :
1. Sinar ultraviolet gelombang panjang : panjang gelombang 290-380 nm
2. Sinal ultraviolet gelombang pendek : panjang gelomobang 100-290 nm

sedangkan sinar UV berdasarkan tipe (jenisnya) dibagi menjadi 3(tiga) bagian yaitu :

1. UV-A : panjang gelombang 320 – 400 nm ( fluoresensi)


2. UV-B : panjang gelombang 290 – 320 nm (erithema)
3. UV-C : panjang gelombang kurang dari 290 nm (membunuh kuman)

C. Macam geberator Ultraviolet


Sinar ultraviolet yang digunakan untuk tujuan pengobatan penderita diperoleh dari
lampu-lampu yang menghasilkan sinar ultraviolet. Berkut ini beberapa contoh jenis
generator ultraviolet :
1. Lampu Gas/Uap Merkuri (Mercury Vapour Lamps)
- Lampu gas/uap mercuri degan pendingin udara ( air cooled mercury vapour
lamp)
- Lampu gas/uap mercuri dengan pendingin air (water cooled mercury vapour
lamp/kromayer lamp)
2. Fluorescent Tube
D. Penentuan dosis
Sebelum melakukan terapi untuk pertama kali, terlebih dahulu harus dilakukan tes dosis,
yang tujuanya adalah untuk mengetahui tingkat sensitivitas individu atau dikenal dengan
Minimal Erythrma Dosege (MED).
 Cara melakukan tes dosis :
Cara 1 : pertama tama pasirm dan fisioterapis menggunakan kaca mata buran.
Daerah yang akan disinari harus bebas dari pakaian dan mencuci daerah yang
akan disinari.lalu dikeringkan (biasanya daerah dalam lengan bawah, perut dan
daerah pantat). Ambil sepotong kardus/kertas tebal sekitar 4x20 cm dan dibuat
lubang persegi empat dengan ukuran 2x2 cm sebanyak beberapa lubang (sesuai
kebutuhan). Letakkan kardus/kertas tebal pada daerah yang akan disinari
sehingga kulit yang ada disekitarnya tidak terkena radiasi ultraviolet. Tempatkan
lampu dengan jarak 60-8- cm dari kulit dengan posisi tegag lurus. Tutup semua
lubang, kecuali satu dari beberapa lubang yang ada. Hidupkan lampu; jika
menggunakan arc lamp, lampu memungkinkan untuk pemanasan penuh setelah 5-
10 menit di on-kan, sedangkan lampu fluorescent dibutuhkan waktu 1 menit
setelah di on-kan untuk mencapai pemanasan penuh.
Setelah lampu te;ah mencaai pemanasan penuh, maka sinar langsung pada lubang
pertama dan bersamaan dengan itu waktu dijalankan. Sete;ah 30 detik penyinaran
pada lubang pertama, dilakukan pembukaan dan penyinaran pada lubang kedua
selama 30 detik ( lubang pertama tetap dibuka dan disinari). Setelah itu dilakukan
pembukaan dan penyinaran pada lubang ketiga selama 30detik (lubang pertama
dan kedua tetap dibuka dan disinaro). Terakhir buka lubang keempat dan disinari
selama 30 detik (lubang pertama, kedua dan ketiga tetap terbuka dan disinari),
setelah itu lampu dimatikan.
Menurut protocol ini, lubang pertama akan terkena selama 120 detik, lubang yang
kedua 90 detik, lubang yang ketiga 60 detik dan lubang yg keempat selama 30
detik. Protocol ini dapat disesuaikan dengan kemampuan masing masing
individu.
Cara 2 : caranya sama dengan cara satu, hanya lama penyinaran untuk masing
masing lubang yg berbeda, yakni kelipatan 2. Misalnya lubang pertama selama t
menit, maka urutan lainnya penyinaran untuk keenam lubang adalah : t ; 1.4; 2t;
2.8t; 4t; 5t; 6t.
 Aplikasi local
Jarak lampu tergantung pada jenis lampu yang digunakan, biasanya antara 60-80
cm.
Dosis (menurut ukuran jerman) :
- Stootkur (E2)
Lama terapi : 14 – 16 kali
Dosis : di awali dengan E2, kemudian untuk teapi berikutnya dinaikan 2/3 kali
terapi berikutnya.
Frekuensi : 2-3 kali/seminggu.
Lepskykuur (E3)
Lama terapi : hingga keluhan hilang
Dosis : E3
Frekuensi : 3-4 hari sekali
 Aplikasi general
Jarak lampu tergantung pada jenis lampu, biasanya sekitar 75 – 100 cm
Ada beberapa dosis menurut ukuran jerman yaitu
- sederende kuur ( dosis suberthyema)
- toniserende kuur (dosis E1)
- therapeutische kuur

E. Pengobatan alat phototherapy pada psoriasis


Fototerapi

Fototerapi atau terapi cahaya adalah terapi yang


menggunakan sinar ultraviolet, alat ini memerlukan expose kulit
yang terkena psoriasis agar mendapatkan sinar ultraviolet secara
teratur dan berada dibawah pengawasan medis. Perawatan dapat
dilakukan di rumah sakit, klinik atau dirumah dengan alat
fototerapi.

Psoriasis adalah penyakit kulit dimana penderitanya mengalami


proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Beberapa metode
terapi telah tersedia, namun penyakit ini sulit diobati karena penyebabnya belum sepenuhnya
dipahami. Salah satu metode penyebuhan penyakit ini adalah dengan penyinaran
mengunakan sinar UVB yang ketersediaannya masih sangat terbatas di Indonesia.

Peneliti LIPI telah berhasil membuat alat fototerapi dengan materi lokal sehingga mampu
bersaing dengan produk buatan luar negeri. Dengan demikian diharapkan ketersediaan alat
fototerapi ini di Indonesia meningkat dan penyakit Psoriasis bisa disembuhkan.

Fungsi & Keunggulan

Untuk terapi atau proses pengobatan penyakit


Kegunaan :
psoriasis.
 Dapat memberikan dosis pengobatan
yang lebih akurat dengan lama
penyinaran yang lebih tepat dan
proporsional terhadap luas permukaan
kulit yang diterapi
 Mudah dalam pengoperasiannya
 Mempunyai konstruksi khusus yang
dapat dipindah- pindahkan dan posisi
lampu terhadap pasien dapat diubah
Keunggulan : sesuai kebutuhan
 Memberikan kenyamanan pada pasien
karena pasien bisa diterapi sambil
berbaring di tempat tidur dan tidak perlu
menyesuaikan posisi terhadap alat seperti
sebelumnya
 Jauh lebih murah dari alat fototerapi
impor dan jaminan purna jual oleh tenaga
ahli LIPI.

Alih Teknologi : Advance Prototype

Fototerapi adalah penggunaan ultraviolet (UV) cahaya untuk memperlambat pertumbuhan


yang cepat dari kulit sel yang baru. Hal ini bermanfaat dalam mengobati psoriasis, yang
menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat. Ada dua jenis ultraviolet (UV) cahaya terapi:
Ultraviolet B (UVB)

 Paparan mulai dari 30 sampai 60 detik ketika terapi dimulai. Kulit akan terkena
cahaya sampai menyebabkan kulit berubah sedikit merah muda. Ketika kulit tidak
lagi berubah merah muda dalam 24 jam setelah pengobatan, waktu paparan
meningkat.
 Perawatan diberikan beberapa kali dalam seminggu sampai psoriasis teratasi.
 Sinar UVB digunakan sendiri, dengan produk tar (pengobatan Goeckerman), atau
dengan anthralin diterapkan pada kulit (Ingram regimen).

Salah satu pilihan fototerapi termasuk penggunaan sempit-band UVB cahaya. Ini
menghadapkan Anda untuk hanya panjang gelombang cahaya yang bekerja untuk mengobati
psoriasis. Terapi UVB broadband menggunakan lebih luas panjang gelombang.

Sebuah perawatan laser untuk psoriasis (excimer laser) juga menggunakan sinar UVB. Laser
excimer bekerja dengan baik untuk psoriasis yang telah sulit untuk mengobati pada siku dan
lutut. 1

Ultraviolet A (UVA)

 UVA menembus lebih dalam ke dalam kulit dari UVB.


 Pengobatan dengan UVA biasanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sesi.
 UVA cahaya yang digunakan dengan obat psoralen disebut PUVA. Dengan PUVA,
waktu pengobatan sangat berkurang, dari 20 menit menjadi sekitar 2 menit.

Perawatan dengan UVB dan UVA

Fototerapi dapat digunakan sendiri atau dengan obat-obatan. Terapi sinar UVB digunakan sendiri untuk
mengobati parah psoriasis. Biasanya, ketika obat untuk psoriasis digunakan dengan terapi cahaya, Anda
akan menggunakan atau minum obat yang pertama. Anda mungkin menerapkannya ke kulit Anda,
diminum atau menggunakannya sebagai garam mandi di air. Kemudian Anda akan masuk ke bilik dan
terkena sinar UV. Menggunakan dua jenis pengobatan yang disebut terapi kombinasi. Tiga terapi
kombinasi umum adalah:

 Psoralen dan UVA terapi cahaya (PUVA), yang menggabungkan eksposur UVA dan
obat (disebut psoralen a) yang membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap cahaya.
 The Ingram rejimen, yang menggabungkan anthralin, produk tar, dan fototerapi UVB.
 The Goeckerman pengobatan, kombinasi produk tar dan UVB fototerapi.

Tubuh akan terkena sinar UV dari bank tabung cahaya yang menyemburkan baik UVB atau
cahaya UVA di sebuah bilik. Bilik datang dalam beberapa desain. Beberapa terlihat seperti
bilik telepon dan Anda dapat berdiri di dalamnya. Lainnya seperti tanning bed dan Anda
dapat berbaring selama pengobatan. Stan akan mencatat jumlah total cahaya Anda terkena.

Secara umum, seluruh tubuh akan terkena cahaya. (Jika psoriasis hanya mempengaruhi
daerah-daerah tertentu dari tubuh Anda, sinar UV dapat diarahkan pada daerah-daerah
tertentu saja.) Anda akan memakai kacamata hitam yang menghalangi sinar UV dan
kacamata atau penutup mata untuk melindungi mata pasien dari katarak. Pria juga mungkin
perlu untuk melindungi alat kelamin mereka untuk melindungi mereka dari peningkatan
risiko genital kanker.

Fototerapi dengan narrowband ultraviolet B (NB-UVB) saat ini telah terbukti efektif
dan aman untuk pelbagai macam penyakit kulit inflamatorik dan neoplastik, termasuk
psoriasis, cutaneous T-cell lymphoma, dermatitis atopik, vitiligo, pruritus, antihistamine-
resistant symptomatic dermographism, pityriasis lichenoides et varioliformis acuta (PLEVA),
pityriasis lichenoides chronica, mycosis fungoides, polymorphous light eruption dan lichen
planus.

Untuk pengobatan psoriasis tipe plak yang kronik, NB-UVB tidak hanya lebih efektif
tetapi juga dosis minimal eritema dan jumlah pajanan yang diperlukan untuk membersihkan
lesi psoriasis (clearance) dan minimal residual activity secara bermakna lebih kecil bila
dibandingkan dengan broadband ultraviolet B (BB-UVB).

Narrowband ultraviolet B (NB-UVB) memperlihatkan efek supresif pada respons imun


sistemik (termasuk limfoproliferasi) yang relatif lebih kuat dibvandingkan dengan fototerapi
BB-UVB. Ozawa dkk. menunjukkan bahwa NB-UVB dapat menurunkan lebih banyak jumlah
sel T di dalam lesi inflamasi kulit dibandingkan dengan BB-UVB, dan bekerja langsung
sebagai sitotoksik terhadap infiltrat sel T di lesi kulit. Hasil penelitian in vivo Ozawa dkk.
tersebut sesuai dengan penelitian in vitro, yaitu pajanan sel T dengan NB-UVB dosis menengah
menimbulkan apoptosis cepat. Kemampuan NB-UVB menurunkan jumlah sel T di dermis yang
lebih kuat, mungkin berkaitan dengan daya penetrasi NB-UVB yang lebih dalam dibandingkan
dengan BB-UVB, dan peluang untuk memberikan dosis lebih besar pada sumber radiasi
dengan NB-UVB, karena NB-UVB mempunyai potensi burning yang lebih kecil.

Serupa dengan terapi UVB bentuk lainnya, selain dapat menimbulkan efek sunburn
akut, kronik NB-UVB bisa menambah photoageing dan risiko kanker kulit. Penelitian pada
binatang percobaan, ternyata NB-UVB mempunyai risiko kanker 2-3 kali lebih besar per MED
dibandingkan dengan BB-UVB. Akan tetapi dosis kumulatif yang dibutuhkan pada terapi
penderita psoriasis jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan terapi BB-UVB. Hearn dkk
melaporkan hasil studi angka kejadian kanker kulit pada 3867 pasien yang mendapat terapi
NB-UVB dan follow up sampai 20 tahun, tidak ditemukan suatu hubungan pasti antara terapi
NB-UVB dan kanker kulit (termasuk karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan
melanoma).

Dapat disimpulkan bahwa NB-UVB merupakan modalitas pengobatan untuk pelbagai


macam penyakit kulit yang efektif dan aman. Efek samping jangka panjang berupa peningkatan
risiko kanker kulit pada terapi NB-UVB belum terbukti dan masih memerlukan penelitian
kohor jangka panjang. NB-UVB lebih efektif serta lebih aman bila dibandingkan dengan BB-
UVB.

You might also like