You are on page 1of 9

KOLABORASI KESEHATAN

drg.Denny
A. PENDAHULUAN

Patient-cared care merupakan pelayanan kyang berpusat pada pasien dimana


tujuannya adalah "kesejahteraan pasien". Pelayanan pasien tidak dikelola hanya ditangani
oleh satu tenaga kesehatan saja namun butuh kolabborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Penyedia layanan kesehatan, departemen kesehatan, dan pengaturan kesehatan dilakukan
secara hormat(respectful), terkoordinasi(coordinated), dan efisien(efficient) untuk mencapai
derajat kesehatan yg optimal.

B. KERJASAMA PROFESI KESEHATAN


Untuk mencapai keoptimalan dalam pelayanan pasien dibutuhkan kolabborasi
dengan profesi kesehatan lain yang saling berkaitan.

DOKTER PERAWAT

APOTEKER
DOKTER GIGI

AHLI KESEHATAN
MASYARAKAT

 Pada jaman dulu dokter dianggap sebagai "Healer" atau penyembuh masyarakat.
 Seiring berjalannya waktu dokter dianggap sebagai profesi.
 Sekarang dokter dituntut untuk bekerjasama dengan profesi lain yg terkait untuk
memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.
C. PERANAN PROFESI KESEHATAN

DOKTER
WHO 5-Star DOCTOR
 Dokter sebagai care provider, penyedia perawatan kesehatan.
 Dokter sebagai decision maker, pengambil keputusan yang cepat dan tepat.
 Dokter sebagai community leader, pamimpin dalam komunitas mampu memberikan
solusi bila ada permasalahan.
 Dokter sebagai communicator, orang yang pandai berkomunikasi dan mambu
memberi edukasi yang baik kepada psien.
 Dokter sebagai manager, yang mampu mengelola hal dengan baik.

DOKTER GIGI

Dokter gigi merupakan tenaga kesehatan profesional yang menyediakan perawatan


pencegahan dan restoratif untuk masalah yang mempengaruhi mulut dan gigi.
 Mendeteksi penyakit yang terkait dengan mulut dan gigi.
 Mendiagnosis masalah dalam mulut.
 Memperbaiki estetik(keindahan).
 Restorasi bedah.
 Pendidik masyarakan untuk upaya pencegahan.

PERAWAT

 Memberikan pelayanan pada individu, keluarga, dan masyarakat pada kondisi


yangmencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit,dan perawatan orang sakit
(termasuk perawatan kecacatan dan persiapan menghadapi kematian).
 Memberikan advokasi kepada pasien.
 Berpartisipasi dalam mengembangkan penelitian.
 Pemberi asuhan langsung.
 Kolaborator, berperan aktif dalam tim.
 Pendidik, berperan memberikan edukasi.
 Change agent, agen perubahan mutu kesehatan.
 Peneliti, mengembangkan ilmu melalui penelitian dan riset.
APOTEKER
Peranan apoteker lebih kepapda menghasilkan produk(obat) dan alat.

Peran dalam komunitas:


 Bidang pelayanan kefarmasian.
 Bidang pengelolaan.

Peran dalam Rumah Sakit:


 Bidang manajeral farmasi RS.
 Bidang pengelolaan perbekalan farmasi.
 Bidang pengawasan kualitas obat.
 Bidang KIE(Komunikasi, Informasi, Edukasi) obat..

PRODUCT ORIENTED PATIENT ORIENTED

Perubahan orientasi praktek kefarmasian dari product oriented ke patient oriented yaitu
apoteker wajib berinteraksi dengan pasien dalam rangka memberikan informasi yang tepat
terhadap obat yang akan digunakan oleh pasien.

PHARMACENTICAL CARE

Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical care) adalah tanggung jawab langsung apoteker pada
pelayanan yang berhubungan dengan pengobatan pasien dengan tujuan mencapai hasil yang
ditetapkan yang memperbaiki kualitas hidup pasien.

WHO 7-Star PHARMATICS


 Leader
 Decision maker
 Communicator
 Life long learner
 Teacher
 Care giver
 Manager
 Researcher
AHLI KESEHATAN MASYARAKAT
Peranan ahli kesehatan masyarakat:
 Memonitoring ststus kesehatan
 Mendiangnosis dan menyelidiki kesehatan masyarakat

 Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan masyarakat.


 Memobilisasi kemitraan masyarakat
 Mengembangkan kebijakan dan rencana
 Menegakkan hukum dan peraturan
 Menjamin ketersediaan layanan kesehatan
 Menjamin kompetnsi tenaga kesehatan
 Mengevaluasi kualitas layanan
 Penelitian

Upaya menyehatkan masyarakat dengan ciriciri:


 Berbasis masyarakat.
 Multidisiplin.
 Bersifat promotif dan preventif
 Peran serta masyarakat.
 Terorganisasi

D. STRATEGI KOLABORASI INTER PROFESIONAL

•Open communication
•Clear roles and responsibilities
•Clear directions
•Respectful atmosphere
•Shared responsibility of team success
•Acknowledgement and processing of conflict
•Mechanism to evaluate outcomes, and adjust
accordingly
E. TIM KESEHATAN

Tim kesehatan merupakan sekelompok orang yang mempunyai suatu sasaran dan
tujuan yang sama dalam hal kesehatan, yang ditentukan oleh kebutuhan masyarakat, menuju
kepada pencapaian dimana setiap anggotanya ambil bagian, sesuai dengan kemampuan dan
keterampilanya dan dalam koordinasi dengan fungsi orang lain.

 berinteraksi secara dinamis


 saling tergantung dalam tugasnya
 memiliki komitmen dan tanggung jawab kolektif
 untuk mencapai suatu tujuan
 setiap anggota memiliki peran spesifik
 memiliki jangka waktu keanggotaan yang terbatas
 melihat dan dilihat sebagai suatu satuan sosial yang utuh

F. KOLABORASI

Proses interaksi dan hubungan antar profesi yang bekerja pada sebuah lingkungan
kelompok dan memiliki tujuan kerja yang sama.
Untuk tercapainya suatu teamwork yang efektif, dibutuhkan:
•Tujuan yang sama prinsip SMART:
Specific(Spesifik)
Measurable (Terukur)
Attainable (Realistis)
Relevant (Relevan)
Time Bound (Berjangka waktu)
•Kepemimpinan efektif
•Komunikasi efektif
•Kohesi yang baik
•Saling menghormati

KOLABORASI TIM KESEHATAN

Pelayanan kesehatan kolaboratif Dokter dan penyedia layanan lain menggunakan


ketrampilan, pengetahuan dan kompetensi dan bekerja sama untuk memberikan pelayanan
kepada pasien berdasarkan kepercayaan, rasa hormat dan pemahaman tentang kemampuan
danpengetahuan satu sama lain.
PRINSIP KOLABORASI KESEHATAN

•Pelayanan yang berpusat pada pasien (patient-‐centered care)


•Terdapat hubungan dokter-‐pasien yang baik(recognition of patient-physician
relationship)
•Terdapat pemimpin yang efektif (physician as theclinical leader)
•Terdapat rasa saling menghormati (mutual respect andtrust)
•Terdapat komunikasi yang efektif (clearcommunication)
•Terdapat kejelasan peran dan lingkup pelayanankesehatan (clarification of roles and
scopesof practice)
•Terdapat kejelasan tanggung jawab (clarification of accountability andresponsibility)
•Terdapat perlindungan kesalahan untuk seluruh anggota tim (liability protection for all
members of the team)
•Terdapat SDM & fasilitas yang memadai (sufficient human resources and
infrastructure)
•Terdapat pendanaan & pengaturan pembayaran yang memadai (sufficient funding and
payment arrangements)
•Terdapat sistem edukasi yang baik (supportive education system)
•Terdapat penelitian dan evaluasi (research and evaluation)

TUJUAN DARI KOLABORASI KESEHATAN

Melibatkan banyak penyedia


Sistem pelayanan kesehatan
layanan kesehatan
yg kompleks

Keberhasilan perawatan
Penting untuk pasien tergantung pada
memfasilitasi informasi berbagai faktor(bukan
yang tepat waktu dan hanya dari kompetensi
lengkap dan dipahami individu)
secara sama oleh semua
profesional kesehatan.
MANFAAT KOLABORASI KESEHATAN
 Pasien menjadi puas
 Dapat mengurangi kesalahan error
 Meningkatkan mutu kesehatan
 Lebih efisien
 Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan
keahlianunik profesional.
 Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
 Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga kesehatan
profesionalsehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama.
 Untuk tim kesehatan, memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman.

KOLABORASI KESEHATAN YANG EFEKTIF


 Performance
 Knowledge
 Attitude
 Communicaton
 Saling menghargai dan menghormati
 Memberikan pelayanan kesehatan pokok
 Mengetahui bagaimana cara memberikan pelayanan kepada pasien

PROSES PEMBENTUKAN TIM


 Forming
 Storming
 Norming
 Performing

MEMPERTAHANKAN EFEKTIITAS KOLABORASI KESEHATAN


•Pemeliharaan fokus bersama
•Penilaian ulang tujuan tim/proyek secara rutin
•Komunikasi rutin yang berlangsung teru-‐menerus
•Pemecahan kesulitan atau koflik ila uul
•Pertemuan rutin di mana semua anggota terlibat
•Pengakuan akan kontribusi semua anggota tim
•Pengakuan akan dampak dari kedatangan dan kepergian seorang anggota tim
•Orientasi anggota tim baru yang baik
•Kesempatan untuk anggota tim bertemu secara sosial
SUBSUSTEM UPAYA KESEHATAN

Tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan


upayakesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan yang setinggi‐tingginya.

 Pelayanan kesehatan tingkat primer (misalnya puskesmas) yang melayani masyarakat


pada suatu wilayah, biasanya beberapa desa/kelurahan. Sebuah fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat primer melakukan promosi, perlindungan,pencegahan kesehatan,
tindakan diagnostiksederhana, kegiatan kuratif dan rehabilitatif bagi pasien rawat
jalan, biasanya tidak memilikitempat tidur selain yang dibutuhkan untukkeadaan
darurat dan perawatan bersalin.
 Pelayanan kesehatan rujukan tingkat pertama,biasanya rumah sakit kabupaten
yang merupakan fasilitas rujukan yang menyediakan perawatan medis 24 jam.
 Pelayanan kesehatan rujukan tingkat sekunder, rumah sakit yang lebih canggih
(mungkin rumah sakit propinsi),menyediakan perawatan multi-spesialis.
 Pelayanan kesehatan rujukan tingkat akhir,
rumah sakit yang paling canggih terletak di ibukota nasional atau propinsi atau kota
besar lainnya, biasanya berupa rumah sakit pendidikan, menyediakan perawatan
medis tingkat tertinggi yang tersedia di suatu negara atau wilayah,menyediakan
pelayanan kesehatan sub‐spesialistik.

You might also like