Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
17710228
Pembimbing :
SURABAYA
2019
I. Identitas Pasien
Nama : Sdr.E
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : TNI-AD
Agama : Katolik
1. Keluhan Utama : Bercak kehitaman dan gatal pada lutut sebelah kiri
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 4 hari yang lalu (Jum’at,4 Juli 2019) timbul
bercak kehitaman disertai gatal dan seperti terbakar pada kedua lutut, keesokan
harinya timbul lepuh di bercak kehitaman pada lutut kiri dan pecah dengan
sendirinya. Sebelum keluhan ini terjadi kira-kira 5 hari yang lalu (Kamis, 3 Juli
2019), Pasien datang ke Klnik Asrama YONZIPUR V karena Diare, Oleh Dokter
klinik asrama diberikan 2 macam obat minum Diare (Pasien lupa nama obat)
4. Riwayat Pengobatan : Pada hari Minggu, 7 Juli 2019 Pasien datang ke IGD RST
Dr.Soepraoen dengan keluhan timbul bercak kehitaman disertai gatal dan seperti
terbakar pada kedua lutut, dan di diagnosa oleh dokter IGD Alergi obat. Pasien
diberi 2 macam obat minum dan 1 macam salep, namun pasien lupa nama obat dan
salepnya. Setelah minum obat dan mengoleskan salep, pada malam hari bercak
kehitaman di lutut sebelah kanan, dan gatal pada kedua lutut hilang.
5. Riwayat Keluarga : Tidak ada riwayat keluarga yang berhubungan dengan
penyakit ini.
6. Riwayat Sosial : Tidak ada riwayat sosial yang berhubungan dengan penyakit ini.
Efloresensi:
a. Tipe :
Makula Hiperpigmentasi
Makula Hipopigmentasi
Erosi
Skuama halus
b. Bentuk : Lingkaran
c. Ukuran : Plakat
d. Susunan :-
f. Konsistensi :-
g. Distribusi : Bilateral
3. Pitiriasis versicolor
V. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.
Saran :
1. Pemeriksaan imunologi
2. Histopatologi
Dengan cara biopsi dengan pisau pada kulit yang terdapat lesi. sedapat-dapatnya
diusahakan agar lesi yang akan dibiopsi adalah lesi primer yang belum mengalami
garukan atau infeksi sekunder, pada penyakit yang mempunyai lesi yg beraneka
macam/ banyak, lebih baik biopsi lebih dari satu. Potongan jaringan sebisanya
berbentuk elips dan diikutsertakan jaringan subkutis. Jaringan yang telah dipotong
dimasukan ke dalam larutan fiksasi, seperti formalin 10% atau formalin buffer,
supaya menjadi keras lalu dikirm ke laboratorium untuk diperiksa.
VI. Diagnosa
VII. Terapi
Sistemik:
Topikal:
Kompres larutan Asam salisilat 1%. Pengompresan dilakukan 2-3 kali sehari, biarkan
basah (tetapi tidak sampai menetes) selama 15-30 menit pada area yang bermasalah.
VIII. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanam : ad bonam
3. Ad fungsional : ad bonam
4. Ad kosmetikam : ad bonam
IX. Saran