You are on page 1of 5

DESAIN KURIKULUM

MATA KULIAH :

PENGEMBANGAN KURIKULUM

OLEH :

FADLI

1. A. Pendahuluan

Pembinaan kurikulum adalah kegiatan yang mengacu pada usaha untuk melaksanakan,
mempertahankan, dan menyempurnakan kurikulum yang telah ada, guna memperoleh hasil yang
maksimal. Pelaksanaan kurikulum sendiri diwujudkan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
prinsip-prinsip dan tuntutan kurikulum yang dikembangkan sebelumnya bagi pendidikan/sekolah
tertentu.

Dengan demikian, pembinaan kurikulum di sekolah dilakukan, setelah melalui tahap pengembangan
kurikulum, atau setelah terbentuknya kurikulum baru.

Pengembangan kurikulum sebagai tahap lanjutan dari pembinaan, yakni kegiatan yang mengacu
untuk menghasilkan suatu kurikulum baru. Dalam kegiatan tersebut meliputi penyususnan-
penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan. Melalui tahap-tahap tersebut akan
menghasilkan kurikulum baru. Dan dengan terbentuknya kurikulum baru, maka tugas
pengembangan telah selesai.

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses siklus yang tidak pernah ada titik awal dan
akhirnya. sebab, pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang bertumpu pada unsure-
unsur dalam kurikulum, yang didalamnya meliputi tujuan, metode, material, penilaian dan balikan
(feed back).

Berdasarkan uraian tersebut, makalah ini bertujuan untuk mengetahui desain apa saja yang ada
dalam kurikulum.

1. B. Subject Centered Curriculum (Berpusat pada Bahan Ajar)

Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan horizontal.
Dimeni horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum (proses belajar
mengajarnya). Dimensi vertikal menyangkut penyususnan sekuen bahan berdasarkan urutan tingkat
kesukaran (penyusunannya dari mudah kesulit).

Kelebihan Subject Centered Curriculum (berpusat pada bahan ajar) diantaranya :

 Mudah disusun, dilaksanakan , di evaluasi dan disempurnakan


 Para pengajaranay tidak perlu persiapan khusus, , asal menguasai ilmu atau bahan yang
diajarkan sering dipandang sudah dapat menyampaikannya.

Kekurangan Subject Centered Curriculum (berpusat pada bahan ajar) diantaranya :

 Karena pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah, hal itu bertentagan dengan kenyataan,
sebab dalam kenyataan pengetahuan merupakan satu kesatuan
 Karena mengutamakan bahan ajar maka peran serta didik sangat pasif.
 Pengajaran lebih menekankan pengetahuan dan kehidupan masa lalu, dengan demikian
pengajaran lebih bersifat verbalitas dan kurang praktis.

Bentuk perbaikan kurikulum Subject Centered Curriculum berpusat pada:

1. The subject design


2. The disciplines design
3. The broad fields desaign

 Materi pel disajikan secara terpisah


 Pengetahuan siswa tidak terintegrasi, tapi terpisah-pisah
 Kurang memperhatikan minat siswa
 Penguasaan materi secara hapalan

 Pengembangan dari subject design


 Isi kurikulum berdasarkan disiplin ilmu
 Siswa didorong utk memahami logika /struktur dasar suatu disiplin, memahami konsep,ide,
dan prinsip penting
 Meggunakan pendekatan inkuiri dan diskoveri

 Memperbaiki  kelemahan dari yg sebelumnya


 Menyatukan beberapa pelajaran  yg berhubungan
 Pemahaman siswa diupayakan komprehensif
 Kemampuan guru terbatas (utk SMP/SMA)

1. C. Learner Centered  Design (Berpusat pada  Peranan  Siswa)

Penyusunan pengembangan kurikulum berdasarkan pada peserta didik dan bukan berdasarkan isi,
kurikulum tidak diorganissikan sebelumnya tetapi dikembangkan bersama guru dengan siwa
dalam penyelesaian tugas guru-guru dan siswa, minat, kebutuhan, dan tujuan.

Kelebihan Learner Centered Design (berpusat pada peranan siswa) diantaranya :

 Motivasi instrinsik pada siswa


 Pembelajaran memperhatikan perbedaan individu
 Kegiatan pemecahan masalah memberikan kemampuan dlm menghadapi kehidupan di luar
sekolah

Kekurangan Learner Centered Design (berpusat pada peranan siswa) diantaranya

 Kenyataan, siswa belum tentu tahu persis kebutuhan dan minatnya


 Kurikulum tidak mempunyai pola dalam penyusunan strukturnya.
 Sangat lemah  dlm kontinuitas  dan se kuens bahan
 Menuntut guru yg ahli dalam banyak hal

1. D. Problems Centered  Design (Berpusat pada Masalah yang Dihadapi Masyarakat)

Problem desain centered berawal dari pada filsafat yang mengutamakan peranan manusia (man
centered) yang menekankan pada kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat, menekankan
pada isi, kurikulum mereka disusun sebelumnya, model kurikulum ini berasumsi bahwa manusia
sebagai mahluk sosial.

Variasi model kurikulum ini, yaitu:

1. The  Areas Of  Living Design

Penekanan pada prosedur belajar melalui pemecahan masalah dan memiliki tujuan yang bersifat
proses dan isi diintegrasikan. Menggunakan pengalaman dan situasi nyata dari siswa  sebagai
pembuka jalan dalam mempelajari bidang kehidupan.

Kelebihan:
 Integrasi dari beberapa subjek berdasarkan  problema sosial
 Prosedur belajar pemecahan masalah
 Penyajian bahan ajar yg relevan  dengan kebutuhan masyarakat

Kelemahan:

 Penentuan lingkup/sekuens dari bidang kehidupan yg esensial, sulit dilakukan


 Kurang/lemahnya kontinuitas/integritas organisasi  isi kurikulum
 Mengabaikan warisan budaya

2. The Core Design

Dalam mengintegrasikan bahan ajar, mereka memilih mata pelajaran/bahan ajar tertentu mereka
memilih suatu mata pelajaran sebagai inti (core), dan pelajaran lain dikembangkan disekitar
inti/core tersebut. The core desagn diberikan oleh guru yg berpengetahuan dan berwawasan luas,
bukan spesialis disamping bimbingan guru terhadap perkembangan sosial  pribadi  siswa.

Beberapa bentuk variasi the core desagn kurikulum, yaitu:

 The separated subject core

Salah satu usaha untuk mengatasi keterpisahan antar mata pelajaran, beberapa mata pelajaran yang
dipandang mendasari atau yang menjadi inti pelajaran lainnyadjadikan core.

 The correlated  core

Berpangkal dari The separated subject core pengintegrasiannya bukan bukan hanya dua atau tiga
pelajaran, dengan jalan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang erat hubungannya.

 The fused core

Berpangkal dari  separated subject, pengintegrasiannya bukan bukan hanya dua atau tiga pelajaran.
Dalam studi inidikembangkan tema-tema masalah umum yang yang dapat ditinjau dari berbagai
sudut pandang.

 The activity/sekuens core

Berkembang dari learner centered desaignya berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik.
 The areas living core

Bentuk desain ini dipandang sebagai core desain yang paling murni dan cocok untuk program
pendidikan umum.

 The sosial problems core

Bersifat terbuka untuk penyempurnaan pada setiap sat, agar tetap mutakir dan relevandengan
perkembangan masyarakat.

1. E. Penutup

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses siklus yang tidak pernah ada titik awal dan
akhirnya. sebab, pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang bertumpu pada unsure-
unsur dalam kurikulum, yang didalamnya meliputi tujuan, metode, material, penilaian dan balikan
(feed back).

Desain kurikulum yang dijabarkan dalam makalah ini adalah:

 Subject Centered Curriculum (Berpusat pada Bahan Ajar)


 Learner Centered  Design (Berpusat pada  Peranan  Siswa)
 Problems Centered  Design (Berpusat pada Masalah yang Dihadapi Masyarakat)

===== 000 =====

REFERENSI

Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata,  Nana S. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

You might also like