You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN ORAL HYGIENE DI RUANG


MELATI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh:
Lelyani Bella Hadiastuti, S.Kep NIM 182311101100
Yuliani Sasmita, S.Kep NIM 182311101103
Joveny Meining Tyas, S.Kep NIM 182311101107
Wildatul Al Aluf NIM 182311101118
Sri Ariani NIM 182311101141
Laeli Anggraeni NIM 182311101138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Materi : Oral Hygiene
Sasaran : Pasien dan Keluarga di Ruang Melati RSD dr. Soebandi
Jember
Jam /waktu : 10.00 WIB-selesai
Hari/Tanggal : Jumat, 3 Mei 2019
Tempat : Ruang Melati RSD dr. Soebandi Jember

A. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti pendidikan Oral hygiene di harapkan peserta dapat menambah
pengetahuan tentang tata cara oral hygiene yang baik dan benar.

B. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, peserta dapat menjelaskan kembali
tentang:
1. Konsep oral Hygiene
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi oral hygiene
3. Macam-macam oral hygiene
4. Jenis-jenis oral hygiene
5. Tujuan oral hygiene
6. Dampak yang sering muncul
7. Pengkajian oral hygiene

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

D. Media dan Alat Peraga


Leaflat
G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 Pembukaan(5 Pendahuluan
menit) 1. Menyampaikan salam a. Membalas salam
2. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
3. Kontrak waktu c. Memberi respon

2 Inti Inti
(15 menit) Peserta menjelaskan : 1. Menanyakan yang
1. Konsep oral Hygiene belum jelas
2. Apa faktor-faktor yang 2. Aktif bersama
mempengaruhi oral hygiene 3. Menyimpulkan
3. Apa macam-macam oral 4. Membalas salam
hygiene
4. Apa jenis-jenis oral hygiene
5. Apa tujuan oral hygiene
6. Apa dampak yang sering
muncul
7. Pengkajian oral hygiene
3 Penutup Penutup
(10 menit) 1. Tanya jawab 1. Menanyakan
2. Tes akhir yang belum jelas
3. Menyimpulkan 2. Aktif bersama
hasilpenyuluhan 3. Menyimpulkan
4. Memberi salam penutup 4. Membalas salam
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Alamat : Jl. Kalimantan No.37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

Lampiran 2 : Berita Acara


BERITA ACARA

Pada hari ini, Jumat tanggal 3 Mei 2019 pukul 10.00-selesai WIB bertempat di
Ruang Melati RSD dr. Soebandi telah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan
mengenai Oral Hygiene.

Jember, 3 Mei 2019


Pembimbing Klinik
Ruang Melati
RSD dr. Soebandi Jember

Ns. Umayanah, S.Kep.


NIP. 19770611 200604 2 020
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Alamat : Jl. Kalimantan No.37. Telp./Fax (0331) 323450 Jember

Lampiran 2. Daftar Hadir


DAFTAR HADIR

Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai Oral Hygiene pada hari Jumat tanggal3 Mei
2019 pukul 10.00-selesai WIB bertempat di ruang Melati RSD dr. Soebandi.

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Jember, 3 Mei 2019


Pembimbing Klinik
Ruang Melati
RSD dr. Soebandi Jember

Ns. Umayanah, S.Kep.


NIP. 19770611 200604 2 020
Materi
PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR
1. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi
dan gusi (Clark, dalam Shocker, 2008). Dan menurut Taylor, et al (dalam Shocker,
2008), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir,
lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), oral hygiene merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat
dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk
pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri
harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, ddk (2005), pemberian asuhan
keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.

2. Tujuan
Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygieneadalah
sebagai berikut:
a. Mencegah penyakit gigi dan mulut
b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
c. Mempertinggi daya tahan tubuh
d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.

Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene,
adalah:
a. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

3. Bahaya kurangya kebersihan mulut


Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan
plak dan mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri
pada gigi karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama
kesehatan rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan
akumulasi bakteri penghasil asam pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi
menyebabkan kerusakan gigi (gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan
menginfeksi gusi menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah
kesehatan mulut, seperti sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain yang dapat
berdampak penurunan nafsu makan dianggap sebagai efek dari kesehatan rongga mulut
yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat dihindari hanya dengan
menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010).
4. Cara menjaga oral hygiene
Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam
menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:
a. Sikat gigi
Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur
dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horisontal adalah
umum dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian
lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Pada pasien yang tidak
sadar, sikat gigi diganti dengan kain pembungkus handuk atau kasa pada ujung batang
jari. Pasta gigi membantu tetapi tidak perlu.
b. Kumur-kumur antiseptik
Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur, seperti
metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0% atau merek dagang
lasterin yang mudah didapatkan di toko-toko. Kumur-kumur yang lebih murah dan
cukup efektif adalah dengan air garam hangat.
c. Dental flos atau benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di
sela-sela gigi.
d. Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta
candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.

5. Cara perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat


kesadaran
Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan
penurunan tingkat kesadaran, sebagai berikut:
a. Peralatan
1) Air segar
2) Spatel lidah dengan bantalan atau spons (bisaa menggunakan sendok dibaluti
kasa)
3) Handuk wajah, handuk kertas
4) Kom kecil
5) Bengkok
6) Gelas dengan
7) Sarung tangan sekali pakai
b. Prosedur tindakan
1) Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada
pasien
2) Dekatkan alat-alat
3) Cuci tangan
4) Kemudian sebaiknya dan disarankan menggunakan sarung tangan
5) Inspeksi rongga mulut
6) Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur,
7) Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok (atau mangkok boleh)
di bawah dagu.
8) Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah yang
sudah dibaluti kassa (boleh diganti sendok) dengan memasukkan tong spatel
secara cepat tetapi lembut (Jangan memaksa).
9) Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air
segar. Bersihkan permukaan pengunyah dan permukaan dalam pertama.
Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi
hindari menyebabkan reflex muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air
dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
10) Jelaskan kepada pasien bahwa tindakan telah selesai.
11) Lepaskan sarung tangan.
12) Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
13) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.

6. Bahaya oral hygiene buruk terhadap penyakit sistemik.


Beberapa studi klinis terbaru menunjukkan hubungan langsung antara kebersihan
mulut yang buruk (bakteri dan infeksi rongga mulut) dan penyakit sistemik (Wikipedia
(2010), yaitu:
a. Penyakit kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke)
b. Bakteri pnemonia (infeksi saluran pernafasan)
c. Komplikasi diabetes
d. Osteoporosis (tulang keropos)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum.
Jakarta: EGC.

Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC.

Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC.

You might also like