Professional Documents
Culture Documents
I. PENGKAJIAN
A. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
1. Nama KK : Tn. Untung
2. Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 53 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Swasta ( Pedagang )
7. Alamat : RT 01 RW 02 Desa Gunungreja, Dusun Kauman,
Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap
8. Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
9. Jumlah Anggota : 6 orang
10. Tgl Pengkajian : 16 September 2009 pukul 12.30 Wib
B. Tipe Keluarga
Jenis Keluarga ini adalah tipe keluarga inti.
C. Genogram
1
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki
D. Suku Bangsa
Suku bangsa ayah : Jawa
Suku bangsa ibu : Jawa
Adat dan kebudayaan yang menpengaruhi sikap hidup dan perilaku dalam
bidang kesehatan adalah : budaya Jawa
E. Agama
Keluarga (semua anggota keluarga) memeluk agama Islam dan taat
menjalankan agamanya.
2
Keluarga Tn. Untung makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk,
sayur, kadang-kadang dengan buah pada musim buah, susu kadang-
kadang saja. Makanan anak Tn. Untung (Bayu Aditya) tidak
dipisahkan dari anggota keluarga yang lain serta tidak ada makanan
pantangan dalam keluarga kecuali Bayu Aditya tidak dibolehkan
makan es dan gorengan terlalu banyak.
b. Minum
Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang
sudah dimasak 6 – 8 gelas perhari untuk pagi hari dan sore hari kadang
minum teh manis. Tn. Untung dan istrinya senang minum kopi saat
pagi hari sedangkan anak Bayu Aditya tidak senang minum manis-
manis.
c. Cara mengolah makanan
Ny. Sri Hartati (istri Tn. Untung) biasa memasak makanan sendiri
untuk keluarga, cara memasak biasanya dicuci dulu baru dipotong.
d. Cara penyajian
Makanan yang telah dimasak disajikan tertutup di meja, bila ada sisa
ditutup dengan penutup makanan.
e. Pola aktifitas dan istirahat
Kebiasaan istirahat tidur keluarga Tn. Untung tidak sama karena
aktivitas yang berbeda. Keluhan tidur tidak ada kecuali bila sedang
kambuh sesak nafasnya anak Bayu Aditya sulit untuk tidur terutama
malam hari.
f. Pola eliminasi
Anggota keluarga Tn. Untung mempunyai kebiasaan BAB 1-2 kali
sehari dan BAK 3 – 4 kali sehari. Anggota keluarga Tn. Untung saat
ini tidak mempunyai gangguan pola eliminasi.
g. Rekreasi
3
Keluarga Tn. Untung jarang untuk berekreasi atau melakukan
perjalanan jauh bersama-sama karena Tn. Untung seorang pedagang
dan istri sering membantu beliau terutama saat hari libur.
h. Pemanfaatan waktu senggang
Waktu senggang digunakan untuk mengobrol atau menonton tv
bersama-sama.
i. Hygiene perseorangan
Semua anggota keluarga biasa mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
sehari dan mencuci rambut 1 – 2 kali seminggu.
4
c. Sumber air minum
Keluarga menggunakan PDAM sebagai sumber air minum, kualitas air
baik tidak berwarna dan tidak berbau.
Denah Rumah :
2 U
3 4 7
1 5 6
Keterangan :
1) Dapur
2) Kamar mandi / WC
3) Ruang tidur
4) Ruang tidur
5) Ruang keluarga
6) Ruang tamu
7) Ruang tidur
d. Jamban keluarga
e. Pembuangan SPAL
Pembuangan limbah langsung dialirkan menuju sumur/lubang peresapan
yang berjarak 5 meter dari rumah.
f. Halaman rumah
Halaman rumah berbatasan langsung dengan jalan umum desa. Saat
kunjungan halaman rumah tampak bersih, tidak tampak sampah berserakan.
5
g. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah merupakan lingkungan pedesaan, perabotan rumah
baik, dapur, wc dan kamar mandi tampak bersih.
h. Fasilitas
Fasilitas ibadah berjarak ± 100 meter dari rumah, fasilitas kesehatan ± 800
meter berupa puskesmas induk, bidan desa ± 300 meter dan warung/toko
berjarak ± 300 meter.
L. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
6
Keluarga Tn. Untung menggunakan bahasa jawa dalam komunikasi
sehari-hari. Tidak ada perkumpulan rutin keluarga tetapi keluarga biasa
berkumpul dalam hari-hari besar agama atau kadang-kadang menonton
televisi bersama.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu
c. Struktur Peran
Anggota keluarga Tn. Untung mempunyai peran masing-masing.
d. Struktur Budaya
Keluarga Tn. Untung menganut nilai dan norma Jawa dan selama ini tidak
ada masalah dalam keluarga.
M. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan antara anggota keluarga berjalan harmonis, saling menghargai
satu sama lain, dan saling memberikan dukungan pada anggota keluarga.
Keluarga saling menyayangi dengan pola asuh bebas terbatas.
b. Fungsi sosial
Interaksi dalam keluarga berlangsung baik tanpa norma-norma kaku dan
memaksa tiap-tiap anggota keluarga, tidak ada disiplin keras dalam
kehidupan keluarga. Interaksi keluarga dengan masyarakat berlangsung
baik.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pada keluarga Tn. Untung bila ada anggota keluarga yang sakit, jarang
untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan
lain kadang-kadang membeli obat sendiri di warung.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn. Untung adalah 4 orang.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cukup.
7
N. Stress dan Fungsi Keluarga
a. Stres jangka panjang
Tn. Untung merasa tidak ada masalah atau stres yang berkepanjangan
b. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap stressor
Kalau ada keluhan penyakit jarang memeriksakan diri, cukup membeli
obat di warung.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga bermusyawarah dalam upaya menyelesaikan masalah apabila
ada.
8
Keluarga mengatakan bahwa Tn. Untung sekeluarga dalam keadaan
sehat-sehat saja dan tidak pernah menderita suatu penyakit yang
parah.
2. Penyakit keturunan
Tn. Untung mengatakan bahwa ada penyakit keturunan yaitu sesak
nafas (asma) dari pihak istrinya (Ny. Sri Hartati) yaitu ayahnya
3. Penyakit kronis/menular
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular.
4. Kecacatan anggota keluarga
Tn. Untung mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang
menderita kecacatan.
5. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit maka diobati
dengan obat-obat dari warung saja.
9
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
III. PERENCANAAN
a. Penentuan Prioritas Masalah
1. Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit dan cara perawatannya
10
Ancaman Kesehatan terhadap masalah
kesehatan
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1/2 Sumber daya ada, sumber
dapat diubah : dana ada, fsilits kesehatan
sebagain memadai hanya saja
pengetahuan keluarga
tentang penyakit kurang
juga
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Bukan merupaka keluarga
dicegah : cukup high risk dan juga masalah
sudah cukup pelik.
4. Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Keluarga merasakan
masalah : Masalah adanya masalah tetapi
dirasakan tapi tidak tidak perlu ditangani
perlu segera dengan segera
ditangani
Jumlah 2 1/3
11
b. Berdasar pada scoring diatas maka dapat ditentukan prioritas diagnosa
keperawatan yang timbul yaitu :
1. Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit dan cara perawatannya
2. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun
keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya
c. Perencanaan Keperawatan
Rencana
No Tujuan Tindakan
Diangosa
1 Resiko Tujuan jangka panjang 1. Jelaskan tentang
perubahan Setelah diberikan perawatan selama 1 perubahan
pola nafas minggu tidak terjadi perubahan pola gangguan pola
berhubungan nafas (sesak nafas) pada Ny. S nafas pada keluarga
dengan 2. Jelaskan kepada
ketidakmamp Tujuan jangka pendek keluarga cara-cara
uan keluarga 1. Keluarga mengetahui masalah mengatasi
mengenal perubahan pola nafas pada Ny. S perubahan pola
masalah 2. Keluarga mengetahui cara-cara nafas pada Ny. S
kesehatan mengatasi agar tidak terjadi 3. beri penguatan
karena perubahan pola nafas pada Ny. S positif atas usaha-
kurangnya usaha yang telah
pengetahuan Kriteria hasil dilakukan keluarga
keluarga 1. Keluarga mampu menyebutkan untuk menghindari
tentang tanda-tanda dan gejala perubahan terjadinya
penyakit dan pola nafas pada y. S perubahan pola
cara 2. keluarga menyebutkan cara-cara nafas pada Ny. S
perawatannya mengatasi agar tidak terjadi
perubahan pola nafas pada NY. S
12
2 Koping a. Tujuan jangka panjang 1. Jelaskan tentang
keluarga tidak Setelah diberikan perawatan selama 3 tempat-tempat
efektif minggu koping keluarga berubah pelayanan
berhubungan kearah yang lebih efektif kesehatan yagn bias
dengan dikunjungi oleh
ketidakmamp b. Tujuan jangka pendek keluarga
uan keluarga 1. Keluarga mengetahui tempat- 2. Jelaskan kepada
untuk tempat pelayanan kesehatan yang keluarga tentang
memanfaatkan bias dikunjungi apabila Ny. S cara memilih
fasilitas sedang mengalami penyakit tempat pelayanan
kesehatan 2. Keluarga mampu memilih tempat kesehatan sesuai
karena pelayanan kesehatan yang sesuai dengan masalah
terbatasnya yang di hadapi
pengetahaun c. Kriteria hasil 3. Beri penguatan
keluarga 1. Keluarga mampu menyebutkan positif atas usaha-
tentang tempat-tempat pelayanan kesehatan usaha yang telah
penyakit dan yang dianjurkan dilakukan keluarga
cara 2. keluarga memeriksakan diri ke dalam mengatasi
pengobatanny tempat pelayanan kesehatan yang masalah.
a dianjurkan sesuai dengan masalah
yang dihadapi
13
1 Kunjugan I S : Keluarga mengatakan
Rabu, 3 Juli 2009 bahwa penyakit asama
Menggali pengetahuan merupakan penyakit
keluarga tentang tentang keturunan dalam keluarga
penyakit asma dan cara Keluarga mengerti penyebab
penanganannya asma
Menjelaskan kepada keluarga
tentang cara-cara mengatasi O : Keluarga tertarik terhadap
gangguan pola nafas ( sesak cara penanganan asma
nafas ) dirumah
Keluarga menyebutkan cara-
cara mengatasi gangguan
pola nafas pada pasien asma.
P : Intervensi dilanjutkan
14
2 Kunjungan III S : Keluarga mengatakan bahwa
Jum’at, 5 Juli 2009 Ny. S tidak mengalami sesak
Melakukan evaluasi hasil nafas
penaatalaksanaan kegiatan
Terminasi kegiatan O : Ny. S tidak mengalami sesak
nafas selama 1 minggu
A : Masalah teratasi
15