You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR CLAVICULA

Definisi:
Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh atau
hantaman langsung ke bahu. Lebih dari 80% fraktur ini terjadi pada sepertiga tengah
atau proksimal klavikula.

Tanda:
Klavikula membantu mengangkat bahu ke atas, ke luar, dan ke belakang thorax. Maka
bila klavikula patah, pasien akan terlihat dalam posisi melindungi-bahu jatuh ke bawah
dan mengimobilisasi lengan untuk menghindari gerakan bahu.

Penanganan:
Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya dengan cara
reduksi tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan
berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur
ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila
dipergunakan strap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk
mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran
darah dan saraf kedua lengan harus dipantau. Fraktur 1/3 distal klavikula tanpa
pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling dan pembatasan
gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya ligamen
korakoklavikular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan reduksi terbuka
dan fiksasi interna.

Komplikasi:
Komplikasi fraktur klavikula meliputi trauma saraf pada pleksus brakhialis, cedera vena
atau arteria subklavia akibat frakmen tulang, dan malunion (penyimpangan penyatuan).
Malunion merupakan masalah kosmetik bila pasien memakai baju dengan leher rendah.

Pendidikan Kesehatan:
Pasien diingatkan untuk tidak menaikkan lengan lebih tinggi dari bahu sampai ujung
patahan tulang mengalami penyatuan (sekitar 6 minggu) namun didorong untuk
melakukan latihan siku, pergelangan tangan dan jari-jari untuk mencapai gerakan bahu
yang sempurna. Aktivitas berlebihan harus dibatasi kurang lebih selama 3 bulan.

MALUNION
Malunion merupakan suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam
posisi yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring. Komplikasi seperti ini
dapat dicegah dengan melakukan analisis yang cermat sewaktu melakukan reduksi, dan
mempertahankan reduksi itu sebaik mungkin terutama pada masa awal periode
penyembuhan.

Gibs yang menjadi longgar harus diganti seperlunya. Fragmen-fragmen tulang yang
patah dan bergeser setelah direduksi harus diketahui sedini mungkin dengan melakukan
pemeriksaan radiografi serial. Keadaan ini harus dipulihkan kembali dengan reduksi
berulang dan imobilisasi, atau mungkin juga dengan tindakan operasi.

Penanganan konservatif dan operatif fraktur clavicula


1/3 Tengah
Klasifikasi fraktur klavikula
1. Fraktur mid klavikula ( Fraktur 1/3 tengah klavikula)
paling banyak ditemui
terjadi medial ligament korako-klavikula ( antara medial dan 1/3 lateral)
mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung ( dari lateral bahu)
2. Fraktur 1/3 lateral klavikula
fraktur klavikula lateral dan ligament korako-kiavikula, yang dapat dibagi:
• type 1: undisplaced jika ligament intak
• type 2 displaced jika ligamen korako-kiavikula rupture.
• type 3 : fraktur yang mengenai sendi akromioklavikularis.
Mekanisme trauma pada type 3 biasanya karena kompresi dari bahu.
3. Fraktur 1/3 medial klavikula
Insiden jarang, hanya 5% dan seluruh fraktur klavikula.
Mekanisme trauma dapat berupa trauma langsung dan trauma tak langsung pada bagian
lateral bahu yang dapat menekan klavikula ke sternum . Jatuh dengan tangan terkadang
dalam posisi abduksi.
Pemeriksaan Klinis
Fraktur klavikula sering terjadi pada anak-anak. Biasanya penderita datang dengan
keluhan jatuh dan tempat tidur atau trauma lain dan menangis saat menggerakkan lengan.
Kadangkala penderita datang dengan pembengkakan pada daerah klavikula yang terjadi
beberapa hari setelah trauma dan kadang-kadang fragmen yang tajam mengancam kulit.
Ditemukan adanya nyeri tekan pada daerah klavikula.
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan rontgen anteroposterior dan klavikula biasanya dapat membantu
menegakkan diagnosis dan fraktur. Fraktur biasanya terjadi pada 1/3 tengah dan fragmen
luar terletak dibawah fragmen dalam. Fraktur pada 1/3 lateral klavikula dapat terlewat
atau tingkat pergeseran salah dikira kecil, kecuali kalau diperoleh foto tambahan pada
bahu.
Indikasi Operasi
• Fraktur terbuka.
• Fraktur dengan gangguan vaskularisasi
• Fraktur dengan “scapulothorcic dissociation” (floating shoulder)
• Fraktur dengan displaced glenoid neck fraktur.
Patofisiologi
Pada fraktur sepertiga tengah klavikula otot stemokleidomastoideus akan menarik
fragmen ragmen medial keatas sedangkan beban lengannya akan menarik fragmen lateral
ke bawah. Jika fraktur terdapat pada ligament korako-klavikula maka ujung medial
klavikula sedikit bergeser karena ditahan ligament ini.
Fraktur yang terjadi kearah medial terhadap fragment maka ujung luar mungkin tampak
bergeser kearah belakang dan atas, sehingg membentuk benjolan dibawah kulit.
Teknik penanganan terapi konserfatif dan operasi
Penatalaksanaan Fraktur Klavikula
Fraktur 1/3 tengah
Undisplaced fraktur dan minimal displaced fraktur diterapi dengan menggunakan sling,
yang dapat mengurangi nyeri.
Displaced fraktur fraktur dengan gangguan kosmetik diterapi dengan menggunakan
commersial strap yang berbentuk angka 8, untuk menarik bahu sehingga dapat
mempertahankan alignment dan fraktur. Strap harus dijaga supaya tidak terlalu ketat
karena dapat mengganggu sirkulasi dan persyarafan. Suatu bantal dapat diletakkan di
antara scapula untuk menjaga tarikan dan kenyamanan. Jika commersial strap tidak dapat
digunakan balutan dapat dibuat dari “tubular stockinet”, ini biasanya digunakan untuk
anak yang berusia <10 tahun.
Pemakaian strap yang baik:
1. menarik kedua bahu, melawan tekanan dipusat, dan daerah interscapula selama
penarikan fraktur.
2. tidak menutupi aksila, untik kenyamanan dan hygiene.
3. menggunakan bantalan yang bagus.
4. tidak mengganggu sirkulasi dan persyarafan kedua lengan.
Plating Clavikula
Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos permukaan superior clavikula.
Hindari flap kulit undermining dan kerusakan saraf supraklavikula. Hindari juga diseksi
subperiosteal pada fracture site.
Lakukan reduksi fragmen fraktur jika memungkinkan pasang lag screw melintasi fraktur.
Plate diletakkan di sisi superior clavikula dengan 3 screw pada masing-masing sisi fraktur
untuk mencapai fiksasi yang solid.
Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka operasi ditutup dengan jahitan
subcuticular.
Fraktur lateral
Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling.
Displaced fraktur dapat diterapi dengan sling atau dengan open reduction dan internal
fiksasi. Jika pergeseran lebih dan setengah diameter klavikula harus direduksi dan
internal fiksasi. Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam beberapa
kasus rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu karena itu terapi diindikasikan melalui
insisi supraklavikular, fragmen diaposisi dan dipertahankan dengan pen yang halus, yang
menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah luar dan akromion dan kemudian
kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan dengan kain gendongan selama 6 minggu
dan sesudah itu dianjurkan melakukan pergerakan penuh.
Komplikasi operasi
Komplikasi dini
• kerusakan pada pembuluh darah atau saraf ( jarang terjadi)
Komplikasi lanjut
• non-union : jarang terjadi dapat diterapi dengan fiksasi interna dan pencangkokan
tulang yang aman.
• mal-union :
1. meninggalkan suatu benjolan, yang biasanya hilang pada waktunya.
2. untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat menjalani
terapi yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah anastesi dan
dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips yang mengelilingi
dada ( wirass)
• kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk
menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu berbulan-
bulan untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.
Mortalitas
Pada umumnya kecil
Perawatan Pascabedah
Rehabilitasi
Commersial strap yang berbentuk angka 8, harus di follow up apakah sudah cukup
kencang. Strap ini harus dikencangkan secara teratur. Anak anak <10 tahun
menggunakan strap atau splint selama 3-4 minggu sampai bebas nyeri, sedangkan orang
dewasa biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu.
Pasien dianjurkan untuk melakukan pergerakan seperti biasa begitu nyeri berkurang
(strap/splint/sling sudah dilepas).
LANDASAN TEORI

A. Pengertian

Menurut A. Samik Wahab (2000) Fractur adalah dimana hilangnya kontinuitas jaringan
tulang fractur klavikula pada bayi terdapat 1,5 – 3% dari persalinan pervaginam fractur
ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan
trauma tulang lainnya.

B. Etiologi (Sarwono Prawirohardjo, 2005)

Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah :

a. Bayi yang berukuran besar


b. Distosia bahu
c. Partus dengan letak sungsang
d. Persalinan traumatic
C. Gejala (A. Samik Wahab, 2000)

Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, walau kadang-
kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total secara klinis fraktur jenis greenstick sering
tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 – 2 mg kemudian
setelah teraba adanya pembentukan kalus.

Beberapa gejala klinis fractur klavicula greenstick :

1. Gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama.


2. Refleks moro asimetris.
3. Bayi akan menangis pada perabaan kalvicula.
4. Gerakan pasif tangan yang sakit.
5. Riwayat persalinan yang sukar.

Jenis fraktur klavicula yang sakit :

1. Adanya crepitasi.
2. Deformitas pada tulang klavikula yang sakit.
Selengkapnya silahkan DOWNLOAD

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR


Published On 21 Dec 2009 By 1001skripsi. Under KESEHATAN, NEWS. Tags: Ada,
bayi, bayi baru lahir, dan, DAN KEBUTUHAN, DAN KOLABORASI, DAN
MASALAH, Definisi, dengan, DISERTATION, fraktur, greenstick, JUDUL, kalus,
kanan, Kebidanan, KESEHATAN, kesehatan anak, KTI, lainnya, Mata, Nadi, nutrisi,
Pada, ransel, rawat, refleks, samik, sarwono, sisi, sukar, tidak, V. PERENCANAAN,
VI 1001skripsiKESEHATANNEWSAdabayibayi baru lahirdanDAN
KEBUTUHANDAN KOLABORASIDAN
MASALAHDefinisidenganDISERTATIONfrakturgreenstickJUDULkaluskananKebidana
nKESEHATANkesehatan
anakKTIlainnyaMataNadinutrisiPadaranselrawatreflekssamiksarwonosisisukartidakV.
PERENCANAANVI
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP NY
“R” DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA
A. Pengertian
Menurut A. Samik Wahab (2000) Fractur adalah dimana hilangnya kontinuitas jaringan
tulang fractur klavikula pada bayi terdapat 1,5 – 3% dari persalinan pervaginam fractur
ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan
trauma tulang lainnya.
B. Etiologi (Sarwono Prawirohardjo, 2005)
Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah :
Bayi yang berukuran besar
Distosia bahu
Partus dengan letak sungsang
Persalinan traumatic
C. Gejala (A. Samik Wahab, 2000)
Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, walau kadang-
kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total secara klinis fraktur jenis greenstick sering
tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 – 2 mg kemudian
setelah teraba adanya pembentukan kalus.
Beberapa gejala klinis fractur klavicula greenstick :
Gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama.
Refleks moro asimetris.
Bayi akan menangis pada perabaan kalvicula.
Gerakan pasif tangan yang sakit.
Riwayat persalinan yang sukar.
Jenis fraktur klavicula yang sakit :
Adanya crepitasi.
Deformitas pada tulang klavikula yang sakit.
Hasil pemeriksaan
Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur.
Krepitasi.
Pergerakan lengan berkurang.
Iritable selama pergerakan lengan.
Diagnosis RO tidak selalu diindikasikan :
80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan hasil pemeriksaan yang minimal.
D. Diagnosis pasti dibuat dengan palpasi serta rontgen (American College Of Surgenons,
1983)
Penatalaksanaan
Bayi jangan banyak digerakkan.
Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit dan abduksi lengan dalam stan hoera
menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband.
Rawat bayi dengan hati-hati.
Nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu
cara pemberian ASI dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet).
Rujuk bayi ke rumah sakit.
Umunya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8
minggu) terbentuk tulang normal.
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA
BAYI BARU LAHIR NY “R”DENGAN
FRAKTUR KLAVIKULA
DI RB KASIH BUNDA
I. Pengumpulan Data Dasar
Tanggal 20 November 2007
Identitas
Bayi
Nama : Bayi Ny. Rantika
Tanggal Lahir : 20 November 2007
Jam Lahir : 10.00 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Orang Tua
Nama istri : Ny. Riantika Nama Suami : Tn. Dedi
Umur : 21 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Palapa 2 Alamat : Jl. Palapa 2
15 A Metro 15 A Metro
Keluhan Utama
Bayi Ny. “R” lahir spontan pervaginam, letak sungsang dengan fraktur klavikula.
Ibu mengatakan bayi menangis pada perabaan tulang klavikula, gerakan tangan kanan
dan kiri tidak sama, suhu tubuh 38,3o C dan BB : 3500 gram.
Riwayat Persalinan
Persalinan ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Pervaginam, dengan distosia bahu karena letak sungsang
Tempat persalinan : RB. Kasih Bunda
Lama Persalinan : Kala I : 8 jam
Kala II : 20 menit
Kala III : 15 menit
Masalah yang terjadi selama persalinan : Tidak ada
Keadaan air ketuban : Jernih
Keadaan umum BBL : Kelahiran tunggal
Usia kehamilan saat melahirkan + 40 minggu
PEMERIKSAAN FISIK
Nilai APGAR
No Aspek yang dinilai 0 1 2 Waktu
1. Frekuensi denyut Tidak ada Kurang dari Lebih dari 1 1
jantung 100 100
2. Usaha bernafas Tidak ada Lembar Menangis 1 2
teratur kuat
3. Tonus otot Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif 1 1
flexi sedikit
4. Reaksi terhadap Tidak ada Gerakan Menangis 2 2
rangsangan sedikit
5. Warna kulit Biru / pucat Tubuh Seluruh tubuh 1 2
kemerahan kemerahan
ekstremitas
biru
6 8
Antropometrik
Berat badan : 3500 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lila : 9,5 cm
Refleks
Moro : Tidak sama antara kedua tulang klavikula kanan dan kiri
Tonic neak : Ada
Palmargrap : Ada
Menangis : Bayi menangis saat dirangsang
Tanda vital
Suhu : 38,3oC
Nadi : 120x/menit
Pernapasan : 40x/menit
Kepala
Sinteris : tidak ada kelainan yang dialami
Ubun-ubun besar : cembung
Ubun-ubun kecil : tidak ada
Caput succedenum : tidak ada
Cephal hematoma : tidak ada
Sutura : tidak ada moulage
Luka di kepala : tidak ada
Kelainan yang dijumpai : tidak ada kelainan
Mata
Posisi : simetris kanan dan kiri
Kotoran : tidak terdapat kotoran
Perdarahan : tidak terdapat perdarahan
Bulu mata : ada
Hidung
Lubang hidung : Terdapat 2 lubang kanan dan kiri
Cuping hidung : ada, kiri dan kanan simetris
Keluaran : tidak ada
Mulut
Simetris : atas dan bawah
Palatum : tidak ada celah
Saliva : tidak ada hipersaliva
Bibir : tidak ada labio skizis
Gusi : merah, tidak ada laserasi
Lidah bintik putih : lidah bintik putih tidak ada
10. Telinga
Simetris : kanan dan kiri
Daun telinga : ada kanan dan kiri
Lubang telinga : ada, kanan dan kiri berlubang
Keluaran : tidak ada
11. Leher
Kelainan : tidak ada kelainan
Pergerakan : dapat bergerak ke kanan dan ke kiri
12. Dada
Simetris : simetris kanan dan kiri
Pergerakan : bergerak waktu bernafas
Bunyi nafas : nafas lambat teratur
Bunyi jantung : teratur
Frekuensi jantung : 100x/menit
13. Perut
Bentuk : simetris
Bising usus : teratur
Kelainan : tidak ada kelainan
14. Tali pusat
Pembuluh darah : 2 arteri dan 1 vena
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Kelainan : tidak ada kelainan
15. Kulit
Warna : kemerahan
Turgor : (+) ada
Lanugo : ada
Vernik kaseosa : ada
Kelainan : tidak ada kelainan
16. Ekstremitas
Tangan : gerakan tangan terbatas antara kanan dan kiri
Kaki : simetris
Gerakan : ada
Kuku : lengkap
Bentuk kaki : lurus
Bentuk tangan : lurus
Kelainan : tidak ada
II. Interprestasi Data Dasar
Diagnosa
Bayi Ny. “R” lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula.
Dasar :
Bayi lahir sungsang pervaginam tanggal 20 November 2007 Pukul 10.00 WIB.
Bergerak pada daerah klavikula dextra.
Pada klavikula dextra tampak merah.
Adanya krepitasi.
Masalah
Gangguan pola aktivitas
Dasar : a. Adanya fractur klavicula dextra
b. Gerakan tangan kanan bayi terbatas
Kurangnya pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
Dasar : a. Bayi menangis terus / rewel
b. Tampak bengkak pada daerah klavikula dextra
Kurangnya pengetahuan orang tua tentang keadaan anaknya
Dasar : a. Ibu tampak cemas dengan keadaan anaknya
b. Ibu bertanya tentang keadaan anaknya
Kebutuhan
Penyuluhan kepada ibu tentang perawatan bayi dengan fraktur klavikula
Dasar : a. Bayi rewel pada saat adanya pergerakan
b. Adanya krepitasi
Anjurkan kepada ibu
Dasar : a. Bayi baru lahir
b. Bayi belum diberi ASI
Perawatan tali pusat
Dasar : a. Bayi lahir sungsang pervaginam tanggal 20 November 2007 Pukul 10.00
WIB
b. Tali pusat masih basah
III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Potensial terjadinya kelainan pertumbuhan tulang kalvikula yang tidak sama antara kanan
dan kiri.
Dasar : a. Bengkak dan merah pada kulit daerah klavikula dextra
b. Adanya krepitasi

IV. Identifikasi Masalah Dan Kebutuhan Penanganan Segera Dan Kolaborasi


Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan tentang fractur
klavikula.
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat.
Ampisilin inj 3 x 125 mg, sanmal drop 3 x 0,3 mL
V. Perencanaan
Lakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra.
Memasang elastis verban pada klavikula bayi.
Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit.
Abduksi lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel
perban.
Batasi Pergerakan Bayi
Bayi jangan banyak digerakkan.
Bayi jangan terlalu sering digendong.
Observasi tanda vital bayi
Suhu
Nadi
Pernafasan
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi
Ampisilin
Sanmal drop
Beri posisi yang nyaman
Jelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya
Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI
Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau.
VI. Pelaksanaan

Pada tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB


Melakukan fiksasi pada daerah clavikula dextra sesuai dengan advis dokter
Memasangkan elastis verban pada daerah klavikula bayi yang sakit dengan posisi 600
dan siko 900 dengan posisi flexi.
Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit untuk meminimalkan pergerakan pada
daerah bahu yang sakit sehingga proses penyembuhannya lebih cepat.
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil temp : 370C pernafasan
36x/menit, pols 120x/menit.
Pemberian terapi sesuai advis dokter
Ampisilin inj 3x 125 mg
Sanmal drop 3x 0,3 mL
Memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada ibu tentang bayi dan bagaimana
perawatannya sehari-hari, yaitu :
Mempertahankan posisi yang benar dan hangat bagi bayi.
Mengatur posisi yang nyaman untuk bayi.
Mengganti popok setelah bayi Bak dan BAB.
Menganjurkan pada ibu jangan sering mengangkat bayi.
Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif.
Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI eksklusif yaitu dengan tidak memberikan
makanan lain selain ASI.
Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau, daun katuk, bayam,
sawi, dan lain-lain.
Menjelaskan kepada ibu perban boleh dibuka setelah 3-6 minggu dan masa pembentukan
tulangnya 6-12 bulan.
VII. Evaluasi

Pada tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB


Bidai masih terpasang.
Suhu bayi kembali normal.
Bayi tidak rewel lagi.
Kebutuhan istirahat / tidur terpenuhi.
Ibu sudah mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke-2
Tanggal 21 November 2007
S : a. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan.
b. Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya.
c. Ibu mengatakan anaknya BAB 3x.
d. Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang.
e. Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong.
O : a. Refleks
Rooting : (+)
Suckling Refleks : (+)
Swallowing : (+)
Moro : (+)
b. Pergerakan tangan baik, simetris antara kanan dan kiri.
c. Tali pusat terawat baik dan masih basah.
d. Perut bayi tidak kembung.
e. Tanda-tanda vital
RR : 40x/menit BB : 3500 gram
Suhu : 370C
Nadi : 110x/menit
f. Eliminasi
BAB : 3x/hari
BAK : 8x/hari
A : Diagnosa
Bayi baru lahir umur 1 hari
Dasar : Bayi lahir spontan, tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : a. Perawatan tali pusat
b. Perawatan pada ibu dan keluarga tentang
1. Personal hygiene bayi
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Pertahankan suhu tubuh bayi
c. Perawatan bayi sehari-hari
P : a. Mandikan bayi 2x sehari
b. Merawat tali pusat
c. Berikan penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang :
1. Mengurangi aktivitas pada bayi
2. Tidak terlalu sering mengangkat bayi
3. Pemberian elastis verban
Hari ke-4
Tanggal 23 November 2007
S : a. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 16 jam.
b. Ibu mengatakan bayinya BAK + 7-8 kali sehari, BAB 2-3x sehari
c. Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja setiap jam.
O : a. Keadaan Umum Bayi Baik
b. Tanda-Tanda Vital
RR : 50x/menit BB : 3500 gram
Suhu : 370C
Nadi : 130x/menit
c. Pergerakan tangan baik
d. Tali pusat masih basah
A : Diagnosa
Bayi baru lahir normal umur 3 hari
Dasar : Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : 1. Perawatan Bayi sehari-hari.
2. Pemberian ASI eksklusif.
P : 1. Lakukan perawatan bayi sehari-hari
2. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Ajarkan pada ibu perawatan tali pusat.
Hari ke-6
Tanggal 25 November 2007
S : a. Ibu mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik dan tidak rewel.
b. Ibu mengatakan bayinya BAK dan BAB lancar.
c. Ibu mengatakan bayinya tidur selama + 16 jam.
O : a. Keadaan Umum Bayi Baik
Tanda-Tanda Vital
RR : 55x/menit BB : 3500 gram
Suhu : 370C
Nadi : 130x/menit
b. Pergerakan tangan baik
c. Tali pusat mulai kering
A : Diagnosa
Bayi baru lahir normal umur 5 hari
Dasar : Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : 1. Perawatan Bayi sehari-hari.
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dari umur 0-6 bulan.
P : 1. Lakukan perawatan bayi sehari-hari
2. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi dan perawatan bayi tentang :
a. Personal Hygiene
b. Pertahankan suhu tubuh bayi.
3. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
4. Anjurkan kepada ibu untuk membuka verban setelah benar-benar sembuh 3-6
minggu.

DAFTAR PUSTAKA
American college of surgenons. 1983. Perawatan dini penderita cedera. Yogyakarta :
Yayasan Essentia Medica.
Wahab, A. Samik. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. EGC
Mungkin ini yang anda cari :

Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

You might also like