Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The research was to know the effect of cooperative learning typed think pair square to
the students’ learning achievement. This was an experimental using experiment control
group desiagn, which was conducted at MTsN Kemantan in Jambi. This results showed
that: (1) There was a difference in learning achievement between students who learn
using cooperative learning typed think pair square and they who learn using
convensional learning, (2) there was signifcant effect of cooperative learning typed think
pair square to the students’ learning achievement.
Key words: Cooperative learning typed think pair square, Students’ learning
achievement
A. Latar Belakang
B. Pertanyaan Penelitian
C. Kajian Teori
Menurut Muslimin Ibrahim dkk (2000) kebanyakan pembelajaan model
kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku, jenis kelamin berbeda-beda.
4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
Eggen dan Kauchak (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Sedangkan unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif menurut
Lungdren (dalam Isjoni, 2007) adalah sebagai berikut :
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka "tenggelam atau
berenang bersama".
2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta
didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri
dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan
yang sama.
4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para
anggota kelompok.
5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selaa belajar.
7. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga
tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Muslimin
Ibrahim dkk, 2000).
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model Think Pair
Square. Think Pair Square memberikan kesempatan kepada siswa
mendiskusikan ide-ide mereka dan menyediakan sarana bagi mereka untuk
melihat metodologi pemecahan masalah lain. Jika salah satu pasangan siswa
tidak mampu menyelesaikan masalah, pasangan siswa lain sering dapat
menjelaskan jawaban mereka dan metodologis. Akhirnya, jika masalah yang
ditimbulkan tidak memiliki "benar" menjawab, dua pasang siswa dapat
mengabungkan hasil merka dan menghasilkan jawaban yang lebih
komprehensif.
Anita Lie (2004) memberikan langkah-langkah pelaksanaan Tipe Think
Pair Square yaitu :
1. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas
pada semua kelompok.
2. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
3. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan
berdiskusi dengan pasangannya.
4. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa
mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada
kelompok berempat.
Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta
bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan dan teknik ini adalah
optimalisasi partisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih
banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi
mereka kepada orang lain.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian
experimen ini menggunakan rancangan Experiment-control group design
sebagai berikut:
Tabel 1 : Rancangan Penelitian.
Kelas Treatment Tes
Eksperimen X T
Kontrol - T
Ket: X = Perlakuan berupa pembelajaran dengan model Think Pair
Square
T = Tes hasil belajar
4. Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis secara statistik. Pertama, dilakukan
analisis deskriptif untuk meilhat gambaran hasil belajar kedua kelompok
terdiri dari rata-rata, simpangan baku, dan variansi. Kedua, dilakukan
analisis inferensial menggunakan uji t untuk melihat perbedaan rata-rata
hasil belajar kedua kelompok.
F. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Square cukup baik dengn rata-rata 78.12 dan standar
deviasi 10.47.
2. Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Square terhadap hasil belajar matematika yang ditunjukkan dengan adanya
perbedaan yang signifikan secara statistik rata-rata hasil belajar antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
G. Rekomendasi
Penulis mengajukan saran sebagai pertimbangan bagi guru matematika
khususnya yang mengajar di kelas VIII, yaitu guru sebaiknya menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square, agar siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar dapat termotivasi dalam menyelesaikan
soal-soal latihan dan dapat memahami pelajaran secara mendalam.
H. Daftar Pustaka