Professional Documents
Culture Documents
Nama : Purwatiningsih
NIM : 081314014
Kelas :C
Kelompok :V
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten maka
dinyatakan diterima.
Mengetahui,
B. TUJUAN PERCOBAAN
C. LANDASAN TEORI
Asam askorbat dinamakan pula sebagai vitamin C yang berupa Kristal putih,
mempunyai rasa asam, tidak berbau. Dalam larutan vitamin C mudah rusak, karena
dioksidasi oksigen udara, lebih stabil dalam bentuk kristal kering. Memiliki struktur
yang mirip dengan struktur monosakarida, mengandung gugus enediol yang
melepaskan hidrogren terbentuk dehidroaskorbat. Asam askorbat dan
dehidroaskorbat, kedua-duanya fisiologis aktif.
Kekurangan vitamin C memberikan kelainan klinis berupa skorbat memberikan
kelainan pada rongga mulut, terutama gusi, pembuluh darah kapiler dan jaringan
tulang (Hardjasasmita, Pandjita, 1991 : 90-91)
Menurut Ir. Ali Khomzan (2010), berikut ini beberapa manfaat dan vitamin C,
yaitu:
Sumber vitamin C yang baik adalah buah-buahan dan sayuran segar. Bagian
buah dengan kandungan vitamin C terbanyak adalah bagian kulitnya, kemudian
bagian dagingnya dan terakhir bagian bijinya (Hardjasasmita, Pandjita, 1991 : 91).
2. Buret 50 mL 1 buah
4. Labu semprot
7. Batang pengaduk
1. Vitamin C
2. Aquadest
3. H2SO4 2 N
4. Iod 0,1 N
5. Na2S2O3
6. Amilum
7. Issue
8. Korek api
E. PROSEDUR KERJA
1. Sampel
5. Menitrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N sampai warna biru hilang
selama tiga kali titrasi
2. Blanko
4. Menitrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N sampai warna biru hilang
selama tiga kali titrasi
3. Untuk perbandingan
F. HASIL PENGAMATAN
1. Sampel
2. Blanko
titrasi tio
20 mL H2O + 5 mL H2SO4 2 N + 50 mL iod 0,1 N cokelat + amilum
larutan bening
3. Untuk perbandingan
G. ANALISIS DATA
N=2
Vrata2 smpl I =
= 31,5 mL
Vrata2 smpl II =
= 34,8 mL
Peny:
mg vit. C = (N.V)tio x
= 0,1 mek/ml x 1 ml x.
= 8,8 mg
= 29,04 mg
= x 100 %
= 9,68 %
H. PEMBAHASAN
Tujuan dan percobaan ini yaitu untuk menentukan kadar vitamin C dan
membandingkan jumlah volume natrium tiosulfat yang digunakan antara sampel yang
menggunakan vitamin C dengan sampel tanpa vitamin C. Vitamin C merupakan
vitamin yang mudah teroksidasi, mudah larut dalam air dan mudah rusak pada
temperature tinggi.
Sebelum dilarutkan dalam air, vitamin C digerus terlebih dahulu agar menjadi
serbuk halus sehingga lebih mudah larut. Aquades akan digunakan untuk melarutkan
vitamin C dipanaskan terlebih dahulu agar tidak ada lagi zat-zat pengotor yang dapat
mengganggu jalannya reaksi dan juga aquades yang dipanaskan tidak boleh terlalu
panas karena struktur vitamin C dapat rusak akibat suhu yang tinggi
Penggunaan Na2S2O3 lebih banyak oleh blanko dari sampel, karena iod telah
terikat oleh vitamin C, pada sampel sedangkan pada blanko tidak menggunakan
vitamin C. begitupun juga untuk perbandingan yang satu kali titrasi, sampel yang
menggunakan vitamin C lebih sedikit volume Na2S2O3 yang digunakan yaitu 95 mL
dibandingkan dengan blanko tanpa vitamin C yaitu 101,5 mL. hal ini disebabkan juga
karena iod telah terikat oleh vitamin C pada sampel.
Berdasarkan analisis data diperoleh kadar vitamin C yaitu 9,68 % yang berarti
bahwa nilai yang diperoleh jauh dari angka 100 %. Hal ini terjadi karena vitamin C
yang digunakan telah teroksidasi.
1. Kesimpulan
2. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan percobaan dan menutup dengan
baik vitamin C yang akan digunakan agar tidak teroksidasi
DAFTAR PUSTAKA
Evelyn, C Pearce. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia