You are on page 1of 1

‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫الر ِجي ِم بِس ِم‬

َّ ‫اهلل الرَّمْح َـ ِن‬ َّ ِ َ‫اهلل ِمن الشَّيط‬


‫ان‬ ِ ِ‫أَعوذُ ب‬
ْ ْ ْ َ ُْ
ِ ُ‫لسالَم علَي ُكم ورمْح ة‬
‫اهلل َو َبَر َكاتُ ْه‬ َ َ َ ْ ْ َ ُ َّ َ‫ا‬
ُّ ‫ب الْ َعالَ ِمنْي َو بِِه نَ ْستَعِنْي ُ َعلَى ُأم ْو ِر‬
‫الد ْنيَا َو الدِّيْ ِن‬ ِ ‫اَحْل م ُد‬
ِّ ‫ِهلل َر‬ َْ
ِ ‫َن حُم َّم ًدا رسو ُل‬ ِ ِ
‫اهلل‬ ْ ُ َ َ َّ ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إالَهَ إالَّ اهللُ َو أَ ْش َه ُد أ‬
‫ َوبَا ِر ْك َعلَى‬.‫ت َعلَى إِ ْبَر ِاهْي َم َو َعلَى ِآل إِ ْبَر ِاهْي َم‬ َ ‫صلَّْي‬
ٍ ِ ٍ
َ ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّم ـد َو َعلَى آل حُمَ َّم ـد َك َما‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ أ ََّما َب ْع ُد‬.‫ك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ِ ِ ‫حُمَ َّم ٍد َو َعلَى ِآل حُمَ َّم ٍد َك َما بَ َار ْك َـ‬
َ َّ‫ إِن‬،‫ت َعلَى إِ ْبَراهْي َم َو َعلَى ِآل إِ ْبَراهْي َم‬
Yang saya hormati Dewan Juri !
Yang saya hormati kawan-kawan peserta lomba !
Serta hadirin dan hadirat yang berbahagia !

Kita bersyukur kepada Allah swt, pada hari ini, berkat rahmat dan inayah Allah swt, kita dapat hadir
pada acara Lomba Pidato ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato berjudul
Berbakti kepada orang tua
Hadirin yang kami hormati !
Allah SWT berfirman pada surat Al Isro’ ayat 23 :
‫الر ِجْي ِم‬ ِ َ‫اهلل ِمن الشَّيط‬
َّ ‫ان‬ ِ
ْ َ ِ‫أَعُ ْوذُ ب‬
          
Artinya : Janganlah kamu berkata “ah…” kepada kedua orang tuamu. Dan jangan pula kamu bentak
keduanya, tapi berkatalah kepada keduanya dengan kata-kata yang sopan.

Hadirin yang berbahagia !


Jelaslah dengan alat itu, berbakti pada kedua orang tua hukumnya wajib, dan durhaka pada keduanya
hukumnya haram. Ibu dan bapak adalah dua manusia yang menjadi sebab adanya kita. Yang telah
mengandung dan melahirkan kita. Yang telah merawat dan mendidik kita hingga badan kita sehat,
tumbuh menjadi besar, serta memiliki ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu pantaslah kalau kita berbakti
pada keduanya. Kita mendengar dan patuh pada perintyahnya. Rosulullah saw menjelaskan dalam
sebuah hadits yang berbunyi :
‫الر ِجْي ِم‬
َّ ‫ان‬ ِ َ‫اهلل ِمن الشَّيط‬
ِ
ْ َ ِ‫أَعُ ْوذُ ب‬
‫اهلل ىِف ُس ْخ ِط الْ َوالِ َديْ ِن‬
ِ ‫ط‬ ُ ‫ضى الْ َواِ َلديْ ِن َو ُس ْخ‬ ِ
َ ‫ضى اهلل ىِف ِر‬
َ ‫ِر‬
Artinya : Rido Allah swt disebabkan keridoan ibu bapak, begitu juga kebencian Allah disebabkan
kebencian ibu bapak.

Hadirin yang berbahagia !


Banyak contoh dari kisah-kisah masa lalu tentang orang yang durhaka pada orang tua. Akibatnya ialah
orang tersebut celaka dan dibinasakan Allah swt. Seperti kisah si-Malin Kundang yang durhaka pada
ibunya, akibatnya dia dikutuk menjadi batu. Begitu juga di masa nabi Muhammad saw, ada seorang
yang bernama Alqomah. Sebelum menikah dengan seorang wanita, Alqomah sayang kepada ibunya;
tapi setelah menikah ia lupa. Hingga ibunya kecewa dan sakit hati. Akhirnya ketika sakaratul maut,
Alqomah susah sekali menghadapi kematian, sampai napasnya tersengal-sengal. Lalu Rosulullah saw
meminta kepada Ibu Alqomah agar memaafkan Alqomah. Pada mulanya, Ibunya tak mau memaafkan,
namun setelah melihat keadaan anaknya yang mengenaskan, akhirnya Ibunya pun mau memaafkan
Alqomah. Setelah dimaafkan, Alqomahpun wafat dengan tenang.
Demikian para hadirin, pidato saya yang singkat. Mudah-mudahan menambah ilmu kita dan dapat kita
amalkan.
ِ ُ‫السالَم علَي ُكم ورمْح ة‬
‫اهلل َو َبَر َكاتُ ْه‬ َ َ َ ْ ْ َ ُ َّ ‫َو‬

You might also like