Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Anemia Gizi : adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb
tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan
zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.
Remaja Putri : adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai
dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai dengan
berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 tahun).
Wanita Usia Subur (WUS) : adalah wanita pada masa atau periode dimana
dapat mengalami proses reproduksi. Ditandai masih mengalami menstruasi
(umur 15-45 tahun).
C/Anemia/1/AnmGiz 1
B. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
1. Tujuan
2. Sasaran
b. Tidak Langsung :
1. Remaja Putra/peserta didik
2. Guru/pendidik/Kepala Sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
3. Pemuka/Tokoh Agama dan masyarakat
4. Ketua Organisasi Kepemudaan
5. Ketua Organisasidan LSM bidang kepemudaan, kesehatan, keagamaan
dan wanita
6. Ketua federasi pekerja sektor non formal
7. Petugas kesehatan (puskesmas)
8. Tempat kerja (manajer/pemilik)
9. Distributor
10. Masyarakat umum
C/Anemia/1/AnmGiz 2
II. KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan WUS yang
dilakukan, utamanya merupakan kegiatan KIE yaitu promosi atau kampanye
tentang anemia kepada masyarakat luas, ditunjang dengan kegiatan penyuluhan
kelompok serta konseling yang ditujukan secara langsung pada Remaja
Putri/Wanita melalui wadah yang sudah ada di masyarakat seperti sekolah,
pesantren, tempat kerja (formal/informal), organisasi dan LSM bidang
kepemudaan, kesehatan, keagamaan dan wanita.
Anjuran konsumsi makanan kaya besi dilaksanakan dengan mengacu pada “gizi
seimbang”, diikuti dengan pembinaan kantin di sekolah atau penjaja makanan di
sekitar remaja/wanita berkumpul.
A. PERSIAPAN
C/Anemia/1/AnmGiz 3
B. PELAKSANAAN
C/Anemia/1/AnmGiz 4
Remaja Putri/WUS
4. Deteksi dini Kurang Energi Kronis (KEK) :
a. Dilakukan setiap tahun dengan mengukur Lingkar Lengan Kiri Atas
(LILA) dengan memakai pita LILA.
b. Pada Remaja Putri/Wanita yang LILA-nya <23,5 cm berarti menderita
Risiko Kurang Energi Kronis (KEK), yang harus dirujuk ke Puskesmas/
sarana pelayanan kesehatan lain, untuk mendapatkan konseling dan
pengobatan.
c. Pengukuran LILA dapat dilakukan oleh Remaja Putri atau wanita itu
sendiri, kader atau pendidik. Selanjutnya konseling dapat dilakukan oleh
petugas gizi di Puskesmas (Pojok Gizi), sarana kesehatan lain atau petugas
kesehatan/gizi yang datang ke sekolah, pesantren dan tempat kerja.
C/Anemia/1/AnmGiz 5
III. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Kecamatan :
Sekolah/Puskesmas/tempat kerja/organisasi kesehatan, wanita, pemuda dan
keagamaan :
a. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada Remaja Putri/Wanita.
b. Menyediakan paket penyuluhan/kurikulum kesehatan dan gizi untuk
Remaja Putri dan Wanita.
c. Melaksanakan koordinasi dengan camat oleh jajaran kesehatan,
pendidikan, agama dan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan
program.
d. Mengadakan koordinasi dengan tempat tersedianya Tablet Tambah
Darah.
e. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan gizi serta konseling.
2. Daerah Tingkat II :
Kantor Depdikbud, Kandepkes, Dinkes, dan Kantor Depag Kabupaten/
Kotamadya :
a. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian paket penyuluhan/
kurikulum untuk tiap kecamatan.
b. Melaksanakan koordinasi dengan Pemda Tingkat II Kabupaten/
Kotamadya dan instansi terkait serta LSM.
c. Melakukan koordinasi dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau
distributor tentang distribusi Tablet Tambah Darah.
d. Mengadakan pemantauan ke sekolah/pesantren/tempat kerja/organisasi
bidang kesehatan/wanita/kepemudaan/keagamaan.
3. Daerah Tingkat I :
a. Merencanakan kebutuhan paket penyuluhan/kurikulum kesehatan dan
gizi, pengadaan dan distribusi untuk tiap kabupaten/kotamadya.
b. Melakukan koordinasi dengan Pemda Tingkat I Propinsi dan instansi
terkait serta LSM.
c. Melakukan koordinasi dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau
distributor tentang distribusi Tablet Tambah Darah.
d. Melakukan pemantauan ke Daerah Tingkat II Kabupaten/Kotamadya dan
Kecamatan.
4. Pusat :
Depdikbud, Depkes, dan Depag :
a. Melakukan koordinasi dalam penyusunan paket penyuluhan/kurikulum
kesehatan dan gizi, pengadaan dan distribusi untuk tiap propinsi.
b. Melakukan koordinasi dengan produsen tentang penyediaan Tablet
Tambah Darah.
C/Anemia/1/AnmGiz 6
c. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor lain (Depsos, BKKBN) serta
LSM tentang pengembangan dan pelaksanaan Program Penanggulangan
Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan WUS.
d. Melakukan pemantauan ke Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya dan Kecamatan.
C/Anemia/1/AnmGiz 7
IV. EVALUASI
C/Anemia/1/AnmGiz 8
V. PENUTUP
C/Anemia/1/AnmGiz 9
Suplemen : Informasi Tentang Anemia dan Tablet Tambah Darah
(Materi Rujukan Bagi Guru/Pendidik dan Tokoh Masyarakat)
C/Anemia/1/AnmGiz 10
I. PENGERTIAN DAN PENYEBAB ANEMIA
A. APAKAH ANEMIA ?
2. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen
pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut “Anemia
Gizi Besi”.
C/Anemia/1/AnmGiz 11
- Kecacingan (terutama cacing tambang). Infeksi cacing tambang
menyebabkan perdarahan pada dinding usus, meskipun sedikit
tetapi terjadi terus menerus yang mengakibatkan hilangnya
darah atau zat besi.
- Malaria pada penderita Anemia Gizi Besi, dapat memperberat
keadaan anemianya.
- Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan zat
besi yang ada dalam darah.
B. Wanita lebih jarang makan makanan hewani dan sering melakukan diit
pengurangan makan karena ingin langsing.
C. Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua kali
lebih banyak daripada pria, oleh karena itu wanita cenderung menderita
anemia dibandingkan dengan pria.
A. Tanda-tanda anemia :
1. LESU, LEMAH, LETIH, LELAH, LALAI (5L)
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
3. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kult dan telapak
tangan menjadi pucat.
C/Anemia/1/AnmGiz 12
1. Anak-anak :
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan
otak.
c. Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena daya tahan
tubuh menurun.
2. Wanita :
a. Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah
sakit.
b. Menurunkan produktivitas kerja.
c. Menurunkan kebugaran.
3. Remaja putri :
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai
optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Mengakibatkan muka pucat.
4. Ibu hamil :
a. Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan.
b. Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
atau BBLR (<2,5 kg).
c. Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu
dan/atau bayinya.
C/Anemia/1/AnmGiz 13
C. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia
seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
B. Mengapa Wanita dan Remaja Putri perlu minum Tablet Tambah Darah ?
1. Wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk
mengganti darah yang hilang.
2. Wanita mengalami hamil, menyusui, sehingga kebutuhan zat besinya
sangat tinggi yang perlu dipersiapkan sedini mungkin semenjak
remaja.
3. Mengobati wanita dan remaja putri yang menderita anemia.
4. Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan kualitas
sumber daya manusia serta generasi penerus.
5. Meningkatkan status gizi dan kesehatan Remaja Putri dan Wanita.
C/Anemia/1/AnmGiz 14
ditutup kembali dengan rapat. TTD yang telah berubah warna
sebaiknya tidak diminum (warna asli : merah darah).
5. Tablet Tambah Darah tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau
kebanyakan darah.
C/Anemia/1/AnmGiz 15
2. Penyuluhan gizi dan kesehatan di luar sekolah dapat dilaksanakan
melalui kegiatan Karang Taruna, Remaja Masjid, Majelis Ta’lim, PKK
dan lain-lain.
C/Anemia/1/AnmGiz 16