You are on page 1of 9

KESELAMATAN KERJA

Penyebab kecelakaan kerja

Kecelakaan terjadina tiba-tiba, tanpa disencanakan dan dapat menimbulkan korban, baik berupa benda,
harga diri, badan maupun, nyawa . Dengan demikian kebiasaan untuk bekerja aman, hati- tetapi pasti
serlu ditanamkan sejak awal seseorang memasuki dunia industry. Hati-hati tidak berarti lambat, hati-hati
dalam bekerja berarti cermat menghindari seriko yang kurang baik. Adapun penyebab terjadinya
kecelakaan bersumber dari dua factor, yaitu factor manusia atau karyawan dan factor lingkunganyang
berada disekitarnya.

Factor manusia berupa :

1. Sikap tergesa-gesa

Sikap ini timbul pada saat perlu pelayanan yang cepat dan tepat. Apabila persiapan kurang baik
maka karyawan akan bergerak tergesa-gesa, tanpa memikirkan keselamatan dirinya, demi
lancarnya pelayanan.

2. Kebingungan

Sikap ini timbul karena pikiran tidak terpusat pada pekerjaan, kelelahan fisik, penerangan lampu
kurang, menyebabkan orang cepat bingung, dan kecelakaan kerja juga terjadi.

3. Khilaf dalam melaksnakan pedoman keselamatan kerja.

Kurang memperhatikan petunjuk, dan sikap acuh,sangat mudah mengundang kecelakaan kerja.

Factor lingkungan kerja meliputi :

1. Kesalahan rancang bangun, misalnya lantai yang tidak rata, plafon yang terlalu rendah, arus
karyawan yang silang semrawut dapat mengundang kecelakaan kerja.

2. Tata letak peralatan yang tidak teratur.

3. Lampu penerangan yang kurang teranng menyebankan orang harus memicingkan matanya
untuk dapat melihat sesuatu barang.

4. Peralatan-peralatan lain tana tindakan pengamanan dan lain-lain.

Kedua factor ini saling berkait, sebagai penyebab terjadinya kecelakaan di hotel. Untuk mencegah
terjadinya kecelakaan, maka kedua factor ini perlu ditangani dengan jalan baik. Factor manusia dapat
diatasi dengan jalan pelatihan dan pengawasan, sedangkan factor lingkungan dapa diatasi dengan
perencanaan yang baik dan menunjang terciptanya keselamatan kerja.

Kecelakaan dapat dogolongkan menjadi beberapa jenis adalah :

1. Terjatuh (fall)
2. Terluka benda tajam (cut)

3. Luka bakar (burn dan scald)

4. Ledakan gas (explotion)

5. Kecelakaan listrik (electric)

6. Kecelakaan bahan kimia (chemical)

Terjatuh

Kecelakaan terjatuh dapat terjadi pada :

1. Lantai dan sejenisnya

Kecelakaan terjatuh pada lantai disebabkan oleh lantai yang licin, tidak rata, atau lantai dengan
perintang. Untuk mencegah kecelakaan terjatuh pada lantai maka ketiga penyebab tadi perlu
dihindari.

Tindakan pencegahan yang perlu adalah :

a. Penerangan yang cukup

Penerangan lampu harus mampu menerangi dengan merata setiap pojok dalam ruangan
sehingga setiap bagian, semua perlengkapan yang ada dalam ruangan tersebut mudah
dilihat.

b. Pungut barang yang jatuh

Barang-barang, kotoran ataupun sampah lainnya yang terjatuh dilantai perlu segera
dipungut. Benda-benda ini dapat menjadi penghalang dan penyebab kecelakaan terjatuh.
Pada lantai yang permukaannya seperti bola, silinder akan tergelincir pada waktu diinjak.

c. Jangan menggeletakkan barang dilantai

Peralatan yang tidak dipergunakan, barang-barang yang tidak diperlukan jangan dibiarkan
tergeletak di lantai.

d. Pintu dan laci agar ditutup kembali setelah mengambil sesuatu dari dalamnya

Pintu dan laci meja akan menjadi penghalang apabila tiba-tiba dibiarkan terbuka atau
menjorok keluar.

e. Lantai harus dijaga agar tetap kering


Bersihkan dan keringkan segera setiap cairan yang jatuh ke lantai, terutama lantai dengan
permukaan keras. Air, minyak, saus, dan lain sebagainya harus segera dibersihkan karena
akan melicinkan permukaan lantai.

f. Berilah tanda pada lantai yang masih basah karena dibersihkan

Lantai-lantai yang berada di hotel yang sedang dibersihkan atau masih perlu diberikan tanda
mudah dilihat dan dimengerti.

g. Taburkan garam pada lntai bekas minyak

Hal ini dilakukan dimana ada minyyak terpercik dilantai. Setelah minyak diisap dengan kain,
maka pada bekas minyak tersebut ditaburi garam, karena bekas minyak masih cukup
berbahaya dan dapat menyebabkan terpeleset.

2. Tangga rumah (stairs)

Pada hotel bertingkat banyak, disamping mempergunakan lift sebagai alat untuk naik dan turun
kelantai berikutnya, juga terdapat tangga permanen atau tangga rumah.

Tingkat kemiringan tangga ini mempunyai hubungan yang erat dengan kemungkinan tiimbulnya
kecelakaan, disamping keadaan tangga itu sendiri. Semakin terjal tangga mempunyai
kecenderungan semakin berbahayya dalam pemakaian.

Tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah :

a. leng kapi dengan alat pengaman

pada tangga dengan permukaan keras mungkin perlu dilengkapi atau ditempeli karet
pengaman, atau bahan pengaman yang lainnya. Karet pengaman inipun harus perlu diganti,
bila hamper tidak berfungsi lagi.

b. Penerangan yang cukup

Lampu penerangan pada tangga ini sangat perlu.lampu penerangan tdak boleh
menimbulkan bayang-bayang dan perlu dipaasang sedemikian rupa sehingga membantu
pemakai yang naik maupun turun.

c. Bebas dari barang licin

Benda-benda yang basah dan licin seperti kulit buah, sayur dan lain sebagainya cukup
berbahaya pada tangga dengan permukaan keras. Benda-benda berbentuk bola dan silinder
berbahaya pada segala jenis permukaan tangga. Dengan demikian tangga harus dibersihkan
selalu dari barang-barang licin tadi.

d. Pergunakan titian pegangan


Pada tangga biasanya dipasang titian pegangan yang berfungsi sebagai pegangan dan dapat
dipegang pada waktu naik atau turun. Titian pegangan ini perlu dipergunakan untuk
meyakinkan langkah.

e. Tangga juga kadang-kadang juga dilapisi dengan karpet.

3. Tangga pemanjat

Tangga pemanjat pada umumnya dipergunakan di hotel adalah tangga pemanjat berkaki dua,
dan berkaki empat. Guna tangga ini adalah untuk mengambil dan atau meletakkan barang pada
tempat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari tempat kita berdiri. Ukuran tangga juga
bermacam-macam sesuai dengan kegunaannya.

Tindakan yang perlu dilakukan guna pencegahan kecelakaan terjatuh adalah :

a. Penggunaan tangga yang sesuai

Untuk mengambil atau meletakkan barang ada rak yang lebih tinggi maka pergunakanlah
tangga yang sesuai tingginya dengan tujuan. Pada waktu pemakai berada pada tangga maka
kesulitan akan timbul karena kedudukan obyek lebih tinggi atau lebih rendah. Disamping
ukuran tangga, maka kekuatan tangga juga perlu diperhitungkan. Tangga harus mampu
menopang dengan aman sejumlah berat badan dan berat barang.

b. Tempat tangga pada jarak yang sesuai

Jarak kaki tangga dan kaki rak pada lantai sangat perlu diperhitungkan, pada jarak terlalu
dekat, maka badan akan kehilangan keseimbangan pada waktu menarik barang diatas
tangga. Lebih-lebih lagi bila mempergunakan tangga berkaki dua, maka makin dekat jarak
kaki tangga dengan rak makin besar kemungkinan jatuh. Bila jarak tangga terlalu jauh, lebih
jauh dari jarak jangkauan, maka akan menimbulkan kesulitan pada waktu mengambil barang
tersebut. Dengan demikian jarak tangga dan rak perlu diatur sewajarnya.

c. Perksa kedudukan tangga

Kaki-kaki tangga harus berdiri aman di atas lantai, tidak goyang dan tidak ada kemingkinan
terpeleset. Jangan meletakkan tangga di depan pintu yang sewaktu-waktu dapat dibuka,
atau pada tempat orang lalu lalang.

TERLUKA

Ada beberapa jenis luka yyang dapat terjadi pada kulit yang disebabkan oleh benda tajam :

1. Luka iris ialah luka yang ditimbulkan karena irisan benda tajam . bentuk luka biasanya
memanjang dengan tepi luka berbentuk garis lurus.

2. Luka robek, ialah luka terbuka yang ditimbulkan oleh goresan benda yang tidak terlalu tajam.
Bentuk luka bias anya tidak teratur.
3. Luka tusuk, ialah luka ditimbulkan oleh tusukan benda tajam dan runcing. Bentuk luka sempit
dan agak dalam.

Benda yang mengakibatkan luka ini dapat dikelompokkan menjadi :

1. Peralatan memotong

2. Mesin

3. Tulang dan duri kulit

4. Barang-barang beku

5. Barang pecah belah

1. Peralatan memotong

Peralatan yang digunakan memotong adalah pisau, kapak, gunting, silet, dan lain
sebagainya. Tindakan pencegahan timbulnya kecelakaan karena alat pemotong adalah :

a. Pergunakan alat pemotong sesuai dengan fungsinya. Misalnya guntung jangan


dipergunakan sebagai pengganti tang atau obeng.

b. Alat pemotong harus tajam.

Alat yang tumpul membutuhkan tenaga yang lebih besar dan mudah terpeleset
sehingga membahayakan diri senddiri dan juga orang lain. Pisau yang makin tajam
makin aman untuk dipakai.

c. Bersih dan tidak berminyak.

Alat pemotong yang kotor atau berminyak akan licin pada waktu dipergunakan sehingga
sulit untuk diarahkan,. Bagian pegangan yang berminyak dan licin akan mudah terlepas
dari genggaman tangan.

d. Jangan bermain-main dengan pisau atau membawa pisau pada waktu bermain.

e. Paku, serpihan kayu dan barang asing tajam lainnya perlu segera dibersihkan bila tidak
diperlukan atau tersembul pada tempat-tempat yang dianggap berbahaya.

f. Bila membersihkan pisau , maka bagian yang tajam tidak boleh mengarah pada badan.

g. Alat pemotong yang tidak dipergunakan harus diletakkan pada tempat yang aman,
terbuka, dan mudah dilihat.

h. Bila membawa pisau pada waktu pisaberjalan maka tangan dengan pisau jangan
digerakkan atau dipergunakan untuk menunjuk sesuatu.
i. Simpan di tempat tertentu dan aman.

Alat-alat pemotong perlu disimpan di tempat tertentu atau khusus unttuk itu, disamping
memudahkan pada waktu mengambil kembali, juga aman bagi orang alain.

2. Mesin

Mesin-mesin yang dipergunakan di hotel mempunyai ragam yang cukup banyak. Setiap
mesin dilengkapi dengan buku petunjuk yang mencantumkan bagian-bagian mesin, cara
penggunaan, cara merawat, dan juga hal-hal yang menyangkut keamanan alat serta
pemakai. Karyawan yang belum terlatih ipergunakan mesin tersebut, agar tidak
diperkenankan mempergunakan mesin tersebut.

Tindakan yang perlu diambil untuk mencegah teradinya kecelakaan terluka adalah :

a. Memberikan latihan dan petunjuk yang terperinci tentang penggunaan mesin-mesin


yang akan dipergunakan.

b. Pergunakan alat pengaman yang tersedia atau yang ditentukan dalam buku petunjuk.

c. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.

Kondisi fisik yang kurang sehat dapat membuat perhatian yang tidak terpusat pada
pekerjaan, atau melamun. Kondisinya demikian cukup berbahaya untuk dirinya bila sedang
menangani mesin-mesin.

3. Barang pecah belah

Barang pecah belah seperti gelas, botol, mangkok dan barang-barang lainnya dapat
menyebabkan terluka bila dalam keadaan pecah.

Untuk mencegah terjadinya terluka, maka hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :

a. Tempatkan terpisah dari logam

Barang pecah belah jangan diletakkan bercampur dengan barang-barang yang terbuat
dari logam seperti perak, stainless steel dan lain sebagainya.

b. Pisahkan yang utuh dan yang pecah

Bila membawa barang yang pecah dan yang uuh misalnya ketempat pencucian, maka
kedua jenis barang ini harus dipisahkan sejak semula. Barang utuh dikirim pada bagian
pencucian. Barang yang pecah dikumpulkan ditempat khusus.

c. Pungut dan kumpulkan segera

Bila ada suatu barang yang pecah, mungkin karena jauh, terbentur dan lain sebagainya,
maka barang pecah tersebut harus segera dipungut dan dikumpulkan pada suatu
tempat. Pecahan ini akan berbahaya bagi karyawan lain, apabila dalam suasana sibuk.
Jangan mempergunakan tangan telanjang pada waktu memungut pecahan barang tadi.

d. Hindari chips

Barang pecah belah yang rusak, atau bagian pinggir yang sudah rusak dan pecah (chips)
sebaiknya tidak dipergunakkan lagi baik untuk tamu maupun karyawan. Barang-barang
yang sudah retak ini harus dikumpulkan bersama barang-barang pecah lainnya.

e. Hati-hati pada waktu mengosongkan keranjang sampah.

Jangan mempergunakan tangan telanjang pada waktu mengosongkan keranjang


sampah. Pergunakan sarung tangan atau alat lain.

LUKA BAKAR

Luka bakar dapat terjadi karena sentuhan kulit dengan api langsung ,air panas ,matahari ataupun oleh
zat kimia (asam atau basah keras ) .

Dalam hubungannya dengan pencegahan kecelakaan di hotel maka luka bakar di kelompokan menjadi
jenis ialah :

1.Burn, yaitu luka bakar yang di sebabkan oleh panas kering dan api.

2.Scals, yaitu luka bakar yang di sebabkan oleh panas basah .

Tindakan yang perlu di lakukan untuk mencegah terjadinya luka bakar karena panas kering (burn)ialah:

a. Berikan tanda pengaman .

Peralatan yang tidak berada pada tempat masak dan diperkirakan panas , biasanya diberikan
tanda dengan taburan tepung (warna putih).

b. Periksa pilot light dengan seksama .

Peralatan yang mempergunakan gas elpiji biasanya dilengkapi dengan pilot light ,misalnya pada
unit boiler, oven ,kompor gas dan lain-lain . Periksalah pilot light dengan seksama sebelum
membuka aliaran gas atau menyalakan gas .

c. Nyalakan api sebelum gas dibuka .

Pada waktu menyalakan kompor atau peralatan yang mempergunakan gas elpiji , jangan berdiri
terlalu dekat .

Nyalakan api sebelum membuka aliran gas untuk menghindari timbunan gas di udara ,dan ledakan
.
d. Alat-alat memasak atau bagian pegangan yang panas tidak boleh menonjol atau menjorok keluar
meja memasak .

e. Alat pengaduk ataupun alat menggoreng yang tidak dipergunakan sebaiknya dikumpulkan pada
sebuah tempat. Jangan dibiarkan di atas api .

f. Pergunakan isolator atau alat tertentu untuk mengambil barang panas .

g. Bila memeriksa makanan di dalam oven maka pintu oven jangan langsung dibuka lebar . Tarik
pintu oven sedikit saja untuk memperkirakan suhu oven ,kemudian buka sebagaimana mestinya.

h. Pergunakan pakaian kerja sewajarnya .

Pakaian seragam kerja juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari kecelakaan termasuk pengaruh
panas .

i. Pencegahan kecelakaan pada waktu menggoreng :

1) Minyak pada alat menggoreng tidak lebih dari tiga perempat volume tempat minyak .

2) Suhu minyak jangan terlalu panas , dan minyak tidak boleh berasap .

3) Makanan yang akan di goreng harus cukup kering aau tidak ada air hingga menetes . Air
yang dikandung menyebabkan minyak berbuih dan meluap .

4) Goreng atau masukkan makanan secukupnya . Jangan terlalu banyak untuk menghindari
luapan minyak panas .

5) Peralatan yang diperlukan sudah tersedia dalam jangkauan , misalnya alat pengangkat ,
tempat makanan dan lain sebagainya .

6) Minyak harus disaring setiap selesai menggoreng , sehingga tidak ada serpihan makanan yang
terdapat pada minyak .

7) Jangan menggunakan minyak kotor atau yang sudah digunakan beberapa kali . Minyak kotor
atau minyak bekas titik didihnya semakin tinggi .

Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah luka bakar karena panas basah (Scala) ialah :

LEDAKAN GAS .

Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya ledakan ialah :

1. Ketahuilah bau khas gas yang dipergunakan .


Gas yang dipergunakan sebagai bahan bakar seperti carbit , elpiji dan lain sebgainya mempunyai
bau khas .Setiap karyawan yang mempergunakan gas tersebut harus mengetauhi bau khas
sehingga dengan mudah pula mengetauhi bila ada saluran gas yang bocor .
2. Periksa selalu keadaan pipa gas .
Keadaan pipa gas selalu perlu diperiksa setiap saat , terutama pipa-pipa yang terbuat dari plastic
, karet dan bahan-bahan yang lentur lainnya . Pipa gas tidak boleh tertindih barang berat
,tertekuk ,ataupun menempel pada barang-barang panas .
3. Pergunakan pilot light
Pilot light perlu berfungsi dengan baik . Nyalakan pilot light terlebih dkapi dengan dahulu .
Bila alat tidak dipergunakan maka yang di matikan hanyalah api pada lubang pengapian . Pilot
light sebaiknya selalu menyala .
4. Putuskan hubungan gas secara total .
Pada saat alat-alat tidak dipergunakan lagi maka saluran gas sebaiknya diputuskan secara total .
Pada gas elpiji maka keran utama harus tertutup ,atau topi kepala tabung perlu dilepas ,karena
tabung sudah dilengkapi dengan pengaman .
5. Ikut petunjuk .
Setap saat perlu diingatkan kembali pada karyawan yang mempergunakan peralatan dengan
bahan bakar gas untuk membaca dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh :
a. Pabrik peralatan ,yang dipergunakan pada masing-masing alat yang mempunyai petunjuk
pengaman tersendiri .
b. Pertamina , sebagai penghasil gas elpiji yang diterbitkan sebagai buku pedoman khusus
penggunaan gas elpiji .
c. Pemerintah ,melalui pendidikan ,latihan atau peraturan khusus untuk menjaga keselamatan
kerja para karyawan .

KECELAKAAN LISTRIK

You might also like