You are on page 1of 106

KOMPARASI KEKUATAN PENYIMPANAN ENERGI

LISTRIK PADA AKUMULATOR KERING DAN BASAH

PADA TEGANGAN 12 VOLT

Tugas Akhir

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi diploma 3

Untuk mencapai gelar ahli madya

Nama : Jatmiko Puspitoningrum

NIM : 5351302006

Prodi : D3 Teknik Elektro

Jurusan : Teknik Elektro

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2006
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji

Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Pada hari :

Tanggal :

Pembimbing

Drs. A. Trismono
NIP. 130 529 524

Dosen Penguji II: Dosen Penguji I:

Drs. Samiyono, M.T Drs. A. Trismono


NIP. 130 515 758 NIP. 130 529 524

Ketua Jurusan , Ketua Program Studi,

Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. Drs. Agus Murnomo, MT.


NIP. 131 570 064 NIP. 131 616 610

Dekan,

Prof. DR. Soesanto


NIP. 130 875 753

ii
ABSTRAK

Jatmiko Puspitoningrum, Komparasi Kekuatan Penyimpanan Energi


Listrik Pada Akumulator Kering dan Basah Pada Tegangan 12 Volt. Tugas Akhir,
Program Studi D3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
2006.

Sumber Energi listrik merupakan sumber yang paling banyak digunakan


oleh manusia saat ini. Hal ini disebabkan karena listrik merupakan kebutuhan
yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Akumulator merupakan salah satu
contoh dari sumber tenaga listrik arus searah yang saat ini banyak digunakan oleh
masyarakat sebagai pemberi energi listrik pada kendaraan bermotor, misalnya
untuk starter, pengapian busi, dan penerangan.
Ada dua jenis akumulator yaitu akumulator kering dan basah. Masing-
masing jenis dan ukuran akumulator memiliki kekuatan penyimpanan energi dan
daya tahan yang berbeda walaupun diberi beban yang sama. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah jenis dan merek pada akumulator 12 volt
berbeda dalam hal kekuatan penyimpanan arus dan dalam tanggungan beban yang
sama pula. Dengan mengetahui komparasi kekuatan penyimpanan energi pada
akumulator basah dan kering 12 volt, maka dapat dijadikan sebagai bahan
informasi bagi peneliti sendiri dan teknisi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta analisis terhadap data
yang diperoleh dari penelitian tentang komparasi penyimpanan energi pada
akumulator basah dan kering 12V maka dapat disimpulkan sebagai berikut: energi
yang dikeluarkan pada akumulator tipe 12V 4AH dengan 1 buah akumulator
basah merek YUASA dan 1 buah akumulator kering merek SPEED dan akumulator
tipe 12V 5AH dengan 1 buah akumulator basah merek GS dan 1 buah akumulator
merek SILVER hampir sama walaupun kekuatan penyimpanan arusnya berbeda,
penurunan arus dan tegangan pada akumulator basah dan kering selama
pengukuran 80 menit mengalami penurunan yang stabil dan pengalami penurunan
yang hampir sama, dari dua jenis dan empat merek akumulator yang diuji dapat
diperoleh urutan akumulator dari tingkat penyimpanan energi yang paling baik,
pada akumulator tipe 12V 4Ah yaitu YUASA, SPEED dan akumulator tipe 12V
5Ah yaitu GS dan SILVER.
Dengan melihat hasil keseluruhan dari penelitian ini, maka dapat diberikan
saran sebagai berikut: jika akumulator tidak digunakan dalam waktu yang lama
sekali maka simpanlah akumulator dengan kondisi akumulator kosong, jangan
menempatkan akumulator pada lantai karena energi yang tersimpan akan hilang,
bersihkan endapan putih disekitar terminal positif dan negatif akumulator dengan
menggunakan air hangat, keringkan dan berikan sedikit lapisan vaselin.

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

• Kemauan dan usaha keras dalam berusaha adalah langkah awal mencapai

kesuksesan.

• Pengalaman adalah guru yang paling baik.

• Kepandaian tanpa jiwa yang sehat bagai kapal tanpa nahkoda.

PERSEMBAHAN

• Kepada Ibunda dan keluarga tercinta.

• Kepada seseorang yang aku sayangi.

• Kepada semua pembaca yang budiman.

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga dapat terselesaikannya Tugas

Akhir ini.

Keberhasilan Tugas Akhir ini tidak lepas dari semua pihak yang banyak

memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan yang telah diterima dengan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dalam kesempatan ini ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Djoko Adi Widodo, M.T, Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

2. Bapak Drs. Agus Murnomo, M.T, Ketua Program Studi Diploma III

Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

3. Bapak Drs. A. Trismono selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan petunjuk dan saran hingga terselesaikannya

Tugas Akhir ini.

4. Bapak Drs. Samiyono, M.T, yang telah mengoreksi sehingga Tugas

Akhir menjadi lebih baik.

5. Bapak Ibu Dosen TIL UNNES yang telah memberikan ilmu

pengetahuan.

6. Teman-teman TIL’02, kost RHI FC dan Abẽ yang telah memberikan

dukungan dan bantuannya.

v
7. Orang Tua serta keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril

maupun materiil kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi fisik maupun bahasanya, hal itu karena keterbatasan

kemampuan penulis baik dalam teori maupun pengalaman. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima.

Akhirnya penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

penilis dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya dalam memperluas pengetahuan akan ilmu dan

teknologi.

Semarang, Februari 2006

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii

ABSTRAK ......................................................................................................iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................viii

DAFTAR TABEL........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4

D. Tujuan ...................................................................................... 4

E. Manfaat .................................................................................... 4

BAB II ISI

A. Landasan Perencanaan ............................................................. 6

1. Pengertian Akumulator ................................................... 6

2. Proses Elektrokimia Akumulator .................................. 11

3. Konstruksi Akumulator................................................. 17

vii
4. Prinsip Kerja Akumulator ............................................. 24

5. Faktor-faktor yang mempemharuhi ketahanan

akumulator. .................................................................. 25

6. Arus Listrik ................................................................... 29

7. Tegangan Arus Searah .................................................. 30

8. Daya dan Energi Listrik ................................................ 31

B. Metode Penelitian .................................................................. 32

1. Desain Eksperimen........................................................ 32

2. Populasi dan Sampel ..................................................... 34

3. Variabel Penelitian ........................................................ 35

4. Metode Pengumpulan Data dan Validitas

Instrumen Pengukuran. ................................................ 35

5. Langkah-langkah Eksperimen....................................... 37

6. Metode Analisis Data.................................................... 40

7. Analisis Data ................................................................. 42

C. Pembahasan............................................................................ 46

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................. 49

Saran............................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Konstruksi dasar dari sel penyimpanan(akumulator)..................... 9

2. Susunan komponen akumulator yang telah terisi tenaga ............. 18

3. Konstruksi akumulator basah....................................................... 19

4. Elemen dengan pelat negatif dan positif ..................................... 20

5. Terminal akumulator.................................................................... 21

6. Konstruksi akumulator kering...................................................... 22

7. Bentuk dari pelat positif ............................................................... 23

8. Bentuk dari pelat negatif .............................................................. 23

9. Terminal akumulator.................................................................... 23

10. Tingkat volume larutan elektrolit................................................. 28

11. Rangkaian penelitian pengukuran arus dan tegangan


dengan beban lampu 35 watt........................................................ 39

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel pencatatan data hasil penelitian ................................... 33

2. Hasil pengujian instrumen alat ukur ...................................... 36

3. Tabel persiapan analisis ......................................................... 41

4. Daftar analisis varian untuk menguji Ha (populasi normal


homogen). .............................................................................. 42

5. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator


kering 12 V 4 Ah.................................................................... 43

6. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator


basah 12 V4 Ah...................................................................... 43

7. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator


kering 12 V5 Ah...................................................................... 44

8. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator


basah 12 V 5 Ah..................................................................... 44

9. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada


akumulator kering 12 V 4 Ah. ............................................. 45

10. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada


akumulator basah 12 V 4 Ah................................................. 45

11. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada


akumulator kering 12 V 5Ah ................................................ 46

12. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada


akumulator basah 12 V 5 Ah................................................. 46

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pengukuran tegangan ............................................................ 52

2. Pengukuran tegangan rata-rata pada akumulator


12 V 4Ah .............................................................................. 60

3. Grafik pegukuran tegangan rata-rata pada


akumulator 12 V 4Ah............................................................ 62

4. Pengukuran tegangan rata-rata pada akumulator


12 V 5Ah ............................................................................... 71

5. Grafik pegukuran tegangan rata-rata pada


akumulator 12 V 5Ah............................................................ 73

6. Pengukuran besarnya arus..................................................... 74

7. Pegukuran arus rata-rata pada


akumulator 12 V 4Ah............................................................ 82

8. Grafik pegukuran arus rata-rata pada


akumulator 12 V 4Ah............................................................ 84

9. Pegukuran arus rata-rata pada


akumulator 12 V 5Ah............................................................. 93

10. Grafik pegukuran arus rata-rata pada


akumulator 12 V 4Ah............................................................ 95

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber energi listrik merupakan sumber yang paling banyak digunakan

oleh manusia saat ini. Hal ini disebabkan karena listrik merupakan kebutuhan

yang sangat vital dalam hidup manusia. Kebutuhan akan sumber energi listrik

makin lama makin meningkat dan peningkatan ini harus diimbangi oleh

penyediaan sumber energi listrik tersebut. Dari fakta yang ada saat ini bisa dilihat

bagaimana listrik sangat berperan dalam seluruh bidang kehidupan, sebagian

besar alat yang dipakai baik peralatan rumah tangga ataupun peralatan industri

menggunakan listrik sebagai sarana pengoperasiannya misal untuk keperluan

audio, video, otomotif, medis dan masih banyak bidang yang memanfaatkan

listrik.

Akumulator merupakan salah satu contoh dari sumber tenaga listrik arus

searah yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pemberi energi

listrik motor stater, pengapian busi dan penerangan pada kendaraan bermotor.

Demikian pula untuk bidang rumah tangga misal penerangan rumah dan alat-alat

elektronik seperti tape, radio, televisi dan sebagainya. Pada daerah-daerah di

Indonesia yang khususnya belum dijangkau jaringan listrik dari PLN, akumulator

mempunyai peranan yang sangat penting dalam penggunaannya sebagai sumber

listrik arus rata bagi masyarakat.

1
2

Perlu diketahui bahwa untuk setiap akumulator sudah mempunyai data

spesifikasi yang tercantum dalam tabel spesifikasi yang menerangkan bahwa

kemampuan penyimpanan energi akumulator dan arus pengisian maksimum pada

akumulator. Arus pengisian akumulator adalah sepersepuluh dari kapasitas

ampere jamnya. Namun banyak faktor yang sulit diramalkan yang dapat

mempengaruhi kemampuan penyimpann energi dari akumulator, baik mengenai

kondisi internal dari sel akumulator, faktor suhu sekitar, suhu operasi dalam sel,

getaran maupun perawatan akumulator setelah pengisian karena dapat merusak

konstruksi akumulator. Akumulator yang digunakan terus menerus (berulang kali

mengalami pengisian dan pengosongan) maka energi yang disimpan atau yang

dikeluarkan akan semakin berkurang sehingga pemakaian akumulator kurang

efisien.

Ada dua jenis akumulator yaitu akumulator basah dan akumulator kering.

Masing-masing jenis dan ukuran akumulator dari berbagai merek yang ada,

memiliki kekuatan penyimpanan energi yang berbeda. Walaupun banyak

macamnya, fungsi akumulator tetap sama yaitu untuk menghasilkan daya listrik.

Kedua akumulator memiliki daya tahan yang berbeda walaupun diberi beban yang

sama.

Akumulator basah terdiri dari plat-plat timah (PbO) yang dimasukkan ke

dalam larutan asam belerang (H2SO4) dan kemudian plat-plat timah itu

dihubungkan dengan tenaga listrik arus searah (DC) maka sifat-sifat itu akan

segera berubah. Salah satu plat akan berwarna coklat tua, yang disebabkan
3

pembentukan periokside timah (PbO2). Plat yang lain akan berwarna abu-abu

muda yang disebabkan terbentuknya timah murni pada plat itu (Pb).

Sedangkan pada akumulator kering bahan aktif plat-plat positif terdiri dari

superoxyde-nikel (NiO2) dan plat negatif berisi besi (Fe).(Syam Hardi,

1983:184). Akumulator kering konstruksinya sangat kuat dan kokoh, bakinya

dibuat daripada baja yang didalamnya dilapisi oleh ebonit. Untuk memasukkan

cairan elektrolit dibuatlah suatu lubang yang kemudian lubang tersebut ditutup

dengan sebuah pentil. Jenis akumulator ini banyak dipakai, sekalipun tidak

sebanyak akumulator basah.

Akumulator yang dipakai, larutan elektrolitnya akan habis karena berubah

menjadi uap. Berkurangnya larutan disetiap sel ini merupakan faktor utama

kerusakan akumulator. Volume larutan yang berkurang akan menyebabkan

penurunan energi akumulator. Gejala yang paling mudah diamati dari penurunan

energi akumulator adalah jika diberi beban lampu maka nyala lampunya akan

redup bahkan sampai tidak menyala sama sekali.

Dari uraian diatas maka diangkat suatu penelitian dengan judul

“Komparasi Kekuatan Penyimpanan Energi Listrik pada Akumulator Kering dan

Basah pada Tegangan 12 Volt”

B. Permasalahan

Dari uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini

adalah: adakah perbedaan penyimpanan energi listrik antara akumulator basah dan

kering 12 volt pada saat menanggung beban yang sama?


4

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya masalah yang terkait dalam rencana

penelitian ini serta terbatasnya sarana dan prasarana maka permasalahan perlu

dibatasi. Adapun pembatasan masalahnya adalah kekuatan penyimpanan energi

pada akumulator kering dan basah 12 volt dengan merek Yuasa 4Ah, Speed 4Ah,

GS 5Ah, dan Silver 5Ah.

D. Tujuan

Untuk mengetahui jenis dan merek pada akumulator 12 volt berbeda

dalam hal kekuatan penyimpanan energi pada saat menanggung beban yang sama.

E. Manfaat

Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti

bagi pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini bagi para konsumen dan bagi teknisi

elektronika maupun kendaraan bermotor. Dengan mengetahui kekuatan

penyimpanan energi pada akumulator kering dan basah 12 volt. Adapun manfaat

yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah:

1) Bagi Konsumen

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai daya tahan akumulator

(aki) pada merek dan jenis yang berbeda.


5

2) Bagi peneliti dan teknisi

Dengan mengetahui komparasi kekuatan penyimpanan energi listrik pada

akumulator kering dan basah 12 volt, maka dapat dijadikan sebagai bahan

informasi bagi peneliti sendiri dan teknisi.


BAB II

ISI

A. Landasan Perencanaan

1. Pengertian Akumulator

Menurut Syam Hardi ((1983 : 178), akumulator ini berasal dari bahasa

asing yaitu: accu (mulator) = baterij- (Belanda); accumulator = storange

battery (Inggris); akkumulator = bleibatterie ( Jerman). Pada umumnya semua

bahasa-bahasa itu mempunyai satu arti yang dituju, yaitu “acumulate” atau

accumuleren. Ini semua berarti “menimbun”-mengumpulkan-menyimpan.

Menurut Daryanto (1987 : 140), akumulator adalah baterai yang merupakan

suatu sumber aliran yang paling populer yang dapat digunakan dimana-mana

untuk keperluan yang bermacam-macam beranekaragam. Menurut Rudolf

Michael (1995 : 22), akumulator dapat diartikan sebagai sel listrik yang

berlangsung proses elekrokimia secara bolak-balik (reversible) dengan nilai

efisiensi yang tinggi. Disini terjadi proses pengubahan tenaga kimia menjadi

tenaga listrik, dan sebaliknya tenaga listrik menjadi tenaga kimia dengan cara

regenerasi dari elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik

dengan arah yang berlawanan di dalam sel-sel yang ada dalam akumulator.

Saat pengisian tenaga listrik dari luar diubah menjadi tenaga listrik didalam

akumulator dan disimpan didalamnya. Sedangkan saat pengosongan, tenaga di

dalam akumulator diubah lagi menjadi tenaga listrik yang digunakan untuk

6
7

mencatu energi dari suatu peralatan listrik. Dengan adanya proses tersebut

akumulator sering dikenal dengan elemen primer dan sekunder.

1. Akumulator Basah

Rakitan dasar dari konstruksi setiap sel akumulator adalah sel yang

terdiri dari elektrode positif (elektrode plus) dan elektrode negatif (elektrode

minus). Susunan akumulator ini terdiri dari :

a. Elektrode

Dalam penyimpanan muatan bahan aktif elektode positif terdiri

dari timah peroxida ( PbO2 ) berwarna coklat gelap, ketika bahan aktif

dalam elektroda negatif adalah timah murni (Pb) berwarna abu-abu

metalik. Timah pada bahan elektrode aktif merupakan timah murni (Pb)

dan yang lainnya sebagai timah gabungan. Timah peroxida dapat juga

sebagai timah sulfat (PbSO4), ini mungkin karena timah hitam memiliki

elekton valensi berbeda. Valensi adalah muatan listrik dalam sebuah atom,

sebagai contoh atom timah dalam keadaan timah peroxida mempunyai

elektron valensi +4 (empat muatan positif) dan dalam timah metalik

mempunyai valensi kosong.

b. Larutan elektrolit

Asam sulfur lemah (H2SO4), berat jenis 1,28 Kg per liter digunakan

sebagai larutan elektrolit. Elektrolit adalah penghantar listrik yang

karakteristiknya memainkan peranan penting dalam proses pengisian dan

pengaliran arus muatan.


8

Elektrolit terdapat dua penggolongan tingkatan penghantar yang

disebut konduktor kelas pertama, contohnya logam dimana arus mengalir

membawa konduksi elektron. Dan disebut dengan konduktor kelas kedua,

dimana arus mengalir membawa partikel muatan (ion). Kelas kedua ini

adalah gabungan bahan kimia yang tidak larut dalam air ketika diuraikan

kedalam komponen positif dan negatif. Dalam hal ini (H2SO4) merupakan

jenis penghantar kedua. Larutan elektrolit sendiri juga menunjukkan

muatan listrik netral secara seimbang satu sama lain. Biasanya konsentrasi

elektrolit (berat jenis 1,28 Kg per liter) hampir semua molekul asam sulfat

terurai. Penguraian molekul asam sulfat ini sangat mutlak untuk

perkembangan elektrolit juga untuk mengalirkan pengisian ataupun

pengosongan arus. Sel ini mempunyai rating arus tinggi dan banyak

digunakan dikalangan masyarakat. Misalnya pemberi daya pada lampu

kendaraan, alat-alat elektronika dan sebagainya. Sel ini sering disebut

dengan accu basah. Tiap sel akumulator memiliki ggl 2 volt

Berikut merupakan proses pembelahan molekul asam sulfat, tanda

plus (+) dan minus (-) menunjukkan adanya muatan listrik.

Belum terbelah Proses terbelah

(H2SO4) ⇒ 2 H+ + SO4 2 −

Ion Hidrogen Ion Sulfat

Muatan Positif Muatan negatif


9

Voltase sel 2 volt

+ -

Elektrode
Positif

elektrolit

Elektrode
negatif

Gambar 1: Kontruksi dasar dari sel penyimpanan (akumulator)


Sumber (Daryanto, 2001 : 5)

2. Akumulator Kering

Selain akumulator basah ada juga suatu akumulator baik menurut

konstruksinya maupun susunan bahan-bahan kimianya termasuk dalam

golongan kuat dan baik, akumulator ini dinamakan akumulator kering..

Adapun cairan elektrolitnya terdiri dari cairan kalilook dengan air murni 20%

atau berat jenis 1,2. akumulator kering ini juga sering disebut akumulator

NIFE. Ini berasal dari rumus kimia dari pelat-pelat positif dan negatif. Dalam

keadaan kosong belum diisi masa aktif yang terdapat dalam pelat positif terdiri

dari Ni(OH) 2 atau hydroxid nikel dan pada pelat negatif berisi Fe(OH) 2

hydroxid besi. Sewaktu diisi, aliran pengisi mengalir dari pelat positif ke pelat

negatif dan oleh karenanya maka Ni(OH) 2 ini ditambah dengan zat asam,

maka akan berubah menjadi Ni(OH) 3 , sedangkan Fe(OH) 2 karena dikurangi

zat asamnya berubah menjadi Fe (besi dalam bentuk bunga karang) sehingga

diperoleh rumus kimia sebagai berikut:

2 Ni(OH) 2 + KOH + Fe(OH) 2 ⇔ 2 Ni(OH) 3 + KOH + Fe


10

Jika dilihat dari kedua arah panah ini menunjukkan bahwa rumus

kimia diatas dapat bekerja ke arah kanan dan ke kiri. Ke kanan diwaktu

sedang mengisi dan yang ke kiri diwaktu akumulator sedang diberi muatan

atau dengan kata lain dalam keadaan dipakai.

Pada pengosongan (dimuati) terjadi kebalikannya hydroxid nikel

karena kekurangan zat asam diredusir menjadi bentuk yang lebih rendah,

sedangkan besi di oxidir lagi. Hydroxid kalium (KOH) yang dipakai untuk

campuran akan mencapai temperatur kira-kira 1,16° Baume (Be).

Selama pengisian dan pengosongan proses yang terjadi hanya karena

zat asam berpindah-pindah tempat dan KOH-nya sama sekali tidak ikut dalam

reaksi kimia, dalam hal ini KOH hanya bekerja sebagai katalisator atau

pengantar.

Jelaslah hal-hal diatas salah satu perbedaan antara akumulator basah

dan kering. Pada akumulator basah bahwa cairan asam belerang

( H 2 SO4 ) memang ikut bekerja pada persenyawaan-persenyawaan kimia

dengan timah hitam atau oxid timah hitam. Pada akumulator kering KOH-nya

tidak mengambil bagian dalam reaksi, hanya airnya dimana KOH dilarutkan

berubah menjadi zat asam (O2 ) dan zat air ( H 2 ) selama pengisian berlangsung.

Sebetulnya KOH itu sesuatu zat yang sangat merugikan, karena

semua zat dapat dilarutkan kecuali besi ini sebabnya, maka bak akumulator

kering terbuat dari besi. Pada akumulator kering berat kadarnya tetap besar

meskipun akumulator itu dalam keadaan kosong ataupun penuh. Tetapi hanya

sewaktu-sewaktu perlu ditambah dengan air distilasi dan

tiap dua tahun sekali elektrolitnya sama sekali harus diganti,


11

karena KOH ini mengambil gas asam arang dari udara dan membentuk

karbonat kalium ( K 2 CO3 ) yang dapat merusak pelat.

2. Proses Elektrokimia Akumulator

1. Pembangkitan Arus

Apabila sebuah elektrode dicelupkan ke dalam larutan elektrolit maka

ion-ion partikel listrik didorong dari elektrode ke dalam elektrolit yang

hasilnya dinamakan “tekanan larutan”

Dalam hal ini elektrode-elektrode timah melepaskan 2 elektron ke

dalam elektrolit, sebagai akibat pelepasan ion positif timah, muatan negatif

berada/tinggal di elektrode timah. Dalam sebuah sel penyimpanan, perbedaan

potensial atau voltase ini adalah 2 volt, gambaran tersebut dimana oleh

partikel muatan (ion timah) dilepas kedalam elektrolit sangat cepat sehingga

mengakibatkan kondisi baru pada keseimbangan dengan elektrolit karena

muatan negatif tinggal pada elektrode timah dan berusaha mendorong

kembali ion positif tempat dimasuki elektrolit.

Tenaga pengembalian ini secara tepat untuk tekanan larutan membuat

kondisi keseimbangan baru. Hanya ketika sel diperlukan untuk

mengemudikan arus listrik, keseimbangan antara tekanan larutan dan atraksi

pengembalian berjalan, serta penambahan partikel muatan ke dalam dan

keluar elektrolit pada elektrode.


12

2. Proses pengisian elektrokimia

Pada akumulator diisi pada kedua elektrode positif dan negatif yang

terdiri dari timah sulfat ( PbSO4 warna putih). Elektrolit adalah asam sulfat

lemah dengan berat jenis 1,12 Kg per liter. Disusun sekitar 17 % asam sulfat

murni dan sekitar 83 % air.

Sebagai akibat hasil komponen asam sulfat, penghantaran listrik yang

cukup ke dalam elektrolit dapat ditentukan, air murni tidak dapat

menghantarkan arus listrik. Jika sel timah bermuatan maka kedua

elektrodenya dihubungkan ke sumber yang sesuai pada arus langsung.

Sumber arus pengisian membawa elektron-elektron dari elektroda positif dan

mendorongnya ke elektroda negatif. Oleh karena elektron-elektron di dorong

ke dalam elektroda negatif oleh sumber pengisisn arus timah bervalensi nol

yang dibentuk pada elektrode negatif dari dua valensi positif atom timah,

memecah molekul timah sulfat ( PbSO4 ) . Pada waktu bersamaan muatan

negatif ion sulfat ( SO4 ) dilepas dari elektrode negatif ke dalam elektrolit.

Pada elektrode positif timah bivalensi diubah ke dalam bentuk tetravalensi

timah positif melalui pemindahan elektron. Tetravalensi positif

dikombinasikan dengan oksigen yang dilepas dari air ( H 2 O ) ke bentuk timah

peroxida ( PbSO2 ) . Pada waktu yang sama ion-ion dilepas selama proses

oksidasi, SO4 memasuki elektrolit dan elektrode negatif, sebagai hasil proses

pengisian. Untuk itu ion H + dan SO4 dalam elektrolit ditambah,

asam sulfat baru terbentuk dan berat jenis elektrolit meningkat. Sesudah

timah sulfat pada elektode positif diubah ke timah peroxida

dan timah sulfat pada elektrode negatif diubah ke


13

logam timah maka proses pengisian telah lengkap. Sel timah penyimpan arus

dapat diputuskan sekarang dari sumber. Sebagai hasil proses pengisian arus,

energi listrik terbentuk ke dalam sel telah diubah menjadi energi kimia dan

disimpan.

3. Proses pengaliran arus pada beban

Apabila dua terminal sel timah penyimpan dihubungkan satu sama

lain melalui sebuah beban listrik (misalkan lampu), elektron mengalir dari

elektrode negatif melalui beban kemudian ke elektrode positif karena

perbedaan potensial antar terminal. Sebagai akibat influk elektron-elektron,

tetravalensi timah positif dalam elektrode positif diubah ke bivalen timah

positif dan ikatan yang menghubungkan tetravalen timah positif ke atom

oksigen pecah. Atom oksigen dilepas dan bergabung dengan ion

hidrogen H + dibawa dari asam sulfur ke bentuk air.

Pada elektrode negatif bivalen timah positif juga telah dibentuk

sebagai akibat pergerakan elektron dari logam timah ke elektrode positif.

Bivalen ion sulfat negatif dari asam, sulfat merupakan kombinasi dengan

bivalen timah positif pada kedua elektrode, lalu timah sulfat

( PbSO4 ) dibentuk sebagai produk pengaliran pada kedua elektrode. Kedua

elektrode kembali ke kondisi semula, energi kimia disimpan dalam sel yang

telah diubah kembali ke dalam energi dan telah dibalik dalam bentuk ini oleh

muatan listrik, sehingga sel timah penyimpan juga telah mencapai tingkat

energi sempurna.
14

4. Reaksi elektrokimia yang terjadi pada akumulator basah

a. Akumulator Basah

1) Proses pengaliran

Elektroda negatif

Elektron (diberi ke sirkuit listrik bagian luar)

PB – 2O + SO4 2 − => PbSO4

Formasi bivalen ion timah sulfat

Elektroda positif

Elektron dibawa dari sirkuit listrik luar

PbO2 + 2O + 2H + + H2SO4 => PbSO4 + 2H2O

Ion H + digunakan dalam formasi air

Dengan penambahan dua persamaan ini, hasil akhir dari reaksi

kimia yang terjadi selama pengaliran pada sel penyimpan timah:

PbO2 + 2H2SO4 + Pb => PbSO4 + 2H2 O + PbSO4

Elektoda positif elektroda negatif

sumber : (Daryanto,2001 : 10)


15

2) Proses pengisian

Elektroda negatif

Elektron diambil dari sirkuit listrik luar

PbSO4 + 2O + 2H + => Pb + H2SO4

ion hidrogen

Eelektroda positif

Elektron diberikan pada sirkuit listrik

PbSO4 – 2O + 2H2O => PbO2 + H2SO4 + 2H +

Ion hidrogen lepas

Dengan penambahan dua persamaan ini, hasil reaksi kimia terjadi

selama pengisian sel timah penyimpan:

Elektroda positif

PbSO4 + 2H2O + PbSO4 => PbO2 + H2SO4 + Pb

Elektroda negatif`

Sumber: (Daryanto, 2001 : 11)

Charger baterai terdiri dari pemaksaan elektron melewati baterai

dengan arah kebalikan discharger. Dalam proses elektrolisis


16

perubahan kimia tersebut dibalik. Timbal sulfat dan air diubah kembali

menjadi timbal, timbal dioksida dan asam sulfat.

Pengosongan

PbSO4 + 2H2O + PbSO4 PbO2 + H2SO4 + Pb

Pengisian

Selama beterai mengeluarkan daya (saat pengosongan), bahan aktif

pada pelat positif maupun pelat negatif berubah menjadi timah sulfat

(PbSO4) dan berwarna putih. Timah sulfat ini bisa berubah lagi menjadi

bahan aktif jika baterai diisi kembali.

Yang terjadi pada pelat selama proses pengisian dan pengosongan

baterai adalah sebagai berikut :

1) Pelat negatif (sisi luar) : terjadi konsentrasi bahan aktif sehingga ada

bagian-bagian pelat yang menggelembung.

2) Pelat negatif (sisi dalam) : terjadi bintik-bintik putih akibat reaksi dan

mudah terlepas dari pelat dan mengandung elektrolit yang akhirnya

bergerombol seperti pohon dibagian atas pelat negatif dan

memungkinkan terjadinya hubung singkat dengan pelat positif.

3) Pelat positif : karena pengaruh reaksi akan bersifat sangat rapuh dan

lembek. Keadaan ini menyebabkan bahan aktif terlepas dari pelat dan

jika terjadi dalam jumlah yang banyak akan mengendap pada bagian

bawah baterai sehingga memungkinkan terjadinya hubung singkat

antara pelat positif dengan pelat negatif.


17

b. Akumulator kering

1) Proses pengisian

Ni(OH) 2 + KOH + Fe(OH) 2 ⇒ Ni(OH) 3 + KOH + Fe

Dalam keadaan kosong belum diisi, pelat positif terdiri dari

Ni(OH) 2 atau hydroxid nikel dan pada pelat negatif berisi Fe(OH) 2

hydroxid besi. Sewaktu diisi, aliran pengisi mengalir dari pelat positif ke

pelat negatif dan oleh karenanya maka Ni(OH) 2 ini ditambah dengan zat

asam, maka akan berubah menjadi Ni(OH) 3 , sedangkan Fe(OH) 2 karena

dikurangi zat asamnya berubah menjadi Fe. Tegangan pada waktu diisi

penuh 1,8 volt dan sesudah dipakai turun hingga menjadi1,25 volt sebagai

tegangan kerjanya.

2) Proses pengosongan

Ni(OH) 2 + KOH + Fe(OH) 2 ⇐ Ni(OH) 3 + KOH + Fe

Pada pengosongan (dimuati) terjadi kebalikannya hydroxid nikel

Ni(OH) 3 karena kekurangan zat asam diredusir menjadi bentuk yang lebih

rendah, besi Fe di oxidir lagi. Pada akumulator ini tidak terjadi

pengosongan sendiri, karena KOH tidak ikut mengambil bagian dalam

reaksi kimia walaupun tidak dipakai lama.

3. Konstruksi Akumulator

a. Akumulator Basah

Menurut Suryatmo (1986 : 4), susunan akumulator dalam keadaan

kosong atau belum terisi dengan tenaga listrik terdiri dari sebuah baki dari
18

gelas atau ebonit yang didalamnya diisi dengan larutan asam sulfat (H2SO4)

yang ditempatkan paling sedikit tiga buah pelat yang terdiri dari oksidasi

plumbub (PbO). Ketiga pelat tersebut dipasang dalam akumulator secara

sejajar. Antara pelat yang satu dengan pelat yang lain dipasang sebuah

pemisah yang terbuat dari serbuk kayu yang dimampatkan, dan dikenal

dengan istilah separator. Pelat yang berada ditengah separator akan menjadi

pelat positif, sedangkan pelat yang berada disebelah kanan dan kiri saparatif

akan menjadi pelat negatif, oleh karena sel belum terisi sumber tenaga listrik,

maka pelat-pelat tersebut dalam keadaan tidak bermuatan. Besarnya kuat arus

yang dihasilkan sebuah akumulator tergantung pada luas pelat yang

digunakan sehingga semakin besar pelat yang dipakai, maka semakin besar

pula kuat arus yang dihasilkan.

Pada akumulator dalam keadaan terisi tenaga listrik, maka susunannya

akan berubah secara kimiawi yaitu terdiri dari Pb sebagai anoda (kutub

negatif) dan PbO2 sebagai katoda (kutub positif), serta elektrolit larutan asam

sulfat (H2SO4). Oleh karena sudah diisi muatan listrik, maka dalam asam

sulfat (SO4 2 − ). Tiap sel pada akumulator mempunyai beda potensial ± 2 volt,

sehingga akumulator yang berpotensial 6 volt mempunyai 3 buah sel yang

dihubungkan secara seri. ₊ ‑

Pb H2SO4

PbO2 separator

Gambar 2. Susunan komponen akumulator yang telah terisi tenaga listrik.


sumber: (Syam Hardi, 1983 : 181)
19

Baterai penyimpan arus listrik (aki) yang dirancang untuk kendaraan

bermotor memiliki beberapa bagian antara lain :

1. Kotak dengan dinding penyekat untuk memisahkan sel-sel

Kotak baterai tersusun dari penutup dan bahan penahan asam (karet

atau plastik). Kotak baterai modern mengganjal tepi-tepi sekeliling dasar

kotak bagian luar untuk tujuan pengganjalan. Didalam kotak baterai, sisa-sisa

elemen mengalir sepanjang memenuhi lantai kotak dan kaki batas dasar pelat

yang ada. Ruangan antara sisa elemen terbentuk dikenal dengan ruang

endapan, tempat timbunan partikel padat yaitu kerak pada pelat selama

pengoperasian dan jatuh ke dasar kotak. Lapisan kerak ini, yang terdiri dari

timah dan dapat menghantarkan listrik, dapat berakumulasi dalam ruang ini

tanpa menyentuh ujung terbawah pelat yang dapat menyebabkan hubungan

pendek. Kotak akumulator ditambahkan dengan penyekat dalam masing-

masing sel. Sel-sel itu terkumpul rapat dalam konstruksi akumulator.

Didalamnya ditempatkan elemen-elemen separator atau pemisah antara pelat

positif dan pelat negatif.

Gambar 3. Konstruksi akumulator


2. Satu lembar penutup dengan sel pembuka dan sumbat ventilasi
20

Pada sel baterai modern menyatu dengan elemen-elemen, semua

ditutup dan direkatkan oleh sebuah penutup. Penutup ini mempunyai satu

pembuka untuk masing-masing sel sehingga sel-sel dapat diisi dengan

elektrolit. Pembuka ini ditutup dengan ventilasi yang disekrup pada

tempatnya, masing-masing sumbat mempunyai sebuah lubang.

3. Elemen-elemen.

Eleman terdiri dari pelat positif dan pelat negatif yang dipasang

bersama dengan pemisah atau separator antara masing-masing pelat. Bahan

aktif pelat muatan positif berisi timah peroxida (PbO2) warna cokelat gelap.

Ketika bahan aktif pada pelat muatan negatif berisi timah

murni dalam bentuk timah karang (Pb, warna abu-abu metalik). Masing-

masing kelompok pelat positif dan pelat negatif tersambung secara bersama

oleh sabuk pengikat pelat tersendiri dimana pelat berada. Masing-masing

biasanya mempunyai satu lebih banyak pelat negatif dari pada pelat positif,

jadi dua pelat bagian luar biasanya negatif.

Separator Voltase nominal 2 volt/sel

+ -

- + - + - + -

Gambar 4. Elemen dengan pelat negatif dan positif.

4. Pemisah/separator antara masing-masing pelat.


21

Pelat-pelat harus ditutup satu sama lain tetapi tidak boleh bersentuhan,

hal ini dapat terjadi apabila pelat bengkok atau ketika partikel menggumpal

pada permukaannya. Karena hal itu dapat menyebabkan hubungan pendek

ketika sebuah elemen diselipkan. Penyekat ini dipastikan bahwa pelat dengan

polaritas berlawanan, dipisahkan secukupnya satu sama lain dengan secara

listrik, dengan harapan untuk mengalirkan elektron, ditutup satu sama lain.

5. Sel penghubung

Masing-masing sel dalam baterai dihubungkan dalam hubungan seri.

Hubungan ini dipakai dalam penghubung sel, dalam rangka mengurangi

bagian dalam dan berat.

6. Terminal positif negatif

Pengikat pelat menggabungkan pelat positif dalam sel pertama yang

dihubungkan dengan terminal positif pada baterai dan juga sabuk pelat

menghubungkan pelat negatif dalan sel terakhir yang dihubungkan dengan

terminal positif dan negatif pada baterai, voltase maksimum berada antara dua

terminal 6 atau 12 volt.

Gambar 5. Terminal akumulator

b. Akumulator kering
22

Akumulator kering yang dirancang untuk kendaraan bermotor

memiliki beberapa bagian antara lain :

1. Kotak akumulator

Bak akumulator kering terbuat dari besi yang dilapisi dengan bahan

plastik pada bagian luarnya. Penggunaan bahan besi ini dimaksudkan karena

zat asam yang digunakan(KOH) dapat melarutkan semua zat kecuali besi.

Gambar 6. Konstruksi akumulator

2. Satu lembar penutup dengan sel pembuka

Pada akumulator ini semua ditutup dan direkatkan oleh sebuah

penutup. Penutup ini mempunyai satu pembuka untuk untuk lubang pengisi

cairan elektrolit (KOH.)

3. Elemen-elemen.
23

Elemen terdiri dari pelat positif terdapat di dalam tabung-tabung

positif dan pelat negatif pada kantung-kantung negatif yang dipasang bersama

dengan pemisah atau separator antara masing-masing pelat. Masa aktif dari

plat positif maupun dari plat negatif dicampur dengan zat-zat yang dapat

menambah penghantar dan berliang renik (berpori). Campuran ini

dimasukkan dalam tabung-tabung gepeng dari besi dan dari susunan tabung-

tabung ini merupakan suatu pelat. Dan sebagai hubungan keluarnya

menggunakan besi.

Gambar 7. bentuk dari pelat positif Gambar 8. bentuk dari pelat negatif

4. Terminal positif negatif

Pengikat pelat menggabungkan pelat positif dalam sel positif yang

dihubungkan dengan terminal positif pada baterai dan juga sabuk pelat

menghubungkan pelat negatif dalam sel negatif.

Gambar 9. Terminal akumulator

4. Prinsip Kerja Akumulator


24

Akumulator bekerja berdasarkan reaksi kimia yaitu reaksi redoks yang

terjadi baik selama pengisian maupun selama pengosongan. Reaksi kimia pada

akumulator tersebut bersifat reversible, artinya reaksi kima yang terjadi

selama pengisian sangat berlawanan dengan reaksi yang terjadi pada saat

pengosongan.

Selama pengisian terjadi pengubahan energi listrik ke energi kimia,

dan sebaliknya pada saat pengosongan terjadi pengubahan energi kimia

menjadi energi listrik. Ketika akumulator dalam keadaan kosong (tidak ada

energi listrik) maka elektroda-elektroda dihubungkan dengan sumber tenaga

listrik dari luar. Kutub positif dari sumber tenaga listrik dari luar sebagai

katoda dihubungkan dengan kutub positif akumulator. Dan kutub negatif

sumber tenaga listrik dari luar sebagai anoda dihubungkan dengan kutub

negatif akumulator. Dengan demikian pada sumber energi listrik terjadi aliran

listrik yaitu elektron mengalir dari anoda ke katoda dan arus listrik mengalir

dari anoda ke katoda. Sedangkan aliran listrik yang terjadi pada akumulator

basah yaitu elektron yang mengalir dari katoda ke anoda, dan arus listrik

mengalir dari anoda ke katoda. Dengan adanya aliran listrik tersebut, maka

akan menimbulkan reaksi kimia (reaksi redoks) yang mengakibatkan

terbebasnya zat-zat dalam akumulator yaitu PbSO4 menjadi Pb, PO2, ion H + ,

dan ion SO4 2 − , sedangkan pada akumulator kering terjadi reaksi kimia

Ni(OH) 2 akan berubah menjadi Ni(OH) 3 , sedangkan Fe(OH) 2 karena

dikurangi zat asamnya berubah menjadi Fe.


25

Selama pengosongan pada akumulator, juga terjadi perubahan energi

yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Pada pengosongan, terjadi

pengaliran listrik yaitu elektron mengalir dari Pb atau kutub negatif (sebagai

anoda) ke PbO2 atau kutub positif (sebagai katoda). Sedangkan arus listrik

mengalir dari kutub positif atau PbO2 (sebagai katoda) ke kutub negatif atau

Pb (sebagai anoda) sehingga adanya aliran tersebut mengakibatkan terjadinya

reaksi kimia. Pada akumulator kering elektron mengalir dari kutub negatif

Fe(OH) 2 , ke Ni(OH) 2 atau kutub positif. Sedangkan arus listrik mengalir dari

kutub positif ke kutub negatif.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan akumulator

Menurut E. Nudikase dan Nyoman Katiase (1997 : 72), agar

akumulator dapat digunakan secara maksimum, akumulator harus dipelihara

dengan baik. Pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut;

akumulator perlu diisi ulang secara teratur, setelah atau selama digunakan, air

itu harus diganti dengan menambahkan air murni (air suling) kedalamnya.

Jangan dibiarkan arus mengalir berlebihan. Arus yang terlalu besar

menimbulkan kalor yang besar di dalam akumulator sehingga dapat merusak

susunan kimia lempeng-lempengnya.

Menurut Daryanto (2001 : 45), kerusakan dalam baterai sangat perlu

diperhatikan terutama selama kendaraan hidup. Penyebab kerusakan baterai

diantaranya voltase pengisian muatan terlalu tinggi, tingkat elektrolit terlalu


26

rendah, pengosongan baterai terlalu sering dan terlalu dalam, baterai terlalu

panas, berat jenis (konsentrasi ) terlalu tinggi atau terlalu rendah, tenaga yang

disalurkan baterai terlalu rendah dan voltase turun secara tajam.

Dengan demikian dapat diketahui sebab-sebab kerusakan akumulator

yaitu arus pengisian terlalu besar, berkurangnya volume larutan, berat jenis

yang terlalu rendah, pemberian beban yang terlalu besar, akumulator terlalu

panas dan voltase pengisian yang terlalu tinggi.

Dibawah ini penyebab kerusakan akumulator yang berkaitan dengan

arus pengisian.

1. Arus pengisian muatan

Arus pengisian muatan adalah arus yang digunakan untuk mengisi

baterai. Menurut Michael Purba (1996 : 74) dalam hukum faraday “massa zat

yang dibebaskan pada elektolisis berbanding lurus dengan jumlah muatan

listrik yang digunakan atau melalui elektroda dalam sel elektrolisis”. Jumlah

muatan secara matematis dapat ditulis :

Q=ixt

Keterangan : Q = muatan listrik dalam columb

i = arus listrik dalam ampere

t = waktu dalam detik

Dengan demikian analisis untuk pengisian akumulator dengan i = 5 A,

Q = 5 AH adalah :

Q = i.t
27

Q
t=
i

5 AH
t=
5A

t = 1 jam.

Besarnya nilai arus pengisian pada akumulator berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi akumulator. Tingkat efisiensi akumulator dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Tingkat efisiensi Ah

I E − tE
ηAh = x100 %
I L .t L

keterangan :

ηAh = Tingkat efisiensi Ah

I E = arus pengaliran muatan (A)

I L = arus pengisian muatan (A)

t E = waktu pengaliran muatan (h)

t L = waktu pengisian muatan (h)

Tingkat efisiensi Ah berhubungan dengan sejumlah arus yang ditarik

dari baterai selama pengaliran muatan ke sejumlah arus yang harus di

masukkan ke dalam baterai untuk membawanya kembali ke tempat semula.

b. Tingkat efisiensi energi

Hubungan antara energi yang ditarik dari baterai selama pengaliran

dan pemasukan ke dalam baterai selama permuatan. Berbeda dengan Ah di

atas, tingkat efisiensi energi tergantung variasi voltase selama pengisian dan

pengaliran muatan.
28

P −t
η Wh = E E
x 100%
PL ⋅ t
L

keterangan :

η Wh = tingkat efisiensi energi (%)

PE = tenaga/kekuatan pengaliran (W)

PL = tenaga/kekuatan pengisian (W)

t E = waktu pengaliran muatan (h)

t L = waktu pengisian muatan (h)

c. Volume larutan elektrolit

Tinggi elektrolit harus berada pada ketinggian yang tepat (antara tanda

atas dan bawah atau 10-15 mm tingginya dari bagian atas pelat), dengan tinggi

elektrolit yang tepat akan membuat reaksi kimia elektrolit terhadap pelat-pelat

dengan sempurna dan hasil reaksi yang maksimal. Ketinggian permukaan

larutan elektrolit (a) pada akumulator sepeda motor adalah 6 mm.

Permukaan elektrolit Bak

Separator - Voltase nominal 2 volt/sel +

- + - + - +

Pelat timbal

Gambar 10. Tingkat volume larutan elektrolit


29

Selama akumulator dipakai, larutan di dalamnya akan habis karena

berubah menjadi uap air. Berkurangnya larutan di dalam setiap sel merupakan

faktor utama kerusakan baterai. Tegangan akumulator yang baik adalah tidak

kurang 12.8 Volt dalam keadaan tanpa beban. Dalam kondisi 100%,

akumulator akan memiliki resistansi dalam yang sangat kecil sehingga bila

diberi beban akan menghasilkan tegangan drop yang kecil pula. Tetapi

sebaliknya jika energi yang disimpan akumulator habis maka akumulator

tersebut akan mempunyai resistensi internal yang semakin tinggi sehingga

pembebanan akumulator tersebut menyebabkan tegangan drop semakin tinggi.

Gejala yang paling mudah diamati dari penurunan energi akumulator adalah

jika diberi beban lampu maka nyala lampunya akan menurun, redup bahkan

mungkin sampai tidak menyala.

Dengan kondisi semacam ini maka ada dua kemungkinan : larutan

asam sulfat di dalamnya habis atau sel-sel akumulator sebagian rusak. Kondisi

seperti ini menyebabkan umur baterai berkurang dan kemampuan

penyimpanan energinya pun berkurang cukup besar.

6. Arus Listrik

Arus listrik terjadi karena adanya ion pembawa muatan listrik yang

bergerak dibawah pengaruh medan listrik. Dalam logam arus listrik terdiri dari

aliran elektron bebas yang bermuatan negatif. Ion positif tidak mungkin

mengalir karena terikat dalam jalinan atom bahan. Satuan dasarnya adalah

ampere (A) yang didefinisikan sebagai arus konstan dalam dua penghantar
30

sejajar tak berhingga dengan luas penampang lingkaran yang diabaikan,

berjarak 1 meter dalam ruang hampa yang menghasilkan gaya sebesar 2 x 10 –

7 Newton/meter antara kedua penghantar tersebut. (Edmister Joseph A, 1995 :

2).

Arus listrik mengalir dari tempat yang berpotensial tinggi ke tempat

yang berpotensial rendah. Kebiasaan ini sesuai dengan arah arus dalam

medium mengalir muatan positif dan negatif seperti halnya pada arus listrik

dalam elektrolit.

Arus listrik (i) yang mengalir melalui suatu penghantar akan

mengalami suatu hambatan, yang dapat ditulis dengan persamaan :

V
R=
i

Keterangan : R = Hambatan dalam penghantar (Ω )

V = Beda potensial (V)

i = Arus listrik (A)

7. Tegangan Arus Searah

Sumber tegangan atau sumber arus diberikan setiap rangkaian

elektronik agar dapat bekerja. Terjadinya arus listrik dimungkinkan karena

adanya perbedaan potensial antara dua titik tersebut.

Untuk setiap rangkaian tertutup, hukum kirchoff II menyatakan bahwa

jumlah aljabar dari tegangan-tegangan adalah nol. Sebagian dari tegangan

tersebut adalah sumber tegangan, sedang yang lainnya diakibatkan oleh

elemen-elemen pasif. Pada rangkaian resitif arus searah (DC), tegangan

terakhir ini dalam bentuk persamaan :


31

V = I×R

Keterangan : V = Beda potensial (V)

I = Arus listrik (A)

R = Hambatan (Ω )

8. Daya dan Energi Listrik

Dengan mengasumsikan nilai R tetap, maka nilai arus akan

berbanding lurus dengan nilai tegangan

V = I × R (Volt)

Dari hal ini dapat dicari besarnya daya listrik atau kekuatan

pengalirannya yaitu:

P = I × R × I = I 2 R (Watt)

Jika listrik menglirkan selama t detik, maka energi listrik yang

terpakai adalah:

W = P × t (joule)

Jika nilai daya listrik dimasukkan maka akan didapat

W = I 2 × R × t (joule)

Keterangan:

P = daya listrik (volt ampere/ watt)

W = energi listrik (watt detik/ joule)

t = waktu (detik)

(Surono, 1990 : 32)


32

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah-langkah

yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang

dicapai dari suatu penelitian dapat memenuhi syarat sebagai karya ilmiah

(Sutrisno Hadi, 1986 : 4). Pada penelitian ini digunakan metode

eksperimen yang menguji tingkat efesiensi energi antara akumulator basah

dan akumulator kering.

1. Desain eksperimen

Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap

langkah tindakan yang benar-benar teridentifikasikan) sedemikian sehingga

informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk permasalahan

yang diteliti dapat terkumpulkan (Sudjana 1992:1). Desain eksperimen yang

digunakan adalah desain acak kepada unit-unit eksperimen, atau sebaliknya.

Perlakuan terhadap populasi yaitu akumulator kering dan basah 12 V 5Ah dan

akumulator kering dan basah 12 V 4 Ah dibagi atas 12 kali pengukuran dan

tiga kali pengulangan. Dari perlakuan-perlakuan tersebut diukur besar arus

dan tegangan. Adapun desain eksperimen disusun dalam tabel berikut:

a. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian

b. Mengukur besar arus dan tegangan akumulator basah dan akumulator

kering dengan beban yang sama dan hasilnya dicatat dalam tabel berikut:

Tabel 1. Tabel pencatatan data hasil penelitian


33

Perlakuan Perlakuan pengukuran setiap menit

1 menit 2 menit ..... k

v i v i v i v i

Akumulator basah

Merk Yuasa tipe

12 V 4 Ah

Jumlah

Rata-rata

Akumulator kering

Merk Speed tipe

12 V 4 Ah

Jumlah

Rata-rata

Akumulator basah

Merk GS tipe 12

V 5 Ah

Jumlah

Rata-rata

Akumulator kering

Merk Silver tipe

12 V 5 Ah

Jumlah

Rata-rata

2. Populasi dan Sampel


34

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua akumulator basah dan

kering tipe 12 V 4AH dan 12V 5AH.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa akumulator

tipe 12V 4AH dan 12V 5AH yang terdiri atas 4 buah akumulator terdiri dari 2

buah akumulator tipe 12 V 4 Ah yaitu 1 buah akumulator basah merek

YUASA dan 1 buah akumulator kering merek SPEED dan 2 buah akumulator

tipe 12 V 5 Ah yaitu 1 buah akumulator basah merek GS dan kumulator

kering merek SILVER dalam kondisi awal yang sama (baru). Dalam

menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan

dijadikan sebagai sumber data sebenarnya dan dengan memperhatikan data

sebenarnya dan dengan memperhatikan sifat-sifat serta menyebarkan populasi

agar diperoleh sampel yang representatif, maka dalam penelitian ini

digunakan teknik purposif sampling yang pengambilan sampelnya dilakukan

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1) Merek akumulator yang digunakan dalam penelitian ini sudah umum

digunakan oleh masyarakat luas dan banyak beredar dipasaran sehingga

mudah didapatkan.

2) Lebih ekonomis baik waktu, tenaga, dan biaya bila dibandingkan dengan

penyelidikan terhadap seluruh populasi.

3. Variabel Penelitian
35

Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel yang dipakai didalam penelitian ini adalah kekuatan

penyimpanan energi pada akumulator

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam eksperimen ini adalah besar arus dan

tegangan pada akumulator basah dan kering 12 V 4 Ah dan akumulator

basah dan kering 12 V 5Ah.

c. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan sehingga

peneliti dapat melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Sebagai

variabel kontrol pada eksperimen ini adalah jenis akumulator, cara

pengukuran, alat pengukuran, tempat pengukuran, yang mana hal-hal

tersebut diperlukan sama pada setiap akumulator.

4. Metode Pengumpulan data dan validitas instrumen pengukuran

a. Metode pengumpulan data

Pada penelitian ini digunakan metode eksperimen. Metode ini

bertujuan untuk mengetahui fenomin-fenomin dan menarik hukum-hukum

tentang hubungan pengambilan data yang diperoleh dari percobaan pada

pengujian akumulator baru.

b. Validitas instrumen pengukuran


36

Dalam penelitian ini, untuk pengukuran besarnya arus dan tegangan

pada saat penggunaan atau pengosongan akumulator ini menggunakan

instrumen ukur multimeter. Kemudian hasil pengukuran dicatat dalam

lembar data hasil penelitian.

Tetapi sebelum dilakukan pengukuran, maka perlu diketahui nilai

validitas dari instrumen ukur. Validitas instrumen ukur ini dimaksudkan

untuk mengetahui tingkat ketelitian instrumen ukur, sebab tingkat ketelitian

sebuah alat ukur dipengaruhi oleh besarnya tingkat ketelitian dalam

pengukuran. Untuk mengetahui nilai validitas instrumen ukur, maka

dilakukan uji coba instrumen ukur dengan membandingkan dua buah

multimeter merek MAXCOM dan multimeter merek CADIK uji coba

dilakukan dengan mengukur tegangan DC dari sebuah beterai 1,5 volt. Dari

uji coba tersebut di peroleh data sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil pengujian instrumen ukur pada baterai 1,5 V

Multimeter Tegangan DC (VDC)

MAXCOM 1,64 VDC

CADIK 1,64 VDC

Untuk mengetahui tingkat ketelitian multimeter yang paling baik,

maka dapat diperhitungkan besarnya kesalahan pengukuran dengan rumus:


37

E = M −T

(Yossi Maylani, 2003 : 31)

Keterangan: E = kesalahan instrumen ukur

M = nilai hasil pengukuran dengan instrumen ukur

T = nilai sebenarnya dari besaran yang diukur

Bedasarkan rumus tersebut, maka besarnya tingkat kesalahan ukur

dari masing-masing instrumen ukur adalah:

Multimeter MAXCOM, M = 1,64 VDC dan T = 1,50 VDC

E = M − T = 1,64 – 1,50 = 0,14 VDC

Multimeter CADIK, M = 1,64 VDC dan T = 1,50 VDC

E = M − T = 1,64 – 1,50 = 0,14 VDC

Dari perolehan besarnya kesalahan ukur tersebut maka dapat

ditentukan bahwa kedua multimeter mempunyai tingkat ketelitian yang

sama karena memiliki tingkat kesalahan yang sama. Dengan demikian alat

ukur yang digunakan sebagai instrumen ukur dalam penelitian ini adalah

multimeter MAXCOM dan CADIK.

5. Langkah-langkah eksperimen

Langkah-langkah tindakan dalam eksperimen ini adalah sebagai

berikut:

a. Menyiapkan alat dan bahan dalam eksperimen

1) Alat
38

Alat yang digunakan adalah:

(a) Obeng

(b) Tang

(c) Stopwatch

(d) Multimeter yang digunakan untuk mengukur besar arus dan

tegangan pada saat akumulator diberi beban dengan spesifikasi

sebagai berikut:

• Merk : MAXCOM

Model : MX-700

Batas ukur arus : 15 Ampere

Batas ukur tegangan : 200 Volt

• Merk : CADIK

Model : 32B

Batas ukur arus : 10 Ampere

Batas ukur tegangan : 200 Volt

(e) Tabel pencatatan hasil pengukuran

2) Bahan

Bahan yang dibutuhkan adalah:

(a) 2 buah akumulator tipe 12 Volt 5 Ah, terdiri dari 1 buah

akumulator basah merk GS 12V 5Ah dan 1 buah akumulator kering

merk Silver 12V 5Ah.


39

(b) 2 buah akumulator tipe 12 Volt 4 Ah, terdiri dari 1 buah

akumulator basah merk Yuasa 12V 4Ah dan 1 buah akumulator

kering merk Speed 12V 4Ah.

(c) Kabel Penghubung

(d) Lampu merk stanlees 35 watt/12V sebagai beban rangkaian.

b. Merangkai alat dan bahan sehingga membentuk suatu rangkaian untuk

pengukuran arus dan tegangan dengan sumber tegangan DC seperti yang

ditunjukkan pada gambar 6.

Pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:

A
+ -

Lampu 35 watt
+

-
Akumulator

Gambar 11. Rangkaian penelitian pengukuran arus dan tegangan pada saat
akumulator diberi beban lampu 35 watt DC.

(1) Mengukur tegangan pada akumulator untuk memastikan bahwa

tegangannya 12 volt, kemudian hubungkan rangkaian dengan sumber

tegangan DC (akumulator).

(2) Mengecek beban pada rangkaian dengan memperhatikan nyala bola

lampu.
40

(3) Mengukur besarnya kuat arus dan tegangan dalam selang waktu

pembebanan yang bersamaan lalu dicatat hasilnya.

(4) Pengukuran tegangan dan arus dihentikan jika telah mencapai batas

waktu yang telah ditentukan yaitu 80 menit.

(5) Mengulangi langkah-langkah pengukuran sebanyak tiga kali untuk setiap

akumulator.

(6) Setelah semua pengukuran selesai dilakukan, data yang diperoleh

dimasukkan ke dalam tabel pencatatan data hasil penelitian untuk

selanjutnya dilakukan analisis data.

6. Metode analisis data

Analisis data merupakan bagian yang penting dari penelitian. Karena

dengan analisis, data yang diperoleh mampu memberikan arti dan makna

untuk memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan penelitian. Adapun

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji anava (analisis

varian) satu arah yang dijabarkan sebagai berikut:

a. Jumlah nilai pengamatan untuk setiap perlakuan.

ni
J1 = ∑Y
j =1
ij

b. Jumlah seluruh nilai pengamatan

k
J= ∑J
i =1
i
41

c. Rata-rata pengamatan untuk tiap perlakuan

ji
Y=
ni

d. Rata-rata nilai pengamatan

k
Y= J ∑ ni
i =1

Tabel 3. Tabel Persiapan analisis

Ulangan Perlakuan Jumlah

1 2 ......... K

1 Y1.1 Y2.1 ......... YK .1

2 Y1.2 Y2.2 ......... YK .2

N Y1.n1 Y2.n1 ......... Y

Jumlah j1 j2 ......... JK k
J= ∑J
i =1
i

Perlakuan N1 N2 ......... nk k
j = ∑ ni
i −1

Rata-rata Y1 Y2 ......... YK K
Y = J ∑ ni
I =1

Selanjutnya dihitung nilai-nilai dari jumlah kuadrat yang dibutuhkan:

1) Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) semua nilai pengamatan.

2) Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk trata-rata.

3) Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) antar perlakuan.

4) Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) kekeliruan eksperimen.


42

D y = ∑ Y 2 − R y − PY

Untuk memudahkan analisis, satuan-satuan JK ialah : Ry, Ay, Dy, dan EY,

disusun dalam tabel analisis varian seperti tabel berikut:

Tabel 4. Daftar analisis varian untuk menguji Ha (populasi normal homogen)

Sumber variasi dk JK KT F

Rata-rata 1 Ry R = Ry/1

Antar kelompok k-1 Ay A = Ay/(k-1) A/D

Dalam kelompok ∑ (n − 1) Dy D=
Dy/ ∑ (ni − 1)
Rata-rata ∑ ni ∑Y 2

(Sudjana, 1992 : 305)

7. Analisis data

Analisis data sangat penting artinya dalam suatu penelitian, karena

dengan analisis data akan dapat ditarik kesimpulan dari suatu penelitian.

Untuk mengetahui bahwa besarnya energi yang dihasilkan berbeda dari setiap

akumulator maka dilakukan pengolahan data dengan metode analisis varian

satu arah.

a. Analisis varian satu arah untuk arus (A)

1) Analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator basah dan kering

tipe 12 V 4 Ah.

Hasil analisis varian satu arah untuk besarnya arus pada

akumulator basah dan kering tipe 12 V 4Ah sebagai berikut:


43

Tabel 5. Tabel hasil analisis varian satu arah untuk arus pada
akumulator kering 12V 4 Ah.

Sumber
Variasi dk JK KT F
Rata-rata 1 1485.04 1485.04
Antar
2 1.31 0.66 4.06
kelompok
Dalam
237 38.26 0.16
kelompok
Total 240 1524.61

Tabel 6. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator
basah 12V 4Ah.
Sumber
Variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 1364.22 1364.22
Antar
kelompok 2 2.46 1.23 6.07
Dalam
kelompok 237 48.06 0.20
Total 240 1414.74

Berdasarkan uraian pada tabel 5 dan tabel 6, maka hasil F pada

akumulator kering lebih kecil daripada F akumulator basah. Tetapi

pada tabel hasil pengukuran antara akumulator basah dan kering tidak

terjadi perbedaan pengukuran yang terlalu jauh. Besarnya arus yang

mengalir pada akumulator kering tidak terlalu jauh dengan akumulator

basah. Ini berarti bahwa arus pada akumulator kering setara dengan

akumulator basah.

2) Analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator basah dan kering

12 V 5 Ah.
44

Tabel 7. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator
basah 12V 5Ah.

Sumber
Variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 1239.56 1239.56
Antar
kelompok 2 12.24 6.12 49.33
Dalam
kelompok 237 29.40 0.12
Total 240 1281.20

Tabel 8. Hasil analisis varian satu arah untuk arus pada akumulator
kering 12V 5Ah.

Sumber
Variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 1537.48 1537.48
Antar
kelompok 2 1.90 0.95 71.48
Dalam
kelompok 237 3.15 0.01
Total 240 1542.53

Berdasarkan uraian pada tabel diatas dapat dilihat perbedaan

penghitungan antara akumulator basah dan akumulator kering. Arus

pada akumulator basah tidak jauh berbeda dengan arus pada

akumulator kering. Arus pada akumulator basah setara dengan

akumulator kering.

b. Analisis varian satu arah untuk tegangan (V)

1) Analisis varian satu arah untuk tegangan pada akumulator basah dan

kering 12 V 4 Ah.

Hasil analisis varian satu arah untuk besarnya tegangan pada

akumulator basah dan kering 12 V 4 Ah.


45

Tabel 9. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada


akumulator kering 12V 4Ah.

Sumber
Variansi dk JK KT F
27134.14
Rata-rata 1 27134.14
Antar
kelompok 2 60.63 30.32 4.29
Dalam
kelompok 237 1673.38 7.06
Total 240.00 28868.15

Tabel 10. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada
akumulator basah 12V 4Ah.

Sumber
Variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 23155.37 23155.37
Antar
kelompok 2 83.15 41.58 5.45
Dalam
kelompok 237 1809.15 7.63
Total 240 25047.67

Berdasarkan uraian pada tabel diatas, maka dapat dilihat hasil F pada

akumulator basah lebih besar daripada akumulator kering. Tetapi pada

tegangan hasil pengukuran tidak terjadi perbedaan tegangan yang

sangat signifikan. Basarnya tegangan pada akumulator basah dan

kering hampir sama.

2) Analisis varian satu arah untuk tegangan pada akumulator basah dan

kering 12 V 5Ah.

Hasil analisis varian satu arah untuk besarnya tegangan pada

akumulator basah dan kering 12V 5Ah.


46

Tabel 11. Hasil alisis varian satu arah untuk tegangan pada akumulator
basah 12 V 5Ah.

Sumber
Variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 18857.10 18857.10
Antar
kelompok 2 548.25 274.13 30.80
Dalam
kelompok 237 2109.41 8.90
Total 240 21514.76

Tabel 12. Hasil analisis varian satu arah untuk tegangan pada
akumulator kering 12V 5Ah.

Sumber
Variansi dk JK KT F
Rata-rata 1 28227.15 28227.15
Antar
kelompok 2 144.40 72.20 94.65
Dalam
kelompok 237 180.78 0.76
Total 240 28552.33

Pada akumulator basah dan kering 12 V 5 Ah terjadi perbedaan F

hitung yang sangat besar. F pada akumulator kering lebih besar

daripada F pada akumulator basah, padahal tidak terjadi perbedaan

pengukuran yang sangat besar. Pengukuran pada akumulator basah

setara dengan akumulator kering.

C. Pembahasan

Setelah dilakukan analisis terhadap data hasil penelitian dengan

analisis varian satu arah, maka dapat disimpulkan bahwa beban pada
47

akumulator tidak berpengaruh terhadap angka ketahanannya karena besar

arus dan tegangannya sama.

Penggunaan akumulator basah kapasitas 12 V 4 Ah dengan beban dan

waktu pengosongan yang sama menghasilkan data yang tidak jauh berbeda

pada besar arus dan tegangan yang diukur pada selang waktu 1 menit dengan

menggunakan akumulator kering. Pada awal digunakan nilai tegangan yang

semula 12,60 V mengalami penurunan sedikit demi sedikit, sedangkan pada

akumulator kering tegangan awal hanya 12,35 V. Begitu pula, dengan besar

arus pada akumulator basah awal penggunaan nilai arusnya sebesar 2,84 A,

pada akumulator kering arus penggunaan awal sebasar 2,77 A. Setelah itu

besar arus dan tegangan pada akumulator basah dan kering akan mengalami

penurunan sedikit demi sedikit dengan nilai yang bervariasi. Setelah tegangan

pada akumulator mencapai 10 V mengalami penurunan yang sangat cepat.

Penggunaan akumulator basah kapasitas 12 V 5 Ah dengan beban dan

waktu pengosongan yang sama juga menghasilkan data yang tidak jauh

berbeda dengan akumulator kering. Nilai tegangan pada awal digunakan

12,19 V. Sedangkan pada akumulator kering tegangan awal sebesar 12,12 V.

Untuk besar arus pada akumulator basah 2,75 A pada akumulator kering 2,72

A. Pada akumulator tipe 12 V 5 Ah ini juga mengalami penurunan arus dan

tegangan yang bervariasi. Besarnya penurunan arus dan tegangan pada

akumulator basah dan kering diberi beban selama 80 menit.


48

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa akumulator basah dan

kering memiliki besar arus dan tegangan yang tidak jauh berbeda. Demikian

juga dengan penurunan arus dan tegangan yang relatif stabil pada saat

pengosongan. Ditinjau dari akumulator yang digunakan dalam penelitian ini,

pada masing-masing akumulator tidak ada perbedaan kapasitas penyimpanan

arus dan tegangan, yang dimaksudkan disini bahwa keempat akumulator

mempunyai kekuatan penyimpanan arus dan tegangan yang terjadi

disebabkan oleh kondisi bawaan dari akumulator yang berbeda.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta analisis terhadap data

yang diperoleh dari penelitian tentang komparasi penyimpanan energi pada

akumulator basah dan kering 12 V maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Energi yang dikeluarkan pada akumulator tipe 12 V 4 Ah dengan 1 buah

akumulator basah merek YUASA dan akumulator kering merek SPEED

memiliki kekuatan penyimpanan arus dan tegangan yang hampir sama,

begitu pula dengan akumulator tipe 12V 5Ah dengan 1 buah akumulator

basah merek GS dan 1 buah akumulator kering merek SILVER memiliki

kekuatan penyimpanan arus dan tegangan tidak jauh berbeda.

2. Penurunan arus dan tegangan pada akumulator basah dan kering 12V 4Ah

selama pengukuran 80 menit mengalami penurunan yang stabil dan

pengalami penurunan yang hampir sama dan penurunan arus dan tegangan

pada akumulator basah dan kering 12V 5Ah selama pengukuran 80 menit

mengalami penurunan yang stabil dan penurunan yang hampir sama.

3. Dari dua jenis dan empat merek akumulator yang diuji dapat diperoleh

urutan akumulator dari tingkat penyimpanan energi yang paling baik pada

akumulator tipe 12V 4Ah yaitu SPEED, YUASA sedangkan pada

akumulator tipe 12V 5Ah yaitu SILVER dan GS.

49
50

B. Saran

Dengan melihat hasil keseluruhan dari penelitian ini, maka peneliti

mengemukakan saran-saran:

1. Jika akumulator tidak digunakan dalam waktu yang lama sekali maka

simpanlah akumulator dengan kondisi akumulator kosong.

2. Jangan menempatkan akumulator pada lantai karena energi yang tersimpan

akan hilang.

3. Bersihkan endapan putih disekitar terminal positif dan negatif akumulator

dengan menggunakan air hangat, keringkan dan berikan sedikit lapisan

vaselin.
51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Siharsimi, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Boentarto, 1993. Cara Memeriksa, Penyetelan, dan perawatan Sepeda Motor.


Yogyakarta: Andi Offset.

Daryanto, 1987. Pengetahuan Teknik Listrik. Jakarta: Bina Aksara.

Daryanto, 2001. Pengetahuan Baterai Mobil. Jakarta: Bina Aksara.

E. Budikase dan Nyoman Kertiasa, 1997. Fisika. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadi, Prabawa., 1997. Ilmu Fisika. Jakarta: Prodnya Paramita.

Hadi, Sutrisno, 1986. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Maylani, Yossi, 2003. Revitalisasi Akumulator Bekas. Semarang: Program Strata


Unnes.

Michael, Rudolf, 1995. Pengisi baterai dan Akumulator.:Solo. Aneka.

Sudjana, 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Surono, 1990. Dasar-dasar Fisika, Klaten: Intan Pariwara.

Suryatmo, 1986. Teknik Listrik. Jakarta: Bina Aksara.

Syam Hardi, 1983. Dasar-dasar Teknik Listrik Aliran Rata I. Jakarta: Bina
Aksara.

Syam Hardi, 1983. Dasar-dasar Teknik Listrik Aliran Rata II. Jakarta: Bina
Aksara.

Syam Hardi, 1990. Teknik Listrik Aliran Rata. Jakarta: Bina Aksara.
52

LAMPIRAN 1 Pengukuran Tegangan

Akumulator Kering dengan merek SPEED 12 V 4 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran Jumlah Rata-rata


pengosongan tegangan (Volt) (Volt) (Volt)
(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 12.31 12.36 12.38 37.05 12.35
2. 12.19 12.35 12.42 36.96 12.32
3. 12.21 12.35 12.43 36.99 12.33
4. 12.20 12.35 12.42 36.97 12.32
5. 12.19 12.34 12.42 36.95 12.32
6. 12.18 12.34 12.41 36.93 12.31
7. 12.17 12.33 12.41 36.91 12.30
8. 12.15 12.32 12.40 36.87 12.29
9. 12.14 12.32 12.39 36.85 12.28
10. 12.12 12.31 12.38 36.81 12.27
11. 12.11 12.30 12.37 36.78 12.26
12. 12.09 12.28 12.35 36.72 12.24
13. 12.07 12.27 12.34 36.68 12.23
14. 12.06 12.26 12.33 36.65 12.22
15. 12.04 12.25 12.32 36.61 12.20
16. 12.03 12.24 12.30 36.57 12.19
17. 12.01 12.22 12.29 36.52 12.17
18. 11.99 12.21 12.27 36.47 12.16
19. 11.98 12.20 12.26 36.44 12.15
20. 11.96 12.18 12.25 36.39 12.13
21. 11.94 12.17 12.23 36.34 12.11
22. 11.93 12.15 12.22 36.30 12.10
23. 11.92 12.14 12.20 36.26 12.09
24. 11.91 12.12 12.18 36.21 12.07
25. 11.89 12.11 12.17 36.17 12.06
26. 11.87 12.09 12.15 36.11 12.04
27. 11.85 12.08 12.13 36.06 12.02
28. 11.84 12.06 12.12 36.02 12.01
29. 11.82 12.04 12.10 35.96 11.99
30. 11.8 12.03 12.08 35.91 11.97
31. 11.78 12.01 12.07 35.86 11.95
32. 11.76 11.99 12.05 35.80 11.93
33. 11.74 11.97 12.03 35.74 11.91
34. 11.71 11.96 12.01 35.68 11.89
35. 11.69 11.94 11.99 35.62 11.87
36. 11.67 11.92 11.97 35.56 11.85
37. 11.65 11.90 11.95 35.5 11.83
38. 11.62 11.88 11.93 35.43 11.81
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
53

39. 11.60 11.86 11.91 35.37 11.79


40. 11.59 11.84 11.89 35.32 11.77
41. 11.57 11.82 11.84 35.23 11.74
42. 11.54 11.80 11.83 35.17 11.72
43. 11.51 11.78 11.80 35.09 11.70
44. 11.48 11.76 11.78 35.02 11.67
45. 11.46 11.74 11.76 34.96 11.65
46. 11.45 11.71 11.73 34.89 11.63
47. 11.44 11.69 11.71 34.84 11.61
48. 11.42 11.67 11.68 34.77 11.59
49. 11.38 11.64 11.66 34.68 11.56
50. 11.34 11.62 11.63 34.59 11.53
51. 11.28 11.59 11.60 34.47 11.49
52. 11.24 11.57 11.57 34.38 11.46
53. 11.20 11.54 11.55 34.29 11.43
54. 11.16 11.51 11.52 34.19 11.40
55. 11.08 11.48 11.48 34.04 11.35
56. 11.02 11.45 11.45 33.92 11.31
57. 10.94 11.41 11.41 33.76 11.25
58. 10.89 11.38 11.32 33.59 11.20
59. 10.80 11.34 11.32 33.46 11.15
60. 10.63 11.30 11.28 33.21 11.07
61. 9.99 11.26 11.23 32.48 10.83
62. 9.55 11.21 11.17 31.93 10.64
63. 7.15 11.16 11.10 29.41 9.80
64. 6.81 11.09 11.02 28.92 9.64
65. 5.93 11.02 10.92 27.87 9.29
66. 5.02 10.92 10.76 26.7 8.90
67. 4.52 10.80 10.35 25.67 8.56
68. 4.02 10.53 9.46 24.01 8.00
69. 3.86 10.00 8.62 22.48 7.49
70. 3.77 9.49 7.82 21.08 7.03
71. 3.68 9.01 7.10 19.79 6.60
72. 3.57 8.32 6.36 18.25 6.08
73. 3.45 7.45 5.83 16.73 5.58
74. 3.37 6.5 5.42 15.29 5.10
75. 3.24 5.84 5.06 14.14 4.71
76. 3.10 5.28 4.70 13.08 4.36
77. 2.93 4.83 4.35 12.11 4.04
78. 2.75 4.44 4.02 11.21 3.74
79. 2.52 4.09 3.71 10.32 3.44
80. 2.35 3.77 3.42 9.54 3.18
Jumlah(J) 794.19 884.85 872.86 2551.90 850.63
Rata-rata(Y) 9.93 11.06 10.91 31.90 10.63
1. Derajat Kebebasan
54

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 237

J2
Ry =
∑ ni
(794,19 + 884,85 + 872,86) 2
=
80 × 3

= 27134,14

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

794,19 2 884,85 2 872,86 2


=( + + ) − 27134,14
80 80 80

= 60,63

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (879,41 + 10136,31 + 9982,43) – 27134,14 –60,63

= 1673,38

Ry
R=
1

27134,14
=
1

= 27134,14
55

Ay
A=
(k − 1)

60,63
=
(3 − 1)

= 30,32

Dy
D=
∑ (ni − 1)
1673,38
=
237

= 7,06

A
F=
D

30,32
F=
7,06

= 4,29

Akumulator Basah dengan Merek Yuasa 12 V 4 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran Jumlah Rata-rata


pengosongan tegangan (Volt) (Volt) (Volt)
(Menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 12.21 12.81 12.79 37.81 12.60
2 12.04 12.42 12.42 36.88 12.29
3 12.05 12.43 12.41 36.89 12.30
4 12.04 12.42 12.41 36.87 12.29
5 12.03 12.41 12.40 36.84 12.28
6 12.01 12.39 12.38 36.78 12.26
7 11.99 12.37 12.36 36.72 12.24
8 11.97 12.34 12.35 36.66 12.22
9 11.95 12.32 12.33 36.60 12.20
10 11.93 12.26 12.27 36.46 12.15
11 11.91 12.24 12.23 36.38 12.13
56

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


12 11.89 12.21 12.21 36.31 12.10
13 11.87 12.18 12.17 36.22 12.07
14 11.86 12.15 12.15 36.16 12.05
15 11.85 12.12 12.13 36.10 12.03
16 11.83 12.09 12.08 36.00 12.00
17 11.81 12.07 12.06 35.94 11.98
18 11.79 12.04 12.04 35.87 11.96
19 11.77 12.01 12.00 35.78 11.93
20 11.75 11.98 11.99 35.72 11.91
21 11.74 11.95 11.94 35.63 11.88
22 11.72 11.92 11.90 35.54 11.85
23 11.70 11.89 11.88 35.47 11.82
24 11.69 11.87 11.86 35.42 11.81
25 11.67 11.84 11.83 35.34 11.78
26 11.65 11.80 11.80 35.25 11.75
27 11.64 11.78 11.77 35.19 11.73
28 11.62 11.74 11.73 35.09 11.70
29 11.61 11.71 11.70 35.02 11.67
30 11.59 11.67 11.66 34.92 11.64
31 11.57 11.64 11.62 34.83 11.61
32 11.55 11.6 11.59 34.74 11.58
33 11.54 11.56 11.54 34.64 11.55
34 11.52 11.52 11.51 34.55 11.52
35 11.50 11.47 11.48 34.45 11.48
36 11.49 11.43 11.41 34.33 11.44
37 11.47 11.37 11.38 34.22 11.41
38 11.45 11.32 11.30 34.07 11.36
39 11.43 11.26 11.25 33.94 11.31
40 11.41 11.19 11.18 33.78 11.26
41 11.39 11.09 11.07 33.55 11.18
42 11.37 11.00 11.01 33.38 11.13
43 11.35 10.88 10.89 33.12 11.04
44 11.32 10.71 10.70 32.73 10.91
45 11.30 10.51 10.57 32.38 10.79
46 11.28 10.26 10.30 31.84 10.61
47 11.25 10.01 10.18 31.44 10.48
48 11.22 9.70 10.02 30.94 10.31
49 11.19 9.42 9.90 30.51 10.17
50 11.16 8.85 9.83 29.84 9.95
51 11.13 8.27 9.35 28.75 9.58
52 11.10 7.96 9.23 28.29 9.43
53 11.07 7.86 9.00 27.93 9.31
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
57

54 11.03 7.75 8.84 27.62 9.21


55 10.99 7.60 8.21 26.8 8.93
56 10.94 7.43 7.86 26.23 8.74
57 10.89 7.26 7.70 25.85 8.62
58 10.84 7.01 7.42 25.27 8.42
59 10.78 6.72 7.25 24.75 8.25
60 10.71 6.39 7.02 24.12 8.04
61 10.61 5.98 6.93 23.52 7.84
62 10.52 5.59 6.56 22.67 7.56
63 10.36 5.37 6.40 22.13 7.38
64 10.20 5.26 6.29 21.75 7.25
65 9.99 5.13 6.10 21.22 7.07
66 9.66 4.96 5.96 20.58 6.86
67 9.25 4.65 5.67 19.57 6.52
68 8.80 4.36 5.49 18.65 6.22
69 8.32 4.05 5.23 17.60 5.87
70 7.92 3.88 5.09 16.89 5.63
71 7.51 3.91 4.98 16.4 5.47
72 7.10 4.04 5.10 16.24 5.41
73 6.76 3.98 5.03 15.77 5.26
74 6.45 3.85 4.97 15.27 5.09
75 6.21 3.68 4.85 14.74 4.91
76 5.97 3.50 4.69 14.16 4.72
77 5.73 3.20 4.44 13.37 4.46
78 5.51 2.76 4.28 12.55 4.18
79 5.30 2.55 4.17 12.02 4.01
80 5.09 2.40 4.05 11.54 3.85
Jumlah 849.68 737.57 770.14 2357.39 3865.1
Rata-rata 10.62 9.22 9.63 29.47 9.82

2. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 3 (80-1)

= 237
58

J2
Ry =
∑ ni
(849,68 + 737,58 + 770,14) 2
=
80 × 3

= 23155,37

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

849,68 2 737,58 2 770,14 2


=( + + ) − 23155,37
80 80 80

= 83,15

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (9306,85 + 7686,13 + 8054,72) –23155,37 –83,15)

= 1809,15

Ry
R=
1

23155,37
=
1

= 23155,37

Ay
A=
(k − 1)

83,15
=
(3 − 1)

= 41,58

Dy
D=
∑ (ni − 1)
59

1809,15
=
237

= 7,63

A
F=
D

41,58
F=
7,63

= 5,45
60

LAMPIRAN 2 Pengukuran Tegangan Rata-rata

Pengukuran tegangan rata-rata untuk akumulator kering merek SPEED 12 V 4Ah


dan akumulator basah merek Yuasa 12 V4Ah.

Waktu Speed 12 V 4Ah Yuasa 12 V 4Ah


pengosongan (Volt) (Volt)
(menit)
(1) (2) (3)
1. 12.35 12.60
2. 12.32 12.29
3. 12.33 12.30
4. 12.32 12.29
5. 12.32 12.28
6. 12.31 12.26
7. 12.30 12.24
8. 12.29 12.22
9. 12.28 12.20
10. 12.27 12.15
11. 12.26 12.13
12. 12.24 12.10
13. 12.23 12.07
14. 12.22 12.05
15. 12.20 12.03
16. 12.19 12.00
17. 12.17 11.98
18. 12.16 11.96
19. 12.15 11.93
20. 12.13 11.91
21. 12.11 11.88
22. 12.10 11.85
23. 12.09 11.82
24. 12.07 11.81
25. 12.06 11.78
26. 12.04 11.75
27. 12.02 11.73
28. 12.01 11.70
29. 11.99 11.67
30. 11.97 11.64
31. 11.95 11.61
32. 11.93 11.58
33. 11.91 11.55
34. 11.89 11.52
35. 11.87 11.48
(1) (2) (3)
36. 11.85 11.44
61

37. 11.83 11.41


38. 11.81 11.36
39. 11.79 11.31
40. 11.77 11.26
41. 11.74 11.18
42. 11.72 11.13
43. 11.70 11.04
44. 11.67 10.91
45. 11.65 10.79
46. 11.63 10.61
47. 11.61 10.48
48. 11.59 10.31
49. 11.56 10.17
50. 11.53 9.95
51. 11.49 9.58
52. 11.46 9.43
53. 11.43 9.31
54. 11.40 9.21
55. 11.35 8.93
56. 11.31 8.74
57. 11.25 8.62
58. 11.20 8.42
59. 11.15 8.25
60. 11.07 8.04
61. 10.83 7.84
62. 10.64 7.56
63. 9.80 7.38
64. 9.64 7.25
65. 9.29 7.07
66. 8.90 6.86
67. 8.56 6.52
68. 8.00 6.22
69. 7.49 5.87
70. 7.03 5.63
71. 6.60 5.47
72. 6.08 5.41
73. 5.58 5.26
74. 5.10 5.09
75. 4.71 4.91
76. 4.36 4.72
77. 4.04 4.46
78. 3.74 4.18
79. 3.44 4.01
80. 3.18 3.85
LAMPIRAN 3 Grafik pengukuran tegangan rata-rata pada akumulator 12 V

4 Ah.
62

Grafik besarnya tegangan rata-rata akumulator basah merek GS 12 V 5 Ah dan

akumulator kering merek Silver 12 V 5Ah

14
Speed 12 V 4Ah
12
Tegangan (v olt)

10
8
Yuasa 12 V 4Ah
6
4

2
0
1.0 11.
10 21.
20 31.
30 41.
40 51.
50 61.
60 7071. 80.
80

Waktu Pengosongan (menit)

Speed 12 V 4Ah (Volt) Yuasa 12 V 4Ah (Volt)

Akumulator Basah dengan Merek GS 12 V 5 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran Jumlah Rata-rata


pengosongan tegangan (Volt) (Volt) (Volt)
63

(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 12.34 12.01 12.22 36.57 12.19
2. 12.34 11.97 12.2 36.51 12.17
3. 12.33 11.91 12.18 36.42 12.14
4. 12.33 11.85 12.17 36.35 12.12
5. 12.32 11.75 12.16 36.23 12.08
6. 12.31 11.31 12.12 35.74 11.91
7. 12.30 10.97 12.10 35.37 11.79
8. 12.28 9.92 12.08 34.28 11.43
9. 12.27 9.47 12.06 33.8 11.27
10. 12.26 9.50 12.02 33.78 11.26
11. 12.25 9.44 11.96 33.65 11.22
12. 12.23 9.51 11.94 33.68 11.23
13. 12.22 9.53 11.92 33.67 11.22
14. 12.21 9.53 11.91 33.65 11.22
15. 12.19 9.54 11.89 33.62 11.21
16. 12.18 9.55 11.74 33.47 11.16
17. 12.17 9.53 11.68 33.38 11.13
18. 12.16 9.53 11.65 33.34 11.11
19. 12.14 9.52 11.64 33.3 11.10
20. 12.13 9.50 11.60 33.23 11.08
21. 12.11 9.47 11.56 33.14 11.05
22. 12.10 9.47 11.45 33.02 11.01
23. 12.09 9.45 11.33 32.87 10.96
24. 12.07 9.43 11.03 32.53 10.84
25. 12.06 9.41 11.75 33.22 11.07
26. 12.05 9.38 10.75 32.18 10.73
27. 12.04 9.36 10.39 31.79 10.60
28. 12.02 9.32 10.02 31.36 10.45
29. 12.00 9.29 9.63 30.92 10.31
30. 11.99 9.25 9.59 30.83 10.28
31. 11.97 9.21 9.42 30.6 10.20
32. 11.96 9.15 9.41 30.52 10.17
33. 11.94 9.08 9.39 30.41 10.14
34. 11.92 8.99 9.36 30.27 10.09
35. 11.91 8.84 9.27 30.02 10.01
36. 11.89 8.48 9.20 29.57 9.86
37. 11.87 8.10 9.11 29.08 9.69
38. 11.85 7.82 9.03 28.7 9.57
39. 11.82 7.64 8.99 28.45 9.48
40. 11.8 7.43 8.92 28.15 9.38
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
41. 11.77 7.10 8.84 27.71 9.24
42. 11.75 6.66 8.75 27.16 9.05
43. 11.68 6.44 8.65 26.77 8.92
44. 11.65 6.21 8.59 26.45 8.82
64

45. 11.64 6.16 8.43 26.23 8.74


46. 11.6 6.09 8.33 26.02 8.67
47. 11.54 6.03 8.01 25.58 8.53
48. 11.45 5.97 7.83 25.25 8.42
49. 11.33 5.90 7.51 24.74 8.25
50. 11.18 5.82 7.34 24.34 8.11
51. 10.98 5.72 7.01 23.71 7.90
52. 10.74 5.61 6.75 23.1 7.70
53. 10.37 5.50 6.36 22.23 7.41
54. 10.01 5.39 6.12 21.52 7.17
55. 9.64 5.41 6.10 21.15 7.05
56. 9.56 5.40 6.09 21.05 7.02
57. 9.52 5.37 5.86 20.75 6.92
58. 9.48 5.34 5.78 20.6 6.87
59. 9.43 5.31 5.72 20.46 6.82
60. 9.40 5.27 5.7 20.37 6.79
61. 9.36 5.21 5.67 20.24 6.75
62. 9.32 5.12 5.55 19.99 6.66
63. 9.28 4.96 5.33 19.57 6.52
64. 9.23 4.72 5.29 19.24 6.41
65. 9.18 4.52 5.18 18.88 6.29
66. 9.13 4.36 5.02 18.51 6.17
67. 9.08 4.23 5.00 18.31 6.10
68. 9.02 4.14 4.96 18.12 6.04
69. 8.95 4.05 4.82 17.82 5.94
70. 8.87 3.97 4.63 17.47 5.82
71. 8.79 3.87 4.57 17.23 5.74
72. 8.69 3.75 4.45 16.89 5.63
73. 8.59 3.61 4.22 16.42 5.47
74. 8.46 3.51 4.08 16.05 5.35
75. 8.31 3.51 4.00 15.82 5.27
76. 8.18 3.50 3.83 15.51 5.17
77. 7.94 3.49 3.76 15.19 5.06
78. 7.63 3.47 3.65 14.75 4.92
79. 7.36 3.46 3.53 14.35 4.78
80. 7.22 3.44 3.49 14.15 4.72
Jumlah(J) 871.73 582.00 673.64 2127.37 3383.01
Rata-rata(Y) 10.90 7.28 8.42 26.59 8.86
3. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1
65

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 237

J2
Ry =
∑ ni
(871,73 + 582,00 + 673,62) 2
=
80 × 3

= 18857,10

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

871,73 2 582,00 2 673,64 2


=( + + ) − 18857,10
80 80 80

= 548,25

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (10396,56 +4762,67 + 6355,53)–18857,10–548,25

= 2109,41

Ry
R=
1

18857,10
=
1

= 18857,10

Ay
A=
(k − 1)

548,25
=
(3 − 1)
66

= 274,13

Dy
D=
∑ (ni − 1)
2109,41
=
237

= 8,90

A
F=
D

274,13
F=
8,9

= 30,80

Akumulator Kering dengan Merek Silver 12 V 5 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran Jumlah Rata-rata


pengosongan tegangan (Volt) (Volt) (Volt)
(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 12.02 12.15 12.20 36.37 12.12
2. 11.98 12.13 12.15 36.26 12.09
3. 11.97 12.14 12.16 36.27 12.09
4. 11.96 12.14 12.16 36.26 12.09
5. 11.94 12.14 12.16 36.24 12.08
6. 11.91 12.13 12.16 36.20 12.07
7. 11.89 12.13 12.16 36.18 12.06
8. 11.85 12.12 12.15 36.12 12.04
9. 11.81 12.11 12.15 36.07 12.02
10. 11.75 12.10 12.15 36.00 12.00
11. 11.64 12.09 12.14 35.87 11.96
12. 11.49 12.08 12.13 35.70 11.90
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
13. 11.29 12.07 12.13 35.49 11.83
14. 11.08 12.06 12.12 35.26 11.75
15. 10.85 12.05 12.12 35.02 11.67
16. 10.65 12.04 12.11 34.80 11.60
17. 10.39 12.03 12.10 34.52 11.51
18. 10.09 12.02 12.10 34.21 11.40
67

19. 9.87 12.01 12.09 33.97 11.32


20. 9.85 12.00 12.08 33.93 11.31
21. 9.85 11.97 12.07 33.89 11.30
22. 9.83 11.94 12.06 33.83 11.28
23. 9.82 11.93 12.06 33.81 11.27
24. 9.80 11.92 12.05 33.77 11.26
25. 9.79 11.94 12.04 33.77 11.26
26. 9.77 11.92 12.03 33.72 11.24
27. 9.76 11.90 12.02 33.68 11.23
28. 9.75 11.88 12.01 33.64 11.21
29. 9.74 11.85 12.00 33.59 11.20
30. 9.73 11.85 11.99 33.57 11.19
31. 9.73 11.85 11.98 33.56 11.19
32. 9.72 11.8 11.97 33.49 11.16
33. 9.71 11.76 11.96 33.43 11.14
34. 9.70 11.72 11.95 33.37 11.12
35. 9.70 11.66 11.94 33.30 11.10
36. 9.69 11.58 11.93 33.20 11.07
37. 9.68 11.51 11.92 33.11 11.04
38. 9.67 11.38 11.9 32.95 10.98
39. 9.66 11.25 11.89 32.80 10.93
40. 9.65 11.11 11.88 32.64 10.88
41. 9.64 10.96 11.87 32.47 10.82
42. 9.63 10.82 11.86 32.31 10.77
43. 9.62 10.7 11.85 32.17 10.72
44. 9.61 10.56 11.83 32.00 10.67
45. 9.59 10.40 11.82 31.81 10.60
46. 9.58 10.19 11.81 31.58 10.53
47. 9.57 9.95 11.79 31.31 10.44
48. 9.56 9.75 11.78 31.09 10.36
49. 9.56 9.73 11.77 31.06 10.35
50. 9.54 9.72 11.75 31.01 10.34
51. 9.53 9.72 11.74 30.99 10.33
52. 9.52 9.73 11.73 30.98 10.33
53. 9.50 9.73 11.71 30.94 10.31
54. 9.49 9.71 11.70 30.90 10.30
55. 9.48 9.70 11.68 30.86 10.29
56. 9.46 9.70 11.67 30.83 10.28
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
57. 9.45 9.68 11.65 30.78 10.26
58. 9.43 9.68 11.63 30.74 10.25
59. 9.41 9.66 11.61 30.68 10.23
60. 9.40 9.66 11.60 30.66 10.22
61. 9.38 9.65 11.58 30.61 10.20
62. 9.36 9.64 11.56 30.56 10.19
63. 9.34 9.63 11.54 30.51 10.17
68

64. 9.32 9.62 11.52 30.46 10.15


65. 9.30 9.61 11.50 30.41 10.14
66. 9.28 9.6 11.48 30.36 10.12
67. 9.25 9.59 11.46 30.30 10.10
68. 9.23 9.58 11.43 30.24 10.08
69. 8.85 9.57 11.41 29.83 9.94
70. 9.06 9.56 11.38 30.00 10.00
71. 8.75 9.55 11.35 29.65 9.88
72. 9.11 9.54 11.32 29.97 9.99
73. 9.08 9.50 11.29 29.87 9.96
74. 9.04 9.51 11.26 29.81 9.94
75. 9.01 9.50 11.22 29.73 9.91
76. 8.96 9.49 11.18 29.63 9.88
77. 8.60 9.47 11.13 29.20 9.73
78. 8.50 9.46 11.07 29.03 9.68
79. 8.40 9.45 11.00 28.85 9.62
80. 8.39 9.44 10.91 28.74 9.58
Jumlah(J) 791.81 867.17 943.81 2602.79 867.60
Rata-rata(Y) 9.90 10.84 11.80 32.53 10.84

4. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 237

J2
Ry =
∑ ni
(791,81 + 867,17 + 947,81) 2
=
80 × 3

= 28227,15
69

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

791,812 867,17 2 947,812


=( + + ) − 28227,15
80 80 80

= 144,40

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (7909,35 + 9499,91 + 11143,07)– 28227,1-144,40

= 180,78

Ry
R=
1

28227,15
=
1

= 28227,15

Ay
A=
(k − 1)

144,40
=
(3 − 1)

= 72,20

Dy
D=
∑ (ni − 1)
180,78
=
237

= 0,76

A
F=
D
70

72,20
F=
0,76

= 94,65

LAMPIRAN 4 Pengukuran Tegangan Rata-rata Akumulator 12 V 5 Ah


Pengukuran tegangan rata-rata untuk akumulator kering merek Silver 12 V 5Ah
dan akumulator basah merek GS 12 V5Ah.

Waktu GS 12 V 5Ah Silver 12 V 5Ah


pengosongan (Volt) (Volt)
(menit)
(1) (2) (3)
71

1. 12.19 12.12
2. 12.17 12.09
3. 12.14 12.09
4. 12.12 12.09
5. 12.08 12.08
6. 11.91 12.07
7. 11.79 12.06
8. 11.43 12.04
9. 11.27 12.02
10. 11.26 12.00
11. 11.22 11.96
12. 11.23 11.90
13. 11.22 11.83
14. 11.22 11.75
15. 11.21 11.67
16. 11.16 11.60
17. 11.13 11.51
18. 11.11 11.40
19. 11.10 11.32
20. 11.08 11.31
21. 11.05 11.30
22. 11.01 11.28
23. 10.96 11.27
24. 10.84 11.26
25. 11.07 11.26
26. 10.73 11.24
27. 10.60 11.23
28. 10.45 11.21
29. 10.31 11.20
30. 10.28 11.19
31. 10.20 11.19
32. 10.17 11.16
33. 10.14 11.14
34. 10.09 11.12
35. 10.01 11.10
36. 9.86 11.07
(1) (2) (3)
37. 9.69 11.04
38. 9.57 10.98
39. 9.48 10.93
40. 9.38 10.88
41. 9.24 10.82
42. 9.05 10.77
43. 8.92 10.72
44. 8.82 10.67
45. 8.74 10.60
72

46. 8.67 10.53


47. 8.53 10.44
48. 8.42 10.36
49. 8.25 10.35
50. 8.11 10.34
51. 7.90 10.33
52. 7.70 10.33
53. 7.41 10.31
54. 7.17 10.30
55. 7.05 10.29
56. 7.02 10.28
57. 6.92 10.26
58. 6.87 10.25
59. 6.82 10.23
60. 6.79 10.22
61. 6.75 10.20
62. 6.66 10.19
63. 6.52 10.17
64. 6.41 10.15
65. 6.29 10.14
66. 6.17 10.12
67. 6.10 10.10
68. 6.04 10.08
69. 5.94 9.94
70. 5.82 10.00
71. 5.74 9.88
72. 5.63 9.99
73. 5.47 9.96
74. 5.35 9.94
75. 5.27 9.91
76. 5.17 9.88
77. 5.06 9.73
78. 4.92 9.68
79. 4.78 9.62
80. 4.72 9.58

LAMPIRAN 5 Grafik pengukuran tegangan rata-rata pada akumulator 12 V

5Ah

Grafik besarnya tegangan rata-rata akumulator basah merek GS 12 V 5 Ah dan

akumulator kering merek Silver 12 V 5Ah


73

14
12
Silver 12 V 5 Ah
T e g a n g a n ( v o lt)

10
8
GS 12 V 5Ah
6
4
2
0
1.0 11.
10 21.
20 31.
30 41.
40 51.
50 61.
60 7071. 80.
80

Waktu Pengosongan (menit)

GS 12 V 5Ah (Volt) Silver 12 V 5Ah (Volt)

LAMPIRAN 6 Pengukuran Besarnya Arus

Akumulator Kering dengan Merek SPEED 12 V 4 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran arus Jumlah Rata-rata


pengosongan (Ampere) (Ampere) (Ampere)
(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2.77 2.74 2.81 8.32 2.77
2. 2.74 2.73 2.75 8.22 2.74
74

3. 2.74 2.72 2.75 8.21 2.74


4. 2.74 2.72 2.75 8.21 2.74
5. 2.74 2.72 2.75 8.21 2.74
6. 2.73 2.72 2.75 8.20 2.73
7. 2.73 2.72 2.74 8.19 2.73
8. 2.73 2.72 2.74 8.19 2.73
9. 2.73 2.72 2.74 8.19 2.73
10. 2.73 2.72 2.74 8.19 2.73
11. 2.72 2.72 2.74 8.18 2.73
12. 2.72 2.71 2.74 8.17 2.72
13. 2.72 2.71 2.74 8.17 2.72
14. 2.72 2.71 2.73 8.16 2.72
15. 2.72 2.71 2.73 8.16 2.72
16. 2.71 2.71 2.73 8.15 2.72
17. 2.71 2.71 2.73 8.15 2.72
18. 2.71 2.70 2.73 8.14 2.71
19. 2.71 2.70 2.73 8.14 2.71
20. 2.71 2.70 2.72 8.13 2.71
21. 2.70 2.69 2.72 8.11 2.70
22. 2.70 2.69 2.72 8.11 2.70
23. 2.70 2.69 2.72 8.11 2.70
24. 2.70 2.69 2.72 8.11 2.70
25. 2.70 2.69 2.71 8.10 2.70
26. 2.70 2.69 2.71 8.10 2.70
27. 2.69 2.68 2.71 8.08 2.69
28. 2.69 2.68 2.71 8.08 2.69
29. 2.69 2.68 2.71 8.08 2.69
30. 2.69 2.68 2.70 8.07 2.69
31. 2.68 2.67 2.70 8.05 2.68
32. 2.68 2.67 2.70 8.05 2.68
33. 2.68 2.67 2.70 8.05 2.68
34. 2.68 2.66 2.70 8.04 2.68
35. 2.67 2.65 2.69 8.01 2.67
36. 2.67 2.65 2.69 8.01 2.67
37. 2.67 2.65 2.69 8.01 2.67
38. 2.66 2.65 2.69 8.00 2.67
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
39. 2.66 2.65 2.68 7.99 2.66
40. 2.66 2.64 2.68 7.98 2.66
41. 2.66 2.64 2.67 7.97 2.66
42. 2.65 2.64 2.67 7.96 2.65
43. 2.65 2.64 2.67 7.96 2.65
44. 2.65 2.63 2.67 7.95 2.65
45. 2.64 2.63 2.66 7.93 2.64
46. 2.64 2.63 2.66 7.93 2.64
47. 2.64 2.63 2.66 7.93 2.64
48. 2.64 2.62 2.65 7.91 2.64
49. 2.63 2.62 2.65 7.90 2.63
75

50. 2.63 2.62 2.65 7.90 2.63


51. 2.62 2.61 2.64 7.87 2.62
52. 2.62 2.61 2.64 7.87 2.62
53. 2.61 2.61 2.64 7.86 2.62
54. 2.60 2.60 2.63 7.83 2.61
55. 2.60 2.60 2.63 7.83 2.61
56. 2.59 2.60 2.62 7.81 2.60
57. 2.54 2.59 2.62 7.75 2.58
58. 2.50 2.59 2.61 7.70 2.57
59. 2.49 2.58 2.61 7.68 2.56
60. 2.46 2.58 2.60 7.64 2.55
61. 2.21 2.57 2.60 7.38 2.46
62. 1.96 2.57 2.69 7.22 2.41
63. 1.77 2.56 2.58 6.91 2.30
64. 1.65 2.55 2.57 6.77 2.26
65. 1.60 2.54 2.56 6.70 2.23
66. 1.58 2.53 2.54 6.65 2.22
67. 1.55 2.51 2.48 6.54 2.18
68. 1.53 2.48 2.36 6.37 2.12
69. 1.51 2.41 2.25 6.17 2.06
70. 1.49 2.34 2.13 5.96 1.99
71. 1.47 2.27 2.03 5.77 1.92
72. 1.45 2.15 1.92 5.52 1.84
73. 1.43 2.03 1.83 5.29 1.76
74. 1.41 1.90 1.77 5.08 1.69
75. 1.39 1.79 1.70 4.88 1.63
76. 1.36 1.70 1.64 4.70 1.57
77. 1.32 1.62 1.58 4.52 1.51
78. 1.28 1.55 1.52 4.35 1.45
79. 1.23 1.49 1.46 4.18 1.39
80. 1.20 1.43 1.41 4.04 1.35
Jumlah(J) 190.65 202.99 203.36 597.00 199.00
Rata-rata(Y) 2.38 2.54 2.54 7.46 2.49
5. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 237
76

J2
Ry =
∑ ni
(190,65 + 202,99 + 203,36) 2
=
80 × 3

= 1485,04

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

190,65 2 202,99 2 203,36 2


=( + + ) − 1485,04
80 80 80

= 1,31

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (475,58 + 522,53 + 526,49) – 1485,04 –1,31

= 38,26

Ry
R=
1

1485,04
=
1

= 1485,04

Ay
A=
(k − 1)

1,31
=
(3 − 1)

= 0,66

Dy
D=
∑ (ni − 1)
77

38,26
=
237

= 0,16

A
F=
D

0,66
F=
0,16

= 4,06

Akumulator Basah dengan Merek Yuasa 12 V 4 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran arus Jumlah Rata-rata


pengosongan (Ampere) (Ampere) (Ampere)
(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2.75 2.85 2.8 8.4 2.80
2. 2.72 2.77 2.76 8.25 2.75
3. 2.72 2.77 2.76 8.25 2.75
4. 2.72 2.76 2.76 8.24 2.75
5. 2.72 2.76 2.76 8.24 2.75
6. 2.72 2.76 2.76 8.24 2.75
7. 2.71 2.76 2.75 8.22 2.74
8. 2.71 2.75 2.75 8.21 2.74
9. 2.71 2.75 2.75 8.21 2.74
10. 2.70 2.74 2.74 8.18 2.73
11. 2.70 2.74 2.74 8.18 2.73
12. 2.70 2.74 2.74 8.18 2.73
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
13. 2.69 2.73 2.73 8.15 2.72
14. 2.69 2.73 2.73 8.15 2.72
15. 2.69 2.73 2.73 8.15 2.72
16. 2.69 2.72 2.72 8.13 2.71
17. 2.69 2.72 2.72 8.13 2.71
18. 2.68 2.72 2.72 8.12 2.71
19. 2.68 2.71 2.70 8.09 2.70
20. 2.68 2.71 2.70 8.09 2.70
21. 2.67 2.70 2.70 8.07 2.69
22. 2.67 2.70 2.70 8.07 2.69
23. 2.67 2.70 2.70 8.07 2.69
78

24. 2.67 2.69 2.69 8.05 2.68


25. 2.67 2.69 2.69 8.05 2.68
26. 2.66 2.69 2.69 8.04 2.68
27. 2.66 2.68 2.68 8.02 2.67
28. 2.66 2.68 2.68 8.02 2.67
29. 2.66 2.67 2.68 8.01 2.67
30. 2.66 2.67 2.67 8.00 2.67
31. 2.65 2.67 2.67 7.99 2.66
32. 2.65 2.66 2.67 7.98 2.66
33. 2.65 2.66 2.66 7.97 2.66
34. 2.65 2.65 2.66 7.96 2.65
35. 2.65 2.65 2.65 7.95 2.65
36. 2.64 2.64 2.65 7.93 2.64
37. 2.64 2.63 2.64 7.91 2.64
38. 2.64 2.63 2.63 7.90 2.63
39. 2.64 2.62 2.62 7.88 2.63
40. 2.63 2.61 2.60 7.84 2.61
41. 2.63 2.60 2.60 7.83 2.61
42. 2.63 2.59 2.59 7.81 2.60
43. 2.63 2.57 2.57 7.77 2.59
44. 2.62 2.55 2.54 7.71 2.57
45. 2.62 2.52 2.53 7.67 2.56
46. 2.62 2.49 2.51 7.62 2.54
47. 2.61 2.46 2.49 7.56 2.52
48. 2.61 2.42 2.46 7.49 2.50
49. 2.61 2.38 2.43 7.42 2.47
50. 2.60 2.30 2.39 7.29 2.43
51. 2.60 2.22 2.37 7.19 2.40
52. 2.59 2.80 2.31 7.70 2.57
53. 2.59 2.70 2.21 7.50 2.50
54. 2.59 2.15 2.18 6.92 2.31
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
55. 2.58 2.13 2.14 6.85 2.28
56. 2.58 2.1 2.09 6.77 2.26
57. 2.57 2.08 2.07 6.72 2.24
58. 2.56 2.04 2.03 6.63 2.21
59. 2.55 1.99 2.01 6.55 2.18
60. 2.54 1.94 1.94 6.42 2.14
61. 2.53 1.88 1.87 6.28 2.09
62. 2.52 1.81 1.75 6.08 2.03
63. 2.50 1.78 1.75 6.03 2.01
64. 2.48 1.76 1.74 5.98 1.99
65. 2.45 1.74 1.72 5.91 1.97
66. 2.41 1.71 1.70 5.82 1.94
67. 2.35 1.65 1.67 5.67 1.89
79

68. 2.29 1.6 1.61 5.5 1.83


69. 2.22 1.55 1.55 5.32 1.77
70. 2.17 1.51 1.51 5.19 1.73
71. 2.11 1.52 1.49 5.12 1.71
72. 2.05 1.55 1.38 4.98 1.66
73. 1.99 1.53 1.29 4.81 1.60
74. 1.94 1.51 1.25 4.70 1.57
75. 1.91 1.48 1.2 4.59 1.53
76. 1.87 1.44 1.18 4.49 1.50
77. 1.83 1.38 1.15 4.36 1.45
78. 1.90 1.28 1.12 4.30 1.43
79. 1.76 1.25 1.10 4.11 1.37
80. 1.72 1.21 1.09 4.02 1.34
Jumlah(J) 202.09 186.38 183.73 572.20 190.73
Rata-rata(Y) 2.53 2.33 2.30 7.15 2.38

6. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 237

J2
Ry =
∑ ni
(202,09 + 186,38 + 183,73) 2
=
80 × 3

= 1364,22

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

202,09 2 186,38 2 183,73 2


=( + + ) − 1364,22
80 80 80
80

= 2,46

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (515,87 + 453,82 + 445,05) – 1364,22 – 2,46

= 48,06

Ry
R=
1

1364,22
=
1

= 1364,22

Ay
A=
(k − 1)

2,46
=
(3 − 1)

= 1,23

Dy
D=
∑ (ni − 1)
48,06
=
237

= 0,20

A
F=
D

1,23
F=
70,20

= 6,07
81

LAMPIRAN 7 Pengukuran Arus Rata-rata Akumulator 12 V 4 Ah

Pengukuran arus rata-rata untuk akumulator kering merek SPEED 12 V 4Ah dan
akumulator basah merek Yuasa 12 V4Ah.

Waktu Speed 12 V 4Ah Yuasa 12 V 4Ah


pengosongan (Volt) (Volt)
(menit)
(1) (2) (3)
1. 2.77 2.80
2. 2.74 2.75
3. 2.74 2.75
4. 2.74 2.75
5. 2.74 2.75
6. 2.73 2.75
7. 2.73 2.74
8. 2.73 2.74
9. 2.73 2.74
82

10. 2.73 2.73


11. 2.73 2.73
12. 2.72 2.73
13. 2.72 2.72
14. 2.72 2.72
15. 2.72 2.72
16. 2.72 2.71
17. 2.72 2.71
18. 2.71 2.71
19. 2.71 2.70
20. 2.71 2.70
21. 2.70 2.69
22. 2.70 2.69
23. 2.70 2.69
24. 2.70 2.68
25. 2.70 2.68
26. 2.70 2.68
27. 2.69 2.67
28. 2.69 2.67
29. 2.69 2.67
30. 2.69 2.67
31. 2.68 2.66
32. 2.68 2.66
33. 2.68 2.66
34. 2.68 2.65
35. 2.67 2.65
36. 2.67 2.64
(1) (2) (3)
37. 2.67 2.64
38. 2.67 2.63
39. 2.66 2.63
40. 2.66 2.61
41. 2.66 2.61
42. 2.65 2.60
43. 2.65 2.59
44. 2.65 2.57
45. 2.64 2.56
46. 2.64 2.54
47. 2.64 2.52
48. 2.64 2.50
49. 2.63 2.47
50. 2.63 2.43
51. 2.62 2.40
52. 2.62 2.57
53. 2.62 2.50
54. 2.61 2.31
55. 2.61 2.28
83

56. 2.60 2.26


57. 2.58 2.24
58. 2.57 2.21
59. 2.56 2.18
60. 2.55 2.14
61. 2.46 2.09
62. 2.41 2.03
63. 2.30 2.01
64. 2.26 1.99
65. 2.23 1.97
66. 2.22 1.94
67. 2.18 1.89
68. 2.12 1.83
69. 2.06 1.77
70. 1.99 1.73
71. 1.92 1.71
72. 1.84 1.66
73. 1.76 1.60
74. 1.69 1.57
75. 1.63 1.53
76. 1.57 1.50
77. 1.51 1.45
78. 1.45 1.43
79. 1.39 1.37
80. 1.35 1.34
LAMPIRAN 8 Grafik pengukuran arus rata-rata pada akumulator 12 V 4Ah

Grafik pengukuran arus rata-rata akumulator basah merek Yuasa dan akumulator

kering merek Speed 12 V 4 Ah


84

3
Speed 12 V 5Ah
2.5
Arus (ampere)

2
Yuasa 12 V 5Ah
1.5

0.5

0
10. 20. 30. 40. 50. 60. 70. 80.
Waktu Pengosongan (menit)

Speed 12 V 4Ah (Volt) Yuasa 12 V 4Ah (Volt)

Akumulator Basah dengan Merek GS 12 V 5 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran arus Jumlah Rata-rata


pengosongan (Ampere) (Ampere) (Ampere)
(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2.79 2.71 2.75 8.25 2.75
2. 2.77 2.7 2.74 8.21 2.74
85

3. 2.76 2.69 2.74 8.19 2.73


4. 2.76 2.68 2.74 8.18 2.73
5. 2.76 2.67 2.74 8.17 2.72
6. 2.76 2.60 2.73 8.09 2.70
7. 2.76 2.56 2.73 8.05 2.68
8. 2.76 2.42 2.72 7.9 2.63
9. 2.75 2.37 2.72 7.84 2.61
10. 2.75 2.38 2.72 7.85 2.62
11. 2.75 2.37 2.71 7.83 2.61
12. 2.75 2.38 2.71 7.84 2.61
13. 2.75 2.38 2.71 7.84 2.61
14. 2.75 2.38 2.71 7.84 2.61
15. 2.74 2.38 2.70 7.82 2.61
16. 2.74 2.38 2.69 7.81 2.60
17. 2.74 2.38 2.68 7.80 2.60
18. 2.74 2.38 2.68 7.8 2.60
19. 2.74 2.38 2.67 7.79 2.60
20. 2.74 2.38 2.67 7.79 2.60
21. 2.73 2.37 2.66 7.76 2.59
22. 2.73 2.37 2.65 7.75 2.58
23. 2.73 2.37 2.62 7.72 2.57
24. 2.73 2.37 2.59 7.69 2.56
25. 2.73 2.36 2.56 7.65 2.55
26. 2.73 2.36 2.51 7.60 2.53
27. 2.72 2.36 2.42 7.50 2.50
28. 2.72 2.35 2.41 7.48 2.49
29. 2.72 2.35 2.4 7.47 2.49
30. 2.72 2.34 2.38 7.44 2.48
31. 2.72 2.34 2.38 7.44 2.48
32. 2.71 2.33 2.37 7.41 2.47
33. 2.71 2.32 2.36 7.39 2.46
34. 2.71 2.31 2.35 7.37 2.46
35. 2.71 2.29 2.35 7.35 2.45
36. 2.71 2.24 2.34 7.29 2.43
37. 2.7 2.18 2.33 7.21 2.40
38. 2.7 2.14 2.32 7.16 2.39
39. 2.7 2.12 2.31 7.13 2.38
40. 2.69 2.09 2.3 7.08 2.36
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
41. 2.69 2.03 2.29 7.01 2.34
42. 2.69 1.97 2.27 6.93 2.31
43. 2.68 1.93 2.25 6.86 2.29
44. 2.68 1.91 2.23 6.82 2.27
45. 2.67 1.89 2.22 6.78 2.26
46. 2.67 1.88 2.18 6.73 2.24
47. 2.66 1.87 2.14 6.67 2.22
48. 2.65 1.86 2.10 6.61 2.20
49. 2.63 1.85 2.08 6.56 2.19
86

50. 2.62 1.84 2.03 6.49 2.16


51. 2.59 1.82 1.97 6.38 2.13
52. 2.56 1.8 1.93 6.29 2.10
53. 2.51 1.78 1.91 6.20 2.07
54. 2.46 1.77 1.89 6.12 2.04
55. 2.42 1.77 1.88 6.07 2.02
56. 2.41 1.77 1.87 6.05 2.02
57. 2.4 1.76 1.86 6.02 2.01
58. 2.4 1.76 1.85 6.01 2.00
59. 2.39 1.75 1.84 5.98 1.99
60. 2.38 1.74 1.82 5.94 1.98
61. 2.38 1.73 1.8 5.91 1.97
62. 2.38 1.72 1.78 5.88 1.96
63. 2.37 1.69 1.77 5.83 1.94
64. 2.36 1.65 1.77 5.78 1.93
65. 2.35 1.61 1.77 5.73 1.91
66. 2.35 1.58 1.76 5.69 1.90
67. 2.34 1.56 1.76 5.66 1.89
68. 2.33 1.54 1.75 5.62 1.87
69. 2.32 1.53 1.74 5.59 1.86
70. 2.31 1.51 1.73 5.55 1.85
71. 2.30 1.49 1.72 5.51 1.84
72. 2.29 1.47 1.61 5.37 1.79
73. 2.27 1.45 1.58 5.3 1.77
74. 2.25 1.43 1.56 5.24 1.75
75. 2.23 1.43 1.54 5.2 1.73
76. 2.22 1.43 1.53 5.18 1.73
77. 2.18 1.42 1.51 5.11 1.70
78. 2.14 1.42 1.49 5.05 1.68
79. 2.10 1.42 1.47 4.99 1.66
80. 2.08 1.41 1.45 4.94 1.65
Jumlah(J) 206.09 162.77 176.57 545.43 181.81
Rata-rata(Y) 2.58 2.03 2.21 6.82 2.27

7. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)


87

= 237

J2
Ry =
∑ ni
(206,09 + 162,77 + 176,57) 2
=
80 × 3

= 1239,56

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

206,09 2 162,77 2 176,57 2


=( + + ) − 1239,56
80 80 80

= 12,24

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (534,17+343,36+403,67) –1239,56 – 12,24

= 29,40

Ry
R=
1

1239,56
=
1

= 1239,56

Ay
A=
(k − 1)

12,24
=
(3 − 1)

= 6,12

Dy
D=
∑ (ni − 1)
88

29,40
=
237

= 0,12

A
F=
D

6,12
F=
0,12

= 49,33

Akumulator Kering dengan Merek Silver 12 V 5 Ah

Waktu Pengulangan pengukuran arus Jumlah Rata-rata


pengosongan (Ampere) (Ampere) (Ampere)
(menit) 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 2.74 2.7 2.73 8.17 2.72
2. 2.72 2.68 2.71 8.11 2.70
3. 2.71 2.68 2.71 8.10 2.70
4. 2.71 2.68 2.71 8.10 2.70
5. 2.71 2.68 2.71 8.10 2.70
6. 2.70 2.68 2.71 8.09 2.70
7. 2.70 2.68 2.71 8.09 2.70
8. 2.69 2.68 2.71 8.08 2.69
9. 2.69 2.67 2.71 8.07 2.69
10. 2.68 2.67 2.71 8.06 2.69
11. 2.67 2.67 2.71 8.05 2.68
12. 2.65 2.67 2.7 8.02 2.67
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
13. 2.62 2.67 2.7 7.99 2.66
14. 2.60 2.67 2.7 7.97 2.66
15. 2.57 2.67 2.7 7.94 2.65
16. 2.54 2.66 2.7 7.90 2.63
17. 2.51 2.66 2.7 7.87 2.62
18. 2.47 2.66 2.7 7.83 2.61
19. 2.44 2.66 2.7 7.80 2.60
20. 2.44 2.66 2.7 7.80 2.60
21. 2.44 2.64 2.7 7.78 2.59
22. 2.44 2.64 2.69 7.77 2.59
23. 2.44 2.63 2.69 7.76 2.59
89

24. 2.43 2.63 2.69 7.75 2.58


25. 2.43 2.63 2.69 7.75 2.58
26. 2.43 2.62 2.68 7.73 2.58
27. 2.43 2.62 2.68 7.73 2.58
28. 2.43 2.62 2.68 7.73 2.58
29. 2.43 2.63 2.68 7.74 2.58
30. 2.42 2.61 2.68 7.71 2.57
31. 2.42 2.61 2.68 7.71 2.57
32. 2.42 2.61 2.68 7.71 2.57
33. 2.42 2.6 2.67 7.69 2.56
34. 2.42 2.59 2.67 7.68 2.56
35. 2.42 2.58 2.67 7.67 2.56
36. 2.42 2.57 2.67 7.66 2.55
37. 2.42 2.57 2.67 7.66 2.55
38. 2.42 2.54 2.67 7.63 2.54
39. 2.42 2.53 2.66 7.61 2.54
40. 2.41 2.5 2.66 7.57 2.52
41. 2.41 2.48 2.66 7.55 2.52
42. 2.41 2.49 2.66 7.56 2.52
43. 2.41 2.47 2.66 7.54 2.51
44. 2.41 2.46 2.66 7.53 2.51
45. 2.41 2.44 2.66 7.51 2.50
46. 2.40 2.4 2.65 7.45 2.48
47. 2.40 2.37 2.65 7.42 2.47
48. 2.40 2.36 2.65 7.41 2.47
49. 2.40 2.35 2.65 7.40 2.47
50. 2.39 2.35 2.65 7.39 2.46
51. 2.39 2.35 2.64 7.38 2.46
52. 2.39 2.32 2.64 7.35 2.45
53. 2.39 2.33 2.64 7.36 2.45
54. 2.39 2.35 2.64 7.38 2.46
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
55. 2.39 2.35 2.63 7.37 2.46
56. 2.38 2.33 2.63 7.34 2.45
57. 2.38 2.34 2.63 7.35 2.45
58. 2.38 2.30 2.63 7.31 2.44
59. 2.38 2.35 2.62 7.35 2.45
60. 2.37 2.31 2.62 7.30 2.43
61. 2.37 2.34 2.62 7.33 2.44
62. 2.37 2.32 2.62 7.31 2.44
63. 2.37 2.31 2.61 7.29 2.43
64. 2.37 2.34 2.61 7.32 2.44
65. 2.36 2.34 2.61 7.31 2.44
66. 2.36 2.32 2.61 7.29 2.43
67. 2.36 2.32 2.6 7.28 2.43
90

68. 2.36 2.32 2.6 7.28 2.43


69. 2.35 2.33 2.6 7.28 2.43
70. 2.35 2.33 2.6 7.28 2.43
71. 2.34 2.33 2.59 7.26 2.42
72. 2.34 2.32 2.59 7.25 2.42
73. 2.33 2.32 2.58 7.23 2.41
74. 2.33 2.32 2.58 7.23 2.41
75. 2.32 2.32 2.57 7.21 2.40
76. 2.32 2.32 2.57 7.21 2.40
77. 2.31 2.32 2.56 7.19 2.40
78. 2.31 2.31 2.55 7.17 2.39
79. 2.30 2.31 2.55 7.16 2.39
80. 2.29 2.31 2.54 7.14 2.38
Jumlah(J) 195.76 199.37 212.32 607.45 202.48
Rata-rata(Y) 2.45 2.49 2.65 7.59 2.53

8. Derajat Kebebasan

Rata-rata : 1

Antar kelompok = k-1

= 3-1

=2

Dalam kelompok = ∑ (ni − 1)

= 237

J2
Ry =
∑ ni
(195,76 + 199,37 + 212,32) 2
=
80 × 3

= 1537,48

J i2
Ay = ∑ − Ry
ni

195,76 2 199,37 2 212,32 2


=( + + ) − 1537,48
80 80 80
91

= 1,90

Dy = ∑ Y 2 − Ry − Ay

= (480,17+498,68+563,67) –1537,48 –1,90

= 3,15

Ry
R=
1

1537,48
=
1

= 1537,48

Ay
A=
(k − 1)

1,90
=
(3 − 1)

= 1,90

Dy
D=
∑ (ni − 1)
3,15
=
237

= 0,01

A
F=
D

0,95
F=
0,01

= 71,48
92

LAMPIRAN 9 Pengukuran Arus Rata-rata Akumulator 12 V 5 Ah

Pengukuran arus rata-rata untuk akumulator kering merek Silver 12 V 5Ah dan
akumulator basah merek GS 12 V5Ah.

Waktu GS 12 V 5Ah Silver 12 V 5Ah


pengosongan (Volt) (Volt)
(menit)
(1) (2) (3)
1. 2.75 2.72
2. 2.74 2.70
3. 2.73 2.70
4. 2.73 2.70
5. 2.72 2.70
6. 2.70 2.70
7. 2.68 2.70
8. 2.63 2.69
9. 2.61 2.69
93

10. 2.62 2.69


11. 2.61 2.68
12. 2.61 2.67
13. 2.61 2.66
14. 2.61 2.66
15. 2.61 2.65
16. 2.60 2.63
17. 2.60 2.62
18. 2.60 2.61
19. 2.60 2.60
20. 2.60 2.60
21. 2.59 2.59
22. 2.58 2.59
23. 2.57 2.59
24. 2.56 2.58
25. 2.55 2.58
26. 2.53 2.58
27. 2.50 2.58
28. 2.49 2.58
29. 2.49 2.58
30. 2.48 2.57
31. 2.48 2.57
32. 2.47 2.57
33. 2.46 2.56
34. 2.46 2.56
35. 2.45 2.56
36. 2.43 2.55
(1) (2) (3)
37. 2.40 2.55
38. 2.39 2.54
39. 2.38 2.54
40. 2.36 2.52
41. 2.34 2.52
42. 2.31 2.52
43. 2.29 2.51
44. 2.27 2.51
45. 2.26 2.50
46. 2.24 2.48
47. 2.22 2.47
48. 2.20 2.47
49. 2.19 2.47
50. 2.16 2.46
51. 2.13 2.46
52. 2.10 2.45
53. 2.07 2.45
54. 2.04 2.46
55. 2.02 2.46
94

56. 2.02 2.45


57. 2.01 2.45
58. 2.00 2.44
59. 1.99 2.45
60. 1.98 2.43
61. 1.97 2.44
62. 1.96 2.44
63. 1.94 2.43
64. 1.93 2.44
65. 1.91 2.44
66. 1.90 2.43
67. 1.89 2.43
68. 1.87 2.43
69. 1.86 2.43
70. 1.85 2.43
71. 1.84 2.42
72. 1.79 2.42
73. 1.77 2.41
74. 1.75 2.41
75. 1.73 2.40
76. 1.73 2.40
77. 1.70 2.40
78. 1.68 2.39
79. 1.66 2.39
80. 1.65 2.38
LAMPIRAN 10 Grafik pengukuran arus rata-rata pada akumulator 12V

5Ah.

Grafik besarnya arus rata-rata akumulator basah merek GS 12 V 5Ah dan

akumulator kering merek Silver 12 V 5Ah


95

3
Silver 12 V 5Ah
2.5
A rus (am pere)

2
GS 12 V 5Ah
1.5
1
0.5
0
1.0 11.
10 21.
20 31.
30 41.
40 51.
50 61.
60 71.
70 80.
80

Waktu pengosongan(menit)

GS 12 V 5Ah (Volt) Silver 12 V 5Ah (Volt)

You might also like