You are on page 1of 3

ُ ‫الم َر َّبا ً باهّلل َرضِ ي‬

‫ْت‬ ِ ً ‫َو َرس ُْوالً َن ِب َّيا‬


ِ ‫وبم َُح َّم ٍد ِديْنا ً َو‬
ِ ْ‫باإلس‬

ِّ‫الصَّالِ ِحي َْن م َِن َواجْ َع ْلنِيْ َف ْهمًا َوارْ ُز ْقنِيْ عِ ْلمًا ِز ْدنِي َرب‬

Analisa Aspartam dengan Pendekatan LIKKETS

Lingkungan

Aspartam ternyata efektif untuk mengenyahkan masalah semut merah (biasanya yang tidak
mempan dengan berbagai racun). Aspartam bekerja bak racun serangga, karena asam aspartic
yang terkandung dalam produk beracun telah terbukti bersifat exitotoxin yang menyebabkan sel-
sel otak menjadi cepat mati. Pernah terjadi, seseorang memiliki masalah hama semut di kamar
mandinya. Sadar akan pengaruh aspartam sebagai bahan kimia yang beracun, suatu hari dia
menaburkan Aspartam di tiap pojok kamar mandinya. Ternyata usahanya berhasil. Dia tidak
melihat semut-semut ada di kamar mandinya lagi.

Islam

Status Aspartam adalah halal sebab tak ada zat yang dharamkan yang disebutkan dalam Al
Qur’an dan hadits, seperti darah, bangkai, daging babi, dsb. Aspartam masih dihalalkan asalkan
penggunaannya tidak berlebihan. Sebab Makanan yang halal sekalipun, apabila dikonsumsi
secara berlebihan haram hukumnya. Dan juga cara memperolehnya pun harus dengan jalan yang
dibenarkan dalam islam.

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al A'raaf: 31)

Kimia

Berdasarkan penelitian, aspartam sebenarnya mengandung dua komponen natural yang sering
terdapat di makanan pada umumnya, yaitu asam aspartik dan fenilalanin. Dua komponen ini
sering terdapat pada produk alami yang beredar di masyarakat. Aspartam diproduksi dengan
mencampur dua asam amino, fenilalanin dan asam aspartat. Asam amino ini, seperti 18 atau
lebih asam amino lainnya, ditemukan didalam protein yang kita makan dan menjadi bagian dari
makanan yang kita konsumsi setiap hari. Di dalam aspartam, fenilalanin dimodifikasi dengan
penambahan kelompok kimia metil. Tugas perut adalah mempersiapkan makanan agar dapat
memasuki aliran darah. Karena molekul aspartam terlalu besar untuk memasuki aliran darah,
perut memecahnya menjadi tiga bagian yang lebih kecil yaitu fenilalanin, asam aspartat dan
metanol. Dalam makanan yang mengandung protein, contohnya daging, gandum, dan produk
yang berasal dari susu. Selain itu, komponen ini juga sering terdapat pada beberapa jenis buah

Analisis Aspartam
dan sayuran. Rumus kimia aspartam adalah C14H18N2O5 sedangkan massa molekulnya 294.301
g/mol.

Kesehatan

Aspartam telah dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing manis, wanita hamil,
wanita menyusui bahkan anak-anak. Pengecualiannya hanya satu, yaitu penderita fenilketonuria.
Fenilalanin sebenarnya beracun bagi orang yang mengidap fenilketonuria, penyakit yang sangat
jarang, yang menyerang satu dari 15.000 orang. Orang-orang ini biasanya didiagnosis segera
setelah lahir dengan tes “tusuk tumit” Guthrie. Pada mereka, fenilalanin tidak diolah dan bisa
menyebabkan keracunan yang mengakibatkan kerusakan otak. Penderita feniketonuria harus
melakukan diet ketat guna meminimalkan asupan fenilalanin sehingga dapat hidup normal.

Fenilketonuria adalah penyakit di mana penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanina secara
baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksida fenilalanina menjadi tirosina dan
bisa terjadi kerusakan pada otak anak. Dan karena itu perlu untuk mengontrol asupan
fenilalanina yang didapatnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada
orang kulit putih, itupun kejadiannya hanya satu per 15.000 orang. Bukan hanya aspartam, tapi
juga segala macam makanan yang mengandung fenilalanina termasuk nasi, daging dan produk
susu. Karena itu, pada setiap produk yang mengandung aspartam ada tanda peringatan untuk
penderita fenilketonuria bahwa produk yang dikonsumsi tersebut mengandung fenilalanina.

Bahaya-bahaya yang disebutkan di atas memang benar dampak dari penggunaan aspartam.
Namun hanya terjadi pada penderita fenilketonurea. Sedangkan bukan penderita fenilketonurea
yang mengkonsumsi aspartam akan aman, asalkan tidak melewati kadar yang ditentukan.
Menurut American Dietetic Association (ADA), pemanis aspartam aman dalam jumlah tertentu
seperti yang direkomendasikan Food and Drug Administration (FDA). Hasil riset yang dilakukan
FDA menyebutkan, aspartam masih dalam batas aman untuk manusia jika konsumsi per harinya
sebanyak 50 mg/kg berat badan.

Ekonomi

Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan
telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama
digunakan di minuman soda dan permen. Aspartam adalah nama umum dari produk yang
bernama NutraSweet, Equal, Spoonful, Equal-Measure, dan Tropicana Slim. Aspartam atau
pemanis buatan, biasa ditemukan sebagai bahan pemanis dalam beberapa makanan dan minuman
disekitar kita.

Teknologi

Produk yang mengandung pemanis rendah kalori seperti aspartam dapat membantu mengontrol
berat badan jika digunakan sebagai bagian dari gaya hidup yang dibarengi dengan diet yang
benar dan olahraga teratur. Sehingga untuk menghindari konsumsi gula berlebihan, penggunaan
aspartam dalam produk pangan dapat menjadi alternatif pengganti gula pasir.

Analisis Aspartam
Sosial

Belakangan ini keamanan untuk penggunaan aspartam mulai dipertanyakan oleh banyak pihak,
namun sertifikasi aman yang telah dikeluarkan oleh FDA dan FSA Eropa akhirnya menyulut
kontroversi. Penyelidikan lebih menyeluruh mulai banyak diusulkan untuk menjelaskan
bagaimana hubungan antara aspartam dan banyak efek negatif yang mungkin ditimbulkannya
seperti sakit kepala, tumor otak dan limpoma. Semua penemuan ini, ditambahkan kemungkinan
akan kebenaran bahaya aspartam membuat masyarakat mulai berpikir ulang untuk menggunakan
aspartam. Film dokumenter rilis tahun 2004 Sweet Misery: A Poisoned World juga
menggambarkan kondisi seputar kontroversi aspartam juga. Namun kontroversi itu terjawab.
Aspartam masih aman dikonsumsi hingga kini asalkan sesuai batas penggunaannya.

Kesimpulan

Aspartame aman digunakan kecuali bagi penderita fenilketonurea. Aspartame bernilai positif
(layak dikonsumsi), yaitu sebagai pemanis buatan pengganti gula sukrosa. Asalkan sesuai batas
penggunaannya yaitu 50 mg/kg berat badan/hari.

Rekomendasi

Penderita fenilketonurea jangan sekli-kali mencoba mengkonsumsi aspartam karena di dalamnya


mengandung fenilalanin yang membahayakan bagi mereka. Dan bagi yang bukan penderita
fenilketonurea, pemakaian aspartam tidak boleh melewati batas 50 mg/kg berat badan/hari.

Teknik Kimia 2010

Analisis Aspartam

You might also like