Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
MUHAMMAD LATTIIFUR ROOFII
PENGERTIAN
PENULARANNYA
Sumber penularan TBC ke anak adalah orang dewasa, karena TBC pada anak
tidak menular. Penderita TBC bisa berasal dari keluarga penderita BTA positif
(kontak serumah), masyarakat (kunjungan Posyandu), atau pembantu atau pengasuh
anak.dari penderita-penderita yang berkunjung ke Puskesmas maupun yang langsung
ke Rumah Sakit.
Pada TBC anak, kuman berkembang biak di kelenjar paru-paru. Jadi, kuman
ada di dalam kelenjar, tidak terbuka. Sementara pada TBC dewasa, kuman berada di
paru-paru dan membuat lubang untuk keluar melalui jalan napas. Namun jika
seseorang berhubungan dengan penderita TB belum pasti tertular
GEJALA
Gejala umum TBC pada anak:
1. Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas, dan
tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah mendapatkan penanganan gizi yang
baik (failure to thrive).
Untuk memastikan apakah anak terkena TB perlu dilakukan beberapa tahapan atau
cara untuk menemukan kuman TBC.
1. Tes Mantoux
Uji TBC, yang biasa disebut sebagai tes Mantoux, merupakan tes tuberkulin
pada kulit (penyuntikan intra kutan) dengan menggunakan 5 unit derifatif protein
termurnikan (purified protein derivative, PPD).Uji TBC dalam bentuk lain tidak
dianjurkan.
Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan. Uji tuberkulin positif bila:
1. indurasi > 10 mm (pada gizi baik),atau
2. > 5 mm pada gizi buruk.
2. Foto Rontgen
3. Untuk melihat apakah ada kemungkinan proses TBC. Tapi karena TBC pada
anak tidak terlalu khas maka hasil rontgen ini tidak bisa dijadikan patokan.
4. Memeriksa dahak anak di laboratorium, jika terdapat kuman TBC berarti anak
positif terkena TB.
Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap
lanjutan. Lama pengobatan , tergantung berat ringannya penyakit.
Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:
Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis
maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.
Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus
TB tidak berat
INH : 5 mg/kgbb/hari
Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari
INH : 10 mg/kgbb/hari
Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari
PENCEGAHAN
Pencegahan TB tergantung pada:
1. Menghindari kontak dengan penderita aktif TBC
2. Menggunakan obat-obatan sebagai langkah pencegahan pada kasus berisiko
tinggi
3. Menjaga standar hidup yang baik
A. PENGKAJIAN
b. Pola nutrisi
Subjektif : Anoreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.
Objektif : Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub kutan.
c. Respirasi
Subjektif : Batuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada.
Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid
kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi
basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru
dan pleural), sesak napas, pengembangan pernapasan tidak simetris (effusi pleura.),
perkusi pekak dan penurunan fremitus (cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran
bronkogenik).
d. Rasa nyaman/nyeri
Subjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Obiektif : Berhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa
timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
2.Data Penunjang
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Resiko infeksi
Tujuan: Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko penyebaran
infeksi. Menunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan
lingkungan yang. aman.
• Intervensi
a. Review patologi penyakit fase aktif/tidak aktif, penyebaran infeksi melalui bronkus
www.rumahkusorgaku.wordpress.com
www.tbcindonesia.or.id
www.sehatgroup.web.id
http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/457-sekilas-mengenal-tuberkolosi
http://www.childparentingskills.info/2009/06/mengenali-tbc-pada-anak-sejak-
dini.htm