Professional Documents
Culture Documents
Pengantar
Sejarah sebagai masa lampau manusia merupakan ‘lautan’ peristiwa yang secara
logika tidak mungkin bisa direkonstruksi secara utuh oleh manusia masa kini. Sejarah
sebagaimana di ceritakan, seperti kita baca dari buku-buku sejarah adalah ‘gambaran’ dari
masa lampau manusia yang ditulis oleh ‘manusia masa kini’. Tepatnya rekonstruksi dari
masa lampau manusia.
2. Kritik sumber, yaitu mengkritisi otentisitas sumber, saksi mata yang kompeten dan
1 Disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode
Sejarah, dengan dosen pengampu H.Y Agus Murdiyastomo, M. Hum. Oleh: Novia
Korfianingsih; 09407141009: Ilmu Sejarah 2009.
2 Gottschalk, Louis. Understanding History: A primer of historical method. New
York:Alfred A. Knopf, Publisher,1967.
3 Disampaikan dalam pelatihan penulisan karya ilmiah mahasiswa program
studi ilmu sejarah. FISE.UNY, Senin 16 April 2007 oleh Miftathuddin. M. Hum
4 Soedjatmoko et al. (eds), An Introduction to Indonesian Historiography.
(Ithaca:Cornell University Press,1965).hlmn 27
dapat dipercaya.
3. Intepretasi atau penafsiran, yaitu menelaah semua sumber-sumber dan hasil dari
analisis kita.
4. Penulisan sejarah atau historiografi, yaitu penyusunan secara sistematis, bulat dan
jelas dalam bentuk tulisan sejarah.
Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Heuriskein yang artinya memperoleh.
Pada dasarnya heuristik adalah suatu teknik, seni, dan bukan ilmu. Heuristik merupakan
tahap dalam penulisan sejarah yang bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan sumber –
sumber sejarah. Sumber sejarah berdasarkan urutan penyampaiannya dapat dibagi menjadi
dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
Dalam historiografi sumber primer adalah suatu dokumen atau sumber informasi
lain yang diciptakan pada atau sekitar waktu yang sedang dipelajari. Pada kenyataannya
bahwa sumber primer adalah berupa kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri
atau dengan panca indera lainnya. Jenis – jenis sumber primer tergantung pada masalah yang
sedang dipelajari, misalnya dalam sejarah politik, sumber primernya adalah dokumen seperti
laporan resmi, pidato, surat, dan catatan harian partisipan, laporan saksi mata. Dalam arti luas
sumber primer juga dapat mencakup objek fisik seperti foto, film, koin, lukisan, atau
bangunan yang diciptakan pada saat itu. Kebalikannya sumber primer, sumber sekunder
adalah berupa kesaksian siapapun yang bukan merupakan saksi mata sendiri. Kebanyakan
karya historis, seperti buku atau artikel tergolong sumber sekunder.
Sumber Bacaan:
Mohammad Ali. 1963. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Jakarta: Bhratara.
Sartono Kartodirdjo. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:
Gramedia.
Sidi Gazalba. 1981. Pengantar Sejarah sebagai Ilmu. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Sjamsuddin Helius, Ismaun. 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik.
Sjamsuddin Helius. 1996. Metodologi Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik.
Louis, Gottschalk. Mengerti Sejarah. Ab. Nugroho Notosusanto. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.