Professional Documents
Culture Documents
Pengkajian Keperawatan
Merupakan tahap awal dari pendekatan proses keperawatan dan dilakukan secara
sistematika mencakup aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual. Langkah awal dari
pengkajian ini adalah pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan klien dan keluarga, observasi pemeriksaan fisik, konsultasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya dan meninjau kembali catatan medis ataupun
catatan keperawatan. Pengkajian fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi.
Adapun lingkup pengkajian yang dilakukan pada klien Ileus Paralitik adalah
sebagai berikut :
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang Meliputi apa yang dirasakan klien saat pengkajian
c. Riwayat kesehatan keluarga Meliputi apakah dari keluarga ada yang menderita
penyakit yang sama.
3. Riwayat psikososial dan spiritual Meliputi pola interaksi, pola pertahanan diri,
pola kognitif, pola emosi dan nilai kepercayaan klien.
5. Pola aktivitas sebelum dan di rumah sakit Meliputi pola nutrisi, pola eliminasi,
personal hygiene, pola aktivitas sehari – hari dan pola aktivitas tidur.
1) Sistem Penglihatan Posisi mata simetris atau asimetris, kelopak mata normal
atau tidak, pergerakan bola mata normal atau tidak, konjungtiva anemis atau
tidak, kornea normal atau tidak, sklera ikterik atau anikterik, pupil isokor atau
anisokor, reaksi terhadap otot cahaya baik atau tidak.
3) Sistem Pernafasan Kedalaman pernafasan dalam atau dangkal, ada atau tidak
batuk dan pernafasan sesak atau tidak.
5) Sistem Saraf Pusat Tingkat kesadaran, ada atau tidak peningkatan tekanan
intrakranial
6) Sistem Pencernaan Keadaan mulut, gigi, stomatitis, lidah bersih, saliva, warna
dan konsistensi feces.
8) Sistem Integumen Turgor kulit, ptechiae, warna kulit, keadaan kulit, keadaan
rambut.
b Palpasi
c Auskultasi
e Perkusi
Hipertimpani
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Radiologi Foto polos berisikan peleburan udara halus atau usus besar dengan
gambaran anak tangga dan air – fluid level. Penggunaan kontras
dikontraindikasikan adanya perforasi – peritonitis. Barium enema diindikasikan
untuk invaginasi.
b. Endoscopy, disarankan pada kecurigaan volvulus.
G. Perencanaan Keperawatan
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sakit kepala dan pegal - pegal
seluruh tubuh Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan gangguan pola tidur teratasi
Kriteria hasil : Pola tidur terpenuhi
Rencana tindakan :
a. Kaji pola tidur atau istirahat normal pasien
Rasional : Untuk mengetahui pola tidur yang normal pada pasien dan dapat
menentukan kelainan pada pola tidur.
b. Beri lingkungan yang nyaman
Rasional : Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan aktivitas dan tidur.
c. Batasi pengunjung selama periode istirahat
Rasional : Untuk menjaga kualitas dan kuantitas tidur pasien
d. Pertahankan tempat tidur yang hangat, bersih dan nyaman
Rasional : Supaya pasien dapat tidur dengan nyaman
e. Kolaborasi pemberian terapi analgetika
Rasional : Agar nengurangi rasa nyeri yang menggangu pola tidur pasien
H. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Drs. Nasrul Effendi,
1999). Ada tiga fase dalam tindakan keperawatan, yaitu : 1. Fase Persiapan
Meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana, pengetahuan dan
keterampilan menginterpretasikan rencana, persiapan klien dan lingkungan. 2.
Fase Intervensi Merupakan puncak dari implementasi yang berorientasi pada
tujuan dan fokus pada pengumpulan data yang berhubungan dengan reaksi klien
termasuk reaksi fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Tindakan keperawatan
dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab secara professional,
yaitu : a. Secara Mandiri ( Independen ) Adalah tindakan yang diprakarsai sendiri
oleh perawat untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya atau
menanggapi reaksi karena adanya stressor ( penyakit ), misalnya : 1) Membantu
klien dalam melakukan kegiatan sehari – hari 2) Melakukan perawatan kulit untuk
mencegah dekubitus 3) Memberikan dorongan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya secara wajar. 4) Menciptakan lingkungan terapeutik b. Saling
ketergantungan / kolaborasi ( Interdependen ) Adalah tindakan keperawatan atas
dasar kerja sama sesama tim perawatan atau kesehatan lainnya seperti dokter,
fisiotherapy, analisis kesehatan, dsb. c. Rujukan / Ketergantungan Adalah
tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain diantaranya dokter,
psikologis, psikiater, ahli gizi, fisiotherapi, dsb. Pada penatalaksanaanya tindakan
keperawatan dilakukan secara : 1) Langsung : Ditangani sendiri oleh perawat 2)
Delegasi : Diserahkan kepada orang lain / perawat lain yang dapat dipercaya 3.
Fase Dokumentasi Merupakan terminasi antara perawat dan klien. Setelah
implementasi dilakukan dokumentasi terhadap implementasi yang dilakukan.
I. Evaluasi Keperawatan
Adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan
keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
Teknik penilaian yang didapat dari beberapa cara, yaitu :
1. Wawancara : Dilakukan pada klien dan keluarga
2. Pengamatan : Pengamatan klien terhadap sikap, pelaksanaan, hasil yang dicapai
dan perubahan tingkah laku klien.