Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN APENDISITIS
PENGERTIAN
Apendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis.
Apendik periformis merupakan saluran kecil dengan diameter kurang
lebih sebesar pensil dengan panjang 2 - 6 inci. Lokasi apendik pada
daerah illiaka kanan, di bawah katup iliacecal, tepatnya pada dinding
abdomen di bawah titik Mc Burney.
PATOFISIOLOGI
Apendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari sekum.
Peradangan pada (akut) dapat menyebabkan peritonitis. Peritonitis
merupakan komplikasi yang sangat serius. Infeksi kronis dapat terjadi
pada apendik, tetapi hal ini tidak selalu menimbulkan nyeri di daerah
abdomen.
Masa / tinja / benda asing
Obstruksi lumen
apendiks
Peradangan
Peregangan apendik
Tekanan intra luminal
suplai darah terganggu
2
Hipoksia
Nyeri
ETIOLOGI
Ulserasi pada mukosa
Obstruksi pada colon oleh fecalit (faeses yang keras)
Pemberian barium
Berbagai macam penyakit cacing
Tumor
Striktur karena fibrosis pada dinding usus
INSIDEN
Apendiksitis sering terjadi pada usia tertentu dengan range 20-30 tahun.
Pada wanita dan laki-laki insidennya sama kecuali pada usia pubertas
dan usia 25 tahun wanita lebih banyak dari laki-laki dengan
perbandingan 3 : 2
3
PENCEGAHAN
Pencegahan pada apendisitis yaitu dengan menurunkan resiko obstruksi
atau peradangan pada lumen apendik. Pola eliminasi klien harus dikaji,
sebab obstruksi oleh fecalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diit
serat, diit tinggi serat.
Perawatan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan resiko.
Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan tanda apendiksitis
meminimalkan resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.
4
MANAGEMENT KOLABORASI
Pengkajian
Riwayat:
Data yang dikumpulkan perawat dari klien dengan
kemungkinan apendisitis meliputi : umur, jenis
kelamin, riwayat pembedahan, dan riwayat medik
lainnya, pemberian barium baik lewat mulut/rektal,
riwayat diit terutama makanan yang berserat.
Pengkajian
a. Data Subyektif
Sebelum operasi
Nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut
kanan bawah
mual, muntah, kembung
Tidak nafsu makan, demam
Tungkai kanan tidak dapat diluruskan
Diare atau konstipasi
Sesudah operasi
Nyeri daerah operasi
Lemas
Haus
Mual, kembung
Pusing
5
b. Data Obyektif
Sebelum operasi
Nyeri tekan di titik Mc. Berney
Spasme otot
Takhikardi, takipnea
Pucat, gelisah
Bising usus berkurang atau tidak ada
Demam 38 - 38,5 C
Sesudah operasi
Terdapat luka operasi di kuadran kanan bawah
abdomen
Terpasang infus
Terdapat drain/pipa lambung
Bising usus berkurang
Selaput mukosa mulut kering
. Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit : 10.000 - 18.000 / mm3
Netrofil meningkat 75 %
WBC yang meningkat sampai 20.000 mungkin
indikasi terjadinya perforasi (jumlah sel darah
merah)
6
e. Potensial Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Dehidrasi
Sepsis
Elektrolit darah tidak seimbang
Pneumoni
7
Diagnosa Keperawatan
N DIAGNOSA TUJUAN / RENCANA
o KEPERAWA KRITERIA TINDAKAN
TAN
1 Nyeri Nyeri Kaji tanda vital
abdomen berkurang. Kaji keluhan
berhu-bungan Kriteria : nyeri, tentukan
dengan Klien lokasi, jenis dan
obstruksi dan mengungkapka intensitas nye-ri.
peradangan n ra-sa sakit Ukur dengan skala
apen-diks. berkurang. 1-10.
Subyektif : Wajah dan Jelaskan penyebab
Nyeri daerah posisi tubuh rasa sakit, cara
pusar tampak rilaks mengurangi.
menjalar Beri posisi ½
kedaerah duduk untuk me-
perut kanan ngurangi
bawah. penyebaran infeksi
Tungkai pada abdomen.
kanan tidak Ajarkan tehnik
dapat relaksasi.
diluruskan. Kompres es pada
daerah sakit untuk
8
karakteristik.
Rawat luka secara
steril.
Beri makanan
berkualitas atau
dukungan klien
untuk makan.
Makanan
mencukupi untuk
mempercepat
proses
penyembuhan.
Beri antibiotika
sesuai program
medik.
12
DAFTAR PUSTAKA :