Professional Documents
Culture Documents
% Faktor malabsorbsi
% Malabsorbsi karbohidrat, lemak dan protein.
% Faktor makanan
% Makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang
matang.
% Faktor psikologis
% Rasa takut, cemas
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut
patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
% Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
%
% Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen
seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B.
Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus,
comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan
kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan
yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan,
gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
%
% Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin
A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya
bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.
%
%
% Diare osmotik (osmotik diarrhoea), disebabkan oleh:
%
% Malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT),
protein, vitamin dan mineral.
%
% Kurang kalori protein.
%
% Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.
%
C. PatofisiologiPenyebab diare yang utama adalah gangguan osmotik,
akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus
yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.Diare juga terjadi akibat rangsangan tertentu
(misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan air dan
elektrolit ke dalam rongga usus dan kemudian diare timbul karena terdapat
peningkatan isi rongga usus.Diare dapat juga terjadi akibat masuknya
mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan
asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian
mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang
selanjutnya akan menimbulkan diare.Gangguan motalitas usus juga
mengakibatkan diare, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga
timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan
bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
% Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
% Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
% Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
% Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan
tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
% Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai
penurunan berat badan.
% Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan
kesadaran menurun.
% Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
E. Pemeriksaan Penunjang
% Pemeriksaan tinja
% Makroskopis dan mikroskopis
% PH dan kadar gula dalam tinja
% Bila perlu diadakan uji bakteri
% Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
% Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
% Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
F. Penatalaksanaan
% Cairan parentral
% Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat,
dengan rincian sebagai berikut:
%
% Pengobatan dietetik
% Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat
badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:
% Identitas
% Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11
bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap
infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence
penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih
imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi
usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak
menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh
terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
% Keluhan Utama
% BAB lebih dari 3 x
% Riwayat Nutrisi
% Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan
buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat
rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga
kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,
% Kolaborasi :
%
% Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca,
BUN)
% R/ koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk
mengetahui faal ginjal (kompensasi).
% Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
% R/ Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang
lama sehingga tak terjadi iskemi dan iritasi .