You are on page 1of 4

Antibodi adalah immunoglobulin yang bereaksi secara spesifik dengan antigen yang merangsang produksinya.

Antibodi mencakup 20% protein plasma. Antibodi (immunoglobulin) dibentuk oleh limfosit B. Setiap individu mempunyai cadangan berbagai limfosit B dalam jumlah besar (sekitar 1011) yang mempunyai masa hidup beberapa hari samapai minggu dan ditemukan dalam sumsum tulang, kelenjar getah bening, dan jaringan limfoid di saluran cerna (misal, tonsil atau apendiks). Sel B memperlihatkan molekul-molekul immunoglobulin (105/sel) di atas permukaannya. Immunoglobulin tersebut berperan sebagai reseptor untuk antigen spesifik, sehingga setiap sel B dapat memebrikan respons terhadapa satu antigen saja atau sekelompok antigen yang sangat terkait. Semua sel-sel B imatur membawa immunoglobulin IgM pada permukaannya, dan sebagian besar juga membawa IgD. Sel-sel B juga mempunyai reseptor permukaan untuk bagian Fc immunoglobulin dan untuk beberapa komponen komplemen. Suatu antigen berinteraksi dengan limfosit B yang memperlihatkan kecocokan paling baik berdasarkan sifat reseptor permukaan imnoglobulinnya. Antigen berikatan dengan reseptor ini, dan sel B dirangsang untuk membelah dan membentuk suatu klon (seleksi klonal). Sel B yang terpilih segera menjadi sel-sel plasma dan menyekresikan antibody. Karena setiap orang dapat membuat 1011 molekul antibody yang berbeda, pada sel B terdapat tempat pengikatan antigen yang cocok untuk hamper semua determinan antigen. Cara terbentuknya antibody Langkah awal pembentukan antibody adalah fagositosis antigen, biasanya oleh sel-sel penyaji antigen (terutama makrofag atau sel B) yang memproses dan menyajikan antigen kepada sel T.

Sel T yang teraktivasi ini kemudian berinteraksi dengan sel B. sel-sel B yang membawa immunoglobulin permukaan yang sangat cocok dengan antigen terrsebut dirangsang untuk berproliferasi dan berdiferensiasi mejadi sel-sel plasma, yang membentuk protein-protein antibody spesifik atau berdoferensiasi menjadi sel-sel memori jangka panjang. Sel-sel plasma menyintesis suatu immunoglobulin dengan spesifisitas yang sma seperti yang dibawa oleh sel-sel precursor B. Kelas Immunoglobulin 1. Ig G Setiap molekul Ig G terdiri dari dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan oleh ikatana disulfida (rumus molekul H2L2). Karena mempunyai 2 tempat pengikatan antigen yang identik immunoglobulin ini disebut divalen. Terdapat 4 subkelas ( IgG1 samapai IgG4), berdasarkan perbedaan antigenik pada rantai H dan jumlah serta lokasi ikatan disulfida. IgG1 mencakup 65% dari IgG total. IgG2 digunakan untuk melawan antigen polisakarida dan mungkin merupakan pertahanan pejamu yang penting terhadap bakteri berkapsul. IgG adalah antibodi yang dominan pada respons sekunder dan merupakan pertahanan penting terhadap bakteri dan virus. IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat melewati plasenta dan dengan demikian merupakan imunoglobulin terbanyak pada bayi baru lahir.

2.

Ig M IgM adalah imunoglobulin utama yang dihasilkan pada awal respons imun primer. IgM terdapat pada hampir semua permukaan sel B tak terikat. IgM terdiri dari 5 unit H2L2 dan satu molekul rantai J (joining). Pentamer (BM 900.000) mempunyai total sepuluh tempat pengikat antigen yang identik dan dengan demikian bervaliensi 10. IgM merupakan imunoglobin yang paling efisien pada aglutinasi, fiksasi komplemen dan reaksi antigenantibodi lainnya serta penting pada pertahanan melawan bakteri dan virus. Immunoglobin tersebut dapat dihasilkan oleh janin yamng mengalami infeksi.

3.

Ig A IgA merupakan immunoglogin utama dalam sekresi seperti susu, saliva dan air mata serta pada sekresi saluran pernapasan, pencernaan dan genital. IgA melindungi selaput lendir dari serangan bakteri dan virus. Setiap molekul IgA sekretoris (BM 400.000) terdiri dari 2 unit H2 L2dan satu molekul rantai J dan komponen sekretoris. Komponen sekretoris adalah suatu protein yang berasal dari pemecahan reseptor poli-Ig. Reseptor tersebut berkaitan dengan dimer IgA dan mempermudah transpornya melewati sel-sel epitel mukosa. Beberapa IgA terdapat dalam serum sebagai suatu monomer H2L2 (BM 170.000). terdapat sekurang-kurangnya 2 subkelas, IgA 1 dan IgA 2.

4. Ig E Regio Fc pada Ig E berikatan dengan reseptor di permukaan sel mast dan eosinofil. IgE yang terikat tersebut bekerja sebagai suatu reseptor untuk antigen yang merangsang produksinya, dan kompleks antigen-antibodi yang terbentuk mencetuskan respons alergik tipe segera (anafilaktik) melalui pelepasan mediator.

5. Ig D Ig D bekerja sama sebagai suatu reseptor antigen bila terdapat pada permukaan limfosit B tertentu. Di dalam serum hanya terdapat sedikit IgD. Gen immunoglobulin & terbentuknya keanekaragaman Mekaniseme genetic khusu dikembangkan menghasilkan molekul immunoglobulin dalam jumlah sangat besar (sekitar 1011) yang terbentuk pada pejamu sebagai respons terhadap stimulasi antigenic tanpa memerlukan gen yang terlalu banyak. Oleh karena itu, gen-gen immunoglobulin mengalami rekombinasi somatic untuk menghasilkan keanekaragaman spesifikasi antibody yang sangat besar.

Setiap rantai immunoglobulin terdiri dari region variable (V) dan region konstan (C). untuk setiap jenis rantai immunoglobulin yaitu, rantai pendek kappa (k), rantai pendek lambda( ), dan lima rantai panjang terdapat kelompok segmen gen terpisah yang terletak pada kromosom berbeda. Masing-masing ketiga lokus gen mengandung satu set segmen gen V berbeda yang secara luas terpisah dari segmen gen C. selama diferensial sel B, DNA disusun ulang untuk membawa beberapa segmen gen terpilih yang berdekatan satu sam a lain pada suatu genom. Keluarga enzim yang dikenal sebagai V(D)J rekombinase berperan dalam proses penyusunan ulang gen tersebut. Region variable pada setiap rantai L dikode oleh 2 segmen gen : V dan J. Regio variable pada setiap rantai H dikode oleh tiga segmen gen : V,D dan J. Segmen-segmen ini disatukan menjadi satu gen variable V fungsional melalui penyusunan ulang DNA. Setiap gen variable V yang terbentuk kemudian akan ditranskripsi dsengan gen konstan C yang sesuai untuk menghasilkan RNA messenger (mRNA) yang mengode rantai peptide lengkap. Rantai L dan H disintesis secara terpisah pada polisom dan akhirnya dirakit dalam sitoplasma untuk membentuk unit-unit H2 L2 melalui ikatan disulfide, kemudian ditambahkan satuan karbohidrat selama perkembangan proses ini melewati komponen membrane sel (misalnya apparatus golgi), dan molekul immunoglobulin dilepaskan dari sel.

You might also like