You are on page 1of 2

Bagaimana kerja asetosal sebagai obat turun panas dan penghilang nyeri (analgesik)?

Asam asetil salisilat atau asetosal banyak dijumpai dalam berbagai nama paten, salah satunya yang terkenal adalah Aspirin. Seperti halnya obat-obat analgesik yang lain, ia bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin.Prostaglandin sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi.Ia terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan enzim cyclooxygenase (COX).Dengan penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin tidak terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda. Prostaglandin juga merupakan senyawa yang mengganggu pengaturan suhu tubuh oleh hipotalamus sehingga menyebabkan demam. Hipotalamus sendiri merupakan bagian dari otak depan kita yang berfungsi sebagai semacam termostat tubuh, di mana di sana terdapat reseptor suhu yang disebut termoreseptor. Termoreseptor ini menjaga tubuh agar memiliki suhu normal, yaitu 36,5 37,5 derajat Celcius. Pada keadaan tubuh sakit karena infeksi atau cedera sehingga timbul radang, dilepaskanlah prostaglandin tadi sebagai hasil metabolisme asam arakidonat. Prostaglandin akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus, di mana hipotalamus akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini disebabkan karena termostat tadi menganggap bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal.Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam.Karena itu, untuk bisa mengembalikan setting termostat menuju normal lagi, perlu menghilangkan prostaglandin tadi dengan obat-obat yang bisa menghambat sintesis prostaglandin. Efek samping asetosal? Selain memiliki efek utama sebagai obat anti radang dan turun panas, asetosal memiliki beberapa efek lain sebagai efek samping. Efek samping yang pertama adalah asetosal dapat mengencerkan darah. Kok bisa? Ya., karena asetosal bekerja secara cukup kuat pada enzim COX-1 yang mengkatalisis pembentukan tromboksan dari platelet, suatu keping darah yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Penghambatan sintesis tromboksan oleh asetosal menyebabkan berkurangnya efek pembekuan darah. Sehingga, asetosal bahkan dipakai sebagai obat pengencer darah pada pasien-pasien pasca stroke untuk mencegah serangan stroke akibat tersumbatnya pembuluh darah. Apa implikasinya?Karena dia memiliki efek pengencer darah, maka tentu tidak tepat jika digunakan sebagai obat turun panas pada demam karena demam berdarah.Bayangin, pada demam berdarah kan sudah ada risiko perdarahan karena berkurangnya trombosit, kok mau dikasih asetosal yang juga pengencer darah. Apa ngga jadi tambah berdarah-darah tuh..!! Efek samping yang kedua dari asetosal atau Aspirin, dan sering menimpa anak-anak, adalah terjadinya Sindrom Reye, suatu penyakit mematikan yang menganggu fungsi otak dan hati. Gejalanya berupa muntah tak terkendali, demam, mengigau dan tak sadar.Banyak studi telah menunjukkan adanya hubungan antara kejadian syndrome Reye pada anak-anak dengan penggunaan aspirin.Memang sih, angka kejadiannya tidak terlalu banyak, tapi sekali terjadi akibatnya sangat fatal.Sehingga, aspirin direkomendasikan untuk tidak digunakan sebagai turun panas pada anak-anak.

Efek samping asetosal yang ketigasama dengan obat analgesik golongan AINS lainnya, adalah gangguan lambung, dan pernah dibahas di posting ini. Hmm. efek samping berikutnya adalah risiko kekambuhan asma bagi mereka yang punya riwayat asma. Aspirin atau asetosal termasuk salah satu analgesik yang sering dilaporkan memicu kekambuhan asma, sehingga perlu hati-hati juga untuk pasien yang punya riwayat asma. Kekuatiran lain dari penggunaan asetosal adalah seringkali mereka ditampilkan dalam bentuk seperti permen jeruk. Okelah, memang tujuannya supaya anak tidak merasa sedang minum obat, karena seperti makan permen.Tapi justru bisa jadi, karena dianggap permen, anak-anak bisa minta lebih dari dosis yang seharusnya.Jika menyimpannya tidak hati-hati, anak-anak bisa cari sendiri permen tadi dan mengkonsumsinya tanpa sepengetahuan ortunya.Sehingga bisa dibayangkan jika asetosal dikonsumsi dalam dosis lebih dari seharusnya. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

You might also like