You are on page 1of 2

ABSTRAK

Kelainan bawaan merupakan penyebab kematian tersering ketiga setelah prematuritas dan gizi buruk. Di negara maju, 30% dari seluruh seluruh penderita yang dirawat di rumah sakit anak terdiri dari penderita kelainan kongenital dan akibat yang ditimbulkannya. Di Asia Tenggara, jumlah penderita kelainan bawaan cukup tinggi yaitu mencapai 5%. Di Indonesia prevalensi kelainan bawaan mencapai angka 5 per 1.000 kelahiran. Di Rumah Sakit Dr. Pirngadi, Medan (1977-1980) sebesar 48 bayi (0,33%) di antara 14.504 kelahiran bayi. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di Poliklinik Anak RSIA Sri Ratu Medan dalam kurun waktu Juni sampai Agustus 2010. Besar sampel ditentukan dengan teknik total sampling. Dari masing-masing sampel diambil data berupa rekam medik terkait kelainan bawaan. Dari 1317 sampel yang dianalisis. Terdapat 20 kasus kelainan bawaan teridiri dari 60,0% laki-laki dan 40,0% perempuan. Bayi prematur dengan kelainan bawaan sebanyak 4,5% dan 95,5% diantaranya normal. Jenis kelainan bawaan yang paling sering dijumpai adalah kelainan PJB (0,4%), diikuti dengan polidaktili (0,2%), mikropenis (0,2%), sindroma down (0,1%), hernia skrotalis dekstra (0,1%), hernia umbilikalis (0,1%), hidrosefalus (0,1%), hipoplasia digiti manus (0,1%), Ambiguous genitalia (0,1%), katarak kongenital (0,1%), labioschizis (0,1%), mandibular asimetrik (0,1%), multiple congenital (0,1%). Insidensi kelainan bawaan pada bayi baru lahir di Poliklinik Anak RSIA Sri Ratu Medan pada penelitian ini adalah 1,5%..

Kata kunci: kelainan bawaan, bayi baru lahir.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Congenital anomalies are the third most common cause of death after prematurity and malnutrition. In developed countries, 30% of patients taken care in children hospitals consist of patients with congenital anomalies and their consequences. In South East Asia, the number of patients with congenital anomalies are quite high which reaches 5%. In Indonesia, the prevalence of congenital anomalies reach 5 in every 1000 births. In Pirngadi General Hospital Medan from 1977 to 1980, congenital anomalies have been found in 48 (0,33%) newborns from 14.504 births. This cross-sectional study has been conducted in Paediatric outpatient clinic of The Mother and Child Hospital of Sri Ratu Medan from June to August 2010. Total sampling is used as the sampling method. From each sample, information related to congenital anomalies are collected From 1317 analyzed samples, there are 20 cases of congenital anomalies which happened in 60% males and 40% females. Congenital anomalies in premature newborns are as many as 4,5% and are as many as 95,5% in aterm borns. The most common congenital anomalies found in this study are congenital heart defects (0,4%), polydactyly (0,2%), micropenis (0,2%), Downs syndrome (0,1%), right scrotal hernia (0,1%), umbilical hernia (0,1%), hydrocephalus (0,1%), major diginal hypoplasia (0,1%), Ambiguous genitalia (0,1%), congenital cataract (0,1%), labioschizis (0,1%), asymetrical mandibula (0,1%), and multiple congenital anomalies (0,1%). The incidence of congenital anomalies in newborns in Paediatric outpatient clinic of The Mother and Child Hospital of Sri Ratu Medan in this research is 1,5%

Keywords: congenital anomalies, newborns

Universitas Sumatera Utara

You might also like