You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK KASUS NYERI PADA NYERI SENDI DAN KAKI disusun guna memenuhi tugas mata

kuliah Kebutuhan Dasar Manusia I

oleh: Chahyarina Putri P NIM. 082310101043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

KASUS:

Kasus 2

Seorang perempuan 65 tahun, tinggal di sebuah panti werdha. Pasien saat ini mengeluh nyeri pada sendi lutut dan kakinya, sehingga sulit untuk digerakkan

1.

Jenis

nyeri

dan

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan Atribut Nyeri menurut Mahon: a) Nyeri bersifat individu b) Nyeri tidak menyenangkan c) Merupakan suatu kekuatan yang mendominasi d) Bersifat tidak berkesudahan Jenis-jenis nyeri dibedakan berdasarkan : 1. Sumbernya : a) Cutaneus/ superficial, nyeri yang mengenai kulit atau jaringan subkutan b) Deep somatic/ nyeri dalam, nyeri yang muncul dari ligament, pembuluh darah, tendon dan syaraf. Nyeri menyebar dan lebih lama daripada cutaneus c) Visceral ( pada organ dalam), nyeri dalam rongga abdomen, cranium, dan thorak. 2. Penyebab :

karakteristiknya

a) Nosiseptif, terjadi akibat adanya kerusakan jaringan diluar system baik itu kerusakan kulit, kerusakan sendi, kerusakan tulang dan kerusakan lainnya yang ada didalam tubuh. b) Psikogenik, manifestasi nyeri yang timbul tidak disebabkan karena adanya kerusakan jaringan saraf maupun jaringan lainnya didalam tubuh. Hal ini karena factor kejiwaan atau kecemasan pasien. c) Nyeri neuropatik/ nyeri saraf, adanya gejala penyerta yang ditimbulkan akibat gangguan fungsi saraf itu sendiri 3. Lama / durasinya : a) Nyeri akut, Lamanya dalam hitungan menit Ditandai peningkatan tekanan darah, nadi,

dan respirasi Respon pasien:Fokus pada nyeri, pasien menangis dan mengerang Tingkah laku menggosok bagian yang nyeri b) Nyeri kronik, Lamanya sampai hitungan bulan, > 6 bln Fungsi fisiologi bersifat normal Tidak ada keluhan nyeri Tidak ada aktifitas fisik sebagai respon terhadap nyeri 4. Lokasi / letak : 1. Radiating pain, nyeri menyebar dari sumber nyeri ke jaringan didekatnya.

2. Referred pain, nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang diperkirakan berasal dari jaringan penyebab 3. Intractable pain, nyeri yang sangat susah dihilangakan 4. Phantom pain, sensasi nyeri dirasakan pada bagian tubuh yang hilang atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis Analisa kasus 2 1. Nyeri berdasarkan lokasinya termasuk

Radiating Pain karena nyeri yang diderita pasien menyebar pada jaringan yang ada di dekatnya. 2. Berdasarkan lamanya nyeri pada kasus

termasuk pada nyeri akut karena respon pasien berfokus pada sumber nyeri. 3. Berdasarkan penyebabnya nyeri pada kasus diatas adalah Nosiseptor karena nyeri tersebut tidak diikuti dengan gangguan fungsi syaraf sehingga hanya menimbulkan gangguan fungsi karena timbulnya nyeri itu sendiri. 4. Berdasarkan sumbernya nyeri pada kasus dapat digolongkan deep somatic atau nyeri dalam karena sumber nyeri berasal dari sendi dan bersifat menyebar.

2.

Mekanisme dasar terjadinya Nyeri mempunyai 3 komponen fisiologis yaitu Resepsi, nyeri ( skematik) Persepsi dan reaksi mekanisme terjadinya nyeri

masing-masing komponen adalah sebagai berikut 1. Resepsi Stimulus (mekanik, termal, kimia)

Pengeluaran Histamin, bradikinin, kalium

Nosiseptor

Impuls syaraf

Serabut syaraf perifer

Kornu dorsalis medulla spinalis

Neurotransmitter (substansi P)

Pusat syaraf di otak

Respon reflek protektif

2. Persepsi Stimulus nyeri

Medulla spinalis

Thalamus

Otak (area limbic)

Reaksi emosi

Persepsi 3. Reaksi

Impuls nyeri

Medulla spinalis

Batang syaraf dan thalamus

System syaraf otonom

Respon fisiologis dan perilaku 3. Pengkajian (Data penunjang: DS dan DO) P, Q, R, S, T Provocation Nyeri timbul saat klien mencoba untuk duduk, dan pada saat klien mencoba bergerak

Quality Nyeri seperti dicubit dengan keras Referal Nyeri dirasakan pada bagian tubuh yaitu di sekitar abdomen Severity Nyeri pada level 6 (cukup mengganggu aktivitas) , Timing Nyeri mulai terasa sekitar 2 hari pasca operasi, klien sering mengeluh nyeri saat dia berusaha menggerakkan tubuhnya

Pengkajian pada kasus o Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada sendi lutut dan pada kaki pasien akibat asam urat, pasien mengatakan Suster lutut saya sakit sekali kaki saya juga, rasanya kalau digerakkan tambah sakit sus. o Pada inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral),didapatkan warna kulit kemerahan, ukuran pada lutut sebelah dextra lebih besar dari lutut sinistra, dan adanya pembengkakan pada daerah sendi lutut dan kaki klien bagian dextra. o Saat latihan range of mation pada sendi lutut dan kaki didapatkan Ada deviasi (keterbatasan gerak sendi) pada lutut dan kaki bagian dextra Tidak ada krepitasi Pada sendi lutut dan kaki klie bagian dextra

terjadi nyeri saat sendi digerakkan o DS: Klien mengatakan kaki saya sakit sejak seminggu yang lalu, dan bertambah sakit kalau sudah digunakan untuk berjalan Suster. DO: Skala nyeri 4-6 Klien tampak meringis menahan sakit sambil memijat-mijat kakinya Ibu S mengatakan bahwa lokasi nyeri terdapat pada bagian sendi lutut dan kaki dextra dan rasa nyerinya menyebar pada paha. mengatakan sakitnya sangat mengganggu

aktivitas karena pernah membuat klien tidak bisa berjalan (pernah bengkak) Bila sakit ini klien tidak dapat berjalan jauh. 4. Diagnose keperawatan (Rumusan P+E+S) 1. Nyeri akut berhubungan dengan penurunan fungsi tulang ditandai dengan meringis dan skala nyeri 4-6. 5. Tujuan asuhan keperawatan Tujuan umum asuhan keperawatan klien dengan nyeri 1. Klien merasa sehat dan nyaman 2. Klien mempertahankan kemampuan untuk wajah pasien

melakukan perawatan diri 3. Klien mempertahankan kemampuan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini 4. Klien kakpu menjelaskan factor-faktor yang menyebabkan nyeri. 5. Klien dapat menerapkan terapi yang aman di rumah. Tujuan jangka pendek 1. Setelah perawatan skala nyeri pasien menurun

menjadi 3 Tujuan jangka panjang 1. Klien dapat menggerakkan kakinya 3. Intervensi (minimal rasional) 8 intervensi + 1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, derajat (skala 0-10) Rasional: Membantu dalam menentukan

managemen nyeri. 2. Berikan klien posisi yang nyaman pada waktu tidur/ duduk di kursi Rasional: Tirah baring mungkin diperlukan

untuk membatasi nyeri / cedera sendi. 3. Berikan masase yang lembut pada klien Rasional: Meningkatkan relaksasi atau

regangan otot. 4. Dorong untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari gerakan yang menyentak. Rasional: Mencegah terjadinya kelelahan

umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/ rasa sakit pada sendi 5. Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif,sentuhan

terapeutik, biofeed back, visualisasi, pedoman imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian napas. Rasional: meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan

kemampuan koping. 6. Hindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba Rasional: gerakan yang cepat dan tiba-tiba

dapat menimbulkan dislokasi dan stres pada sendi-sendi 7. Bila direncanakan pakaikan klien splint, atau brace. Rasional: pemakaian splint, atau brace dapat mencegah deformitas lebih lanjut. 8. Berikan obat sesuai indikasi Rasional : Menaikkan relaksasi dan sebagai terapi pengobatan 9. Anjurkan klien untuk sering minum air putih Rasional : sering minum air putih dapat meningkatkan metabolisne di dalam tubuh sehingga basa purin yang ada di dalam tubuh dapat larut dalam air dan keluar melalui urin sehingga dapat mencegah pengendapan basa purin pada sendi

5.

Implementasi (Kembangkan tindakan sebuah ide non

1. Anjurkan klien untuk sering minum air putih Rasional : sering minum air putih dapat meningkatkan metabolisne di dalam tubuh sehingga basa purin yang ada di dalam tubuh dapat larut dalam air dan keluar melalui urin sehingga dapat mencegah pengendapan basa purin pada sendi

independen/

farmakologi perawat dalam mengatasi gangguan nyaman nyeri diatas, dan apa

rasionalnya)

4.

Evaluasi

S : Klien menyatakan dapat berjalan tapi tidak sanggup lama-lama O : - Klien berjalan lambat - Klien masih menggunakan tongkat untuk berjalan - Wajah klien sedikit meringis - Skala nyeri klien 3 A : Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan tindakan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI Jakarta. Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta. Anonym. Penyebab nyeri Sendi. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.naturalhomeremedies.com/homeremedies_jointpain.htm

You might also like