You are on page 1of 4

Lecture - 5 Pixel Relationships II

Tuesday, February 08, 2011 2:38 PM

By Jans Hendry / S2 TE 09 UGM Ref: - video lecture IIT Madrash - digital image processing by Gonzalez, Woods.

Adjacency Dua buah piksel (p,q) disebut adjacency jika keduanya terkoneksi (connected) secara: 1. 4-adjacency 2. 8-adjacency 3. m-adjacency Dalam mendefinisikan adjacency ini tergantung pada connectivity yang digunakan. Konsep ini dapat digunakan untuk menentukan adjacency dari region-region yang berada di dalam citra. Dua region atau subset adalah adjacent jika p ada didalam subset Si dan q ada didalam subset Sj sehingga p dan q adalah adjacent. Secara matematis dirumuskan dengan: p e Si dan q e Sj

A B

Perhatikan gambar diatas. Gambar diatas merupakan sebuah citra utuh (dibatasi oleh garis kuning) dengan 2 buah region (subset) di dalam nya yang berbentuk lingkaran tidak sempurna. Adjacent antara region atau subset di dalam sebuah citra didefinisikan sebagai berikut: Harus ada sekumpulan titik pada region A yang memiliki adjacent dengan minimal satu titik di region B. Perhatikan gambar dibawah ini.

Misalkan kedua region telah diberikan penamaan seperti diatas. Jika Si dan Sj adjacent hanya jika p dan q adjacent. Dengan demikian kita bisa menentukan Path atau lintasan antara 2 subset ini dengan aturan sebagai berikut: Misalkan p ditandai dengan koordinat piksel (x,y) dan q ditandai dengan koordinat piksel (s,t). Maka path akan ada bila rangkaian piksel yang berbeda. Maka: (x0,y0), (x1,y1),,(xn,yn) dimana (x0,y0) = (x,y)=>p dan (xn,yn) = (s,t)=>q (xi,yi) adjacent (xi-1, yi-1) Untuk 1 i n Dengan n adalah panjang dari path. Lalu bagaimana dengan pasangan titik diantaranya? Sudah jelas bahwa mereka juga adjacent. Jadi jika kita memiliki pasangan titik antara p dan q dan mereka adjancent maka disimpulkan bahwa ada path antara p dan q. Panjang path (n) merupakan jumlah titik p dan q dan semua titik diantara keduanya. Konsep ini dapat digunakan untuk menentukan connected region. Sejauh ini kita telah mendefinisikan beberapa hal: 1. Dua piksel yang saling terkoneksi (connected) bila mematuhi aturan neighborhood. 2. Dua region saling adjacent bila ada minimal 1 titik pada sebuah region yang adjacent dengan beberapa titik pada region lainnya. 3. Kita juga telah mengetahui aturan pendefinisian path antara dua region.

Image Processing Page 1

3. Kita juga telah mengetahui aturan pendefinisian path antara dua region. Konsep ini kemudian bisa diperluas untuk menentukan connected component. Untuk memperdalam pengetahuan tentang ini perhatikan gambar dibawah:

I = citra secara keseluruhan S = region (subset) dalam citra I p dan q = titik dalam region S. Kemudian perhatikan gambar dibawah ini.

Jika diantara titik p dan q terdapat titik-titik seperti diatas, dan titik-titik tersebut terhubung dengan p dan q (diperlihatkan pada gambar dibawah), maka titik p dan q dikatakan saling terkoneksi (connected component).

Dapat diperhatikan bahwa aturan tentang pembuatan path yang telah dijelaskan sebelumnya, terdiskripsikan dengan jelas pada gambar diatas. Faktanya, bahwa piksel dalam region S ada yang berada diluar lintasan antara p dan q (perhatikan gambar di bawah). Bila semua titik tersebut membentuk lintasan dengan p maka titik-titik tersebut dikatakan connected to p dan bentuknya disebut sebagai connected component of S.

Image Processing Page 2

Melalui penjelasan diatas, dapat disimpulkan aturan dalam menentukan connected component dalam region di sebuah citra. Misalkan S I dan p,q S yang artinya adalah S adalah subset atau region dari I dan p,q berada tepat di dalam S. 1. Lalu p terkoneksi dengan q di dalam S jika ada path dari p ke q yang terdiri secara keseluruhan di dalam S. 2. Untuk semua p S, jika ada piksel-piksel dalam S yang terkoneksi ke p maka disebut sebagai connected component of S. Dengan menggunakan konsep ini, kita bisa menentukan region dalam citra. Karena dengan menggunakan konsep ini kita bisa mengelompokkan piksel-piksel yang sesuai dengan objeknya. Pada contoh segmentasi, kita hanya menggunakan THRESHOLD. Dan itu tidak menjadi solusi yang seratus persen tepat. Setelah melakukan grup atau pengelompokan piksel sesuai dengan objeknya lalu diidentifikasi maka kita bisa menentukan properti dari objek tersebut.

Perhatikan gambar diatas kembali, untuk mendapatkan objek S maka kita bisa menggunakan konsep dari connected component. Dua piksel dari connected component tentu terkoneksi satu sama lain, tapi dua piksel atau lebih yang berbeda disebut disjoint atau terpisah. Jadi jelas bahwa titik yang berada pada satu region dan titik lain yang berada pada region lain adalah saling terpisah. Tapi titik-titik yang berada pada region yang sama adalah saling terkoneksi. Dalam mengidentifikasi grup dari piksel yang saling terkoneksi, kita harus memisahkan mereka dengan memberikan identifikasi yang berbeda. Perhatikan gambar dibawah sebagai contoh.

Tampak bahwa citra tersebut terdiri dari dua objek. Objek ini disebut juga dengan grup piksel. Grup piksel pertama memiliki komponen yang saling terkoneksi, demikian juga dengan grup piksel yang kedua terdiri dari komponen yang saling terkoneksi. Kedua grup piksel ini saling terpisah atau disjoint. Sehingga kita perlu melakukan identifikasi untuk dua objek dalam citra ini. Permasalahan ini disebut sebagai connected component labelling. Perhatikan gambar dibawah ini.

Image Processing Page 3

Untuk memisahkan kedua objek ini perlu diberikan group identification number. Artinya untuk grup piksel pertama diidentifikasi sebagai warna kuning, sementara grup piksel yang kedua diidentifikasi sebagai warna coklat. Setelah melakukan ini, maka kita bisa menentukan properti dari region atau objek tersebut. Properti yang dimaksud bisa saja: - Shape - Area - Boundary - Shape/area/boundary lainnya. Connected component labelling merupakan langkah fundamental atau dasar dalam analisa citra (automated image analysis).

~~ TERIMA KASIH ~~

Image Processing Page 4

You might also like