You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN KERJA

GREENBELT UNTUK MITIGASI BENCANA TSUNAMI (LANJUTAN)

TA 2011

DIREKTORAT PESISIR DAN LAUTAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN JAKARTA 2011

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE / TOR)

GREENBELT UNTUK MITIGASI BENCANA TSUNAMI (LANJUTAN)


1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara Asia yang rawan terhadap ancaman berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan dan angin badai. Karena wilayah Indonesia sebagian besar terletak pada jalur gempa bumi aktif di dunia akibat pertemuan tiga lempeng tektonik (lempeng samudera Indo-Autralia, lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Pasifik) maka wilayah Indonesia sangat rawan terhadap ancaman gempa bumi dan gelombang tsunami, terutama di wilayah pesisir. Potensi yang cukup besar terhadap ancaman bahaya dari bencana alam ini disertai dengan situasi dan kondisi yang cukup rentan akibat dari kompleksitas pesatnya pertumbuhan wilayah pesisir yang seringkali mengabaikan aspekaspek mitigasi bencana alam dalam proses pembangunannya. Pembangunan wilayah pesisir umumnya belum memperhatikan tingkat kepadatan pemukiman di daerah rawan tsunami, infrastruktur dan sarana prasarana di daerah rawan tsunami, akses transportasi untuk evakuasi maupun penyelamatan serta akses komunikasi, tingkat pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana tsunami, dan kemampuan pemerintah serta masyarakat pada umumnya untuk melakukan respon terhadap bencana tsunami sehingga mampu mengurangi dampak kerusakannya. Mitigasi struktural adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak bencana alam, khususnya tsunami yang sifatnya fisik. Upaya mitigasi jenis ini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: 1. Alami, seperti penanaman hutan pantai/greenbelt di sepanjang pantai dan perlindungan terumbu karang. 2. Buatan, seperti pembangunan bangunan pemecah gelombang, shelter, retrofitting rumah dan lain-lain. Dampak kerusakan terhadap bencana tsunami dapat dikurangi dengan membuat perlindungan terhadap kawasan pesisir, baik secara alami maupun buatan. Keuntungan dari sistem perlindungan alami adalah biayanya yang cenderung lebih murah serta terjaganya keutuhan ekosistem pesisir. Untuk mendukung upaya mitigasi dampak kerusakan akibat bencana tsunami maka diperlukan kegiatan mitigasi secara struktural bencana tsunami. Salah satu upayanya adalah dengan perbaikan green belt dengan menanam tanaman pantai yang sesuai dengan kondisi daerahnya. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari kegiatan ini 1. Meningkatkan kesadaran dan persepsi masyarakat serta pihak-pihak yang terkait dalam pelestarian greenbelt 2. Membentuk greenbelt sebagai tempat wisata pantai dan melindungi pesisir

3. 3. Sasaran

yang diakibatkan oleh bencana tsunami dengan pembentukan greenbelt dari tanaman pantai Mengurangi kerugian ekonomi masyarakat pesisir akibat bencana tsunami.

Sasaran dari kegiatan ini adalah terbentuknya zona greenbelt dan tanaman hijau pantai Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. DIPA Satker Direktorat Pesisir dan Lautan Tahun Anggaran 2011 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah). Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Sudibyo, ST, MM Satuan Kerja : Direktorat Pesisir dan Lautan

4. 5.

Lokasi Kegiatan Sumber Pendanaan Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen Data Dasar

6.

7.

Rencana Tata Ruang Daerah dan hasil kajian dan penelitian tentang penggunaan vegetasi sebagai peredam energi tsunami Menggunakan metode/ standar penanaman vegetasi pantai 1) 2) 3) UU No 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulaupulau Kecil PP No. 64 tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil UU No. 32 Th 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

8.

Standar Teknis 10. Referensi Hukum

11. Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Greenbelt untuk Mitigasi Bencana Tsunami (Lanjutan) ini adalah : a. Persiapan - Sosialisasi dan pelatihan dengan instansi terkait di daerah dan masyarakat sekitar lokasi kegiatan serta pembentukan kelompok binaan - Pembersihan dan penataan areal b. Pelaksanaan kegiatan - Pengadaan bibit tanaman beserta pengangkutan dari tempat pembibitan ke lokasi penanaman - Penanaman vegetasi pantai pada lahan yang telah ditetapkan - Pembuatan sumur - Pemagaran - Pemeliharaan c. Pelaporan Hasil akhir dari kegiatan ini adalah: 1) Tanaman vegetasi pantai berupa: Cemara Laut, Ketapang, Waru Laut dan Sukun, yang telah ditanam di lokasi rencana di Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan.

12. Keluaran

2) Kelompok binaan masyarakat dalam pelestarian greenbelt 3) Laporan (As Built Drawing, dokumentasi kemajuan pekerjaan dan laporan kemajuan pekerjaan) 13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen 14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi 15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa 16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan 17. Personil Dalam kegiatan ini satker Direktorat Pesisir dan Lautan membantu kelancaran kegiatan dengan menyediakan: dana kegiatan, dukungan administrasi, petunjuk teknis, dan pendamping lapangan.

Penyedia jasa konsultasi menyediakan peralatan untuk mendukung kegiatan Greenbelt untuk Mitigasi Bencana Tsunami (Lanjutan).

1)

2)

Melakukan pelaksanaan kegiatan Greenbelt untuk Mitigasi Bencana Tsunami (Lanjutan) yang disertai dengan surat tugas dari Direktorat Pesisir dan Lautan. Memperoleh pembayaran sesuai dengan kontrak.

Secara keseluruhan waktu yang disediakan untuk melakukan penyelesaian kegiatan Greenbelt untuk Mitigasi Bencana Tsunami (Lanjutan) selama 4 (empat) bulan Tenaga Ahli No. Posisi Kualifikasi Jumlah Orang Bulan 1 (satu)

1 Ahli Kehutanan Ahli Kehutanan, S-1 (team leader) Kehutanan dengan pengalaman kerja di bidang keahlian yang relevan > 7 th 2 Ahli Teknik Ahli Teknik Pantai, S- T. Pantai Sipil dengan pengalaman kerja di bidang keahlian yang relevan > 5 th,

1 (satu)

Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil untuk pekerjaan Greenbelt untuk Mitigasi Bencana Tsunami (Lanjutan). No. 1 Tenaga Ahli Kehutanan Uraian Tugas
Sebagai Ketua Tim (Team Leader) yang mengatur kerja tim dan

mengawasi kemajuan pekerjaan secara teknis: o Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan; o Organisasi, mobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan, penyampaian serta pembahasan laporan untuk mendapatkan

Ahli Teknik Pantai

persetujuan pemberi tugas; o Mengorganisasi personil dan manajemen tim tenaga ahli dan staf penunjang dalam setiap aktivitas kegiatan. Melakukan studi kelayakan lokasi penanaman vegetasi pantai Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan penanaman vegetasi pantai Menyusun semua laporan. Memastikan areal penanaman vegetasi pantai berada pada daerah aman dari pasang-surut air laut. Membantu Teamleader dalam menyusun laporan. Kegiatan 1 Bulan ke 2 3 4

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

No 1

2 3 4 5 6 7

Persiapan a. Survei bersama (joint survey) b. Pendataan keadaan lapangan c. Pengukuran dan pematokan d. Sosialisasi e. Penyuluhan dan pelatihan Pembuatan sumur Pengadaan bibit Penyapihan bibit Penanaman Pembuatan pagar Pemeliharaan

19

As Built Drawing

As Built Drawing adalah gambar realisasi pekerjaan yang telah dilaksanakan yang dibuat oleh pelaksana lapangan, dengan tujuan untuk revisi gambar kerja yang dikarenakan permasalahan di lapangan. As Built Drawing dibuat dan harus diserahkan selambat-lambatnya menjelang berakhirnya masa kontrak.

20

Dokumentasi kemajuan Laporan Kemajuan

Dokumentasi kemajuan memuat foto-foto selama proses pelaksanaan pekerjaan

21

Laporan kemajuan terdiri dari laporan harian, mingguan dan bulanan

22. Alih Pengetahuan

Penyedia Jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut : Pembahasan kegiatan dilakukan setiap saat melakukan pelaporan dimulai dari laporan pendahuluan sampai laporan akhir.

Jakarta,

Juli 2011

Pejabat Pembuat Komitmen Satker Direktorat Pesisir dan Lautan

( Sudibyo, ST, MM ) NIP. 19551128198503 1 003

You might also like