You are on page 1of 5

TUGAS KIMIA MEDISINAL

DISUSUN OLEH : Evaliani Surachman (11334730) Gheavani Pradnya M (11334723) Retno Setyaningsih (11334715) Mutiasih (10334741) Nita Oktaviani (10334748)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS FARMASI 2011

PENGERTIAN HIPERTENSI Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah secara terus menerus baik tekanan sistolik, tekanan diastolic, maupun keduanya. Hipertensi adalah salah satu resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner.

Obat antihipertensi adalah obat yang digunakan oleh penderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Obat-obat antihipertensi yang biasa digunakan dapat diklasifikasikan beberapa golongan, salah satunya adalah Penghambat Angiotensin-Converting Enzyme (ACE-Inhibitor).

Penghambat Angiotensin-Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) Kaptopril merupakan ACE-Inhibitor yang pertama ditemukan dan banyak digunakan di klinik untuk pengobatan hipertensi dan gagal jantung. Secara umum ACE-Inhibitor dibedakan atas dua kelompok : 1. Yang bekerja langsung. Contohnya kaptopril dan lisinopril 2. Prodrug. Contohnya enalapril, kuinapril, perindopril, ramipril, silazapril, benazapril, dan fosinopril.

Salah satu produk obat yang mengandung lisinopril adalah linoxal. Linoxal

Mengandung Lisinopril 5 mg atau 10 mg

Indikasi a. hipertensi,

b. gagal jantung kongestif, adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi badan untuk keperluan metabolism jaringan tubuh pada keadaan tertentu, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi. c. infark miokard akut, adalah nekrosis miokard akibat aliran darah k otot jantung terganggu.

Kontra Indikasi : a. hamil, b. riwayat edema angioneurotik, c. angioedema herediter atau idiopatik, d. stenosis aorta, e. kor pulmonale, f. obstruksi aliran keluar.

Instruksi khusus (perhatian) a. pasien dengan insufisiensi ginjal, b. pasien hemodialisis, c. anemia,

d. trombositopenia, merupakan kelainan hematologis yang ditandai oleh adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer. e. f. leukopenia, merupakan keadaan darah yang abnormal yaitu kurangnya butir darah putih hiperkalemia, merupakan penyakit dengan kadar kalium darah yang tinggi

g. hiponatremia, merupakan penyakit dengan kadar sodium dalam darah yang lebih rendah dari normal h. diabetes.

Efek Samping a. hipotensi, b. reaksi hipersensitiv, c. pusing, d. sakit kepala, e. diare,

f.

batuk,

g. mual, h. lelah

Farmakologi

ACE-Inhibitor merupakan obat yang bekerja dengan menghambat enzim angiotensin converting enzyme (ACE) yang dalam keadaan normal bertugas mengaktifkan angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 yang berperan dalam system Renin-Angiotensin-Aldosteron, dimana aldosteron berfungsi mengkonservasi air dalam tubuh. Selain itu ACE-Inhibitor juga menghambat degradasi bradikinin, sehingga bradikinin dapat bekerja meningkatkan sintesis EDRF/NO dan prostasiklin yang merupakan vasodilator. ACE-Inhibitor juga diduga menghambat pembentukan angitensin II secara lokal di endotel pembuluh darah. Untuk memperkuat efeknya ACE-Inhibitor sering dikombinasikan dengan diuretic, -blocker atau vasodilator. ACE-Inhibitor dikontraindikasikan pada stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada ginjal tunggal serta pada ibu hamil.

Interaksi

Pada umumnya obat yang mengandung lisinopril dapat diminum dalam keadaan perut kosong.

Cara pemberian

Untuk kasus tertentu, pemberian antihipertensi bisa diawali dengan golongan lain yang bukan diuretik. Misalnya, ACE inhibitor diberikan pada pasien diabetes yang terbukti mengalami penyakit ginjal. Selain bisa mengurangi tekanan darah, ACE inhibitor juga mampu memperlambat perjalanan diabetik nefropati. Contoh lain, pemberian penghambat beta dan ACE inhibitor pada pasien dengan penyakit arteri koroner atau memiliki riwayat serangan jantung. Kedua obat tersebut terbukti bisa menurunkan tekanan darah, sekaligus melindungi otot jantung sehingga mengurangi mortalitas.

Dosis

obat diberikan sekali sehari. Hipertensi esensial dan renovaskular; awal 2,5 mg/hari selama 2-4 minggu, dapat ditingkatkan 10-20 mg. maks; 40 mg/hari. Gagal jantung kongestif Awal 2,5 mg/hari. Pemeliharaan; 5-20 mg/hari dapat disesuaikan setiap 4 minggu.

Infark miokard akut Awal 5 mg/hari, setelah 24 jam serangan, 10 mg setelah 48 jam dan selanjutnya 10 mg. pasien dengan tekanan sistolik rendah; 2,5 mg, dosis diteruskan selama 6 minggu.

Kemasan

: Tab 5 mg x 3 x 10 (Rp 80.000). 10 mg x 3 x 10 Rp 130.000,-

Contoh produk

You might also like