You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANTROPOMETRI ANAK-ANAK,

REMA1A, IBU HAMIL, dan LANSIA


Makalah:
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penilaian Status Gizi
Disusun oleh:
Anis Karomah
109101000078


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
1AKARTA
2011 M
1432 H




BAB I
PENDAHULUAN

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh.
Pengertian ini bersiIat sangat umum sekali. JelliIIe (1966) mengungkapkan
bahwa:
'Nutriotional Athropometry is Measurement of the Jariations of the
Physical Dimensionss and the Gross Composition of the Human Body at Different
Age Levels and Degree of Nutrition.`
Didapat pengertian bahwa antropometri gizi adalah berhubungan dengan
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain:
berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari
sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat
pada pola pertumbuhan Iisik proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan air
dalam tubuh.





BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA

A. Anak-anak dan remaja umur 0-19 tahun

Konsep pertumbuhan:
Pertumbuhan merupakan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam
jumlah besar, jumlah, ukuran dan Iungsi tingkat sel, organ maupun individu,
yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen
tubuh). Menurut JelliIe D.B. (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara
bertahap dari tubuh, organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja.
ungsi pengukuran antropometri:
Dilakukan untuk melihat kecukupan konsumsi zat gizi dengan
pertumbuhan.
ndeks Parameter pengukuran pada anak-anak dan remaja (0-19 tahun):
Anak-anak (0-24 bulan) : TB/U, BB/U, BB/TB atau MT/U, Lingkar
kepala/umur, LLA/Umur.
Anak-anak (2- 10 tahun) : TB/U, BB/U, BB/TB atau MT/U
Anak-anak ~ 10 tahun : TB/U, MT/U
#umus :






-aku simpang nilai
rufukan -aku median su-fek --


score
Ketentuan-ketentuan:
Kategori Z Score (WHO NCHS )
Obesitas : ~3 SD
Gizi lebih : ~2 SD sampai 3SD
Gizi baik : -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Kurang : -2 SD sampai 3 SD
Gizi Buruk : -3SD
B. bu hamil
Konsep pertumbuhan janin:
Pertumbuhan bayi (janin) dalam kandungan ibu tergantung kepada nutrisi
yang disediakan oleh ibu untuk kemudian digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.
ungsi pengukuran antropometri:
Agar dapat mengevaluasi status gizi ibu selama masa kehamilan yang
berakibat pada pertumbuhan janin. Pengukuran juga dapat mengindikasikan agar
pertumbuhan janin di dalam tubuh ibu berjalan baik, dan terhindar dari resiko
cephalopelvic disproportion dan obstructed labour, yang merupakan penyebab
terbesar kematian ibu di negara berkembang.
Parameter :
Umur ibu
Umur kehamilan
BB sebelum hamil
atau BB saat
trimester
MT sebelum hamil
atau BB saat
trimester
BB saat pengukuran
MT saat pengukuran
Kenaikan BB Per
kunjungan
LLA sebelum hamil
dan saat pengukuran
Ada oedema/tidak
. bu menyusui
Konsep: perubahan bentuk dan komposisi dari badan seorang wanita yang
sedang menyusui akan berpengaruh terhadap penilaian status gizinya. Menyusui
merupakan pengeluaran energi yang bergantung pada siklus manusia pada
umumnya.
ungsi pengukuran pada ibu menyusui: untuk melihat status gizi ibu
menyusui setelah melahirkan.
Parameter yang digunakan:
BB saat melahirkan
MT saat melahirkan
BB saat pengukuran
MT saat pengukuran
D. Lansia
Konsep : lansia yang masih dapat berdiri tegak, maka pengukurannya
diasumsikan sama dengan pengukuran pada orang dewasa.
Alasan dilakukan pengukuran pada lansia: dilakukan pengukuran BB
karena beberapa alasan antara lain yaitu adanya perubahan jumlah dan
distribusi jaringan lemak sub-kutan,elastisitas dan kepadatan jaringan
tubuh. Kandungan jaringan lemak 11 (20 air dan 80 jaringan
adiposa), distribusi lemak berupa lemak subkutan di batang tubuh ,
jaringan adiposa viseral di abdomen meningkat , kandungan jaringan bebas
lemak 89 (72 cairan tubuh, 21 protein dan 7 tulang). Persentase
air di tubuh turun menjadi 50 . Sedangkan mengukur TB adalah untuk
melihat status gizi lansia yang dilihat dari perbandingan berat badannya
dengan kuadrat dari tinggi badannya.
Parameter dan indeks parameter yang digunakan (lansia yang dapat berdiri
tegak) :
a. BB
b. TB

BAB III
PEMBAHASAN

A. asil Pengukuran
Waktu Umur 88 (kg) 18 (m) LILA
(cm)
88](18)
2

SaaL
pengukuran
2 Lhn
3 bln
113 083
SaaL
pengukuran
17 Lhn
3 bln
4483 1314 1967
re hamll 33 133 24 220603338
SaaL
pengukuran
20 614 133 27 233367118
kenalkan
per
kun[ungan
113
SeLelah
melahlrkan
303 162 192424933
SaaL
pengukuran
3177 162 197264137
Lansla 1 64 3003 133 213806636
Lansla 2 64 338 1328 238994271

B. nterpretasi
a. Anak (umur 2 tahun 3 bulan):
Z score berdasarkan BB/U : 11,5 12,1
13,7 12,1
: - 1
1,6
: - 0,625 SD
Dari hasil pengukuran, maka didapatkan zscore sebesar 0,625
yang berarti masuk ke dalam range -2 SD sampai dengan 2 SD yang
berarti bahwa anak tersebut berada dalam gizi baik.
b. #emaja (17 tahun, 3 bulan) : 19,67 21,1
24,6 21,1
: -1,43
3,5
: 0,408 SD
Dari hasil pengukuran didapatkan nilai zscore sebesar 0,408 SD
yang berarti masuk ke dalam range 2 SD sampai dengan 2 SD yang
berarti bahwa remaja tersebut berada dalam gizi baik .
c. bu hamil MT ibu pre hamil adalah 22,06 yang berarti MT berada pada
range 19-22,9 yang berarti bahwa ibu berada dalam berat badan normal,
sehingga kemungkinan untuk melahirkan bayi BBL#, tidak ada atau
mungkin sangat kecil. Penambahan berat badan setiap kali kunjungan
dalam 6 bulan ini adalah sebanyak 4 kali, dan penambahan berat badannya
sebesar 1-1,5 kg (4 6 kg pertambahan sampai saat ini). Yang berarti
setiap minggunya adalah bertambah 0,04 sampai 0,06 kg per minggunya
sesudah 2-3 minggu kehamilan. Penambahan berat badan yang seharusnya
adalah sebesar 0,4 setiap minggu setelah kehamilan 2 atau 3 minggu. al
ini menandakan bahwa si ibu kurangasupan makanannya untuk
meningkatkan berat badannya agar kenaikan berat badan selama
kehamilan dapat dicapai dan terkontrol, sehingga diharapkan bayi yang
lahir nantinya tidak akan mengalami BBL# karena asupan makanan ibu
yang menyebabkan kecilnya angka berat badan setiap minggunya.
d. bu menyusui MT ibu menyusui sesudah melahirkan adalah 19,24
sedangkan pada saat pengukuran (seminggu setelah melahirkan) adalah
10,72. Dengan hasil tersebut, maka MT ibu menyusui, dari setelah
melahirkan maupun pada saat pengukuran berada dalam range 18-25, yang
berarti bahwa ibu menyusui berada dalam keadaan tubuh yang normal.
e. Lansia 1 MT lansia adalah 21,38. Dimana dengan MT tersebut berada
pada range 18 25 yang berarti bahwa lansia berada dalam keadaan tubuh
yang normal.
Lansia 2 MT lansia adalah 23,899. Dimana dengan MT tersebut berada
pada range 18 25 yang berarti bahwa lansia berada dalam keadaan tubuh
yang normal

Klasifikasi Depkes (1996)--- Kini IMT RISKESDAS 2007
Wanita Laki-laki
Kurus 17 18
Normal 17-23 18-25
Gemuk 23-27 25-27
Obesitas ~27 ~27


SUMBER
1. Penilaian Status Gizi by: Dewa Nyoman Supariasa dkk
2. Kepmenkes # by: kemenkes # direktorat jenderal bina gizi dan
kesehatan ibu dan anak direktorat bina gizi 2011

You might also like