You are on page 1of 17

ILMU MENGENAL DIRI BHGN 1 OLEH : MUSTAKIM BIN MOHD NAJIB

Entah berapa lama dengan makhluk tsb lalu Allah ciptakan alam dengan segala isinya. Lalu diciptakannya manusia pertama iaitu NABI ADAM A.S.

MENGENAL JATI DIRI MENURUT ALQURAN

Bagaimana Allah menceritakan? Sebaiknya Al-Quran itu kita bahasakan ke bahasa kita (maksudnya kita baca juga terjemahannya dlm bahasa indonesianya supaya faham).

Kita mengetahui bahawa Al-Quran itu adalah petunjuk hidup kita, tapi sangat disayangkan banyak sekali yang tidak bisa membaca pedoman hidupnya, yang sangat disayangkan lagi bisa membaca pedoman hidupnya tapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kerana yang dibaca hanya tulisan arabnya. Ada pertanyaan yang kita akan dibahas dalam kesempatan ini. Saya ingin berbagi ilmu dgn membahas Al- Quran dengan bahasa kita, semoga bermanfaat. Ada 4 pertanyaan yang akan kita bahas iaitu :

Sebagaimana firman Allah dalam AlQuran Surat 19 ayat 97 (QS. 19 : 97) yang ertinya : Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.

a. b. c. d.

Siapakah saya? Dari manakah saya ? Di manakah saya ? Mahu ke manakah saya ?

Nabi Muhammad SAW beritahukan kita bahawa Allah itu dulu sendirian, lalu Allah ingin dikenal, maka Allah ciptakan pertama kali malaikat dari nur dan jin dari naar.

(Kata bahasamu, mu siapa? Mu Muhammad, krn Muhammad orang Arab maka bahasa Arab. Bagaimana jika yang orang Indonesia? Baca terjemahan bahasa indonesianya supaya faham, supaya bisa diambil pelajaran). Tadi dikatakan bahawa diciptakan manusia pertama iaitu NABI ADAM.

Dimana firman Allah dlm Al-Quran tentang Penciptaan Adam QS. 38 ; 7172 yang ertinya : 1

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)KU: maka hendaklah kamu tersujud sungkur dengan bersujud kepadanya.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Setelah Nabi Adam diciptakan semua malaikat disuruh sujud, maka sujudlah semua malaikat kecuali Iblis. Iblis itu golongan jin yang membangkang. Lalu ditanya oleh Allah kenapa ia tidak mau sujud.

Allah beritahukan apa yang kita makan diambil saripatinya lalu disimpan dalam tulang dada pada wanita dan tulang punggung pada laki-laki. Kemudian datang kewajiban menikah.

Iblis diusir untuk turun dr surga tapi minta ditangguhkan. Untuk apa dia minta ditangguhkan? Untuk menggoda anak cucu Adam. Digodalah Nabi Adam sedemikian rupa sehingga Nabi Adam tergoda. Lalu Nabi Adam ditegur oleh Allah, tapi Nabi Adam terus berdoa siang dan malam memohon ampun (doa yg terkenal : Robbana Dzolamna anfusana).

Dari air setitis tadi awal kejadian manusia. Setelah dibentuk jabang bayi.

Setelah kejadian jasad kita sempurna lalu ditiupkan roh kedalamnya sehingga kita hidup. Setelah sembilan bulan lahirlah jabang bayi tersebut ke dunia.

Namun Nabi Adam tidak bis tinggal di surga, maka turunlah Nabi Adam ke bumi bersama iblis tadi. Yang jadi pertanyaan : tentang kejadian kita. Kalau Nabi Adam diciptakan dari tanah. Bagaimana dengan kejadian kita?

Dikatakan kita hidup kerana bersatunya jasad dengan roh. QS. 32 ; 8-9

Kejadian kita sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran :QS.23 ;12-13 yang ertinya :

Selama ini yang kita rawat jasad saja, boleh-boleh saja kita merawat jasad, tapi jangan lupa roh juga butuh dirawat dan butuh pendididkan. Kalau jasad nanti mau dimakan cacing. Kebutuhan roh jangan diabaikan, roh juga perlu pendidikan. Kita biasa menyebutnya pendidikan jasmani dan rohani. 2

Jadi terjawablah sekarang siapa saya? Saya adalah ROH.

Lalu timbul Pertanyaan ke 4. Mau kemana kami ya Allah? Al-Quran Surat 99 : 1-8 (QS. 99 ; 1yang ertinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya : Mengapa bumi jadi begini?, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, kerana sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan pekerjaan mereka). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Darimana saya? Saya datang dari Allah.

Apa yang kita tunggu sekarang? Yang kita tunggu adalah datangnya malaikat pencabut nyawa. Nanti roh itu ada yang dicabut dg lembut ada yang dicabut dengan keras.

Firman Allah dalam Al-Quran, QS. 79 (An-Naaziaat) ; 1 2 Yang ertinya : Demi (malaikatmalaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut lemah-lembut. (nyawa) dengan

Pertanyaan ketiga : Sedang dimana saya?? Saya sedang di dunia.

Kita Tanya sama Allah. Dunia itu apa ya Allah?

Demikianlah Allah menceritakan dimana bumi ini akan diremak dan dihancurkan, diratakan oleh Allah. Entah beberapa tahun, lalu ditiuplah sangkakala ke 2 sebagaimana firman Allah QS. 36 ; 51-53 maka kita semua dibangkitkan dr kubur dalam keadaan yang bermacam-macam, ada yang hitam dan ada yang putih.

Firman Allah dalam Al-Quran Surat 40 ; 39 (QS. 40 ; 39) yang ertinya : Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

Lalu ada yg berteriak siapa yang membangunkan kami dr kubur (orang yg taqwa merasakan seperti orang yang tidur nyenyak tidak merasakan penderitaan sama sekali).

Ada juga yang keluar dr kubur matanya buta, dan ada juga yang mukanya hitam. Kalau yang keluar wajahnya putih Masuklah kamu ke syurga.

Tapi ada juga yang berteriak-teriak minta dikembalikan ke dunia sebagaimana firman Allah dlm QS. 32;12 yang ertinya : dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orangorang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orangorang yang yakin.

Jika kita mau ke syurga bagaimana? ikuti petunjuk Allah. sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran surat 20 (Thaahaa): 123 (QS. 20 ; 123) yang ertinya : Allah berfirman: Turunlah kamu berdua dari syurga bersamasama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-KU, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Cara membaca al-Quran juga diajarkan oleh Allah agar kita tidak tersesat dan tidak celaka hidup di dunia, sebagaimana salah satu firman Allah dalam Al-Quran surat 38 ; 29 (QS. 38 ; 29), yang ertinya: (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orangorang yang mempunyai pikiran) Hasil dari baca Al-Quran tadi dapat diambil pelajaran (itulah tujuan baca Al-Quran) iaitu untuk mengobati penyakit-penyakit yang ada dalam dada. (seperti pelit, buruk sangka, sombong, takabur,riya dll) sebagaimana firman Allah dalam (QS. 10 ; 57) yang ertinya :Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orangorang yang beriman.

Tapi yang tadi berteriak-teriak tidak dikabulkan permintaannya.

Apa yang kita lakukan di dunia? diibaratkan kita hidup di dunia ini sebagai panggung sandiwara, tentunya ada sutradara (iaitu Allah), ada pemain (kita sebagai pemain), ada undang2nya (iaitu Al- Quran).

Kalau kita sebagai pemain tidak mengikuti undang2 tentunya tidak bisa memainkan peranan yang harus kita lakukan.

Jika baca ayat hanya untuk tujuan tertentu tentunya tidak sesuai dengan kehendak Allah. Apakah orang yang sholat pasti masuk syurga? Tidak semua kerana ada orang yang solat tapi celaka, kerana lalai dalam sholatnya kata Nabi sholat itu se akan2 bertemu dengan Allah (miraj). Sebagaimana firman Allah QS.107 ; 1 7 yang ertinya : Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang mengherdik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat, (iaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.

Ilmu Ilahiyah ini di katakan berkait rapat dengan ilmu martabat tujuh iaitu salah satu dari jurus ilmu kebatinan yang selalu di perkatakan oleh orangorang yang mempelajari tarikat atau tasauf. Bukan semua ilmu tasauf itu benar dan bukan pula semuanya salah melainkan jika ada di kalangan pengamalnya melanggar atau menafikan perkara yang telah di putuskan oleh hukum syarak.

Kehidupan dunia kesenangan yang yang menipu QS. 57 (Al-Hadiid) ; 20 Diantara istri-isterimu dan anakanakmu ada yang menjadi musuh bagimu, mka berhati-hatilah terhadap mereka QS, 64 (At-Taghaabun) ; 14.

Ilmu ini misalnya WAHDATUL WUJUD, fahaman ini di katakan oleh kebanyakan para ulamak ahli sunah sebagai menyeleweng kerana di katakan semua benda pada hakikatnya adalah Tuhan yang masuk ke dalam tubuh manusia, ertinya Tuhan itu manusia dan manusia itu Tuhan, Tuhan itu boleh di lihat di mana-mana, fahaman ini juga di katakan di anuti oleh syiah, tidak pula di katakan syiah yang mana satu di antara golongan syiah tersebut kerana golongan syiahpun ada golongan yang tertentu misalnya:

1. Golongan Ghulat TERKELIRU KELIRUKAN ATAUPUN DI Golongan ini di katakan telah melakukan perkara yang melampau dan suka membuat hurohara.

ILAHIYAH 2. Golongan Imamiyah Golongan ini adalah golongan yang sederhana, boleh bertolak ansur dalam semua perkara.

3. Golongan Zaidiyah 5

Golongan kaum syiah yang terbesar dan paling dekat dengan golongan yang memegang ahli sunah wal jama'ah.

Kemudian mereka membacakan ayat Al Quran dari surah Qof ayat 16 yang bermaksud: " Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dan Kami mengetahui apa yang di bisikan hatinya kerana Kami lebih daripada urat leher". dekat kepada

Ketiga-tiga golongan syiah ini di katakan menganut fahaman Wahdatul Wujud dengan maksud di atas. Di Makkah golongan ini semasa mengerjakan ibadat haji mereka di tanya sama ada mereka berfahaman bahawa Allah itu bersatu dengan manusia dan Tuhan menjelam di dalam batang tubuh mereka?

Mereka menjawab agak panjang lebar dan menggunakan nas Al Quran di antaranya:

Maksud firman Allah: Dan Dia beserta kamu di mana juga kamu berada, dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan (Al Hadid ayat 4) .

Mereka terangkan bahawa ayat yang di atas menerangkan bahawa manusia di jadikan, ertinya kami adalah makhluk yang di jadikan, dan mazhab kamu jangan salah sangka dengan kami dan kamu jangan taksub dengan mazhab kamu kerana mazhab kamu sendiri yang tidak cenderung dengan hukum Tuhan dan mempermainkannya, penulis terpaksa diam kerana telah terbukti dengan tuduhannya.

Apabila di tanya tentang Tuhan berada di mana-mana, lalu mereka membacakan ayat Al Quran yang bermaksud: " Kepunyaan Allah lah timur dan barat, lantara itu kemana saja kamu menghadap maka di sanalah ada wajah Allah (Al Baqarah ayat 115).

Di terangkan kepada penulis maksud ayat yang di atas tidak menunjukkan Allah dan manusia bersekutu akan tetapi beserta, jika kami berfahaman bahawa antara Allah dan kami bersekutu maka apa perlu kami datang ke mari mengerjakan ibadat haji jika kami sendiri Tuhan yang bersekutu, di antara mereka pula ada yang menjawab agak keras " Janganlah membuat fitnah dan mengecap kami sebagai kafir".

Kemudian mereka terangkan tentang WAJHULLAH dengan maksud penyaksian wujudnya Allah di manamana di seluroh alam langit dan bumi tanpa ada prangsangka buruk dan mereka memberi contoh ayat Al Hadid 3 yang bermaksud: " Dialah yang awal dan Dialah yang akhir,Dialah yang Zahir dan dialah yang Batin ".

Apabila ayat tersebut di bacakan maka penulis mula berhati-hati kerana ia akan berfahaman Wahdatu Wujud, ini kerana penulis masih lagi terbelenggu dengan momokan Wahdatul Wujud, mungkin ada di kalangan kaum syiah yang melampau iaitu golongan Ghulat.

Ayat yang di atas mereka fokuskan pada perkataan Waz Zahiru (Dialah yang Zahir) iaitu penyaksian Allah yang Zahir yang berprinsipkan keyakinan yang di tanam di dalam hati bahawa yang Zahit itu sangat hampir di sekeliling kamu iaitu apabila kamu dapat melihat Af'alNya di mana-mana saja apa yang bergerak adalah kerja Tuhan sambil mereka bertanya kepada penulis:

Namun mereka tidak membawa kepada fahaman Wahdatul Wujud pada kefahaman ayat yang di atas akan tetapi dinyatakan kepada Wahdatul Syuhud yang membawa kepada Al Wujud 'Ain iaitu Al Wujud adalah kenyataan maujud ertinya adanya alam-alam ciptaan Tuhan yang menunjukkan adanya Penciptanya.

Kemudian barulah penulis menarik nafas yang panjang tanda kelegaan dan kamipun berpisah bersalamsalaman tanda bermuktamar di bumi Makkah.

" Apakah kamu mampu bergerak jika tanpa di gerakkan oleh Allah? Maka yang bergerak itulah Qudrat dan Iradat Tuhan (Af'al Allah) namun bukanlah alam-alam itu af'al Tuhan akan tetapi gerak tersebut, maka di sinilah penulis di beritahu bahawa konsef musyahadah (penyaksian) yang mereka katakan menambahkan kita lebih hampir kepada Tuhan, lalu mereka bacakan konsep musyahadah kepada penulis yang bermaksud: " Penyaksian yang satu kepada yang banyak, dan penyaksian yang banyak kepada yang satu ".

Pada pandangan penulis jika mereka dari golongan syiah ini kafir maka tiada hak bagi mereka menunaikan rukun haji dan kerajaan Arab saudi boleh menghalang mereka dan seluroh umat islam patut membantah.

NUR MUHAMMAD

Untuk membicarakan Nur Muhammad ini ramai di antara manusia terkeliru atau di kelirukan oleh ahli- ahli keilmuan di dalam islam, kepada golongan yang cetek ilmu berkenaan Nur Muhammad ini mereka menjadi pening kepala, sementara kepada golongan yang bijak pandai berselisih pula pandangan dan pendapat mereka.

Orang yang menolak wujudnya Nur Muhammad ini terus yakin dengan pandangan dan pendapatnya dan mereka terus menolak dan menghukum kafir kepada orang yang mempercayainya, sementara golongan yang menerima Nur Muhammad pula terus yakin dengan pendirian mereka, adapun golongan yang menolak Nur Muhammad ini bukanlah dari kalangan tidak berilmu dan tidak berfikiran untuk memikirkannya, kerana itu cukup ramai dari kalangan mereka menolak.

Ulamak Sufi menuju ke arah Tasauf, sementara Ulamak Faquha menuju ke arah fekah. Ulamak tasauf adalah golongan yang telah melalui kefahaman fekah, sementara ulamak fekah terhenti di situ sahaja apabila mendengar istilah tasauf ataupun sufi kerana menurut mereka istilah tersebut tiada di dalam nas Al Quran ataupun ajaran islam dan terus pula membuat keputusan bahawa golongan sufi terlibat dengan golongan yang berfahaman Syi'ah dan terkeluar dari ajaran islam yang sebenar, semuanya kerana masalah Nur Muhammad dan cabangnya (kerohanian) ada pula yang menuduh sebagai telah sesat di samping diperintahkan berhati-hati dengan golongan Syi'ah atau Sofiah.

Sementara golongan yang menerimanya juga cukup ramai maka jadilah masalah Nur Muhammad ini mempunyai pro dan kontra, erti nya lahirlah :

Golongan yang mempercayai Nur Muhammad ini adalah golongan yang sangat di takuti oleh orang- orang barat terutama Yahudi dan Nasrani kerana fahaman dan pegangan mereka yang tidak mudah tunduk kepada barat, kerana itulah golongan yang berfahaman syi'ah ini di cerca dan di benci oleh barat dan sebahagian umat islam yang taksub dengan bermazhab, sementara golongan fekah kebanyakan mereka ini tidak langsung di takuti oleh barat, walau bagaimanapun kita sama-sama fikirkan dengan baik sangka apakah Nur Muhammad tersebut.

1. Ulamak Sufi

2. Ulamak Faquha

APA DIA NUR MUHAMMAD ?

Seorang ulama yang di segani di Asia Tenggara iaitu al marhum Prof Dr Hamka yang terkenal dalam bidang agama dan pentafsir Al Quran Al Azhar atas kajiannya mengikut ajaran AlHalaj dan Ibnu Araby dalam kitabnya "Tasauf Perkembangan dan Pemurniannya " halaman 97 dan 98 atau Tasauf dari abad ke Abad.

Dalam segala kejadian dialah yang awal, dalam hal kenabian dialah yang akhir, Al Haq adalah dengan dia, dia pertama dalam hubungan, dia yang akhir dalam kenabian, dialah yang batin dalam hakikat dan dialah yang zahir dalam makrifat, Nur Muhammad itu pusat kesatuan alam dan pusat kesatuan membuat segala nabi dan nubuahnya pancaran dari sinarnya (kitab halaman 146dan 147).

Pak Hamka mengatakan Al-Halaj yang mula-mula menyatakan bahawa kejadian sekalian alam ini daripada Hakikatul Muhammadiyah atau Nur Muhammad, itulah asal segala kejadian, hampir samalah pandangan ahli falasafah yang menyatakan bahawa yang mula-mula di jadikan ialah akal pertama.

Mengikut katanya Nabi Muhammad itu terjadi dari dua rupa, rupanya yang qadim dan azali. Nur Muhammad terjadi sebelum terjadinya segala yang terjadi (alam) daripadanya di sauk segala ilmu dan irfan, rupanya sebagai manusia (jasad) dan Nabi tetap menempuh maut sementara rupanya yang qadim tetap ada meliputi seluroh alam, maka dari Nur rupanya yang qadim itulah di ambil segala Nur buat menciptakan segala nabi-nabi dan rasul-rasul serta segala aulia Allah.

Dalam membicarakan Hakikat Muhammadiyah oleh Ibnu Araby beliau menyatakan " Tuhan itu adalah Allah adalah satu dan satu, Dialah wujud secara mutlak, maka Nur Allah (Nurullah) itu sebahagian daripada diriNya (Nur Muhammad) Itulah hakikat Muhammadiyah kenyataan pertama dalam uluhiyah, dan apabila Muhammad telah mati sebagai seorang nabi (jasmani) namun Hakikatul Muhammadiyah tetaplah ada, jadi, Allah Adam dan Muhammad adalah satu, dan Insan Kamil adalah pada hakikatnya.

Irfan : Gelaran bagi lima golongan ahli taawwuf iaitu: Plastiniyyun (golongan taawwuf yang muncul di Palestin), Saryaniyun (Yahudi), Masriyun, Asrawiyun (Hindu), Aflatuniyun (pengikut-pengikut Plato).

Demikian kumpulan yang berfahaman ini jika kita hendak popularkan, tetapi jika kita selidiki kedalam kitab Ibni Araby maka kita akan bertemu dengan berbagai-bagai liku untuk memahamkannya, begitu juga untuk jalan keluar bagi memahaminya telah tersedia iaitu kata-kata rumus dan isyarat.

Fahaman di atas jika kita tidak mempelajari akidah secara mendalam dan ilmu baloghah (fasih/bahasa) maka sudah tentu kita akan berhadapan dengan kekeliruan dan kesesatan, tambahan lagi jika tidak pernah mendengar istilah-istilah di atas, namun jangan ada di antara manusia mengambil mudah perkara Nur Muhammad ini kerana terdapat ayat-ayat Allah di dalam Al Quran yang menyentuh tentang Nur dan di kaitkan dengan Rasullullah saw dan juga akidah.

Oleh kerana itu tidak lagi ia berkehendak melainkan kehendak Allah belaka dalam keadaan fana kerana zouknya maka tercetuslah kalimah Anal Haq dan kalimah Allah didalam jubahnya (wama fil jubbati ilallah).

Demikianlah petikan fahaman Ibnu Halaj yang jika sekali lintas fahaman tersebut memang terlalu sukar untuk difahami, akan tetapi sebagaimana yang kita katakan bahawa untuk mentafsirkan fahaman itu adalah mereka yang terdiri dari ahli-ahli sufi yang memahami ilmu Baloghah dari Al-Quran sahaja yang dapat memahamkan maksud Ibnu Halaj tersebut.

Dan pada kemuncaknya ia berpendapat bahawa menunaikan haji ke Mekah itu tidaklah perlu dikerjakan malah boleh digantikan dengan haji yang lain dengan berkhalwat untuk membersihkan dosa sehingga Kaabah datang sendiri didalam khalwatnya. Kesan dari pandangannya itu, maka ramailah diantara ulama-ulama mempertikaikannya sehingga ada yang mengkafirkannya terutama ulama feqah seperti Ibnu Tayyimah, Ibnu Qayyim dan Ibnu Nadim. Sementara ulama yang berkecuali dari kalangan feqah ialah Ibnu Shuraih dari mazhab Maliki (ulama terkemuka), dan ulama yang bertaraf sufi yang membelanya ialah,:

Jika setakat ilmu biasa sahaja maka pendapat dari ilmu Halaj tersebut, pasti ianya ditentang siang-siang lagi, tambahan pula apabila beliau berpendapat bahawasanya apabila seseorang itu meningkat kepada maqam yang tinggi iaitu maqam yang paling hampir kepada Allah, maka timbullah asyik dengan masyuknya sehingga bersatu dengan Tuhannya iaitu ketuhanan telah menjelma pada dirinya.

1.

Imam Al-Ghazali (Hujatul Islam) 450 hijrah 505 hijrah. Katanya perkataan Anal Haq yang diucapkan Ibnu Halaj itu adalah kerana tersangat cintanya kepada Allah. Apabila cintanya tersangat mendalam maka merasakan tiada berantara dirinya dengan Tuhannya (dia beserta Allah).

10

3. Jangan di kaitkan Nur Muhammad ini dengan batang tubuh Rasullullah saw

4. Erti Qadim (muhadas) PENILAIAN AWAL TENTANG NUR MUHAMMAD

dan

juga

baharu

5. Erti istilah Nur kepada alam dan sumber sekalian alam Berhubung dengan konsef Nur Muhammad pada artikal yang lepas pada dasarnya adalah telah di iktiraf tetapi ia perlu di huraikan dengan nasnas Al Quran dan hadis Rasullullah saw kerana perkara Nur ini berkait dengan Allah, Adam dan Muhammad serta Insan Kamil, tambahan pula ia melibatkan perumpamaan pada ayat Al Quran terutama pada surah An Nur ayat 35, surah Al Anbia ayat 107, surah Al Maidah ayat 15, surah AlInsan ayat 1, Surah Ibrahim ayat 1, surah Al Hijr ayat 29, Surah Yunus ayat 108 dan ayat 87 dari surah Al Baqarah dan banyak lagi terdapat di dalam hadis yang soheh.

NUR MUHAMMAD SATU ANALISA

Manusia pada dasarnya di jadikan Tuhan terdiri dari dua unsur :

1. Unsur ghaib ialah Rohani

2. Unsur jasmani ialah Jasad Antara penilaian awal dapatlah kita rumuskan sebagai berikut:

1. Nur Muhammad berasal daripada Nur Allah (Nurullah) dalam martabat Wahdah dan hendaklah di buat analisa

2. Memahami erti Zat, Asmak,Sifat dan Af'al Allah pada keilmuan Rububiyah dan Uluhiyah

11

Unsur Ghaib di kenali sebagai Rohani dan Unsur Zahir di kenali sebagai jasmani, asal kejadian kedua-dua anasir ini di jadikan Tuhan tidak sama, asal usul kejadian unsur ghaib ini di jadikan Tuhan daripada alam yang tinggi dan bernilai tinggi, sementara asal usul kejadian unsur yang zahir daripada alam yang rendah, keduadua unsur manusia ini tidaklah boleh di pisahkan kerana salah satu daripadanya saling perlu memerlukan di dalam kehidupan manusia, pada unsur yang ghaib inilah wujudnya istilah Nur Muhammad ini, bukan daripada unsur zahir.

Ayat yang di atas Allah s.w.t menyatakan ayat perumpamaan, ertinya bukan semua orang dapat menterjemahkannya akan tetapi walaupun ayat di atas sebagai perumpamaan namun ia tetaplah ayat hudan iaitu petunjuk kepada arah tuju kepada kehidupan dan pegangan hidup manusia.

Allah s.w.t memberikan perumpamaan tentang NurNya kepada seluroh alam ciptaanNya, dan istilah yang perlu difahami ialah :

Di dalam Al Quran pimpinan Ar Rahman menyatakan perkara yang berkait dengan hakikat Nurullah itu pada surah An Nur ayat 35 yang berkait dengan Nur Muhammad saw yang bermaksud: "Allah itu adalah Nur yang menerangi langit dan bumi, bandingan NurNya adalah sebagai sebuah maskat (kurungan pelita) di dalamnya ada pelita, sedangkan pelita itu di dalam kaca (glob) glob kaca itu pula jernih bagai bintang seperti mutiara, lampu itu di nyalakan dengan minyak zaitun dari pokok yang banyak menefa'atnya, iaitu pokok zaitun yang bukan terdapat di timur ataupun di barat, yang mana minyaknya hampir menerangi walaupun tidak di sentuh oleh api (pelita) Nur di atas Nur, Allah memimpin NurNya (agama islam) kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah mengadakan perumpamaan bagi manusia, dan Allah itu mengetahui tiap-tiap sesuatu ".

Kurungan itu adalah sebagai langitlangit kepada bumi, seperti planet Mercury, Marikh, Jupitar, Saturn, Uranus, Neptune, Pluto dan sebagainya, sementara pelita di ibaratkan sebagai agama yang memberi dan memacu cara kehidupan, kaca di ibaratkan sebagai bumi, bintang pula adalah sebagai bumi yang telah di terangkan oleh agama, mutiara itu sebagai Al Quran, minyak pula sebagai Muhammad Rasullullah s.a.w yang datangnya daripada pohon zaitun yang mana minyak itu mengeluarkan cahaya walaupun tidak di sentuh api, apabila minyak itu di berikan mutiara (AlQuran) maka berperananlah Muhammad Rasullullah saw menyampaikan amanat Allah kepada manusia dan jin serta alam ciptaan Tuhan yang lainnya.

12

Pohon Zaitun pula tidak terdapat tumbuh di timur ataupun di barat, ini menunjukkan bahawa semua nabinabi dan rasul-rasul di lahirkan di timur tengah dan buka di timur dan juga barat yang mana mereka ini semua dari zuriat Adam dan ataupun nabi Nuh. Selain daripada itu Zat itu sendiri bernama Nur (Asmaul Husna) dan apa yang di ceritakan di atas semuanya hakikat Nurullah (Al Quran pimpinan Ar Rahman. Bolehkah kita ibaratkan Muhammad itu sebagai Nur ? Jawapannya boleh kerana firman Allah di dalam surah Al Maidah ayat 15 menerangkan yang bermaksud:

1. Allah mengutus Muhammad saw sebagai utusan Allah s.w.t untuk memberikan rahmat kepada seluroh alam, ertinya rahmat yang di sampaikan oleh baginda Rasullullah saw itu bukan sekadar kepada manusia sahaja akan tetapi juga kepada alam-alam yang lain juga sama ada yang terdapat di langit ataupun di bumi, yang sudah mendapat rahmatnya ialah manusia, sementara manusia pula adalah khalifah yang memelihara alam-alam bumi dan seluroh isinya dengan ajaran Al Quran? Bagaimana dengan alam yang terdapat di langit?

"Sudah datang kepadamu daripada Allah cahaya (Rasullullah) dan kitab yang menerangkan (Al Quran)

Ayat yang di atas sudah bersepakat jumhur ulamak menyatakan bahawa Nur itu adalah Muhammad dan Al Quran itu juga sebagai Nur demikian juga bahawa Allah itu juga adalah Nur. Di dalam surah Al Anbia ayat 107 yang bermaksud: " Tidak Kami utuskan kamu wahai Muhammad melainkan memberikan rahmat kepada sekalian alam "

2. Allah telah mengutus manusia supaya memberikan rahmat kepada seluroh alam termasuk juga manusia yang menjadi pewaris rasul dan nabi dan nabi adalah di lantik oleh Tuhan yang telahpun berakhir, namun alam wajib terus mendapatkan rahmatnya, ertinya kerja nabi dan rasul harus di teruskan oleh manusia melalui ajaran Al Quran, akan tetapi bagaimana alam-alam yang terdapat di langit memperolehi rahmat daripada Tuhan.

Untuk menilai ayat di atas maka besar kemungkinan mengandungi maksud yang cukup jelas:

13

Semasa zaman Muhammad Rasullulah saw apabila berlaku peristiwa Israk dan Mikraj mungkin langit memperoleh rahmat daripada peristiwa tersebut akan tetapi bagaimana zaman sebelum Rasullullah? Bolehkah kita katakan zaman sebelum baginda Rasullullah alam yang lain tidak mendapat rahmat atau terputus rahmat? Atau bolehkah kita andaikan bahawa ayat di atas bukan di khususkan kepada baginda Rasullullah sahaja akan tetapi di khususkan kepada manusia juga sebagai jenis Muhammad dan bertugas sebagai khalifah, ertinya manusia itu adalah Muhammad juga.

" Yang pertama di cipta oleh Tuhan ialah Rohku, dan yang pertama di cipta oleh Tuhan ialah cahayaku, dan yang pertama di cipta oleh Tuhan ialah qalam, dan yang pertama di cipta oleh Tuhan ialah Akal, namun semua yang awal tersebut pada dasarnya ialah Hakikatul Muhammadiyah "

Bagaimana status manusia sebagai Nur Muhammad? Kepada nabi Muhammad sudah tidak boleh di pertikaikan lagi bahawa dia adalah sebagai Nur Muhammad ( Al Maidah ayat 15).

Hakikatul Muhammadiyah yang bermaksud Diri yang terpuji atau diri kemanusiaan yang batin, ataupun di kenali sebagai insan atau Rohul Hayat atau sumber nyawa. Jika kita kaji secara ilmiah maka Nur Muhammad inilah yang melahirkan sumber segala yang ghaib dari alam-alam ciptaan Tuhan yang mengandungi segala sumber dari kandungan Roh, Nur, Akal dan qalam yang berkemungkinan menepati. Sumber molikul, atom, electron,ion, neutron, proton yang kuasa rendah (cabang dari sumber alam) ini semua wajib di kaji oleh umat islam, jangan hanya kerana mahu bertamadun maka umat islam sanggup berkiblatkan ke barat, pada hal ilmu ini adalah berasal dari tamadun islam Sepanyul di suatu ketika dahulu.

NUR MUHAMMAD MANUSIA

SEBAGAI

Tentang NUR MUHAMMAD sebagai makhluk yang awal di jadikan Tuhan , namun ada juga pandangan yang mengatakan bahawa bukan Nur Muhammad yang awal di jadikan Tuhan akan tetapi Rohlah yang awal, ada pula yang mengatakan bukan Roh akan tetapi Nur, dan ada pula yang mengatakan Qalam yang terdahulu, dan ada pula yang mengatakan Akal, walaupun pandangan tersebut tidak melahirkan krisis penentangan pendapat akan tetapi pada akhirnya ia di selesaikan dengan satu nas yang cukup mantap yang bermaksud:

14

Nur bermaksud cahaya, sementara Muhammad bermaksud terpuji, ertinya cahaya yang terpuji, jika kita maksudkan Muhammad itu sebagai manusia maka jadilah ia manusia yang terpuji atau sebagai makhluk yang paling sempurna, ia juga menepati kejadian " Aku jadikan insan itu sesempurna sempurna kejadian" (At Tin 4) ayat ini adakah di tujukan kepada manusia secara amnya atau ia hanya sebagai bayangan ujud manusia, jika kita katakan ia sebagai bayangan manusia atau cahaya manusia maka ia adalah sesuatu yang tersangat bermutu tinggi dan umat islam di saran tidak bertelagah tentang Nur Muhammad ini jika kurang arif tentangnya.

Siapakah Muhammad yang di lihat Adam di tiang Arsy ? Sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Al Baihaqi (nama penuhnya ialah Abu Bakar Ahmad Bin Husain Bin Ali seorang imam hadis di khurusan bermazhab syafi'e 384 H - 458 H).

Maksud Hadis: " Wahai Adam, bagaimana kamu tahu tentang Muhammad pada hal Aku belum menjadikannya! lalu Adam menjawab: Wahai Tuhanku sesungguhnya ketika Engkau ciptakan aku (ketika memohon ampun) aku mengangkat kepala kemudian terlihat olehku di tiang Arsy berbunyi LA ILLAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH "

Nur Muhammad adalah muktamad ujudnya, tidak timbul soal mereka yang kurang percaya tentangnya, keatas orang yang kurang ilmu tentulah tidak layak untuk membahaskannya, yang penting bukan membahaskannya akan tetapi mengkajinya kearah ketamadunan ilmu yang di lahirkan oleh Allah, umpamanya istilah jirim, jisim yang terdiri dari perkembangan jauhal fardhi, dalil ilmu ini dapat kita contohkan kepada seorang ulama bersembahyang dengan orang yang tidak ulama bersembahyang, tentu di sama berlaku perbezaan yang ketara tentang kefahamannya dan pembawakkannya.

ADAM MELIHAT MUHAMMADDARRASULLULLAH DI TIANG ARSY

Ayat yang di atas adalah peristiwa yang berlaku kepada Nabi Adam ketika mana ia memohon ampun kepada Allah atas kesalahannya melanggar perintah Tuhan bersama Siti Hawa, Nabi Adam menyedaari bahawa sudah ada yang di cipta Tuhan yang bernama bernama Muhammad setelah ia terlihat di tiang Arsy, ketika itu ia merasa hairan apakah sudah ada manusia yang telah di cipta Tuhan sebelumnya, di sinilah karamah awal yang Allah kurniakan kepada manusia pertama itu, Muhammad pesuruh Allah yang di lihat oleh nabi Adam bermaksud bukan kepada Adam sahaja akan tetapi kepada seluroh manusia, ertinya setiap manusia itu adalah Muhammad, dan di sinilah manusia wajib mengenal dirinya sebagaimana firman Allah yang bermaksud:

15

" Maka hendaklah manusia memikirkan dari apa ia di ciptakan " ( At Tariq ayat 5 )

Di dalam sebuah hadis qudsi yang lain yang di riwayatkan oleh Abu Nai'em (Ahmad b Abdullah b Ahmad Al Asbahani seorang hafiz yang di lahirkan di Asbahan 336 H-430 H) :

Hadis qudsi bermaksud: " Tidak pernah Aku ciptakan suatu ciptaan yang lebih milia menurut pandanganKu, telah Aku tuliskan namanya bersama namaKu di Arsy sebelum Aku ciptakan tujuh lapis langit dan bumi "

Hadis qudsi di atas telah juga di turunkan kepada nabi Musa a.s ia itu nabi bagi bani Isroail sebagai mengkhabarkan akan lahir seorang nabi dan rasul yang bernama Muhammad sebagai nabi dan Rasul yang terakhir sehingga nabi Musa berminat untuk menjadi pengikutnya akan tetapi di larang oleh Tuhan kerana peredaran zaman yang berbeza dan pengikut yang berbeza walaupun berasal dari satu sumber dan beragama yang satu, ertinya awal Muhammad dan akhir Muhammad itu adalah satu juga, ini juga bererti bahawa Nur Muhammad adalah di istilahkan sebagai awal Muhammad dan Muhammad Rasullullah sebagai manusia yang memiliki jasad adalah sebagai akhir Muhammad yang menanggung tugas khalifah Allah di planet bumi.

Ayat yang di atas menguatkan lagi kepercayaan kita bahawa Muhammad Yang Awal telah di cipta Tuhan sebelum Allah ciptakan tujuh langit dan bumi serta lapisannya, ini bermaksud tentulah Nur Muhammad kerana jika kita nak kaitkan ia dengan Muhammad bin Abdullah binti Aminah maka tentulah ianya kurang tepat, namun Nur Muhammad pasti ada pada setiap nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah serta manusia pada keselurohannya walaupun darjat di antara satu dengan yang lainnya berbeza kerana ia adalah sumber sekalian alam.

Orang yang tidak mahu mengikut ajaran Muhammad Rasullullah saw adalah seperti juga bertaraf macam orang yahudi yang menolak kerasulan dan kenabiannya Muhammad saw, mereka telah di sumpah oleh Allah menjadi kera dan babi kerana melanggar hari sabtu yang akhirnya bangsa itu telah di sesatkan Allah selama 40 tahun tanpa negara, namun apabila terlalu ramai manusia yang sudah mengikut perangai Yahudi maka terbentuklah negara haram mereka di Israil dengan sikap babi dan kera yang terus menerus membuat kerosakan membunuh sehingga ke hari ini, dan kelemahan mereka adalah kerana tidak mengenal awal muhammad dan akhir muhammad yang berada dalam satu lembaga Adam.

16

Asal usul Nur Muhammad adalah daripada empat sumber iaitu ujud, ilmu, Nur dan shuhud, asal ujud pula daripada Zat, asal ilmu dripada sifat, asal Nur daripada Asmak dan asal Shuhud daripada daripada Af'al, ertinya pada keselurohannya adalah daripada Allah.

17

You might also like