Professional Documents
Culture Documents
SPEKTROSKOPI
DEFINISI
Spektroskopi Spektrometri Spektrometer Spektrofotometri
SPEKTROSKOPI
Istilah/nama yang digunakan untuk ilmu (secara teori) yang mempelajari tentang hubungan antara radiasi/energi/sinar (yang memiliki fungsi panjang gelombang, yang biasa di sebut frekuensi) dengan benda. Gabungan respon frekuensi ini disebut sebagai spektrum.
SPEKTROMETRI
Tehnik yang digunakan untuk mengukur jumlah (konsentrasi) suatu zat berdasarkan spektroskopi.
SPEKTROFOTOMETRI merupakan tehnik pengukuran jumlah zat yang juga berdasar spektroskopi khusus untuk panjang gelombang UV Visible dan infra merah Alat yang digunakan dalam spektrofotometri disebut SPEKTROFOTOMETER yang dapat mengukur intensitas sebagai fungsi dari warna, atau secara lebih khusus, fungsi panjang gelombang.
KLASIFIKASI SPEKTROSKOPI
BERDASARKAN MATERINYA :
1. Sp. ATOM 2. Sp. MOLEKUL
20/11/2011
KLASIFIKASI SPEKTROSKOPI
1. Sp. ABSORPSI
a. b. c. d. e. f. g. h. Sp. Absorpsi sinar X Sp. Absorpsi sinar UV-Vakum Sp. Absorpsi sinar UV-Visible Sp. Absorpsi sinar Infra Merah Sp. Absorpsi sinar Gelombang Mikro Sp. Absorpsi Resonansi Magnet Inti Sp. Absorpsi Resonansi Spin Elektron Sp. Absorpsi Photoacoustic
KLASIFIKASI SPEKTROSKOPI
2. Sp. EMISI
1. Sp. Emisi sinar gamma 2. Sp. Emisi sinar X 3. Sp. Emisi sinar UV-Vis
3. Sp. FLUORESENSI
1. Sp Fluorosensi sinar X 2. Sp Fluorosensi UV-Vis
Dalam materi terkandung ENERGI, yaitu potensi untuk melakukan kerja. Energi dalam materi karena adanya gaya interaksi dalam materi itu: Dalam atom: - inti atom - inti elektron - translasi
Dalam Molekul : - inti atom - inti elektron - vibrasi molekular - rotasi molekular - translasi
Nuclear Energy Electronic Energy Vibration energy Rotational Energy Translational Energy
20/11/2011
Distribusi Energi pada Atom & Molekul A. B. C. D. E. Electronic Energy Levels. Vibrational Energy Levels. Rotational Energy Levels. Nuclear Energy Levels. Translational Energy Levels.
Jika bahan dalam keadaan tereksitasi kembali ke keadaan dasar atau ke level energy yang lebih rendah maka bahan tersebut akan memancarkan EMISI Jika bahan selama dieksitasi oleh radiasi elektromagnetik sambil memancarkan radiasi maka bahan tersebut dikatakan mengalami FLUORESENSI. radiasi fluoresensi > radiasi eksitasi karena .. E radiasi fluoresensi < E radiasi eksitasi
20/11/2011
Energi internal suatu sistem adalah energi total dalam system itu U = Uinti + Uelek + Uvib + Urot + Utrans Uinti > Uelek > Uvib > Urot > Utrans
Sebagai gelombang radiasi elektromagnetik terdiri atas komponen magnetik yang saling tegak lurus. Sebagai partikel radiasi elektromagnetik dipandang sebagai pancaran foton, membawa kuantum energi tertentu. Besarnya kuantum energi foton berbanding lurus dengan frekuensi menurut persamaan Kuantum Plank
20/11/2011
The intensity (I) of a wave is proportional to the square of the amplitude. It is the amount of energy passing through a given area per second. Increasing the intensity of an electromagnetic wave increases the number of quanta passing a given area per second, not the energy of each individual quantum. The velocity (c) of an electromagnetic wave is the distance traveled per second: c = vl. The velocity of an electromagnetic wave travelling through a vacuum is c = 3 x 108 m s-1. The velocity of an electromagnetic wave travelling through a material is always less than that in a vacuum. The refractive index of a material is equal to cvacuum/cmaterial.
The energy (E) of the photons in an electromagnetic wave is related to the frequency of the wave: E = hv = h/T = hc/l = hc where, h = Planks constant (6.6262 x 10-34 J s). These expressions can be used to relate the energy of an electromagnetic wave to its frequency, period, wavelength or wave number. This relationship indicates that monochromatic radiation (i.e., radiation of a single frequency) contains photons that all have the same energy.
The electromagnetic spectrum consists of radiation that ranges in wavelength from 10-12 m (high energy) to 104 m (low energy). The physical principles and mathematical description of radiation across the whole of the electromagnetic spectrum is the same, however, it is convenient to divide it into a number of different regions depending on the origin of the waves, i.e., cosmic rays, gamma rays, x-rays, ultraviolet, visible, infrared, microwaves, and radio waves.
20/11/2011
ANALISIS SPEKTROSKOPI
A. ANALISIS KUANTITATIF :
KADAR BAHAN
B. ANALISIS KUALITATIF :
TIPE ATOM ATAU MOLEKUL STRUKTUR MOLEKUL
INSTRUMEN
1) 2) 3) 4) 5) SUMBER RADIASI (kecuali utk Sp. Emisi) WADAH SAMPEL (kecuali utk Sp. Emisi) MONOKROMATOR DETEKTOR REKORDER
1. SUMBER RADIASI
Untuk spektrum kontinyu :
Lampu argon Sp. UV-Vakum Lampu deuterium, hidrogen Sp UV Lampu xenon, tungsten/wolfram Sp UV-Vis Lampu Glower, Globar, Kawat Nikrom Sp Infra Red
2. WADAH SAMPEL/KUVET
BAHAN KUVET Kuarsa Plastik Kristal NaCl Kristal KBr Kristal LiF
Lebar Kuvet : 0,1 - 1 cm < 1mm
2. WADAH SAMPEL/KUVET
20/11/2011
3. MONOKROMATOR
FUNGSI :
menghasilkan berkas radiasi dengan satu panjang gelombang
KOMPONEN MONOKROMATOR :
Celat/slit, lensa, cermin, prisma/grating
JENIS MONOKROMATOR :
Monokromator prisma bunsen Monokromator grating czerney-turner
Keunggulan grating dibandingkan dengan prisma: 1. Lebih mudah dibuat 2. Pemisahan yang lebih baik 3. Mendispersikan radiasi secara linier Slits atau celah pada monokromator memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik dan kualitas pengukuran
4. DETEKTOR
Ada 2 macam, yaitu : a. Detektor foton :
Sel photovoltaic, phototube, photomultiplier tube, detektor semikonduktor, detektor diode silikon
b. Detektor panas
thermocouple, bolometer. biasa dipakai untuk mengukur radiasi infra merah
5. REKORDER
Signal listrik dari detektor diperkuat dan direkam sebagai spektrum yang berbentuk puncak-puncak. Plot antara panjang gelombang dan absorban akan dihasilkan spektrum
20/11/2011
Hukum Beer-Lambert
Transmitansi
Jika sebuah berkas cahaya dilewatkan ke larutan maka ada sebagian cahaya yang akan di serap, ada yang dilewatkan serta sebagian kecil yang dipantulkan''. Rumus :
T=
P P0
dan %T = T 100
Pada kenyataannya, P0 sulit untuk diukur. Yg diukur adalah Psolvent (intensitas sinar yg melewati sel berisi pelarut), sehingga:
A= bc
T =
P Solution P Solvent
Absorbansi
A = log T = log
LAMBERTHUKUM LAMBERT-BEER Jumlah radiasi yang diserap proporsional dengan ketebalan sel (b), konsentrasi analit (c), dan koefisien ), ), absorptivitas molekuler (a) dari suatu spesi (senyawa) ) pada suatu panjang gelombang.
LAMBERTHUKUM LAMBERT-BEER
Asumsi:
1. Radiasi sinar datang harus monokromatis. 2. Spesi penyerap (molekul, atom, ion, dll) independen satu sama lain. 3. Radiasi sinar datang merupakan berkas paralel yang tegak lurus dengan permukaan media penyerap. 4. Radiasi sinar melintasi media penyerap dengan panjang yang sama. 5. Media penyerap homogen dan tidak menyebabkan penghamburan sinar. 6. Radiasi sinar datang mempunyai intensitas yang tidak terlalu besar yang menyebabkan efek saturasi.
A = abc
(c) Jika konsentrasi ( ) diekspresikan sebagai molaritas (b) (mol/L) dan ketebalan sel ( ) dinyatakan dalam centimeter (cm), koefisien absorptivitas molekuler (a) ) disebut koefisien ekstinsi molar () dan memiliki satuan ) [L/(mol.cm)]
A = bc
Untuk campuran, Hk. Lambert-Beer bersifat aditif. LambertATotal = A1 + A2 + A3...... + An or = 1b1c1 + 2b2c2 + 3b3c3 ...... + nbn cn ATotal
20/11/2011
A = abc
LambertMenurut Hk. Lambert-Beer, A berbanding lurus dengan panjang lintasan (b) dan konsentrasi (c), sehingga: ,
1. A tidak mempunyai limitasi terkait dengan b. Gunakan sel yang tipis untuk sampel dengan konsentrasi tinggi tinggi. Gunakan sel yang tebal untuk sampel dengan konsentrasi rendah rendah. Contoh: Jika A = 0.410 dalam kuvet (b = 1.0 cm) (b Sehingga jika: b = 2.0 cm, A = 0.820 b = 0.1 cm, A = 0.041
2. Chemical Deviation A berbanding lurus dengan konsentrasi (c), kecuali: untuk konsentrasi yang terlalu tinggi atau jika terjadi reaksi kimia a. Biasanya, A menjadi nonlinier jika c > 0.10 M Pada konsentrasi diatas 0.10 M, jarak antar molekul analit menjadi cukup dekat, yang mempengaruhi distribusi muatan, sehingga mengubah cara molekul melakukan serapan (mengubah ).
Color 1
Color 2
b. Hamburan cahaya
3. Instrumental Deviation
INSTRUMENTASI
20/11/2011
INSTRUMENTASI
10
20/11/2011
Photovoltaic
Phototube
Energi radiasi menggenerate arus pada interface lapisan semikonduktor dan metal
Diode array
Spektroskopi Atom
Spektroskopi atom berkaitan dengan absorpsi, emisi, atau fluoresens oleh atom atau ionnya. Dua daerah radiasi elektromagnetik yang memeberikan informasi spektra atom yaitu UV-Vis dan sinar X
Atom tidak memiliki energi rotasi/vibrasi sehingga transisi yang terjadi hanya pada level elektronik saja dan lebar pita spektra atom sangat sempit
11
20/11/2011
Sumber Radiasi
Lampu Katode Rongga (Hollow cathode lamp) Lampu jenis ini terdiri atas katode logam silindris (elemen yang sama dengan yang di analisis) dan anode tungsten yang tertutup dalam tabung kaca yang mengandung neon atau argon pada tekanan sekitar 1-5 torr. Ketika voltase tinggi diberikan di antara anode dan katode, gas pengisi terionisasi dan ion positifnya terakselerasi menuju katode dan menabraknya memercikkan (sputter) atom logam bebas dari permukaan katode menjadi fase gasnya. Atom bebas tereksitasi oleh benturan dengan elektron berenergi tinggi yang kemudian mengemisikan foton saat kembali ke keadaan dasar. Radiasi ini memiliki frekuensi yang sama dengan yang diabsorbsi oleh atom analat pada nyala/furnace
Pengatom
Atomisasi Nyala : pembakar aliran laminar
Pengatom
Atomisasi Graphite furnace
12
20/11/2011
Spektrofotometer IR
Pendahuluan
Pendahuluan
Spektrofotometer IR Dispersif
Jenis Spektrofotometer IR: Spektrofotometer IR dispersif (kualitatif) Spektrofotometer IR takdispersif (kuantitatif) Spektrofotometer IR transformasi Fourier (kualitatif dan kuantitatif)
Berkas tunggal (Single beam), tidak terlalu praktis karena adanya absorpsi radiasi IR oleh H2O dan CO2 atmosfer Berkas rangkap (Double beam), sel sampel ditempatkan di depan monokromator untuk meminimalkan efek adanya emisi IR dan radiasi sesatan dari kompartemen sampel Metode deteksi Sistem optis nol (Optical null) Sistem perekam rasio (Ratio recording)
Spektrofotometer IR takdispersif
Interferometer
Pendahuluan
Instrumen yang digunakan untuk mengukur absorpsi inframerah memerlukan sumber radiasi inframerah yang kontinu dan transduser inframerah yang sensitif Tranduser alat yang mengkonversi sifat kimia atau fisika seperti pH atau intensitas foton menjadi sinyal listrik seperti voltase atau arus listrik yang mudah diukur
Sumber Radiasi
Nernst Glower
Tersusun atas cetakan campuran leburan ZrO2:Y2O3:Er2O3 (90:7:3) dalam bentuk batang berongga, diameter1-3 mm, panjang 2-5 cm yang dipanaskan melalui kawat platina tertutup pada ujung silinder dan cukup mudah pecah. Glower mempunyai koefisien temperatur negatif pada tahanan listrik maka harus dipanasi terlebih dahulu agar bersifat konduktif memerlukan eksternal filamen. Sirkuitnya juga memerlukan alat pembatas arus, jika tidak akan terjadi pemadaman. Glower dapat dioperasikan antara suhu 900-1700C dan dapat dua kali lebih kuat dibandingkan sumber radiasi IR lainnya. Sumber ini harus dilindungi dari aliran udara akan tetapi ventilasi yang memadai diperlukan untuk menghilangkan kelebihan panas dan penguapan oksida serta bahan pengikat Spektrum yang baik pada 1 - 10 m
Sumber radiasi inframerah - Terdiri atas padatan lembam yang dipanaskan menggunakan energi listrik dengan temperatur 1500-2200 K - contohnya: Nernst Glower, Globar, kawat pijar, busur merkuri, lampu pijar tungsten, laser CO2
13
20/11/2011
Sumber Radiasi
Globar
Globar tersusun atas batangan silikon karbida dengan panjang 5 cm, diameter 5 mm dengan pengoperasian temperatur dekat 1300C. Salah satu kekurangannya yaitu kontak listrik dari Globar memerlukan pendingin air untuk menghindari bunga api listrik. Sumber ini merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan Nernst Glower pada panjang gelombang dibawah 5 m dan daerah inframerah jauh diatas 15 m
Sumber Radiasi
Kawat pijar
Sumber radiasi yang takmahal, hayatpanjang, dan tangguh. Berupa gulungan lingkar kawat nikrom (film oksidanya terbentuk pada gulungan lingkarnya) disekeliling bagian tengah suatu keramik sehingga dapat dioperasikan dengan suhu 1000C oleh pemanasan resistif Tidak memerlukan pendinginan dan sedikit perawatan. Sumber radiasi ini direkomendasikan jika keterandalan dipentingkan. Gulungan lingkar nikrom memancarkan radiasi yang kurang kuat dibandingkan sumber radiasi IR lainnya dan dapat terkurangi energi awalnya jika monokromator digunakan. Kawat rodium dapat dijadikan pengganti nikrom dengan pancaran radiasi yang lebih kuat tetapi lebih mahal
Sumber Radiasi
Merkuri Arc
Untuk daerah inframerah jauh ( > 50 m) tidak satupun dari sumber termal seperti diatas menyediakan kuat radiasi yang cukup untuk dapat terdeteksi digunakan busur merkuri tekanan tinggi. Alat ini tersusun atas tabung kuarsa yang mengandung uap merkuri bertekanan tinggi. Saat listrik melewati uap tersebut maka akan terbentuk plasma yang akan menghasilkan radiasi kontinyu pada daerah inframerah jauh
Detektor
Detektor Piroelektrik dibuat dari kristal tunggal barium titanat atau triglisin sulfat (insulator) dengan sifat spesial untuk suhu dan listrik yang disisipkan pada dua buah elektroda Absorpsi radiasi IR terjadi perubahan suhu perubahan dalam distribusi muatan pada kristal arus Waktu respon cukup cepat untuk digunakan pada FTIR (detektor umum)
CO2 Laser
Tunable CO2 lasers produce radiation in the 1100 to 900 cm1 (9 to 11 m) range. The approximately 100 discrete lines in this region are extremely strong and pure, and occur where many materials have absorption bands. The power is amenable to the very long path lengths that are needed in environmental monitoring
Detektor
Golay Pneumatic menggunakan ekspansi gas xenon di dalam bejana tertutup untuk memuaikan dan mengubah bentuk suatu sekat fleksibel yaitu perak yang terdapat pada bagian luarnya
Detektor
Detektor Fotokonduktif
Tersusun atas lapisan tipis material semikonduktor yang terendapkan pada permukaan kaca takkonduktif Dalam detektor ini foton yang diteruskan akan berinteraksi dengan semikonduktor dan akan menghasilkan elektron dan holes (efek fotolistrik internal). Foton akan menabrak elektron yang terdapat pada detektor sehingga elektron akan berada pada keadaan terkonduksi yang akan menurunkan tahanan pada semikonduktor PbS paling banyak digunakan untuk daerah inframerah dekat (1-3 m). Hg/Cd/Te (MCT) memberikan waktu respon yang lebih baik dibandingkan detektor piroelektrik pada daerah infratengah dan jauh, banyak digunakan sebagai detektor pada KG tetapi harus dilakukan pendinginan dengan nitrogen cair pada suhu 77 K untuk meminimalkan derau (noise) termal
14
20/11/2011
Detektor
Detektor fotovoltaik
Detektor
Detektor Termal Kapasitas kalor dari elemen penyerap haruslah kecil karena pada kondisi optimum (10-7-10-9 W), suhu dibatasi perubahannya dalam jumlah kecil Termokopel Duah buah logam yang tak sama melebur perbedaan potensial terjadi pada suhu yang berbeda Bolometer Dua pita tipis suatu logam yang tahanannya dapat berubah akibat berubahnya suhu
Detektor ini akan menghasilkan voltase kecil pada diffused p n junction saat dikenai radiasi Kristal tunggal InSb pada suhu nitrogen-cairan hanya baik sampai 5,5 m. Detektor timbal timah telurida dapat mencakup daerah dari 5 sampai 13-m saat didinginkan dengan nitrogen cair, jika didinginkan dengan helium cair akan mempunyai kinerja pada daerah 6,6 sampai 18 m. Tipe yang lebih sensitif yaitu detektor dengan komposisi merkuri, kadmium, dan telurium dan digunakan dengan mode amplifikasi arus (current-mode amplifier) dan memiliki kecepatan respon 20 ns.
Interferometer
Interferometer (ditemukan oleh Michelson tahun 1887) dapat menjadi alternatif dalam pemilihan panjang gelombang. Disamping menyaring dan mendispersi radiasi elektromagnetik, interferometer akan melewatkan radiasi secara simultan untuk seluruh panjang gelombang dalam mencapai detektor
Interferometer
http://www.infrared-analysis.com/info1.htm
Interferometer
Interferometer
Radiasi dari sumber difokuskan pada pembelah berkas (beam splitter) yang akan mentransmisikan setengah dari radiasi ke cermin tetap (fixed mirror), dan memantulkan sebagian yang lain ke cermin bergerak (movable mirror) Radiasi kemudian bergabung kembali pada pembelah berkas dengan interferensi konstruktif dan destruktif menentukan untuk setiap panjang gelombang intensitas sinar yang akan ke detektor. Saat cermin bergerak berubah posisinya, panjang gelombang dari sebuah sinar yang mengalami interferensi konstruktif dan destruktif yang maksimum juga akan berubah. Sinyal dalam detektor menunjukkan intensitas sebagai fungsi posisi cermin bergerak, diekspresikan dalam unit jarak atau waktu. Hasilnya disebut sebagai interferogram, atau spektrum dengan domain waktu. Spektrum dengan domain waktu ini kemudian dikonversi dengan persamaan matematika yang dikenal sebagai transformasi Fourier menjadi spektrum yang normal (spektrum domain frekuensi) dengan intensitas sebagai fungsi energi radiasi. Karena cermin gerak yang bergerak pada jalurnya tersebut akan menghasilkan pengukuran beberapa kali pada tiap , maka: - Spektra yang dihasilkan akan cepat (<1 detik) - rasio sinyal dan derau dapat ditingkatkan
15
20/11/2011
Interferometer
Bentukan interferogram dari keluaran interferometer Michelson
Interferometer
(a) Spektrum dari sumber sinar kontinu (b) Inteferogram dari sumber sinar (a) yang dihasilkan dari keluaran interferometer Michelson
Interferometer
Interferometer
Interferometer
Interferometer
(a) Hasil interferogram metilena klorida (b) Spektrum IR spectrum metilena klorida yang dihasilkan dari data (a) yang tertransformasi Fourier
16
20/11/2011
Interferometer
Dibandingkan dengan monokromator, interferometer mempunyai dua buah keuntungan yang signifikan yaitu: Keuntungan Jacquinot Hasil dari keluaran yang tinggi dalam radiasi. Karena interferometer tidak mengunakan celah dan mempunyai komponen optik yang sedikit (jika komponen optik banyak maka ada kemungkinan radiasi dihamburkan ataupun hilang), selain itu keluaran radiasi yang akan menuju ke detektor lebih kuat 80200 kali dibandingkan dengan monokromator meningkatkan S/N Keuntungan Fellgett Waktu yang dibutuhkan dalam menghasilkan spektrum lebih cepat kira-kira 1 detik (scanning dengan monokromator sekitar 10-15 menit), karena semua frekuensi dimonitor secara simultan.
Instrumentasi Spektrofotometer IR
Instrumentasi Spektrofotometer IR
Instrumentasi Spektrofotometer IR
Gambaran Spektrofotometer FTIR
He-Ne
Instrumentasi Spektrofotometer IR
17