You are on page 1of 27

ASUHAN

KEBIDANAN

INTRANATAL

PATOLOGI

PADA NY S DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD SALEWANGANG MAROS TANGGAL 05 OKTOBER 2011

No Register Tanggal Masuk Tanggal Partus

: 00 / 05 / 10 / 2011 : 05 Oktober 2011, jam 04.00 wita : 05 Oktober 2011, jam 12.40 wita

Tanggal Pengkajian : 05 Oktober, jam 07.40 wita

LANGKAH I. Identifikasi Data Dasar A. Identitas Istri/Suami Nama Umur Nikah/ Lama nikah Suku Agama Pendidikan Perkerjaan Alamat : Ny. A : 32 tahun : 1x : Makassar : Islam : SMA : IRT / Tn. N / 35 tahun / 8 tahun / Bugis / Islam / SMA / Swasta

: Jl. Mawar No. 1 Maros

B. Tinjauan Kartu ANC 1. GIII PII A0 2. HPHT Tanggal 1 Januari 2011 3. HTP Tanggal 08 Oktober 2011 4. Pergerakan janin dirasakan pada kuadran bawah sebelah kiri 5. Gerakan janin dirasakan kuat dan semakin sering > 10 x dalam 24 jam 6. Selama hamil ibu telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4x dipuskesmas.

7. Ibu tidak ada riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi, Jantung. C. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Umur kehami lan ATER M ATER M PERSALINAN Jenis persali nan Sponta n Sponta n Peny ulit Penolo ng Tempat Bersalin J K NIFA BB S

Ke

Tah un

200 4 200 8 201 1

Bidan

BPS

350 0 350 0

Norm al Norm al

II

Bidan

BPS

III

KEHAMILAN SEKARANG

D. Riwayat persalinan sekarang 1. Ibu masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut tembus belakang mulai dirasakan sejak Tanggal 05 Oktober 2011 jam 03.00 wita. 2. Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat disebelah kiri 3. Ibu terakhir makan jam 08.00 wita 4. Ibu beristirahat saat tidak ada his

E. Pemeriksan fisik 1. Keadaan umum ibu baik 2. Kesadaran komposmentis 3. Ibu dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif dengan petugas. 4. Tanda-tanda vital : TD N : 110/70 mmHg : 92 x/menit P S : 20 x/menit : 36,7C

5. Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi a. Kepala Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok dan tidak ada nyeri tekan. b. Wajah Tidak ada oedema dan tampak meringis pada saat ada his c. Mata Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus d. Hidung Tidak terdapat polip dan tidak ada secret serta tidak ada nyeri teka e. Mulut Bibir lembab, gigi lengkap, gusi berwarna merah muda f. Telinga Simetris kiri dan kanan dan tidak ada secret g. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe serta pembesaran vena jugularis h. Payudara Simetris kiri dan kanan, Puting susu terbentuk dan menonjol, Hiperpigmentasi pada areola mammae, ada kolostrum serta tidak ada massa dan nyeri tekan. i. Abdomen - Pembesaran perut sesuai umur kehamilan - Tampak linea nigra - Tidak ada luka bekas operasi - Leopold I II III IV : 3 jrbpx ( 34 cm ) : Puka : Kepala : BDP

- Lingkar perut : 102 cm - TBJ : 34 x 102 = 3468 gram - Auskultasi Djj terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah ibu dengan frekuensi 142 x/menit. - Kontraksi uterus 4 x dalam 10 menit dengan durasi 40-45 detik j. Ekstremitas - Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan varices - Refleks patella ( + ) k. Genetalia Luar - Tidak ada oedema dan varices - Tidak ada massa dan nyeri tekan - Ada pelepasan lendir dan darah - Tidak ada perdarahan pervaginam l. Pemeriksaan dalam tanggal 05 Oktober 2011 jam 04.12 wita - Keadaan vulva / vagina - Portio - Pembukaan - Ketuban - Presentase - Penurunan - Penumbungan - Keadaan panggul - Pelepasan F. Pemeriksaan laboratorium 1. HB 11,5 gr % 2. Urine Alb : (-) Red : (-) : tidak ada kelainan : lunak dan tebal : 2 cm : Negatif (-) : kepala : H-II ( 5/5 ) : tidak ada : normal : lendir dan darah (+/+)

G. Data psikososial / bio psikologis sosial 1. Ibu merencanakan melahirkan Bidan 2. Ibu berserah diri kepada Tuhan YME selama proses persalinannya 3. Ibu menanyakan keadaan diri dan janinnya. 4. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami. LANGKAH II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual GIII PII A0, Gestasi 39 minggu 4 hari, Puka, presentasi belakang kepala, BDP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini. A. GIII PII A0 DS : - Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga - Ibu tidak pernah mengalami keguguran DO : - Tampak linea nigra dan striae albicans - Tonus otot tampak kendor Analisa dan interpretasi data Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga. Dari di Rumah Sakit dan ditolong oleh

pemeriksaan fisik tonus otot perut tampak kendor karena sudak pernah tegang sebelumnya. Peningkatan hormon MSH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofise, mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kapiler pada dinding perut yang menimbulkan jaringan perut yang disebut striae. Warnanya berubah agak kebiruan yang disebut striae lividae setelah melahirkan warnanya menjadi putih yang disebut striae albicans pada multipara (Askeb persalinan 2009).

B. Gestasi 39 minggu 4 hari DS DO : - Ibu mengatakan umur kehamilannya 9 bulan. - Ibu mengatakan HPHT tanggal 01 Januari 2011 : - TFU 3jrbpx, 34cm - Tanggal pengkajian 05 Oktober 2011 Analisa dan interpretasi data Pergerakan janin dirasakan pada awal september sampai sekarang dengan menggunakan rumus naegle, maka dari itu HPHT 01 Januari 2011 sampai dengan tanggal 05 Oktober 2011 maka umur kehamilan ibu sudah 39 minggu 4 hari dan menandakan umur kehamilan ibu normal. (Anonim, obstetri fisiologi, hal 180) C. Puka DS DO : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat terutama sebelah kiri : Leopold II, teraba punggung bagian kanan perut ibu Analisa dan interpretasi data Pada saat palpasi leopold II teraba tahanan keras, lebar seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan pada sisi kiri perut ibu terasa bagianbagian kecil yaitu lengan dan tungkai sehingga pergerakan janin lebih dominan dirasakan pada kuadran sisi kanan perut ibu. (Sinopsis obstetri jilid 1, hal 50-51) D. Presentasi belakang kepala DS DO :: Pada palpasi Leopold III teraba kepala (bulat dan keras ).

Analisa dan interpretasi data Apabila pada daerah simfisis teraba bagian bulat, keras dan melenting serta mudah digerakkan menandakan janin dalam presentase kepala. (Ilmu Kebidanan hal 156-158).

E. BDP DS DO :: Pada palpasi Leopold IV kepala bergerak dalam panggul pada

pemeriksaan dalam (VT1) di peroleh hodge III. Analisa dan interpretasi data Pada palpasi Leopold IV kepala sudah tidak bisa diregangkan karena sudah masuk dalam rongga panggul dan pada pemeriksaan dalam di dapatkan Hodge III karena kepala setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. (Askeb 2009) F. Intrauteri DS DO : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama hamil. : Saat palpasi ibu tidak merasa nyeri tekan dan bagian janin sulit ditemukan. Analisa dan interpretasi data Janin intra uterin akan sulit diraba bagian-bagiannya karena terhalang oleh dinding rahim (R.Mochtar 1998)

G. Tunggal DS DO : Ibu merasakan janinnya bergerak di sebelah kanan : Pada saat palpasi teraba 2 bagian besar yaitu 1 kepala dan 1 bokong. Analisa dan interpretasi data Teraba 2 bagian besar pada janin pada lokasi yang berbeda ada bagian kepala pada kuadran bawah dan bokong pada fundus.(Askeb 2009). H. Hidup DS DO : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat : Denyut jantung janinnya terdengar jelas, kuat, dan teratur

dengan frekuensi 138 x/menit. Analisa dan interpretasi data Tanda janin hidup adalah adanya pergerakan janin jika umur

kehamilan sudah memasuki 20 minggu, DJJ terdengar kuat dan teratur dengan frekuensi normal 120-160 x/menit. (Ilmu kebidanan, sarwono prawirohardjo, 2005). I. Keadaan ibu dan janin baik. DS : - Ibu merasakan keadaanya baik - Ibu mulai merasakan pergerakan janinnya pada bulan Juni 2011 DO : - Keadaan umum ibu baik - Kesadaran komposmentis - Tanda-Tanda Vital TD N S P : 100/70 mmHg : 92 x/menit : 36,7C : 20 x/menit

Analisa dan interpretasi data Dari hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik di tandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal. ( panduan praktik dasar klinik). J. Inpartu kala 1 fase aktif DS DO : Ibu merasakan sakit perut tembus ke belakang Adanya pelepasan lendir dan darah : Ekspresi wajah tampak meringis saat his timbul His 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 40-45 detik Auskultasi Denyut jantung janin 142 x/menit

Hasil pemeriksaan dalam / VT1 tanggal 05 Oktober 2011 jam 04.12 wita y y y y y y y y y y vulva dan vagina Portio Pembukaan Ketuban Presentase Molase Penumbungan Penurunan Kesan panggul Pelepasan : Tidak ada kelainan : lunak dan tebal : 2 cm : Negatif (-) : kepala : Tidak ada : Tidak ada : H-I : Normal : lendir dan darah

Analisa dan interpretasi data - Pelepasan lendir berasal dari Canalis servikalis karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan pelepasan darah berasal dari pembuluh kapiler yang pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka. - Fase dilatasi maksimal yaitu dengan memakan waktu + 8 jam pembukaan bisa berlangsung cepat dari 2 cm menjadi 10 cm/pembukaan lengkap. ( Ilmu kebidanan hal 182)

K. Ketuban Pecah Dini DS : Ibu mengeluh ada cairan keluar dari jalan lahir berupa air sekitar DO jam 03.50 wita.

: Pemeriksaan dalam / VT1 tanggal 05 Oktober 2011 jam 04.12 wita y vulva dan vagina y Portio y Pembukaan y Ketuban y Presentase y Molase y Penumbungan y Penurunan y Kesan panggul y Pelepasan : Tidak ada kelainan : lunak dan tebal : 2 cm : Negatif (-) : kepala : Tidak ada : Tidak ada : H-I : Normal : lendir dan darah

Analisa Dan Interpretasi Data Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaan pada primi < 3 cm dan pada multipara < 5 cm. Dari hasil pemerikasaan dalam pembukaan 2 cm, selaput ketuban pecah, dari adanya pelepasan lendir dan darah.

LANGKAH III. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial Masalah potensial DS : Dapat terjadi infeksi pada jalan lahir : Ibu mengeluh ada cairan keluar dari jalan lahir berupa air DO : Pemeriksaan dalam, - Pembukaan 2 cm - Selaput ketuban sudah pecah - Pelepasan lendir, air dan darah Analisadan interpretasi data Bila periode terlalu panjang dan ketuban sudak pecah, maka dapat terjadi infeksi yang dapat meninggikan angka kematian ibu dan janin, karena jalan lahir sudak terbuka akan dijumpai : y Infeksi intrapartal apalagi bila terlalu sering di periksa dalam. y Janin mengalami taki kardi karena mengalami infeksi intra uterin. LANGKAH IV. Tindakan Emergency / Kolaborasi Memasang infuse RL + Oxytocin 0,5 A dengan 16 tetes LANGKAH V. Rencana Tindakan A. Tujuan 1. Kala I berlangsung normal. 2. Keadaan ibu dan janin baik

3. Ibu dapat beradaptasi terhadap rasa nyeri 4. Ibu mendapat dukungan fisik dan psikologis B. Kriteria 1. Pembukaan lengkap paling lambat 10 jam kemudian disertai dengan kontraksi yang berlangsung kuat, frekuensi semakin sering, durasi semakin lama dan semakin singkat dengan penurunan kepala 0/5. Pada kala 1 multipara berlangsung 2-10 jam. 2. Tanda-Tanda Vital dalam batas normal TD N S P : sistole ( 90-130 mmhg ), diastole ( 70-90 mmhg ) : 60-100 x/menit : 36,5-37,5C : 16-24 x/menit

3. Pada saat his, ibu tampak meringis tetapi tidak sampai berteriakteriak. Ibu melakukan teknik relaksasi pernapasan pada saat kontraksi. 4. Asuhan sayang ibu dengan menghadirkan anggota keluarga yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluaraga pasien atau teman dekat, adapun dukungan yang dapat diberikan yaitu seperti mengusap keringat, menemani/membimbing jalan-jalan dan memberikan minum.

C. Rencana tindakan 1. Jelaskan penyebab nyeri yang dirasakan oleh ibu. Rasional: Nyeri karena his disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot waktu kontraksi dari peregangan uterus karena hasil konsepsi dan dilatasi his yang teratur makin lama dan makin sering.

2. Anjurkan ibu tekhnik relakasasi dan pengaturan pernapasan. Rasional : Ibu diminta untuk menarik nafas panjang, tahan sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniup / dikeluarkan melalui mulut. 3. Anjurkan ibu untuk berbaring miring Rasional : Berbaring sebaiknya ke sisi punggung janin berada. Cara ini mempermudah turunnya kepala dan putaran paksi dalam. 4. Berikan intake nutrisi dan cairan yang adekuat Rasional : Dapat memberi energi bagi tubuh agar memudahkan proses persalinan. 5. Observasi TTV, DJJ dan his setiap 30 menit Rasional : observasi TTV setiap 4 jam untuk mengetahui kedaan ibu, DJJ dan his diperiksa setiap 30 menit selama 10 menit. 6. Observasi dan lakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan tiap 4 jam Rasional : Untuk memantau kemajuan persalinan atau kemajuan kepala serta adanya pembukaan. 7. Berikan dukungan psikologis pada ibu. Rasional : dengan dukungan psikologis yang diberikan pada ibu dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu sehingga lebih tenang, sabar an optimis dalam menghadapi proses persalinan. 8. Dokumentasikan hasil pemantauan kala I pada partograf Rasional : Pemantauan dengan partograf merupakan standarisasi pelayanan kebidanan dan membantu menilai kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin serta memudahkan mengambil keputusan klinik serta asuhan selanjutnya. dapat

LANGKAH VI. Implementasi Tanggal 05 Oktober 2011 jam 09.00 wita 1. Mengobservasi TTV, DJJ dan HIS Tanda-Tanda Vital N JAM HIS (x/Menit) DJJ (x/Menit) TD (mmhg ) 1 2 3 4 5 6 7 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 11.30 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 4x10 (40-45) 142 142 142 145 145 145 145 110/80 N (x/i) 90 S (C) 36,7 P (x/i) 20

O (Wita)

12.00 4x10 (40-45)

2. Melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau bila ada indikasi  Pemeriksaan dalam kedua tanggal 05 Oktober 2011 Wita y Vulva dan vagina y Portio y Pembukaan y Ketuban y Presentase y Penurunan y Molase y Penumbungan y Kesan panggul y Pelepasan : Tidak ada kelainan : lunak dan tipis : 8 cm : Negatif (-) : Kepala : H-III : tidak ada : Tidak ada : Normal : lendir, air dan darah jam 09.00

 Pemeriksaan dalam ketiga tanggal 05 Oktober 2011 jam 12.25 Wita y Vulva dan vagina y Portio y Pembukaan y Ketuban y Presentase y Penurunan y Molase y Penumbungan y Kesan panggul y Pelepasan : Tidak ada kelainan : melesap : 10 cm : Negatif (-) : Kepala : H-IV : tidak ada : Tidak ada : Normal : lendir, air dan darah

3. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang melalui hidung kemudian mengeluarkannya melalui mulut. 4. Menganjurkan kepada ibu untuk beristirahat. 5. Memberitahu keluarga ibu untuk memberikan makanan dan minuman pada saat tidak ada his. 6. Memasang infus RL 7. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala II LANGKAH VII. Evaluasi Tanggal 05 Oktober 2011 jam 12.30 wita 1. Kala I normal dan hasil VT jam 12.25 wita pembukaan lengkap 2. His adekuat 4x dalam 10 menit durasi 40-45 detik 3. Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran 4. Djj terdengan jelas kuat dan teratur dengan frekuensi 145 x/menit

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PATOLOGI PADA NY. A DENGAN INPARTU KALA 1 FASE LATEN DI RSUD SALEWANGANG MAROS TANGGAL 05 OKTOBER 2011 ( SOAP )

No Register Tanggal Masuk Tanggal Partus

: 00 / 05 / 10 / 2011 : 05 Oktober 2011, jam 04.00 wita : 05 Oktober 2011, jam 12.40 wita

Tanggal Pengkajian : 05 Oktober 2011, jam 07.40 wita Identitas Istri/Suami Nama Umur Nikah/ Lama nikah Suku Agama Pendidikan Perkerjaan Alamat : Ny. A : 32tahun : 1x : Makassar : Islam : SMA : IRT / SMA / Swasta / Tn. N / 35 tahun / 8 tahun / Bugis

: Jl. Mawar No. 1Maros

Data Subjektif ( S ) 1. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga dan tidak pernah keguguran 2. Ibu mengatakan HPHT tanggal 01 Januari 2011 3. Sakit perut tembus ke belakang disertai pelepasan lendir dan darah. 4. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit DM, Hipertensi, Jantung.

Data Objektif ( O ) 1. Keadaan umum ibu baik 2. Kesadaran komposmentis 3. HTP tanggal 08 Oktober 2011 4. Tanda-tanda vital : TD N : 110/70 mmHg : 92 x/menit P S : 20 x/menit : 36,7C

5. Tidak ada oedema pada wajah 6. Konjungtiva merah muda, sclera putih 7. Tonus otot tampak kendor, tampak linea nigra dan striae albicans 8. Palpasi leopold Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV x/menit. 10. Pemeriksaan dalam pertama tanggal 05 Oktober 2011 jam 04.12 wita y y y y y y y y y y vulva dan vagina Portio Pembukaan Ketuban Presentase Molase Penumbungan Penurunan Kesan panggul Pelepasan : Tidak ada kelainan : lunak dan tebal : 2 cm : Negatif (-) : kepala : Tidak ada : Tidak ada : H-I : Normal : lendir dan darah : 3 jrbpx ( 34 cm ) : Puka : Kepala : BDP

9. Auskultasi Djj terdengar jelas kuat dan teratur dengan frekuensi 145

Assesment ( A ) GIII PII A0, Gestasi 39 minggu 4 hari, Puka, presentasi belakang kepala, BDP, intrauteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase laten

Planning ( P ) Tanggal 05 Oktober 2011 1. Mengobservasi TTV, DJJ dan HIS Tanda-Tanda Vital N JAM HIS (x/Menit) DJJ (x/Menit) TD (mmhg ) 1 2 3 4 5 6 7 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 11.30 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 3x10 (35-40) 4x10 (40-45) 142 142 142 145 145 145 145 110/80 N (x/i) 90 S (C) 36,7 P (x/i) 20

O (Wita)

12.00 4x10 (40-45)

 Pemeriksaan dalam kedua tanggal 05 Oktober 2011 Wita y Vulva dan vagina y Portio y Pembukaan y Ketuban y Presentase y Penurunan : Tidak ada kelainan : lunak dan tipis : 8 cm : Negatif (-) : Kepala : H-III

jam 09.00

y Molase y Penumbungan y Kesan panggul y Pelepasan y Vulva dan vagina y Portio y Pembukaan y Ketuban y Presentase y Penurunan y Molase y Penumbungan y Kesan panggul y Pelepasan

: tidak ada : Tidak ada : Normal : lendir, air dan darah

 Pemeriksaan dalam ketiga tanggal 05 Oktober 2011 jam 12.25 Wita : Tidak ada kelainan : melesap : 10 cm : Negatif (-) : Kepala : H-IV : tidak ada : Tidak ada : Normal : lendir, air dan darah

2. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang melalui hidung kemudian mengeluarkannya melalui mulut. 3. Menganjurkan kepada ibu untuk BAK dan mencuci kaki. 4. Memberitahu keluarga ibu untuk memberikan makanan dan minuman 5. Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring ke salah satu sisi 6. Menyiapkan alat partus 7. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala II

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PATOLOGI PADA NY. A DENGAN INPARTU KALA II DI RSUD SALEWANGANG MAROS TANGGAL 05 OKTOBER 2011 ( SOAP )

Data Subjektif (S) 1. Ibu merasa ingin BAB dan ada tekanan pada anus 2. Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran 3. Ibu merasa nyeri perut yang semakin kuat dan semakin sering Data Objektif (O) 1. Perineum menonjol 2. Vulva dan anus terbuka 3. Djj terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 138 x/menit 4. Kontraksi uterus 4x10 (40-45) 5. Pemeriksaan dalam tanggal 05 Oktober 2011 jam 12.25 Wita y y y y y y y y y y Vulva dan vagina Portio Pembukaan Ketuban Presentase Penurunan Molase Penumbungan Kesan panggul Pelepasan : Tidak ada kelainan : melesap : 10 cm : Negatif (-) : Kepala : H-IV : tidak ada : Tidak ada : Normal : lendir, air dan darah

Asessment (A) Inpartu Kala II, keadaaan ibu dan janin baik, potensial terjadinya asfiksia Planning (P) Tanggal 5 Oktober 2011 jam 23.30 wita 1. Melihat adanya tanda gejala kala II y y y y Adanya dorongan untuk meneran Tekanan pada anus Perineum menonjol Vulva dan anus membuka

2. Menyiapkan diri dan peralatan persalinan y Bak partus - 2 buah klem koher - koher - Gunting tali pusat - Pengikat tali pusat DTT - Kateter nelaton - Amnion hock - Gaas steril - Hand scoend 1 pasang y y y y y y y y Gunting episiotomi Spoit yang berisi : 10 IU oxytocin,0,5 vit.k dan vaksin hepatitis B Balon pengisap lendir/de lee Underpad Alat hecting Alat pelindung diri Larutan clorin 0,5 % Larutan DTT

y y y

Tempat plasenta Tempat pakain kotor Tempat sampah.

3. Memakai celemek 4. Memastikan tangan atau lengan tidak memakai perhiasan kemudian mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir. 5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan di gunakan untuk pemeriksaan dalam. 6. Mengisi spoit dengan oxytocin 10 IU dengan menggunakan tekhnik satu tangan yaitu tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril. 7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang di basahi air DTT. 8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap. 9. Mencelupkan sarung terbalik. 10. Memeriksa Denyut Jantung Janin setelah his selesai. 11. Memberitahu ibu bahwa pebukaan sudah lengkap ,keadaan janin baik dan meminta ibu meneran setelah his. 12. Meminta keluarga membantu menyiapakn posisi meneran. 13. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran. 14. Menganjurkan ibu berjalan-jalan jongkok dan mengambil posisi yang nyaman jika ibu belum mempunyai dorongan untuk meneran dalam waktu 60 menit. 15. Meletakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) diatas perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm. tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5% kemudian lepas dan rendam dalam keadaan

16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu. 17. Membuka penutup bak partus dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan. 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. 19. Tahan puncak kepala dengan tangan kiri dan tangan kanan menyokong perineum . 20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat. 21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan. 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang secara biparietal dengan menarik kepala kearah bawah untuk melahirkan bahu depan kemudian gerakkan keatas untuk melahirkan bahu belakang. 23. Melahirkan badan bayi dengan menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas. 24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. pegang kedua mata kaki dengan ibu jari. 25. Melakukan penilaian selintas. 26. Keringkan dan bungkus badan bayi

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PATOLOGI PADA NY. A DENGAN INPARTU KALA III DI RSUD SALEWANGANG MAROS TANGGAL 05 OKTOBER 2011 ( SOAP )

Data Subjektif (S) 1. Ibu merasa nyeri perut bagian bawah 2. Ibu merasa senang karena bayi lahir dengan selamat Data Objektif (O) 1. Bayi baru lahir spontan tanggal 05 Oktober 2011 jam 12.40 wita, PBK, bernafas dengan spontan dan menangis. 2. Kontraksi uterus baik 3. TFU setinggi pusat 4. Pengeluaran darah + 150 cc 5. Ada semburan darah 6. Tampak tali pusat di vulva 7. Tali pusat meregang bertambah panjang 8. Kandung kemih kosong Asessment (A) Perlangsungan kala III, keadaan Ibu dan bayi baik, potensial terjadi retensio plasenta Planning (P) 1. Periksa kembali uterus. 2. Beritahu ibu bahwa ia akan di suntik oxytocin 10 unit/IM 3. Suntikkan oxytocin 10 unit/IM dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir

4. Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi dan klem kedua 2 cm distal darinklem pertama. 5. Potong dan ikat tali pusat 6. Letakkan bayi di perut ibu. 7. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. 8. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva 9. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis untuk mendeteksi sementara tangan lain meregangkan tali pusat 10. Regangkan tali pusat saat uterus berkontraksi, sementara tangan yang lain mendorong uterus kea rah dorso cranial 11. Minta ibu meneran sedikit dan tangan kanan meregangkan tali pusat kearah bawah 12. Jemput plasenta dan memutar searah jarum jam 13. Lakukan masase uterus. 14. Periksa kedua sisa plasenta baik dari bagian ibu maupun bayi dan memastikan selaput ketuban lengkap dan utuh.

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PATOLOGI PADA NY. A DENGAN INPARTU KALA IV DI RSUD SALEWANGANG MAROS TANGGAL 05 OKTOBER 2011 ( SOAP )

Data Subjektif (S) 1. Ibu merasa lelah setelah melahirkan 2. Ibu merasa nyeri perut bagian bawah Data Objektif (O) 1. Plasenta lahir dengan selaput dan kotiledon lengkap 2. Kala III berlangsung + 10 menit 3. Kontraksi uterus baik 4. Ibu tampak lelah setelah proses persalinan 5. Tampak robekan ruptur tingkat I

Asessment (A) Perlangsungan kala IV, keadaan ibu dan bayi baik, potensial terjadi perdarahan

Planning (P) 1. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum 2. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam. 3. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit ibu paling sedikit 1 jam. 4. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis dan vit.k1. 5. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B.

6. Pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam. 7. Anjurkan ibu / keluarga cara melakukan masase uteru dan menilai kontraksi. 8. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah 9. Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan. 10. Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan 11. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5 % untuk didekontaminasi. 12. Buang bahan bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai. 13. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT, bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering. 14. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI dan menganjurkan keluarga untuk member ibu minuman dan makanan yang diinginkan. 15. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5 % selama 10 menit. 16. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan clorin 0,5 % balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan clorin selama 10 menit. 17. Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir. 18. Lengkapi partograf

You might also like