You are on page 1of 14

ASKEP GOUT PADA LANSIA BAB I KONSEP DASAR

A. Konsep dasar lansia 1. Lansia Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. ( Keliat Budiana : 1999 ). Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. ( Pasal 1 ayat 3 no 12 : 1998 ). 2. Klasifikasi lansia a) Pralansia Seseorang yang berusia antara 45 49 tahun b) Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. c) Lansia resiko tinggi Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. ( DEPKES 2003 ). d) Lansia potensial Lansia yang masih mampu melakukkan pekerjaan dan kegitan yang dapat menghasilkan barang / jasa. e) Lansia tidak potensial Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. 3. Karakteristik Lansia a) Berusia lebih dari 60 tahun b) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakkit dari kebutuhann biospikososial sampai spiritual serta dari kondisi adaptif sampai maladaptif. c) Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi. B. Konsep dasar Gout 1. Pengertian Gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristaal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemya yang berlangsung lama ( asam urat serum meningkat ) di sebabkan karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal. Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khhusus yaitu Artritis Gout, yang di sebabkan inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat. 2. Etiologi Reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat. Kelainan metabolik. Gangguan kinetik asam urat yang hiperuricemia yang terjadi karena :

a. Pembentukan asam urat berlebbih Gout primer metabolik di sebabkan sitesi langsung yang bertambah. Gout sekunder metabolik di sebabkan pembentukan asam urat berlebih karena penyakit lain, seperti leukuimia. b. Kurang asam urat melalui ginjal Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urrat di tubulus distal yang sehat. Gout sekunder di sebabkan karena Ginjjal, misalnya ; Glameronefritis kronis. c. Pembengkakan dalam usus yang berkurang 3. Patofisiologi Konsentrasi asam urat dalam darah mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan a. Presipitasi kristal monosodium urat. Terjadi bila kosentrasi dalam plasma > 9 mg/dl. b. Respon leukosit polimorfonukuler ( PMN ) Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit. c. Fagositosis Kkristal di fagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membran vakula di sekeliling kristal bersatu dan membran leukositik lisosom. d. Kerusakan lisosom Setelah terjadi kerusakan sel enzim lisosom sesudah selaput protein di rusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukaan kristal membran lisosom, peristiwa ini menyebabkan robeka membran dan pelepasan enzim dan oksidase radikal ke dalam sitoplasma. e. Kerusakan sel Setelah terjadi kerusakan sel enzim lisosom di lepaskan kedalam cairan sinovial yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan. 4. Manifestasi Klinis Adanya artrittis tofi pada daaerah telinga siku dan lutut Menimbulkan rasa sakit/ nyeri daerah sendi Klien tampak segar bugar dan tengah malam terbangun klarena rasa sakit hebat. Pembengkakan, kemerahan, kesemutan, kekakuan sendi pada pagi hari. Kadar asam urat tinnggi/ hyperuricemia. 5. Komplikasi Urolitiasis Deformitas persendian yang terserang Neophropaty akibat defosit kristal urat dalam intestinal ginjal 6. Penatalaksanaan Medis Obat Kolkisin, ubat utam pengobatan dan pencegahan gout dengan dosis rendah OAINS Semua jenis OAINS dapat di berikan palling sering di gunakan adalah indometasin 25 50 mg/ 18 jam. Kortikosteroid Analgetik, di berikan bila rasa nyeri sangat hebat. Tirah baring merupakan keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang. Penatalaksanaan periode antara

Diet di anjurkan pada pasien gemuk, serta diet rendah purin. Hindari obat- obatan yang mengakibatkan hyperuricemia; tiazid, diuretik, aspirin kolkisin secara teratur. Penurunan kadar asam urat Obat okurosurik ; bekerja menghambbat reasorbsi terhadap assam urat. Inhibitor atau alupurinol, menurunkan produksi asam urat dan menghambat pembentukan xatin dengan menghambat enzim xatin oxidase. 7. Pemeriksaan penunjang Lab : asam urat yang tinggi dalam darah ( . 6 mg/ dl ) ( N = 8 mg/dl, w = 7 mg/dl ) LED meningkat, kadar asam urat dalam urin juga tinggi ( 1500 mg%/L/ 24jam ) Pemeriksaan cairan tofi, terpenting untuk penegakan diagnostik. C. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Akktivitas / istirahat Nyri sendi karena gerakan, nyeri teka, memburuk dengan stres pada sendi ; kekakkuan pagi hari, malaise, keterbatasan rentang gerak: atrifi otot. Kardivaskuler Jantung cepat, TD menurun Integritas Ego Keputusasaan, ketidakberdayaan bekerja, ancaman konsep diri. Makanan dan cairan Penurunan BB, kekeringan membran mukosa. Hygine Bergai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan. Neurosensori Kebas/ kesemutan tangan dan kaki, hhilang sensassi jari tangan, pembengkakan pada sendi. Interaksi sosial Kerusakan interaksi sosial, perubahan peran : isolasi sosial. 2. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan fungsi tulang 2. Intileransi aktivitas b.d perubahan kemampuan otot. 3. Resiko tinggi cidera b.d penurunan fungsi tulang. 3. Perencanaan NO DX Tujuan dan kriteria Hasil Rencan tindakan 1 Tupan : Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah nyeri klien teratasi Tupen : Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1 x 24 jam klien dapat mengikuti cara mengatasi nyeri / menajemen nyri dengan benar, Kriteria hasil : Nyeri hilang atau terkontrol Ekspresi wajah klien rilek Skala neri 3 1.Kaji keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas dan kualitas nyeri ( 0- 10 ). 2. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan.

3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman waktu tidur/ duduk di kursi.tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan. 4. Dorong untuk sering ubah posisi 5. Bantu passien bergerak di tempat tidur. 6. Sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang mennyentak. 7. Anjurkan pasien mandi air hangat atau air pancur saat bangun pagi. 8. Berikan masase yang lembut. 9. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau latihan yang di rencanakan. 2 Tupan : Setalah di lakukan tindakan asuha keperawatan selama 3 x 24 jam masalah intoleransi aktivitas klien teratasi. Tupen : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam masalah intolensi aktivitas klien, teratasi ssecara bertahap. Kriteria hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan Aktivitas klien bantuan minimal Mampu memenuhi ADL secara mandiri 1. Pertahankan istirahat tirah baring / duduk jika di perlukan 2. Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin. 3. Dorong klien mempertahankan postur tegak duduk tinggi, berdiri dan berjalan. 4. Kolaborasi ,beri lingkungan yang aman dan anjurkan untuk menggukan alat bantu 5. Kolaborasi obat obatan sesuai indikasi ( steroid ). 3 Tupan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah cidera klien tidak terjadi. Tupen : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat meminimalkan resiko cidera. Kriteria hasil : Klien dapat mempertahankan keselamatan fisik. Klien selalu menggunakan alat bantu dalam rentang gerak Mampu memperhatikan keamanan lengkungan. 1. kendalikan lingkungan; menyingkairkan bahaya yang jelas.Mengurangi potensial cidera akibat jatuh ketika tidur. 2. Memantau regimen medikasi 3. Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum dengan memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman. Hindari penggunaan restrein, ketika pasien melamun di alihkan.

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK A. Identitas Nama : Tn. A Umur : 79 tahun Jenis kelamin : laki - laki

Agama : Islam Suku / bangsa : Sunda / indonesia Alamat : Susapakarsi Kec. Bojong Loak, Bandung Pendidikan : SR ( Sekolah Rakyat ) Tanggal massuk panti : 06 Januari 2008 Tanggal pengkajian : 14 Mei 2011 B. status Kesehatan saat ini Klien mengatakan sakit di kedua lutut kakinya ketika brjallan, matanya mengidap katarak sebelah kiri, klien mengatakan pernah di rawat dalah 1 tahun terakhir ini karena demam meriang, saat cuaca dingin ke dua kaki klien terasa kesemutan, tampak klien sudah tidak mampu melakkan aktivitas secara mandiri. Klien tampak selalu memaksakan dirinya untuk beaktivitas, tampak kesakitan dan gemetaran ketika klien berjalan.Klien tampak selalu lupa apa yang baru saja terjadi dan tidak bisa mengingat ketika ketika perawat menyyuruh klien mengulang kata yang di suruh. C. Riwayat kesehatan masa lalu Tidak ada riwayat sebelumnya D. Riwayat kesehatan keluarga ( Genogram ) E. Pengkajian 1. Keadaan umum Kklien sadar ( CM ), tingkat penyakit, berpenyakit ringan, tampak mudah lupa,dan sukar mengingat kejadian yang baru saja terjadi, klien tampak tuli,susah dan lambat dalm bergersk.Klien mengeluh sakit ke dua kakinya dan kesemutan saat bergerak atau berjalan. TTV TD 110/ 70 mmHg, N 68 x / mmenit, RR 18 x/ menit, S 36o C. 2. Integumen Kulit tampak bersih dan lembab, tidak ada luka dan kelainan, turgor baik,suhu 36C. Kuku tampak panjang dan agak kotor. 3. Kepala Keadaan rambut bersih dan warna putih uban, kulit kepala bersih, sekitar wajah bersih tidak ada penonjolan, semetris dan tidak ada luka. Mata : sebelah kiri katarak, penglihatan masih di kategori jelas. Telinga : telinga luar tampak bersih, saat ditanya klien tidak pernah membersihkan telinga,pendengaran klien berkurang. Mulut : tampak bersih mulut agak bau, tidak ada giggi satupun dan tidak menggunakan gigi palsu. Tenggorokan : tidak ada keluhan saat menelan 4. leher Tidak ada penonjolan dan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena juguralis. 5. Payudara Payudara normal ; simetris dan tidak ada penonjolan 6. system pernafasan Klien bernafas normal; tidak sesak, klien mengatakan mudah merasa kelelahan, tidah ada bunyi

nafas tambahan, RR 18 x/ menit.

7. system Kardiovaskuler Klien tampak agak pucat, akral dingin, tidak ada keluhan nyeri dada, tidak ada riwayat jantung. 8. Gastrointestinal Klien makan makanan yang lunak, tidak ada keluhan mual muntah,porsi makan 1 porsi 3 -4 x/ hari. Tidak ada keluhan menelan, mengunyah agak susah karena sudah tidak ada gigi. 9. system perkemihan Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam berkemih 10. system reproduksi Tidak ada kelainan dan keluhan dalam system reproduksi klien 11. system Muskuluskleletal Klein tampak lemah dan tampak sudah tidak mampu beraktifitas, klien mengatakan sakit sendi lutut saat berjalan. Berjalan sangat pelan, dan gemetaran. 12. system persyarafan Pendengaran klien tampak berkurang dan harus di ulang ulang ketika ditanya.penglihatan agak kabut, pupil 2 cm +/+. Klien tampak mudah lupa dan susah mengingat hal hal yang baru saja terjadi, saat ditanya klien menjawab dengan jawaban tidak tetap. 13. Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfa. F. Pola aktivitas sehari hari Klien mengatakan melakukan aktivitasnya secara mandiri dan tidak di izinkan olleh petugas untuk bekerja. G. pengkajian psikososial dan spiritual Klien mampu bersosialisasi dengan baik, klien tampak pemalu dan orang lain yang harus menyapa lebih dahulu. Klien mengatakan ia merasa sendirian, klien merasa malu karena status ekonominya tidak mempu. 2. Identifikasi masalah emosional meliputi : a. Klien tidak mengalami kesulitan tidur, klien merasa gelisah dan tidak tenang berada dip anti di karenakan tidak bebas, tampak selalu menyendiri, klien mengatakan ingin pulolang kerumah. b. Tidak ada masalah dan keluhan dalam 3 bulan terakhir, tidak ada menggunakan obat obatan dari dokter. c. Spiritual Klien menganut agama Islam dan melakukan ibadah shalat lima waktu. d. Konsep Diri Klien mengatakan tidak mennikah sampai sekarang karena merasa tidak mampu dengan ekonominya dan susah mencari pekerjaan.Klien mengatakan dip anti dia tidak mempunyai teman. H. Pengkajian status Fungsional Klien 1. KARTZ INDEKS Klien dalam kategori : a. Mandiri dalam hal : makan, BAB / BAK,menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi. 2. Modifikasi dari BARTHEL INDEKS

NO KRITERIA BANTUAN MANDIRI KET 1. Makan 10 2. Minum 10 3. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya 15 4. Keluar masuk toilet( mencuci pakaian, menyeka tubuh dan menyiram ). 10 5 Personal toilet ( cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi ). 5 6 Mandi 15 7 Jalan di permukaan datar 5 8 Naik turun tangga 5 9 Mengenakan pakaian 10 10 Control bowel ( BAB ) 10 11 Control blader ( BAK ) 10 12 Olahraga / latihan 5 13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu luang 5 Jumlah : 105 Kesimpulan : dari hasil pengkajian Barthel Indeks pada Tn. A didapat hasil 105.Jadi Tn. A di kategorikan kedalam ketergantungan sebagian / bantuan minimal. I. Pengkajian status mental Gerontik Identifikasi tinngkat kerusakan intelektual menggunakan : SPMSQ Tanggal berapa hari ini ?Hari apa sekarang ini ? 1. Apa nama tempat ini ? 2. Di mana alamat anda ? 3.Berapa alamat anda ? 4. Kapan anda lahir ? 5. Siapa presiden Indonesia sekarang ? 6. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ? 7. Siapa nama ibu anda ? 8. Kurangi 3 dari 20 dan pengurangan 3 dari setiap angka baru semua secara menuru Interprestasi : Score ; Kesimpulan : 1. Orientasi 5 0 Menyebutkan dengan benar : o Tahun o Musim o Hari o Bulan 2. Orientasi 5 4 Di mana kita sekarang berada ? o Negara o Provinsi o Kota o PSTW/ RS o Wisma / kamar

3. Registrasi 3 2 Sebutkan 3 obyek ( oleh pemeriksaan ) 1 detik untuk menngatakan masing masing obyek kemudian tanyakan kepada klien ketiga tadi. ( untuk sebutkan ) o Coklat o Mawar o Tetes mata 4. Perhatian dan kalkulasi 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian di kuranngi 7 sampai 5 kali/ tingkat : o 93 o 86 o 79 o 72 o 65 5. Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada no 3 tadi.Bila benar, 1 point untuk masing masing obyek 6. Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien o ( missal jam tangan ) o ( missal pensil ) Minta klien menggulangi kata berikut ; tidak ada jika, dan tetapiBila benar, nilai satu point : Pertanyaan benar Minta klien untuk mengikuti Perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas di tangan kanan anda, lipat dua dan taruh di lantai. o Ambil kertas tanngan kanan anda. o Lipat dua o Taruh di lantai Perintahkan pada klienuntuk hal berikut ( bila beraktivitas sesuai perintah nilai point) o Tutup mata anda. Perintah pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar. o Tulis satu kalimat o Menyalin gambar Dari hsil pengkajianfungsi mental menggunakan MMSE pada Tn. A memperoleh hasil dengan total 14. Jadi Tn. A di kategorikan ke dalam Gangguan Kognitif Sedang. J. Terapi Alupurinol Etabion Vit A Terapi obat saat pengkajian suda tidak di konsumsi oleh klien. K. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada riwayaat pemeriksaan III. DATA FOKUS DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF Klien mengatakan ke dua lututnya sakit ketika berjalan. Klien mengatakan dirinya mengidap katarak Klien mengatakan jika cuaca dingin, kedua kakinya suka baal/ kesemutan.

Klien mengatakan tidak betah berada dip anti dan pengen pulang karena tidak bebas. Klien mengatakan dirinya mudah kelelahan. Klien mengatakan melakukan aktivitasnya sendiri dan tidak di izinkan oleh petugas bekerja. Klien merasa ia sendirian dan malu karena status ekonominya tidak mampu. Klien tampak sudah tidak mampu melakukan aktivitas Klien mengatakan tidak menikah sampai sekarang Saat berjalan klien tampak kesakitan dan gemetaran Klien tampak susah bergerak Klien tampak tuli ( harus mengulang-ngulang pertanyaan dari perawat) Klien mengatakan susah mengingat hal atau kata-kata yang baru saja terjadi, focus masalah Mata kiri klien tampak katarak Klien tidak mempunyai gigi Klien tampak suka menyendiri dan pemalu KART2 indeks = mandiri Hasil BARHTEL indeks = 105 ketergantungan sebagian pengkajian status mental SPMS Q score = 5 ( kerusakan intelektual ringan ) MMSE, total = 14 ( gangguan kognitif sedang ) TTV : TD 100/70 mmHg, N 68x/menit, RR 18x/menit, S 360C Saat berjalan klien suka mengeluh kesakitan Klien tampak tidak di izinkan petugas untuk melakukan aktivitas IV. ANALISA DATA No Data Masalah Etiologi 1 DS : Klien mengatakan kedua kakinya sakit ketika berjalan Klien mengatakan jika cuaca dingin kedua kakinya suka beal/kesemutan Klien mengatakan ketika berjalan dia harus pelan-pelan DO : Klien tampak sudah tidak mampu melakukan aktivitas Saat berjalan klien tampak kesakitan dan gemetaran Saat berjalan klien suka mengeluh kesakitan Nyeri pesendian Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi sendi 2 DS : Klien mengatakan dirinya mudah kelelahan Klien mengatakan melakukan aktivitasnya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas untuk bekerja Klien mengatakan dirinya mengidap katarak DO : Klien tampak sudah tidak mampu melakukan aktivitas Klien tampak susah bergerak TTV : TD 100/70 mmHg, N 68x/menit Klien tampak kesakitan saat berjalan Gangguan mobilitas fisik Penurunan fungsi tubuh dan kekuatan otot 3 DS :

Klien mengatakan tidak betah berada dipanti dan pengen pulang karena tidak bebas Klien mengatakan ia sendirian dan status ekonominya tidak mampu Klien merasa gelisah dan tidak senang Klien mengatakan tidak menikah sampai sekarang karena ekonomi tidak mampu dan cari pekerjaan susah DO : Klien tampak suka menyendiri dan pemalu Klien tampak tidak di izinkan oleh petugas muntuk melakukan aktivitas dank lien suka memaksakan diri dalam berkativitas SPMS Q score = 5 ( kerusakan intelektual ringan ) MMSE, total = 14 ( gangguan kognitif sedang ) Gangguan gambaran diri Perseptual kognitif

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN No Diagnose Keperawatan ( PE ) Tanggal di Temukan Tanggal Teratasi Paraf dan Nama Jelas 1 Nyeri pesendian berhubungan dengan Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi sendi Senin 16,5,2011 Rabu/ 18/5/ 11 2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan fungsi tubuh dan kekuatan otot Senin 16,5,2011 Rabu/ 18/5/ 11 3 Gangguan gambaran diri berhubungan dengan Perseptual kognitif Senin 16,5,2011 Rabu/ 18/5/ 11 VI. PERENCANAAN No DX Tanggal/ hari / jam Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf dan nama jelas 1. Senin 16,5,2011 10.00 Tupan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam masalah nyeri persendia klien teratasi Tupen : Setelah di lakukan tinkana keperawatan 1 x 24 jam masalah nyeri klien terkontrol. Criteria hasil : Menunjukan nyeri hilang / terkontrol Ekspresi klien tampak rilex. Pasien dapat tidur dan istirahat dengan tenang Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan kedalam program nyeri. 1) Kaji keluhan nyeri kualitas dan intensitas nyeri

2) Berikan matra/ kasur lembut dan bantal kecil.Tinggikan linentempat tidur sesuai kebutuhan. 3) Berikan posisi nyaman waktu tidur / duduk di kursi.Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan. 4) Berikan kompres dingin pada area nyeri. 5) Pantau pengunaan bantal 6) Anjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah hindari gerakan menyentak. 7) Anjurkan mandi air hangat/ air pancur waktu bangun tidur. 8) Beri masase yang lembut 9) Libatkan aktivitas hiburansesuai situasi individu. 10) Kolaborasi analgetik sesuai program. 2. Senin 16,5,2011 11.00 Tupan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam masalah aktivitas klien teratasi/ terpenuhi Tupen : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam klien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan Criteria hasil: Mempertahankan fungsi posisi dengan pembatasan kontraktur Mempertahankan / meningkatkan kekuatan dan fungsi dari kompensasi bagian tubuh. Mendemonstrasikan teknik / prilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. 1) Evaluasi pemantauan tingkat inflamasi / rasa sakit pada sendi. 2) Pertahankan tira baring /duduk jadwal aktivitas untuk meberikan periode istirahat terus menerusdan tidur malam hari. 3) Bantu rentang gerak aktif/ pasif latihan resistif dan isometrrik. 4) Ubah posisi dengan sering demonstrasi atau bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas. 5) Dorong klien mempertahankan postur. 6) Beri lingkungan aman ; menaika kursi, menggunakan pegangan tangga pada bak/ toilet, kursi roda. 7) Beri obat sesuai indikasi ( steroid ) 3. Senin 16,5,2011 11.00 Tupan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah gambaran diri klien teratasi. Tupen : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat menilai diri secara positif. Criteria hasil : Mengungkapkan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit. Perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan. Menerima perubahan tubuh dan mengintegrasikan ke dalam konsep diri.

Menjelaskan tujuan / rencana realitas untuk masa depan 1) Dorong pengungkapan mengenai proses penyakit dan harapan masa depan. 2) Diskusikan arti kehidupan / [erubahan pada klien. Memastikan bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan gaya hidup sehari hari. 3) Diskusikan persepsi klien mengenaibagaimana keluarga menerima keterbatasan 4) Bantu klien mengekspresikan perasaan kehilangan. 5) Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, dan ketergantungan. 6) Bantu klien mengidentifikasikan prilaku positif yang membantu koping. 7) Libatkan klien merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas. 8) Berikan bantuan positif terhadap pemecahan masalah konstruktif 9) Rujuk konseling psikiater 10) Beri obat sesuai indikasi.

VII. IMPLEMENTASI 1 1. Mengkaji keluhan nyeri, kualitas dan kuantitas RS : klien mengatakan nyeri saat berjalan saja. RO : klien tampak istirahat 3. Memberikan posisi nyaman waktu tidur/duduk di kursi tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan. RS : klien mengatakan nyaman dengan posisi tidurnya seperti itu. RO : Klien tampak tenang dan nyaman 4. Menganjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur sesuai kebutuhan. RS : klien mengatakan iya. RO : klien tampak memahami 5. Melakukan kkompres dingin RS : Klien mengatakan nyaman dan dingin RO : klien tampak nyaman dan tenang, 1. Mengevaluasi pemantauan tingkat inflamasi / rasa pada sendi. RS : Klien mengatakan tidak merasa sakit RO : Klien tampak sedang istirahat, tamapak tidak kesakitan 2. Bantu rentang gerak aktif / pasif latihan resistif dan isometric. RS: klien mengatakan sudah bias menggerakan kakinya sendiri secara perlahan RO : klien tampak mengikuti setiap instruksi yang di latih. 3. Mengubah posisi dengan sering, demonstrasi atau bantut teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas. RS : Klien mengatakan nyaman setelah posisinya di ubah. RO : klien tampak nyaman dengan posisi yang di berikan sekarang. 4. Mendorong klien mempertahankan postur dan duduk tinggi, berdiri dan berjalan. Rs : klien mengakan iya RO ; klien tampak mengikuti semua yang di berikan perawat.

1. Membantu klien mengekspresikan perasan kehilangan. RS : klien mengatakan menerima kehilangan setelah mendapat penjelasan tentang kehilangan. RO : klien tampak menerima kehilangan 2. Mengakui dan menerima perasaan berduka, bermusuhan dan ketergantungan. RS : klien mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri, tapi tidak di izinkan oleh petugas. RO : klien tampak tidak mampu beraktivitas dantamapak ketergantungan. 6. Mempertahatikan prilaku menarrik diri, menyangkal/ prilaku memperhatikan tubuh Ro : klien tampak suka menyendiri dan jarang berkomunikasi dengan orang lain 7. Mendorong mengungkapkan mengenai proses penyakit dan harapan masa depan. RS : klien mengatakan pengen pulang RO : klien tampak suka menyendiri. VIII. EVALUASI Hari / tgl/ jam NO DX S O A P Nama Paraf, Kamis/ 05/ 11 S : Klien mengatakan nyeri saat berjalan saja. Klien mengaytakan nyaman dan terasa dingin O :Klien tamapak istirahat Klien tampak tenang dan nyaman Klien tampak memahami kata kata perawat. A : Tujuan tercapai, masalah nnyeri teratasi. P : intervensi di lanjutkan sebagian. Kamis/ 05/ 11 8.30 2 S : Klien mengatakan tidak merasa sakit Klien mengakatan sudah bisa menggerakan kakinya sendiri secara perlahan. Klien mengatakan nyaman dengan posisinya. O : Klien tampak tidak kesakitan Klien tampak mengikuti instruksi yang di latih Klien tampak nyaman dengan posisi yang di berikan sekarang. A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi P : Intervensi di lanjutkan. Kamis/ 05/ 11 10.00 3 S : Klien mengatakan menerima kehilangan setelah mendapat penjelasan dari perawat. Klien mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas. O : Klien tampak menerima kehilangan Klien tampak tidak bisa/ mampu beraktivitas dan tampak ketergantungan. Klien tampak suka menyendiri. A : Tujuan tercapai dan masalah gambaran diri teratasi. P : intervensi dilanjutkan

DAFTAR PUSTAKA Doengoes E Marilyn 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : egcZ Mansjoer arief 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jakarta : media aeusculapius.Z R maryam s fatma, M dkk 2008 Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatanya Jakarta: salemba medikaZ

You might also like