Professional Documents
Culture Documents
Diagnosa Keperawatan : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan gangguan termoregulasi Tujuan: peningkatan suhu tubuh dapat terkontrol Tujuan: Defisit volume cairan dapat teratasi INTERVENSI : Kaji saat terjadinya demam serta karakteristik maupun pola demam. Observasi tanda-tanda vital secara teratur dan laporkan segera bila disertai kejang. Kompres hangat kuku bila suhu lebih dari 38 C dan bila lebih dari 39 C lakukan tepid water sponge. Berikan cairan oral bila pasien masih bisa minum. Jelaskan pada keluarga penyebab demam dan cara melakukan kompres Kolaborasi pemberian terapi sesuai program medik : antipiretik atau parasetamol. INTERVENSI : Palpasi nadi perifer, perhatikan pengisian kapiler, warna, atau suhu kulit dan observasi tanda-tanda vital setiap 15 menit. Pantau haluaran urin, ukur atau perkirakan kehilangan cairan dari semua sumber, missal muntah dan diaphoresis Catat balance cairan tiap 8 jam, Intake dan output Penuhi kebutuhan cairan (sesuai program terapi) kristaloid atau koloid. Pantau peningkatan TD tiba-tiba atau nyata, gelisah, batuk, despneu, sputum banyak. Waspada terhadap keamanan pasien, pasang restrain tempat tidur, observasi sering. Siapkan pemberian obat-obatan inotropik atau vasoaktif sesuai program terapi. Bila diperlukan berikan trombosit atau PRC atau FFP sesuai program terapi. Awasi reaksi tranfusi. INTERVENSI : Kaji adanya riwayat perdarahan. Jika ada perdarahan, catat: jumlah, frekuensi dan jenis perdarahan. Arahkan keluarga untuk membantu aktivitas fisik yang dapat membahayakan klien. Pantau adanya perubahan hasil laboratorium: Hb, Ht, Trombocite, leukosit. Batasi pergerakan, anjurkan klien bedrest total. Jelaskan pada keluarga alasan klien dilakukan bedrest total. Kaji adanya perasaan pusing atau oyong saat berjalan. Hindari klien dari lingkungan yang menyebabkan klien terjatuh. Diagnosa Keperawatan : Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma, perdarahan berlebihan, gangguan pembekuan darah Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi perdarahan lanjut berhubungan dengan trombositopenia Tujuan: Perdarahan tidak terjadi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Resiko infeksi berhubungan dengan kadar berhubungan dengan gangguan keseimbangan glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, insulin, makanan dan aktivitas jasmani perubahan pada sirkulasi infeksi pernapasan yang ada sebelumnya atau ISK. Tujuan: Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan asupan nutrisi adekuat dan Tujuan: Infeksi tidak terjadi mual muntah dapat di atasi INTERVENSI : Timbang BB setiap hari atau sesuai indikasi Tentukan program diet dan pola makan klien bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh klien. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen/ perut kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai indikasi. Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki temasuk kebutuhan etnik/kultural Libatkan keluarga klien pada perencanaan makanan ini sesuai dengan indikasi Kolaborasi dalam melakukan pemeriksaan gula darah dengan finger stick. Kolaborasi dalam pemberian larutan glukosa, misalnya dekstrose dan setengah salin normal. INTERVENSI : Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan seperti demam, kemerahan, adanya pus atau luka, sputum purulent, urine warna keruh atau berkabut. Tingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan klien termasuk klien sendiri Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh,masase tulang yang tertekan. Auskultasi bunyi napas Kolaborasi dalm pemeriksaan kultur dan sensitivitas sesuai indikasi Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotik yang sesuai.
INTERVENSI : Awasi masukan dan haluaran urin yang berlebihan. Observasi tanda-tanda vital secara teratur. Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit.. Pantau frekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan dan adanya periode apnea dan munculnya sianosis. Pantau suhu, warna kulit dan kelembabannya Berikan terapi cairan sesuai indikasi, seperti normal salin dengan atau tanpa dekstrosa.
hangat Anjurkan pasien makan dalam porsi kecil tapi sering Kolaborasi dengan ahli gizi