You are on page 1of 8

1. Tuliskan 3 tujuan dari kegiatan reklamasi rawa! Jawaban: Kegiatan reklamasi rawa bertujuan untuk: a.

Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa melalui teknologi hidrolik/tata air untuk kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat luas dengan cara membangun jaringan reklamasi rawa, mengeringkan rawa, dan menimbun rawa. b. Memperbaiki peningkatan ekosistem perluasan lahan areal rawa tanam melalui dan perbaikan infrastruktur dan penyediaan sarana produksi dalam rangka peningkatan produktivitas lahan. c. Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui penyiapan prasarana dan sarana bagi keperluan lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, perikanan, industri, dan perhubungan, serta pariwisata. d. Melestarikan rawa sebagai sumber daya air, mendukung produktivitas lahan dalam rangka meningkatkan produksi pangan, dan mendukung pengembangan wilayah berbasis pertanian. 2. Jelaskan 4 perbedaan utama antara konsep reklamasi dan polder! Jawaban: a. Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa untuk kepentingan masyarakat luas dengan cara membangun jaringan reklamasi rawa, mengeringkan rawa, dan menimbun rawa.

Reklamasi daerah rawa akan terdiri atas 4 langkah penting serta 4 kondisi yang mengikutinya: - Penurunan elevasi muka air tanah. - Peningkatan kemampuan infiltrasi air. - Pelindihan dan pengenceran bahan toxic dari dalam tanah. - Pengelolaan tanah yang cerdas. Klasifikasi reklamasi rawa berdasarkan keadaan bangunan pengairannya: - Reklamasi Rawa Sederhana. - Reklamasi Rawa Setengah Teknis. - Reklamasi Rawa Teknis atau Polder. - Reklamasi Rawa Pasang Surut. b. Polder merupakan contoh hasil kegiatan reklamasi rawa yang memenuhi persyaratan teknologi tata air. Artinya polder mempunyai sistem tata air yang dapat sepenuhnya dikendalikan dan tanpa dipengaruhi oleh sistem tata air di luar polder. Oleh karena itu, diperlukan kondisi sebagai berikut: - Tidak terdapat pengaruh langsung dari aliran air bebas yang masuk ke dalam polder. - Mempunyai sistem drainase yang diperlukan baik melalui sistem gravitasi maupun dengan pompa. - Tinggi dan keadaan muka air tanah di dalam polder tidak berhubungan dengan tinggi dan keadaan muka air tanah dari daerah sekitarnya.

Klasifikasi polder menurut keadaan daerah yang direklamasi: - Polder yang berada di sepanjang lembah sungai. - Polder yang dihasilkan dari pengeringan danau. - Polder pada daerah rawa. - Polder yang terbentuk akibat terjadinya penurunan muka tanah. 3. Tulis sebanyak mungkin karakteristik polder yang baik! Jawaban: a. Memenuhi parameter desain yang layak dan ekonomis dalam hal perancangan dan pembangunannya. b. Memenuhi kondisi: - Tidak terdapat pengaruh langsung dari aliran air bebas yang masuk ke dalam polder. - Mempunyai sistem drainase yang diperlukan baik melalui sistem gravitasi maupun dengan pompa. - Tinggi dan keadaan muka air tanah di dalam polder tidak berhubungan dengan tinggi dan keadaan muka air tanah dari daerah sekitarnya. c. Mampu berfungsi atau bekerja dengan baik dan maksimal. d. Pengoperasian dan pemeliharaannya mesti sedikit lebih mudah dan murah ruang mengingat terbuka bagi biaya operasi dan pemeliharaan polder relatif mahal. e. Memberikan masyarakat sekitar. Lingkungan yang semula terkesan kumuh jadi lebih tertata.

f. Kolamnya bisa berfungsi sebagai alternatif tempat hiburan, obyek rekreasi, air tempat untuk interaksi sosial masyarakat, dan lampu penyediaan g. Difasilitasi menanggulangi pagar kebakaran

penyiraman tanaman. dengan tanggul, pengaman, penerangan, trotoar, dsb. 4. Tulis sedikitnya 3 keuntungan dan kerugian pembuatan polder di daerah sekitar danau! Jawaban: Keuntungan: a. Tanah-tanah di danau pada umumnya amat subur. b. Tanahnya yang subur jika dimanfaatkan dengan baik dapat meningkatkan produktivitas lahan dan produksi pangan. c. Peningkatan produktivitas lahan dan produksi pangan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas pula. Kerugian: a. Menyebabkan perubahan puncak banjir di hilir. b. Berkurangnya fungsi tampungan air di dalam danau. c. Pengaliran sedimen di sepanjang sungai akan terpengaruhi. d. Dapat memberikan dampak pendangkalan yang besar di daerah hilir.

5. Tuliskan berbagai kriteria mengenai rawa non pasang surut! Jawaban: Rawa lebak atau disebut rawa non pasang surut, pada umumnya merupakan lahan dengan topografi rendah dan berbentuk cekungan. Akibat air hujan maka daerah tersebut tergenang air (karena daerah cekungan dan drainase yang tidak baik). Di musim kering, berangsur-angsur air rawa tersebut menjadi kering dan terkadang kering sama sekali dalam waktu relatif singkat (1-2 bulan). Pada daerah-daerah di dekat sungai, air yang menggenangi berasal dari luapan air sungai sekitarnya. Namun ada pula daerah rawa yang sudah digenangi air hujan sebelum ditambah oleh limpahan air sungai ke daerah tersebut. Rawa non pasang surut terletak lebih jauh jaraknya dari pantai atau muara sungai. Sistem drainase atau sistem pemberian airnya tidak dipengaruhi oleh gerakan pasang surutnya muka air laut atau muka air sungai terdekat. a. Air yang ada dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang turun. b. Airnya bersifat asam karena selalu tergenang air. c. Terletak di daerah cekungan. d. Biasanya ditumbuhi tanaman yang besar. Berdasarkan tinggi rendahnya genangan, maka daerah rawa non pasang surut dapat dipilah dalam tiga klasifikasi zone: a. Zone Lebak Pematang. b. Zone Lebak Dalam. c. Zone Lebak Tengah.

6. Tuliskan 4 perbedaan rawa non pasang surut dan rawa pasang surut! Jawaban: a. Rawa pasang surut terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai. Sistem drainase atau sistem pengairannya sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasang surutnya muka air laut atau muka air sungai terdekat, dan sedikit dipengaruhi oleh air hujan. - Air yang ada dipengaruhi oleh pasang surut muka air laut atau sungai. - Biasanya, airnya bersifat payau, bahkan asin. - Terletak di dekat sungai atau pantai yang terpengaruh oleh pasang surut sungai dan pantai. - Biasanya ditumbuhi tanaman bakau. b. Rawa non pasang surut terletak lebih jauh jaraknya dari pantai atau muara sungai. Sistem drainase atau sistem pemberian airnya tidak dipengaruhi oleh gerakan pasang surutnya muka air laut atau muka air sungai terdekat. - Air yang ada dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang turun. - Airnya bersifat asam karena selalu tergenang air. - Terletak di daerah cekungan. - Biasanya ditumbuhi tanaman yang besar.

7. Tuliskan 4 keuntungan ekstensifikasi di daerah rawa! Jawaban: a. Lahan rawa memiliki beberapa keunggulan untuk dijadikan lahan pertanian, antara lain: - Lokasi di sepanjang tepi sungai utama atau dalam delta. - Lahannya luas dan datar. - Suhu sesuai untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah. - Sinar matahari yang mencukupi. - Tersedianya bahan organik dan pemupukan berkala oleh air laut yang telah diencerkan (terutama untuk daerah pesisir). - Air terdapat melimpah sepanjang tahun sehingga dengan memanfaatkan pasang surutnya dapat menghemat bangunan irigasi yang mahal. - Tak terdapat bahaya erosi seperti yang terjadi di lahan kering. - Saluran yang ada dapat dimanfaatkan untuk sarana transportasi yang murah. - Membantu pengembangan wilayah dan penyebaran penduduk. (Andriesse, 1988, Panoedinardi, 1977, dan Muhammah Rifani, 1998). b. Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan daerah rawa untuk kesejahteraan masyarakat luas. c. Meningkatkan perluasan areal tanam. d. Mendukung pengembangan wilayah berbasis pertanian. e. Mendukung produktivitas lahan dalam rangka meningkatkan produksi pangan, f. Melestarikan rawa sebagai sumber daya air.

8. Sebutkan 3 kriteria yang mampu menyatakan konsep reklamasi rawa setengah teknis! Jawaban: a. Pembagian dan pemberian air kurang dapat dilakukan dengan seksama. - Tata pengaturan airnya yang terkendali. - Tata pengaturan airnya belum terukur. b. Konstruksi bangunan yang seluruh/sebagiannya permanen. - Terdapat tanggul-tanggul di sekeliling bangunan atau sebagian. - Terdapat saluran-saluran dan bangunan-bangunan permanen (misalnya: pintu-pintu air).

You might also like