You are on page 1of 61

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN KASUS ABORTUS IMMINENS

Pengertian Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000). Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999) Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990) Etiologi Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu : 1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah : a. Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X b. Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alcohol 2. kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun 3. faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan

toksoplasmosis.
4.

kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada

trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus. Gambaran Klinis 1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu

2. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah

normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
3. Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi

4. rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus 5. pemeriksaan ginekologi : a. Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva b. Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri. Patofisiologi Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus. Komplikasi :
2

1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi


2. Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan

darah.

Pemeriksaan penunjang 1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
2. Pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup 3. Pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion

Data laboratorium 1. Tes urine


2. Hemoglobin dan hematokrit 3. Menghitung trombosit 4. Kultur darah dan urine

Masalah keperawatan 1. Kecemasan


2. Intoleransi aktifitas 3. Gangguan rasa nyaman dan nyeri 4. Defisit volume cairan

Diagnosa keperawatan 1.
2.

Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
3

3. 4. 5.

Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri

Penanganan 1. 2. 3. 4. Bedrest total Antibiotik Tokolitik Tidak boleh koitus

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS IMINENS DI BPS SRIKANDI DEWI
Hari / Tanggal / Jam : Selasa, 26 Desember 2011, pukul 17.00 Wib DATA SUBJEKTIF ( S ) a. Identitas Nama Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat b. Alasan datang Ibu mengeluh adanya bercak darah yang keluar dari kemaluannnya 3 hari
4

: Ny. W : 26 thn : Islam : Indonesia : IRT : Bengkong indah

Nama Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat

: Tn. Z : 30 thn : Islam : Indonesia : Wiraswasta : Bengkong indah

c. Riwayat menstruasi HPHT TP Menarche Lamanya Siklus haid d. Riwayat Perkawinan Kawin Usia saat kawin :1x : 24 tahun : 01 September 2011 : 08 Juni 2012 : 13 tahun : 7 hari : 28 hari

Usia perkawinan : 2 thn

e. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan nifas yang lalu G2 P1 A0 Persalinan Hami l ke Tahu n lahir 2008 A Umur kehaMilan Aterm M I Tempat persalinan BPS Penolong Bidan L Komplikasi Ibu Jani n I J K p N B B 3, 2 kg P B 48 c m I Laktasi ya Komplikasi tidak Nifas

1 H

f. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. b. c.

Riwayat ANC Frekuensi

: ANC sejak umur kehamilan 8 minggu : Trimester 1 : 2 kali : adanya bercak darah yang keluar dari

Keluhan yang dirasakan

kemaluan

g. riwayat kesehatan a. riwayat penyakit/ operasi yang lalu c. riwayat penyakit ginekologi h. riwayat kontrasepsi yang digunakan i. pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari makan minum pola eliminasi BAB BAK Pola aktifitas Kegiatan sehari-hari Istirahat/tidur : mengurus rumah tangga : malam 8 jam dan siang 30 menit sampai 1 jam : 1x/hari : 6-7 x/hari : 2 x / hari : 6-7 gelas / hari : tidak ada : tidak ada : Ibu menggunakan kontrasepsi suntik KB 1 bulan selama 7 bulan b. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tidak ada

j. keadaan psikologis penerimaaan klien dalam kehamilan ini sosial support dari DATA OBJEKTIF (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Frekuensi Nafas Frekuensi Nadi Temperature / Suhu Berat Badan sekarang : Baik : Compos Mentis : 126 / 78 mmHg : 24 x /menit : 75 x/menit : 37,6 oC : 56 Kg
6

: baik dan klien menerima kehamilannya : suami dan anggota keluarga

Berat badan sebelum hamil Tinggi Badan LILA A. Pemeriksaan Fisik Kepala Mata Mulut Leher Payudara Bentuk Areola mamae Massa / tumor Abdomen Bentuk Bekas luka Ballottement Striae gravidarum Palpasi leopold Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV Genitalia Ekstremitas Edema Varices Refleks patella : simetris

: 55 Kg : 158 cm : 25 Cm

: konjungtiva : tidak anemis, sklera : tidak ikterik : bersih, tidak ada caries : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid Vena Jugularis

: hyperpigmentasi : tidak ada : membesar sesuai usia kehamilan : tidak ada : (+) : ada

: TFU 2 jari diatas simfisis : belum teraba : belum teraba : belum teraba : terdapat bercak darah yang keluar dari vagina : tidak ada : tidak ada : tidak dilakukan

B. Pemeriksaan Penunjang

PP test (+)
7

ASSESMENT (A) Diagnosa Dasar :G2 P1 A0, hamil 12 minggu dengan abortus iminens : Data Subyektif Ibu mengeluh adanya bercak darah yang keluar dari kemaluan 3 hari HPHT tanggal 01 September 2011 Data Obyektif Pada palpasi Leopold TFU 2 jari diatas sympisis Ballotement + Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan : Perdarahan : Adanya bercak darah yang keluar dari kemaluan Ibu 3 hari : bedrest total dan hindari melakukan hubungan seksual

PLANNING (P) 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan ibu baik dengan TD : 126/78 mmHg, N : 75 x/i, S : 37,6 oC, RR : 24 x/i
2. Menyarankan ibu untuk istirahat total (berbaring ditempat tidur) dan tidak

melakukan aktivitas agar ibu tidak kelelahan serta menghindari terjadinya perdarahan Ibu bersedia untuk istirahat total dan tidak melakukan aktivitas 3. Menyarankan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 3 bulan pertama kehamilan karena pada kehamilan muda sering mengalami keguguran ini disebabkan dalam sperma mengandung prostaglandin yang merangsang kontraksi rahim sehingga servik membuka dan mengakibatkan keguguran
8

4. Ibu bersedia untuk sementara waktu tidak melakukan hubungan seksual

Memberikan ibu obat : 1. luminal dosis 2 x 1 tablet yang berguna untuk mengurangi kontraksi dan ibu dapat beristirahat 2. Pyrathiazine theocolate dan pyridoxine hcl dosis 3x1 tablet yang berguna untuk mengurangi mual
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang jika bercak darah terus

berlangsung selama 1 minggu Ibu bersedia untuk melakukan control ulang

Mengetahui CI Lahan Praktek Mahasiswi

Bidan Srikandi Dewi, SST Dosen Pembimbing

Wulan puspasari

Marlina, SST. M.Kes


9

KETUBAN PECAH DINI


Pengertian Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Faktor risiko atau predisposisi ketuban pecah dini
1. Kehamilan multipel yaitu kembar dua (50%), kembar tiga (90%) 2. Riwayat persalinan preterm sebelumnya : risiko 2 4 x 3. Tindakan sanggama : tidak berpengaruh kepada risiko, kecuali jika higiene buruk,

predisposisi terhadap infeksi


4. Perdarahan pervaginam : trimester pertama (risiko 2x), trimester kedua/ketiga (20x) 5. Bakteriuria : risiko 2x (prevalensi 7%)

10

6. PH vagina di atas 4.5 : risiko 32% (vs. 16%) 7. Servix tipis / kurang dari 39 mm : risiko 25% (vs. 7%) 8. Flora vagina abnormal : risiko 2-3 x 9. Fibronectin > 50 ng/ml : risiko 83% (vs. 19%) 10. Kadar CRH (corticotropin releasing hormone) maternal tinggi misalnya pada stress

psikologis, dsb, dapat menjadi stimulasi persalinan preterm Strategi pada perawatan antenatal
a. Deteksi faktor risiko b. Deteksi infeksi secara dini

c. USG : biometri dan funelisasi Trimester pertama : deteksi faktor risiko, aktifitas seksual, ph vagina, USG, pemeriksaan Gram, darah rutin, urine.Trimester kedua dan ketiga : hati-hati bila ada keluhan nyeri abdomen, punggung, kram di daerah pelvis seperti sedang haid, perdarahan per vaginam, lendir merah muda, discharge vagina, poliuria, diare, rasa menekan di pelvis.

Komplikasi ketuban pecah dini


1. Infeksi intra partum (korioamnionitis) ascendens dari vagina ke intrauterin. 2. Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm. 3. Prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia (sering

terjadi pada presentasi bokong atau letak lintang).


4. Oligohidramnion, bahkan sering partus kering (dry labor) karena air ketuban habis.

Faktor-faktor yang dihubungkan dengan partus preterm


1. Iatrogenik : hygiene kurang (terutama), tindakan traumatik 2. Maternal : penyakit sistemik, patologi organ reproduksi atau pelvis, pre-eklampsia,

trauma, konsumsi alkohol atau obat2 terlarang, infeksi intraamnion subklinik,


11

korioamnionitis klinik, inkompetensia serviks, servisitis atau vaginitis akut, ketuban pecah pada usia kehamilan preterm.
3. Fetal : malformasi janin, kehamilan multipel, hidrops fetalis, pertumbuhan janin

terhambat, gawat janin, kematian janin.


4. Cairan amnion : oligohidramnion dengan selaput ketuban utuh, ketuban pecah pada

preterm, infeksi intraamnion, korioamnionitis klinik.


5. Placenta : solutio placenta, placenta praevia (kehamilan 35 minggu atau lebih), sinus

maginalis, chorioangioma, vasa praevia.


6. Uterus : malformasi uterus, overdistensi akut, mioma besar, desiduositis, aktifitas uterus

idiopatik. Infeksi Intrapartum Infeksi intrapartum adalah infeksi yang terjadi dalam masa persalinan atau in partu. Disebut juga korioamnionitis, karena infeksi ini melibatkan selaput janin. Pada ketuban pecah 6 jam, risiko infeksi meningkat 1 kali. Ketuban pecah 24 jam, risiko infeksi meningkat sampai 2 kali lipat.

Diagnosis infeksi intrapartum


1. Febris di atas 38oC (kepustakaan lain 37.8oC) 2. Ibu takikardia (>100 denyut per menit) 3. Fetal takikardia (>160 denyut per menit) 4. Nyeri abdomen, nyeri tekan uterus 5. Cairan amnion berwarna keruh atau hijau dan berbau 6. Leukositosis pada pemeriksaan darah tepi (>15000-20000/mm3) 7. Pemeriksaan penunjang lain : leukosit esterase (+) (hasil degradasi leukosit, normal

negatif), pemeriksaan Gram, kultur darah. Komplikasi infeksi intrapartum

12

1.

Komplikasi ibu : endometritis, penurunan aktifitas miometrium (distonia, atonia), sepsis cepat (karena daerah uterus dan intramnion memiliki vaskularisasi sangat banyak), dapat terjadi syok septik sampai kematian ibu.

2. Komplikasi janin : asfiksia janin, sepsis perinatal sampai kematian janin.

Prinsip penatalaksanaan
a. Pada ketuban pecah, terminasi kehamilan, batas waktu 2 x 24 jam b. Jika ada tanda infeksi intrapartum, terminasi kehamilan atau persalinan batas waktu 2

jam. c. Jangan terlalu sering periksa dalam


d. Bila perlu, induksi persalinan e. Observasi dan optimalisasi keadaan ibu : oksigen f. Ntibiotika spektrum luas : gentamicin iv 2 x 80 mg, ampicillin iv 4 x 1 mg, amoxicillin

iv 3 x 1 mg, penicillin iv 3 x 1.2 juta IU, metronidazol drip.


g. Uterotonika : methergin 3 x 1 ampul drip h. Pemberian kortikosteroid : kontroversi. Di satu pihak dapat memperburuk keadaan ibu

karena menurunkan imunitas, di lain pihak dapat menstimulasi pematangan paru janin (surfaktan). Di RSCM diberikan, bersama dengan antibiotika spektrum luas. Hasil cukup baik.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RS CARIS MEDIKA BATU AJI

Hari / Tanggal / Jam : Senin, 16 Desember 2011,pukul 11.30 Wib DATA SUBJEKTIF ( S ) a. Identitas Nama Umur Agama : Ny. M : 29 thn : Katolik
13

Nama Umur Agama

: Tn. S : 25 thn : Katolik

Kebangsaan Pekerjaan Alamat b. Alasan datang

: Indonesia : IRT : Ruli Putri Hijau

Kebangsaan Pekerjaan Alamat

: Indonesia : Wiraswasta : Ruli Putri Hijau

Ibu mengatakan ingin ini merupakan kehamilan pertama, tidak pernah keguguran serta sudah keluar air-air sejak 3 hari yang lalu tepatnya pada tanggal 13 Desember 2011 c. Riwayat menstruasi HPHT TP Menarche Lamanya Siklus haid d. Riwayat Perkawinan Kawin Usia saat kawin :1x : 28 tahun : 02 maret 2011 : 09 desember 2011 : 14 tahun : 7 hari : 28 hari

Usia perkawinan : 1 thn e. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan nifas yang lalu G1 P0 A0 Hami l ke Tahu n lahir H A Umur kehamilan M I Tempat persalinan Persalinan Penolong Komplikas i Ibu L janin I N I J K B B P B Laktasi Nifas Komplikasi

f. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. 2.

Riwayat ANC : ANC sejak umur kehamilan 8 minggu Frekuensi : Trimester 1 : 1 kali Trimester 2 : 2 kali
14

Trimester 3 : 2 kali 3. Keluhan yang dirasakan: Trimester 1 : mual dan muntah Trimester 2 : susah buang air kecil Trimester 3 : keluar air air g. riwayat kesehatan a. riwayat penyakit/ operasi yang lalu c. riwayat penyakit ginekologi h. riwayat kontrasepsi yang digunakan : tidak ada : tidak ada : Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi i. pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari makan minum pola eliminasi BAB BAK Pola aktifitas Kegiatan sehari-hari Istirahat/tidur j. keadaan psikologis penerimaaan klien dalam kehamilan ini sosial support dari DATA OBJEKTIF (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik
15

b. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tidak ada

: 2 x / hari : 6-7 gelas / hari : 1x/hari : 6-7 x/hari

: mengurus rumah tangga : malam 8 jam dan siang 30 menit sampai 1 jam

: baik dan klien menerima kehamilannya : suami dan anggota keluarga

Kesadaran Tekanan Darah Frekuensi Nafas Frekuensi Nadi Temperature / Suhu Berat Badan sekarang Berat badan sebelum hamil Tinggi Badan LILA Pemeriksaan Fisik Kepala Mata Mulut Leher Payudara Bentuk Areola mamae Massa / tumor Abdomen Bentuk Bekas luka Striae gravidarum Palpasi leopold Leopold I

: Compos Mentis : 120 / 80 mmHg : 24 x /menit : 75 x/menit : 36,5 oC : 59 Kg : 49 Kg : 163 cm : 25 Cm

: konjungtiva : tidak anemis, sklera : tidak ikterik : bersih, tidak ada caries : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran Vena Jugularis : simetris : hyperpigmentasi : tidak ada

: membesar sesuai usia kehamilan : tidak ada : ada : TFU pertengahan antara PX Pusat Pada fundus uteri teraba bagian yang lunak, bundar dan tidak melenting (bokong)

Leopold II

: pada bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang dan memapan (punggung)

16

Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian bagian terkecil janin (ekstremitas) Leopold III Leopold IV TFU TBJ DJJ Genitalia : pada bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala) : Kepala sudah masuk PAP di hodge III : 29 cm : 2635 gram : (+) 136 x/i : adanya air-air serta keluarnya lendir bercampur darah VT : pembukaan 1 cm Dinding vagina sempit Portio tebal Ketuban (-) Ekstremitas Edema Varices Refleks patella : tidak ada : tidak ada : tidak dilakukan

2. Pemeriksaan Penunjang Cek Lab : Hb 11,6 g/dl ASSESMENT (A) Diagnosa Dasar : G1 P0 A0 hamil aterm janin hidup tunggal intra uterine dengan Ketuban Pecah Dini : Data Subyektif Ibu mengatakan ingin ini merupakan kehamilan pertama, tidak pernah keguguran serta sudah keluar air-air sejak 3 hari yang lalu tepatnya pada tanggal 13 Desember 2011
17

HPHT tanggal 02 maret 2011 Data Obyektif VT : pembukaan 1 cm Dinding vagina sempit Portio tebal Ketuban (-) Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan PLANNING (P) 1. kontraksi ibu saat ini tidak ada Keadaan umum: baik, Tekanan Darah Nadi :75 x/i, Suhu : 36,5 oC, Pernafasan : 24 x/i, His : (-), DJJ : (+) 136 x/i, VT : pembukaan 1 cm. 2. Melakukan kolaborasi dengan dr. SpoG dilakukan induksi persalinan Pukul 19.30 wib : Pukul 19.35 wib : 3. Induksi kolf 1 dimulai dengan cairan infuse dex 5 % drip cynto 3 iu 20 tts/I Injeksi dexamethasone 2 amp / IV Injeksi ceftriaxone 1 gr / IV Melakukan informent consent dan suami mengetahui tindakan yang dilakukan pada istrinya Dasar : pertanggung jawaban serta persetujuan tindakan yang akan dilakukan : 120/80 mmHg, : IUFD : KPD 3 hari yang lalu pada tanggal 13 Desember 2011 : lahirkan janin

Catatan perkembangan tanggal 17 Desember 2011

18

SUBJEKTIF (S) Ibu tidak merasa sakit dan ibu merasa khawatir karena bayinya belum lahir OBJEKTIF (O) Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan His DJJ: (+) 136 x/i VT : pembukaan 1 cm Dinding vagina sempit Portio tebal Ketuban (-) ASSESMENT (A) Diagnosa : Ny. M, G1 P0 A0 hamil aterm dengan Ketuban Pecah Dini : baik : Compos Mentis : 100/80 mmHg : 68 x/i : 36,5 oC : 24 x/i : (-)

Dasar

: Data Subyektif Ibu mengatakan ingin ini merupakan kehamilan pertama, tidak pernah keguguran serta sudah keluar air-air sejak 3 hari yang lalu tepatnya pada tanggal 13 Desember 2011 HPHT tanggal 02 maret 2011 Data Obyektif VT : pembukaan 1 cm
19

Dinding vagina sempit Portio tebal Ketuban (-) PLANING (P)


1. kontraksi ibu saat ini tidak ada Keadaan umum: baik,

Tekanan Darah Nadi :68 x/i, Suhu : 36,5 oC,

: 100/80 mmHg,

Pernafasan : 24 x/i, His : (-), DJJ : (+) 136 x/i, VT : pembukaan 1 cm. 2. Melakukan Konseling pada keluarga pasien untuk dilakukan induksi ulang atau dilakukan SC dan suami memilih untuk dilakukan induksi ulang 3. Melakukan observasi pasien Pukul 00.00 wib Pukul 06.00 wib Pukul 12.20 wib Pukul 14.00 wib Pukul 19.30 wib Pukul 21.00 wib Pukul 21.45 wib : DJJ (+) 124 x/i, His (-) : DJJ (+) 136 x/i, His (-) : DJJ (+) 128 x/i, His (jarang) VT : pembukaan 1-2 cm, Ket : (-), portio : tebal : DJJ (+) 128 x/i, His (jarang) : DJJ (+) 128 x/i, His (+) 3x10x40 VT : Pembukaan 3-4 cm, ket (-) : DJJ (+) 136 x/i, His (+) 3x10x40 : ibu merasa ingin BAB VT : pembukaan lengkap, kepala janin di vulva ibu dan ibu di pimpin untuk meneran Pukul 21.50 : bayi lahir spontan, menangis, jenis kelamin : laki-laki, BB : 3200 gram, PB : 42 cm dan ibu diinjeksi pitogin 1 amp Pukul 21.54 : Plasenta lahir lengkap, kontraksi (+), perdarahan

20

100 cc, laserasi jalan lahir (+) dan ibu diinjeksi methergin 1 amp Pukul 22.00 :melakukan hecting perineum dengan anastesi local lidokain dengan memberikan therapy oral Amoxciciclin, asamefenamat, SF dan methilergometrin Catatan perkembangan tanggal 18 Desember 2011 SUBJEKTIF (S) Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan ibu merasa perutnya masih mules serta nyeri OBJEKTIF (O) Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan Kontraksi TFU ASSESSMENT (A) Diagnosa Dasar : Ny. M P1 A0 post partum 1 hari : bayi lahir spontan, menangis, jenis kelamin : laki-laki, BB : 3200 gram, PB : 42 cm dan ibu diinjeksi pitogin 1 amp PLANNING (P)
1.

: baik : Compos Mentis : 110/80 mmHg : 68 x/i : 36,3 oC : 20 x/i : baik : 2 jari dibawah pusat

Tekanan Darah : 110/80 mmHg, :68 x/i,

Nadi

Suhu : 36,3 oC,


21

Pernafasan : 20 x/i, kontraksi : baik, TFU : 2 jari dibawah pusat 2. Menjelaskan pada ibu bahwa mules serta yeri yang ibu alami merupakan hal yang wajar karena mules serta nyeri tersebut merupakan bagian dari proses mengecilnya rahim ibu seperti sediakala sebelum hamil. 3. Menyarankan pada ibu untuk melakukan IMD yaitu Inisiasi Menyusu Dini yaitu bayi diletakkan di dada ibu sehingga terjadi kontak antara kulit ibu dan bayi sehingga menciptakan rasa hangat pada bayi dan bayi mencari sendiri puting susu ibunya 4. Mengajarkan pada ibu perawatan pada bayinya yaitu bayi dimandikan serta diganti balutan kasa tali pusatnya dengan kasa steril dan mengganti pempers bayi apabila bayi BAB / BAK 5. Mengajarkan ibu perawatan luka perineum yaitu setiap ibu BAB / BAK sebaiknya ibu mencuci dengan air biasa saja dan jika kasa ibu basah ganti dengan kasa yang telah diberikan betadine

Mengetahui CI Lahan Praktek Mahasiswi

Bidan Erni G Sitinjak Dosen Pembimbing


22

Wulan puspasari

Marlina, SST. M.Kes

SISA PLASENTA
Pengertian Sisa plasenta adalah suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta. Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang selalu ada : 1. Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap
23

2. Perdarahan segera 3. Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang


4. Agnosis perdarahan pascapersalinan

Diagnosis biasanya tidak sulit, terutama apabila timbul perdarahan banyak dalam waktu pendek. Tetapi bila perdarahan sedikit dalam jangka waktu lama, tanpa disadari pasien telah kehilangan banyak darah sebelum ia tampak pucat. Nadi serta pernafasan menjadi lebih cepat dan tekanan darah menurun.Seorang wanita hamil yang sehat dapat kehilangan darah sebanyak 10% dari volume total tanpa mengalami gejala-gejala klinik. Gejala-gejala baru tampak pada kehilangan darah 20%. Jika perdarahan berlangsung terus, dapat timbul syok. Diagnosis perdarahan pascapersalinan dipermudah apabila pada tiap-tiap persalinan setelah anak lahir secara rutin diukur pengeluaran darah dalam kala III dan satu jam sesudahnya. Apabila terjadi perdarahan pascapersalinan dan plasenta belum lahir, perlu diusahakan untuk melahirkan plasenta segera. Jika plasenta sudah lahir, perlu dibedakan antara perdarahan akibat atonia uteri atau perdarahan karena perlukaan jalan lahir.Pada perdarahan karena atonia uteri, uterus membesar dan lembek pada palpasi; sedangkan pada perdarahan karena perlukaan jalan lahir, uterus berkontraksi dengan baik. Dalam hal uterus berkontaraksi dengan baik, perlu diperiksa lebih lanjut tentang adanya dan dimana letaknya perlukaan jalan lahir. Pada persalinan di rumah sakit, dengan fasilitas yang baik untuk melakukan transfusi darah, seharusnya kematian akibat perdarahan pascapersalinan dapat dicegah. Tetapi kematian tidak data terlalu dihindarkan, terutama apabila penderita masuk rumah sakit dalam keadaan syok karena sudah kehilangan banyak darah. Karena persalinan di Indonesia sebagian besar terjadi di luar rumah sakit, perdarahan post partum merupakan sebab utama kematian dalam persalinan.

Diagnosis Perdarahan Pasca persalinan 1. 2. Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri Memeriksa plasenta dan ketuban apakah lengkap atau tidak.
24

3.

Lakukan eksplorasi cavum uteri untuk mencari: a. Sisa plasenta atau selaput ketuban b. Robekan rahim c. Plasenta suksenturiata d. Inspekulo: untuk melihat robekan pada serviks, vagina, dan varises yang pecah Test). Perdarahan pascapersalinan ada kalanya merupakan perdarahan yang hebat dan menakutkan hingga dalam waktu singkat ibu dapat jatuh kedalam keadaan syok. Atau dapat berupa perdarahan yang menetes perlahan-lahan tetapi terus menerus yang juga bahaya karena kita tidak menyangka akhirnya perdarahan berjumlah banyak, ibu menjadi lemas dan juga jatuh dalam presyok dan syok. Karena itu, adalah penting sekali pada setiap ibu yang bersalin dilakukan pengukuran kadar darah secara rutin, serta pengawasan tekanan darah, nadi, pernafasan ibu, dan periksa juga kontraksi uterus perdarahan selama 1 jam. e. Pemeriksaan Laboratorium periksa darah yaitu Hb, COT (Clot Observation

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN SISA PLASENTA DI RS CARIS MEDIKA BATU AJI
Hari / Tanggal / Jam : Minggu, 17 Desember 2011, pukul 05.25 Wib DATA SUBJEKTIF ( S ) a. Identitas Nama : Ny. A
25

Nama

: Tn. H

Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat b. Alasan datang

: 45 thn : Islam : Indonesia : IRT : Kp. Baru

Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat

: 50 thn : Islam : Indonesia : Swasta : Kp. Baru

Ibu mengeluh adanya darah yang mengalir dari kemaluan serta perut ibu masih terasa mules, ini merupakan kelahiran ke empat dan tidak pernah keguguran. c. Riwayat menstruasi HPHT TP Menarche Lamanya Siklus haid d. Riwayat Perkawinan Kawin Usia saat kawin :1x : 28 tahun : 02 Maret 2011 : 09 Desember 2011 : 14 tahun : 7 hari : 28 hari

Usia perkawinan : 17 thn

e. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan nifas yang lalu P4 A0 H4 Hami l ke Tahu n lahir 1. 1994 Umur kehamila n Aterm Tempa t persa Linan BPS Persalinan Penolon g Komplikas i Ibu Bidan
26

Nifas JK BB P B 49 c La k tas i Ya Kompli kasi -

janin Lakilaki 340 0 gr

2. 3. 4.

1997 2001 2011

Aterm Aterm Aterm

BPS RS RS

Bidan Bidan Bidan

Lakilaki Pere m puan Pere m puan

290 0 gr 310 0 gr 320 0 gr

m 47 c m 48 c m 50 c m

Ya Ya Ya

f. riwayat kontrasepsi yang digunakan g. riwayat kesehatan a. riwayat penyakit/ operasi yang lalu c. riwayat penyakit ginekologi h. riwayat kehamilan dan persalinan terakhir - Masa kehamilan: Aterm - Tempat persalinan - Jenis Persalinan - Komplikasi a. Partus Lama b. KPD - Plasenta a. Lahir b. Ukuran / berat c. Tali Pusat d. Kelainan - Perineum : tidak lengkap : 400 gram : tidak ada : tidak ada : Rumah Sakit : Normal

: KB suntik 3 bulan selama 7 tahun

: tidak ada : tidak ada

b. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tidak ada

: Panjang 48 cm, centralis : tidak ada : Rupture Rupture derajat Jahitan dalam Jahitan luar
27

: ya :2 :3 :2

Jahitan jelujur - Lama Persalinan : Kala I Kala II Kala III Kala IV - Banyak Perdarahan : Kala I Kala II Kala III Kala IV i. Keadaan bayi baru lahir

: ya : 2 jam : 1 jam : 25 menit : 2 jam : - cc : 30 cc : 150 cc : 200 cc

Lahir tanggal 16 desember 2011, pukul : 23.25 wib Masa Gestasi BB / PB lahir Nilai APGAR j. Riwayat post partum Ambulasi makan minum pola eliminasi BAB BAK ASI Pengalaman waktu melahirkan Pendapat ibu tentang bayinya Ketidaknyamanan k. keadaan psikologis - Sangat mengharapkan kehadiran bayi dan senang terhadap kelahiran bayi - Tanggapan keluarga terhadap bayi : sangat senang terhadap kelahiran bayi
28

: 39 minggu, 5 hari : 3200 gram / 50 cm : 1 menit (8) dan 5 menit (9)

: tidak dilakukan : 2 x / hari : 6-7 gelas / hari : belum ada : 4-5 x/hari : sangat senang melihat bayi mendapatkan : terasa sakit luar biasa : senang terhadap kelahiran bayinya : perut

Pengalaman menyusui

- Pengetahuan ibu tentang masa nifas dan perawatan bayi Masa nifas adalah keadaan yang normal setelah melahirkan serta adanya darah yang keluar dari kemaluan serta perawatan bayi seperti bayi dimandikan setiap hari dan tali pusat dirawat dengan membungkus tali pusat dengan kasa steril. DATA OBJEKTIF (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Frekuensi Nafas Frekuensi Nadi Temperature / Suhu Pemeriksaan Fisik Kepala Mata Mulut Leher Payudara Bentuk Areola mamae Puting susu Abdomen Genitalia Ekstremitas Edema Refleks patella : tidak ada : tidak dilakukan : simetris : hyperpigmentasi : menonjol : kontraksi baik, TFU 3 jari dibawah pusat, mules, tidak ada bekas operasi : adanya darah yang keluar dari vagina 600 cc : konjungtiva : anemis, sklera : tidak ikterik : bersih, tidak ada caries : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran Vena Jugularis : Lemah : Compos Mentis : 80 / 60 mmHg : 24 x /menit : 88 x/menit : 36,9 oC

29

2. Pemeriksaan Penunjang Cek Lab : Hb 7 g/dl ASSESMENT (A) Diagnosa Dasar : P4 A0 H4 Post Partum 6 jam dengan suspect sisa plasenta : Data Subyektif - Ibu mengatakan ini merupakan kelahiran ke empat dan tidak pernah keguguran Data Obyektif - Bayi lahir Tanggal 16 Desember 2011 Pukul 23:25 wib - adanya darah yang keluar dari vagina 600 cc serta perut terasa mules Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan PLANNING (P) 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Keadaan umum: lemah, Tekanan Darah Nadi Suhu : 36,9 oC, Pernafasan : 24 x/i, adanya darah yang keluar dari vagina 600 cc, perut mules, dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan kemungkinan adanya sisa plasenta Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa gejala yang dialami ibu mengarah pada kemungkinan adanya sisa plasenta yang tertinggal di rahim ibu 2. Melakukan transfusi darah sebanyak 2 kolf Transfusi darah sudah dilakukan
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG pada siang hari jam 11.30 wib 30

: Perdarahan : Keluar darah dari vagina : transfusi darah

: 80/60 mmHg,

: 88 x/i,

Ibu bersedia untuk melakukan USG pada siang hari 4. Menganjurkan ibu untuk istirahat Ibu bersedia untuk istirahat

Catatan perkembangan tanggal 17 desember 2011 SUBJEKTIF (S) Ibu mengeluh keluar darah dari kemaluan serta perut terasa mules OBJEKTIF (O) Keadaan umum Kesadaran Kontraksi TFU Perdarahan Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan : sedang : Compos Mentis : Baik : 3 jari dibawah pusat : 200 cc : 100/70 mmHg : 80 x/i : 37 oC : 22 x/i

ASSESMENT (A) Diagnosa Dasar : P4 A0 H4 Post Partum 1 hari dengan suspect sisa plasenta : Data Subyektif - Ibu mengatakan ini merupakan kelahiran ke empat dan tidak pernah keguguran Data Obyektif - Bayi lahir tanggal 16 Desember 2011 Pukul 23:25 - adanya darah yang keluar dari vagina 200 cc serta perut terasa mules
31

Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan PLANING (P)

: Perdarahan : Keluar darah dari vagina : anjurkan ibu untuk USG

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Keadaan umum: sedang, Tekanan Darah Nadi Suhu : 36,5 oC, Pernafasan : 22 x/i, ada darah yang keluar dari vagina serta perut terasa mules dari gejala tersebut mengarah ke gejala adanya sisa plasenta yang tertinggal di rahim ibu Ibu sudah mengetahui keadaannnya saat ini bahwa gejala yang dialami ibu mengarah pada adanya sisa plasenta yang tertinggal di rahim ibu 2. Menganjurkan ibu untuk USG USG telah dilakukan dan hasilnya terdapat adanya sisa plasenta yang tertinggal di rahim ibu : 100/70 mmHg, : 80 x/i,

Tanggal 18 desember 2011 Pukul 12.00 wib SUBJEKTIF (S) Ibu mengeluh keluar darah dari kemaluan serta perut terasa mules OBJEKTIF (O) Keadaan umum Kesadaran Kontraksi TFU : sedang : Compos Mentis : Baik : 3 jari dibawah pusat
32

Perdarahan Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan ASSESMENT (A) Diagnosa Dasar

: 350 cc : 100/70 mmHg : 80 x/i : 37 oC : 22 x/i

: P4 A0 H4 Post Partum 2 hari dengan sisa plasenta : Data Subyektif - Ibu mengatakan ini merupakan kelahiran ke empat dan tidak pernah keguguran Data Obyektif - Bayi lahir Tanggal 16 Desember 2011 Pukul 23:25 - Adanya darah yang keluar dari vagina 200 cc serta perut terasa mules - Diketahui dari hasil pemeriksaan USG

Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan

: Perdarahan : Keluar darah dari vagina : anjurkan ibu untuk curretage

PLANING (P) 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Keadaan umum: sedang, Tekanan Darah : 100/70 mmHg, Nadi : 80 x/i, Suhu : 37 oC, Pernafasan : 22 x/i, serta dari hasil USG yang telah dilakukan oleh dr. SpoG terdapat adanya sisa plasenta yang tertinggal di rahim ibu dan harus dilakukan curettage untuk mengeluarkan sisa plasenta yang tertinggal dirahim ibu tersebut.
33

Dasar

: agar ibu mengetahui keadannya saat ini

2. Menyiapkan peralatan curettage 3. Melakukan curettage yang dilakukan oleh dr. SpoG

Catatan perkembangan tanggal 19 Desember 2011 SUBJEKTIF (S) Ibu merasa keadaannya mulai membaik OBJEKTIF (O) Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan Kontraksi TFU Perdarahan ASSESSMENT (A) Diagnosa Dasar : Ny. A P4 A0 H4 post partum 3 hari dan post curettage : - Bayi lahir tanggal 16 desember 2011 Pukul 23:25 wib - Ibu sudah selesai di curettage pada tanggal 17 desember 2011 dengan indikasi adanya sisa plasenta yang tertinggal dirahim ibu PLANNING (P)
1. Tekanan Darah

: baik : Compos Mentis : 120/80 mmHg : 80 x/i : 36,8 oC : 24 x/i : baik : 3 jari dibawah pusat : 50 cc

: 120/80 mmHg,

Nadi

:80 x/i,
34

Suhu : 36,8 oC, Pernafasan : 24 x/i, dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bhwa keadaan ibu sudah membaik 2. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan ibu sudah membaik dan ibu boleh diizinkan untuk pulang jika ibu merasa sudah tidak ada keluhan yang lain serta anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri,lingkungan serta anjurkan juga ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk kembali memulihkan keadaan kesehatan ibu.

Mengetahui CI Lahan Praktek Mahasiswi

35

Bidan Erni G Sitinjak Dosen Pembimbing

Wulan puspasari

Marlina, SST. M.Kes

MENINGOENCHEPALOCEL Pengertian Ensefalokel adalah kantong berisi cairan, jaringan syaraf atau sebagian dari otak yang
36

biasanya terdapat pada daerah occipitalis.Ensefalokel didaerah occipital sering berhubungan dengan gangguan mental yang berat dan microcepal. (Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jilid 3:1137). Ensefalokel tidak hanya ada didaerah occipital tetapi bisa terjadi pada daerah sinsipital yang disebut meningoensefalokel anterior atau ensefalokel fossa kranialis anterior. Meningoensefalokel merupakan herniasi jaringan isinya intrakranial melalui suatu defek kongenital tulang tengkorak pada perhubungan antar tulang didaerah fossa cranii anterior dan tampak sebagai massa tumor dipermukaan wajah. ( Najatullah, FKUI, 2004). Ensefalokel adalah herniasi otak dan meningen melalui suatu cacat kraniom, yang menimbulkan struktur mirip kantung. 75% ensefalokel terjadi pada daerah occipital dan sisanya pada daerah parietal, frontal atau nasofaingel. (Ilmu Kesehatan Anak, Nelson, hal 370 Jilid 3, 1992) Etiologi 1. Ensefalokel disebabkan oleh perkembangan janin. 2. Kegagalan penutupan tabung saraf ini disebabkan oleh gangguan pembentukan tulang kranium saat dalam uterus seperti kurangnya asupan asam folat selama kehamilan, adanya infeksi pada saat kehamilan terutama infeksi TORCH, mutasi gen (terpapar bahan radiologi), obat obatan yang mengandung bahan yang terotegenik. 3. Ensefalokel disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi dibagian occipitalis, kadang kadang juga dibagian nasal, frontal, atau parietal. kegagalan penutupan tabung saraf selama

Prognosis Luasnya defek dan besarnya herniasi jaringan otak akan menentukan luasnya prognosis enchephalus. Enchefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi sudah disertai herniasi. Akan tetapi, lesi pada tulang kpala menjadi sulit dikenali bila terdapat olikohidramion. Gejala Klinis dan Komplikasi

37

Gejala klinis: a. Kelumpuhan keempat anggota gerak (kuadri plegia spastic) b. Gangguan perkembangan c. Mikrochephalus d. Hidrochephalus e. Gangguan penglihatan f. Keterbelakangan mental dan pertumbuhan g. Ataksia h. Kejang

Komplikasi Enchephocele sering disertai dengan kelainan cranium fasial atau kelainan otak lainnya, seperti hidrochephalus atau kelainan kongenital lainnya(sydrome meckel, syndrome dandywalker). Kelainan kepala lainnya yang dapat dideteksi dengan USG adalah kista otak, mienchephalus(fusi tulang occiput vertebrata sehingga janin dalam sikap hiperekstnsi), huloprocenchephalus (hanya berbentuk sebuah rongga ventrikel yang berdilatasi), hyndranenchephalus (destruksi total jaringan otak sehingga kepala hanya berisi cairan), kelainan bentuk kepala (dulikochephaluskh, branchi chpalusk) dan sebagainya. Penanganan 1. Penanganan Pra Bedah a. Segera setelah lahir daerah yang terpakai harus dikenakan kasa steril yang direndam salin yang ditutupi plastik, atau lesi yang terpapar harus ditutpi kasa steril yang tidak melekat untuk mencegah jaringan saraf yang terpaparmenjadi kering. b. Perawatan pra bedah neonatus rutin dengan penekanan khusus pada saat mempertahan suhu tubuh yang dapat menurun dengan cepat. Pada beberapa pusat tubuh bayi ditempatkan dalam kantong plastik untuk mencegah kehilangan panas yang dapat terjadi akibat permukaan lesi yang basah. c. Lingkaran occipito frontalis kepala diukur dan dibuat grafiknya.
38

d. Akan diminta X-Ray medulla spinalis e. Akan diambil photografi dari lesi. f. Persiapan operasi. g. Suatu catatan aktifitas otot pada anggota gerak bawah dan sringter anal akan dilakukan oleh fisioterapi. 2. Pembedahan medulla spinalis yang terpapar ditutupi dengan penutup durameter dan kulit dijahit diatas dura yang diperbaiki. Jika celah besar, maka perlu digunakan kulit yang lebih besar untuk menutupi cacat. Pada bayi ini drain sedot diinsersikan dibawah flap. 3. Perawatan pasca bedah a. Pemberian makan pr oral dapat diberikan 4 jam setelah pembedahan.
b. Jika ada drain penyedotan luka makan harus diperiksa setiap jam untuk menjamin tidak

adanya belitan atau tekukan pada saluran dan terjaganya tekanan negatif dan wadah. Lingkar kepala diukur dan dibuat grafik sekali atau dua kali seminggu. Sering kali terdapat peningkatan awal dalam pengukuran setelah penutupan cacat spinal dan jika peningkatan ini berlanjut dan terjadi perkembangan hidrochephalus maka harus diberikan terapi yang sesuai.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN MENINGOENCHEPALOCHELE DI RS CARIS MEDIKA BATU AJI
Pengkajian Hari / Tanggal / Jam : Selasa,07 Desember 2011, pukul 10.15 Wib
39

DATA SUBJEKTIF ( S ) Nama Bayi Tanggal / jam lahir Nama Ibu Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat Putih Anamnesa pada tanggal : 07 12 2011 1. a Pada Ibu Riwayat kehamilan sekarang 1) Pemeriksaan Antenatal Hamil muda Hamil tua HPHT TP Keluhan Trimester I : Trimester II : Perdarahan Trimester III : Perdarahan Imunisasi :1x : Plasenta previa 2) Riwayat penyakit dalam kehamilan: tidak ada 3) Riwayat komplikasi kehamilan b Riwayat persalinan sekarang 1) Jenis Persalinan
40

: By. Ny. K : 07 Desember 2011 / 10.14 wib Nama Ayah Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat : Tn. P S : 29 thn : Kristen : Indonesia : Buruh : Kp. Persada Pasir

: Ny. K : 25 thn : Kristen : Indonesia : IRT : Kp. Persada Pasir Putih

Pukul : 10.15 wib

: tidak pernah melakukan pemeriksaan : di BPS : 2 03 2011 : 09 12 2011

: secsio caesarea

2) 3)

Penolong : : : -

: dr. SpoG

Lama persalinan

Kala I Kala II Kala III 4) 5)

Keadaan bayi saat lahir : tidak segera menangis, nafas spontan (-) Komplikasi persalinan : Plasenta previa

DATA OBJEKTIF (O) 1. Pemeriksaan khusus APGAR SCORE Appereance (warna kulit) Pulse rate (frekuensi jantung) Grimace (respons) Activity ( tonus otot) Respiration ( usaha bernafas) JUMLAH 2. Pemeriksaan umum Keadaan umum Denyut nadi Pernafasan Suhu Keaktifan Tangisan : Jelek : Nafas spontan (-) : : : : lambat, 90 x/i 5 MENIT I 0 1 0 0 0 1 5 MENIT II 0 1 0 0 0 1

3. Pemeriksaan fisik secara sistematis Kepala Ubun-ubun Muka Mata : terdapat kelainan meningoenchephalochele : tidak terdapat molase : bersih, tidak ada udema : sclera ikterik, konjungtiva anemis
41

Telinga Mulut Hidung Leher Dada Perut Tali pusat Punggung Ekstremitas Genitalia Anus Kulit 4. Reflek Reflek moro Reflek sucking Reflek rooting

: tidak terdapat kelainan, bentuk normal,. Simetris kanan dan kiri : normal, palatum dan gusi normal : normal, simetris kanan dan kiri : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis : simetris kanan dan kiri : bentuk normal, tidak ada pembesaran : pucat, layu : bentuk normal, tidak ada kelainan : lengkap, gerak (-) : terdapat labia mayora dan labia minora : (+) : pucat

: tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada

Reflek babinsky Reflek tonic neck Reflek grafs / plantar 5. Antropometri Berat badan Panjang badan

: 2000 gram : 45 cm

6. Eliminasi Miksi : tidak ada Mekonium : tidak ada ASSESMENT (A)


42

Diagnosa Masalah Kebutuhan

: By. Ny. K, bayi baru lahir dengan meningoenchepalochele : - Meningoenchepalochele - Usaha bernafas (-) : - penanganan meningoenchepalochele - Pemberian oksigen

PLANING (P) 1. Mengeringkan bayi 2. Melakukan suction hidung / mulut 1). Melakukan VTP 2 menit 2). Memasang oksigen sungkup 5 liter 3. Melakukan konsul dengan dr. SpA dan advice dr. SpA 1). Pasang Infus RL 20 cc / 10 menit Setelah itu ganti dex 10 % sebanyak 6 tetes / i 2). Memberikan injeksi ceftriaxone 1 x 100 mg 3). Perawatan kepala : kompres dengan NacL 0,9 %
4.

Memberitahu keluarga keadaan bayi saat ini

Mengetahui CI Lahan Praktek Mahasiswi

43

Bidan Erni G Sitinjak Dosen Pembimbing

Wulan puspasari

Marlina, SST. M.Kes

METRORAGIA
Pengertian

44

Metrorrhagia adalah pendarahan rahim pada interval yang tidak teratur, terutama antara periode menstruasi yang diharapkan. Metrorrhagia mungkin merupakan tanda gangguan yang mendasari, seperti ketidakseimbangan hormon, endometriosis, fibroid uterus atau kanker rahim. Penyebab Perdarahan uterus pada interval yang tidak teratur, terutama antara periode menstruasi yang diharapkan. Kondisi medis berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab metrorrhagia :
1. Perdarahan uterus disfungsional 2. Keganasan 3. Trauma 4. Kehamilan 5. Aborsi 6. Infeksi 7. Pendarahan gangguan 8. Obat-obatan 9. Cervicitis 10. Vagina adenosis 11. Sifilis 12. Endometrium polip (jenis polip) 13. Endometriosis 14. Antikoagulan 15. Pil kontrasepsi oral 16. Endometritis 17. Gynecologic karsinoma 18. Uterine leiomyomas 19. Serviks conization dan kauterisasi

Penyebab Metroragia yang lainnya seperti : Penyebab dari gejala-gejala yang terkait dengan gejala metrorrhagia :
1. Haid gejala 2. Menstruasi pendarahan 45

3. Perdarahan vagina 4. Kehamilan ektopik 5. Endometriosis 6. Endometrial hyperplasia 7. Kehamilan 8. Penyakit menular seksual 9. Penggunaan IUD 10. Leiomyomas 11. Kanker rahim

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN METRORAGIA DI BPS SRIKANDI DEWI

46

Hari / Tanggal / Jam : Senin, 26 Desember 2011, pukul 19.00 Wib DATA SUBJEKTIF ( S ) a. Identitas Nama Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat b. Alasan datang Ibu mengeluh keluar bercak darah dari kemaluan sudah 1,5 bulan. c. Riwayat menstruasi HPHT Menarche Lamanya Siklus haid Dismenorea d. Riwayat Perkawinan Kawin Usia saat kawin :1x : 25 tahun : 15 Oktober 2011 : 13 tahun : 7 hari : 28 hari : tidak ada : Ny. I : 28 thn : Islam : Indonesia : IRT : Kp. Baru Nama Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat : Tn. M : 30 thn : Islam : Indonesia : Wiraswasta : Kp. Baru

Usia perkawinan : 3 thn

e. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan nifas yang lalu G1 P0 A0 Hami l ke Persalinan Nifas

47

Tahu n lahir 1 2008

Umur kehamila n Aterm

Tempat persalina n Bps

Penolon g

Komplikas i Ibu jani n -

JK

BB

P B 47 c m

Laktas i Ya

komplikasi

Bidan

Laki -laki

280 0 gr

tidak

f. riwayat kesehatan a. riwayat penyakit/ operasi yang lalu c. riwayat penyakit ginekologi g. riwayat kontrasepsi yang digunakan : : tidak ada : tidak ada Ibu pernah menggunakan suntik KB 1 bulan selama 1,8 tahun dan ibu sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi sejak 2 bulan belakangan ini h. pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari makan minum pola eliminasi BAB BAK Pola aktifitas Kegiatan sehari-hari Istirahat/tidur : mengurus rumah tangga : malam 8 jam dan siang 1 jam : 1x/hari : 6 x/hari : 3 x / hari : 7 gelas / hari b. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tidak ada

DATA OBJEKTIF (O) 1. Pemeriksaan Umum


48

Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Frekuensi Nafas Frekuensi Nadi Temperature / Suhu Berat Badan Tinggi Badan Pemeriksaan Fisik Kepala Mata Mulut Leher Payudara Puting susu Areola mamae Massa / tumor Abdomen Genitalia Ekstremitas Refleks patella

: Baik : Compos Mentis : 120 / 80 mmHg : 24 x /menit : 72 x/menit : 36,7 oC : 46 Kg : 156 cm

: konjungtiva : tidak anemis, sklera : tidak ikterik : bersih, tidak ada caries : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran Vena Jugularis : menonjol : coklat kehitaman, tidak terdapat pengeluaran ASI : tidak ada : tidak terdapat bekas operasi : adanya bercak darah yang keluar dari vagina : tidak tampak kelainan dan tidak udema : tidak dilakukan

2. Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan

ASSESMENT (A) Diagnosa : Ny. I umur 28 tahun dengan metroragia


49

Dasar

: Data Subyektif Ibu mengeluh keluar bercak darah dari kemaluan sudah 1,5 bulan. Data Obyektif Genitalia : adanya bercak darah yang keluar dari vagina

Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan

: Perdarahan : Adanya bercak darah dari kemaluan 1,5 bulan : - Berikan penyuluhan kesehatan tentang efek samping akibat menghentikan suntikan KB - Berikan obat untuk mengatasi spotting

PLANNING (P)
1. Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Nadi :72 x/i, Suhu : 36,7 oC, Pernafasan : 24 x/i,

terdapat bercak darah yang keluar dari vagina dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa ibu mengalami metroragia 2. Menjelaskan pada ibu efek smping akibat penghentian suntikan KB 1 bulan bahwa setelah penggunaan KB 1 bulan, maka kadar hormon didalam tubuh menjadi tidak stabil, ketidakstabilan hormon didalam tubuh ibu yang kemudian mengakibatkan terjadinya bercak darah yang keluar dari kemaluan ibu 3. Memberikan ibu obat progestogen oral 2 x 1 yang berguna untuk menstabilkan hormon didalam tubuh
4. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang setelah obat habis diminum

Mengetahui

50

CI Lahan Praktek

Mahasiswi

Bidan Srikandi Dewi, SST Dosen Pembimbing

Wulan puspasari

Marlina, SST. M.Kes

ENDOMETRITIS

51

Endometritis adalah infeksi pada desidua atau endometrium, dengan ekstensi ke dalam miometrium dan jaringan parametria. Tenaga kerja yang panjang dengan beberapa pemeriksaan vagina merupakan faktor risiko penting. Pengobatan biasanya dengan antibiotik spektrum Endometritis mengacu pada peradangan endometrium, lapisan dalam rahim. Endometritis diklasifikasikan menjadi endometritis akut dan kronis. Endometritis akut dicirikan dengan adanya microabscesses atau neutrofil dalam kelenjar endometrium, sedangkan endometritis kronis dibedakan oleh variabel jumlah sel plasma dalam stroma endometrium. Penyebab paling umum endometritis adalah infeksi. Gejala termasuk rendah sakit perut, demam dan pendarahan vagina abnormal atau debit. operasi caesar, pecah ketuban lama dan luas. Penyebab 1. Endometritis adalah penyakit yang melibatkan polymicrobial, rata-rata, 2-3 organisme. 2. Dalam banyak kasus, itu muncul dari infeksi naik dari organisme yang ditemukan dalam flora normal vagina adat. 3. Umumnya organisme terisolasi termasuk urealyticum Ureaplasma, Peptostreptococcus, vaginalis Gardnerella, bivius Bacteroides, dan kelompok B Streptococcus. 4. Chlamydia telah dikaitkan dengan endometritis postpartum akhir-onset. 5. Enterococcus diidentifikasi di hingga 25% dari perempuan yang telah menerima profilaksis sefalosporin. 6. Rute pengiriman adalah faktor yang paling penting dalam pengembangan endometritis postpartum. Penelitian yang lebih baru mendukung administrasi antibiotik profilaksis pra operasi, yang dikaitkan dengan penurunan 53% di endometritis tanpa dampak apapun pada sepsis neonatorum yang dicurigai.

Patofisiologi Dalam populasi nonobstetric, endometritis kronis telah terlihat dengan infeksi, seperti klamidia, tuberkulosis, dan bakteri vaginosis, dan adanya suatu alat kontrasepsi.

52

Gejala Klinis Diagnosis biasanya didasarkan pada temuan klinis. 1. Demam 2. Lower sakit perut 3. Lokhia berbau busuk dalam populasi obstetri 4. Abnormal pendarahan vagina 5. Abnormal discharge vagina
6. Dispareunia (mungkin hadir pada pasien dengan penyakit panggul

7. Disuria
8. Malaise

Fisik 1. Demam, biasanya terjadi dalam 36 jam setelah melahirkan, pada populasi obstetri 2. Lower sakit perut 3. Uterine kelembutan 4. Adnexal kelembutan jika ada salpingitis terkait 5. Lokhia berbau busuk 6. Takikardia

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN SUSPECT ENDOMETRITIS DI BPS SRIKANDI DEWI

53

Hari / Tanggal / Jam : Selasa, 27 Desember 2011, Pukul 07.40 Wib DATA SUBJEKTIF ( S ) a. Identitas Nama Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat b. Alasan datang ibu mengeluh keluar darah dari vagina sejak 1 bulan yang lalu, terasa nyeri pada bagian bawah perut serta mudah lelah. c. Riwayat menstruasi HPHT Menarche Lamanya Siklus haid d. Riwayat Perkawinan Kawin Usia saat kawin :1x : 25 tahun : 24 Oktober 2011 : 13 tahun : 7 hari : 28 hari : Ny. E : 40 thn : Islam : Indonesia : IRT : Jl. Kp. Bulang Nama Umur Agama Kebangsaan Pekerjaan Alamat : Tn. M : 41 thn : Islam : Indonesia : Wiraswasta : Jl.Kp. Bulang

Usia perkawinan : 15 tahun

e. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan nifas yang lalu

54

Hami l ke Tahu n lahir 1 2 3 1996 2000 2004 Umur kehamilan Aterm Aterm Aterm Tempat persalinan BPS BPS BPS

Persalinan Penolong Komplikas i Ibu janin J K L P P B B 2, 7 kg 2, 9 kg 3, 4 kg P B 42 c m 47 c m 49 c m Laktasi ya Ya ya

Nifas Komplikasi Tidak Tidak Tidak

Bidan Bidan Bidan

f.. riwayat kesehatan a. riwayat penyakit/ operasi yang lalu c. riwayat penyakit ginekologi g. riwayat kontrasepsi yang digunakan h .pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari makan minum pola eliminasi BAB BAK Pola aktifitas Kegiatan sehari-hari Istirahat/tidur : mengurus rumah tangga : malam 7 jam dan siang 1 jam 30 menit : 1x/hari : 6 x/hari : 3 x / hari : 7 gelas / hari : tidak ada : tidak ada : ibu sudah tidak menggunakan kontrasepsi sejak 1 tahun belakangan ini b. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tidak ada

55

DATA OBJEKTIF (O) 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Frekuensi Nafas Frekuensi Nadi Temperature / Suhu Berat Badan Tinggi Badan LILA Pemeriksaan Fisik Kepala Mata Mulut Leher Payudara Bentuk Areola mamae Massa / tumor Abdomen Bekas Operasi Genitalia Ekstremitas Edema Varices Refleks patella : tidak ada : tidak ada : tidak dilakukan : tidak ada, terdapat nyeri tekan pada bagian bawah perut : terdapat pengeluaran darah dari vagina. : simetris : hyperpigmentasi dan tidak terdapat pengeluaran ASI : tidak ada : konjungtiva : anemis, sklera : tidak ikterik : bersih, tidak ada caries : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan Vena Jugularis : Baik : Compos Mentis : 90 / 70 mmHg : 22 x /menit : 76 x/menit : 36,7 oC : 52 Kg : 165 cm : 28 cm

56

ASSESMENT (A) Diagnosa Dasar Diagnosa Potensial Masalah Kebutuhan PLANNING (P)
1. TD : 100/70 mmHg, N : 76 x/i, S : 36,7 oC, RR : 22 x/I, BB : 52 Kg, TB : 165 cm,

: Ny.E, umur 40 tahun dengan suspect Endometritis : Suspect Endometritis : terdapat pengeluaran darah dari vagina dan terdapat nyeri tekan pada bagian bawah perut : Endometritis : terdapat pengeluaran darah dari vagina dan terdapat nyeri tekan pada bagian bawah perut : kolaborasi dengan SPoG

terdapat pengelauaran darah dari vagina dan terdapat nyeri tekan pada bagian bawah perut. Dari gejala-gejala tersebut maka kemungkinan penyakit ibu mengarah ke Endometritis. 2. Menganjurkan ibu untuk periksa ke dokter SPoG Ibu dianjurkan memeriksakan keluahan yang dialami ke dokter SPoG secepat mungkin agar ibu bias mengetahui secara pasti panyakit yang dideriata dan mendapatkan penanganan yang tepat. 3. Berikan ibu tablet tambah darah 1x1 untuk diminum agar ibu tidak mengalami anemia

57

Mengetahui CI Lahan Praktek Mahasiswi

Bidan Srikandi Dewi, SST Dosen Pembimbing

Wulan puspasari

Marlina, SST. M.Kes

58

PENUTUP
Kesimpulan Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999). Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Sisa plasenta adalah suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta. Ensefalokel adalah kantong berisi cairan, jaringan syaraf atau sebagian dari otak yang biasanya terdapat pada daerah occipitalis.Ensefalokel didaerah occipital sering berhubungan dengan gangguan mental yang berat dan microcepal. (Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jilid 3:1137). Metrorrhagia adalah pendarahan rahim pada interval yang tidak teratur, terutama antara periode menstruasi yang diharapkan. Metrorrhagia mungkin merupakan tanda gangguan yang mendasari, seperti ketidakseimbangan hormon, endometriosis, fibroid uterus atau kanker rahim. Endometritis adalah infeksi pada desidua atau endometrium, dengan ekstensi ke dalam miometrium dan jaringan parametria. Tenaga kerja yang panjang dengan beberapa pemeriksaan vagina merupakan faktor risiko penting. Saran Bagi Masyarakat

59

Diharapkan dapat menjaga kesehatan serta tanggap terhadap gejala awal keadaan yang tidak normal dan dapat dicegah dengan pemeriksaan secara rutin, akan tetapi jika masyarakat menemukan gejala-gejala yang tidak normal selama kehamilan, persalinan,nifas, pada bayi, KB, maupun pada kesehatan remaja dan masyarakat diharapkan dapat segera merujuk ke tenaga kesehatan sehingga dapat segera diberikan penanganan yang lebih tepat. Bagi tenaga kesehatan Diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi ini disebabkan tidak semua tenaga kesehatan dapat menanggulangi semua keadaan patologis karena juga diperlukan kolaborasi bersama dokter spesialis.

60

Daftar Pustaka Prawirohardjo Sarwono, Ilmu Kandungan , Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, buku ilmu kesehatan anak , Jakarta : 1985. Prawirohardjo Sarwono, Ilmu Kebidanan , Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, 2008. Http : //Fkunsri.Wordpress.Com

61

You might also like