You are on page 1of 4

Personal Space Space yang dimiliki tiap individu dikenal dengan istilah personal space, merupakan suatu batasan

dalam berinteraksi dengan individu lain. Personal space mengacu pada sebuah area yang batasannya tidak terlihat dan mengelilingi tubuh seseorang dimana orang asing tidak mungkin masuk (Altman, 1981: 53). Pada dasarnya ruang personal adalah ruang yang dimiliki oleh tiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain, karakternya terbuka dan rapuh, tidak terlihat, karena ruang personal hanya memiliki jarak sebagai batasan. Hall dalam Hartiny (1995) menggolongkan interaksi sosial manusia dalam 4 zona utama, yaitu _____________ copas aja. Faktor Individu Ukuran personal space berbeda-beda setiap individu, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti 1. Umur (Age), semakin bertambah umur seseorang, personal space semakin besar, 2. Jenis Kelamin; jarak personal sesama wanita lebih kecil dibandingkan dengan sesama lelaki. Sementara jarak antar gender bergantung terhadap jenis hubungannya, seperti sebatas teman, sebatas sahabat, atau sepasang kekasih. 3. Budaya; 4. Kepribadian; orang yang memiliki kepribadian terbuka memiliki ukuran personal space yang lebih kecil dibandingkan dengan orang yang pendiam. Faktor Fisik Faktor yang berasal dari luar diri manusia, yakni kondisi fisik lingkungan di sekeliling manusia.

Personal place Steele berpendapat bahwa personal place adalah suatu tempat yang mepunyai arti khusus yang bisa diasosiasikan dengan seseorang atau sekelompok orang. Tempat itu mempunyai tanda atau identitas kepemilikan, yang merupakan sesuatu yang bisa dikenali dan menyampaikan pesan yang sama kepada setiap orang. Personal place juga dibuat untuk memberikan perlindungan atau keamanan bagi pemiliknya. Misalnya jaket dikursi ada orangnya. Personal place bersifat dinamis, bisa bersifat berkelanjuatan (untuk daerah yang menjadi property seseorang seperti kamar tidur_ atau bersifat temporer (ketika berada di tempat publik atau umum.

Unsur pembentuk personal place Teritori terbentuk suatu kepemilikan atau suatu daerah kekuasaan sehingga orang lain akan berlaku sebagai tamu dan menghormati pemilik tempat tersebut. Tinkering dan produk terjadi pada even special yatu ketika orang membangun atau merubah suatu tempat, lebih mengarah kepada tempat Visible themes Special furniture Particular location Traces of Friends Batas Personal Place di tempat publik. Personal place digunakan untuk mengorganisir kontak sosial dengan orang lain ketika sedang berada di tempat publik dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan akan rasa aman dan kebutuhan akan identitas (Richard Hayward, Mc Glynn, Making a Better Place 72-73) Tempat publik merupakan tempat terjadinya proses komunikasi dan pertukaran orang, tempat publik harus memenuhi kriteria responsive, demokratis, dan bermakna. Responsif artinya temat publik didesain dan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan pemakai, demokratis aksesibel, meaningful artinya orang bisa menjalin hubungan antara kehidupan personal mereka dengan tempat publik tersebut. Territory Teritori merupakan inti dari personal place, pada teritori sudah pasti ada unsure personal place tapi teritori mempunyai batas yang terlihat secara visual, teritori merupakan tempat yang dimiliki atau dikontrol satu orang atau lebih. Teritori dapat didefinisikan sebagai suatu daerah yang diklaim menjadi milik seseorang atau sekelompok tertentu. Berdasarkan kedudukan/posisi kebutuhan manusia dalam teritori, teritori dibagi menjadi 3 jenis,

Teritori primer bersifat eksklusif dan memiliki identifikasi yang jelas, berada dibawah control oleh penghuni secara total dalam jangka waktu yang panjang dan cenderung permanen. Memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi penghuni, bagik pribadi maupun kelompok dan pusat kegiatan sehari-hari. Waktu penggunaan adalah setiap saat dan kepemilikan dan penggunaannya tidak pernah tergantikan oleh pihak lain selain penghuni. Kesan yang timbul adalah bahwa orang lain merasa daerah tersebut milik penghuni, demikian pula sebaliknya. Teritori sekunder teritori yang terjadi dalam lingkungan tertentu dan oleh kalangan tertentu. Kepentingan pengguna terhadap daerah ini adalah sedang, bagi sekelompok orang yang meurpakan pengguna tetap, intensitanya sering namun tidak setiap saat. Orang lain merasa pengguna tetap merupakan salah satu dari pengguna yang jumlahnya terbatas. Pengguna tetap sendiri memiliki ikatan sosial yang akrab pada daerah tersebut dan menganggapnya sebagi daerah mereka. Teritori sekunder terbagi menjadi dua, yaitu teritori rumah (home territory) pengguna mempunyai control atas pihak lain dan teritori interaksi, sekelompok orang yang berinteraksi. Teritori publik teritori yang terjadi pada tempat dengan akses bebas dan pengguna bebas, tersedia tanpa batasan selama pengguna menghormati aturan dan bersifat sementara. Goffman (1961) teritori publik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu; 1) The Stall; teritori berdasarkan pada suatu elemen yang berada pada suatu tempat publik yang dapat diklaim sebagai tempat milik. Bersifat sementara, jika teritori ini ditinggal pada waktu yang lama, kepemilikannya akan hilang. Conthonya adalah tempat duduk di bus dan restoran; 2) The Turn (place in line) teritori bersifat sementara yang ditempati seseorang ketika sedang mengantri; 3) Use Space; daerah di depat /di sekitar seseorang atau grup yang dikenal sebagi daerah yang dikuasai dan dikontrol oleh mereka. COntohnya adalah wilayah pandangan di depan seseorang dalam bioskop. 4) Teritori possesional, teritori yang ditandai dengan barang yang berkaitan dengan seseorang seperti buku, jaket, dsb. Hal yang mendorong untuk membentuk personal place, yaitu; 1. Untuk menyatakan identitas, menunjukkan kepribadiannya, kehidupannya, identitas yang kuat lebih banyak ditemukan pada personal place di tempat pribadi seperti d kamar atau rumah seseorang. 2. Untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan, yaitu agar daerah tidak diambil atau diinvansi oleh orang lain, personal place menyatakan daerah milik yang bersifat sementara untuk tempat publik. 3. Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan yang membutuhkan daerah dengan batasan tertentu, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Personal place dibentuk untuk memperjelas wilayah kegiatan. 4. Untuk megorganisir kontak sosial, member batasan sejauh mana orang boleh masuk. Hartiny. Personal Place pada tempat publik meneliti mengenai

Tabel 1. Perbedaan Paradigma Keruangan dan Humanistik Paradigma Geografi Ilmu Keruangan hubungan pemetaan keruangan Asumsi Teoritis Ruang dipandang sebagai wadah dua dimensional dimana tempat berada sebagai fenomena yang berlainan dengan atribut berbeda. Variasi dan interaksi yang terjadi di antara tempat dapat terukur dan biasanya bersifat kuantitatif Pemetaan terhadap lokasi spasial dan karakteristiknya merupakan langkah pertama dalam menilai hubungan sebab akibat. Humanisme Ruang sebagai wadah dua dimensi hanya salah Interpretasi pemaknaan satu cara memandang dunia, yang umum tempat digunakan oleh peneliti tapi juga pelaku. Dalam pengertian sehari-hari, tempat adalah konsep yang lebih berguna karena dapat mendeskripsikan keterkaitan yang dimiliki manusia terhadap bagian tertentu dari dunia, seperti rumah, tempat kerja, mobil, dan juga lingkungan sekitar. Kepekaan terhadap tempat (Sense of Place) berbeda bagi setiap individu dan berubah seiring berjalannya waktu. Objek spesifik dihubungkan dengan kepekaan terhadap suatu tempat tertentu, dan dihasilkan dengan maksud untuk mengekspresikan kepekaannya. Objek spesifik ditempatkan di antara lansekap untuk merepresentasikan emosi dan perasaan tertentu. Pengumpulan data dan Analisis Data: Sensus (sosio-demografikekonomi); metode lapang; penginderaaan jauh (tutupan vegetasi, lereng) , survey sosial (perilaku konsumen, opini politik). Analisis; deskriptif dan analisis statistic multi-variative, overlay SIG, dll. Data; Materi Arsip (diari/catatan harian, sejarah lokal); tradisi lisan rakyat, rekonstruksi lankkap, sejarah tempat, pengalaman dan cerita hidup individu. Pendekatan Analisis; pemahaman etnografis, observasi partisipatif, analisis tekstual, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, interpretasi spesifik dan budaya, deskripsi mendalam. Hubungan Peneliti dan Objek Subjektivitas dikontrol untuk mendukung bentuk objektif dari analisis penelitian dan presentasi. Peneliti mempertahankan jarak antara dirinya dengan objek yang dikaji.

Peneliti menolak gagasan objektivitas dan fokus membangun pemahaman tegas mengenai pengalaman individu yang terkait terhadap tempat. Fokus dapat juga mengacu pada apa makna yang berarti bagi saya selaku peneliti yang bertanggung jawab dalam melakukan interpretasi.

You might also like